baru nyadar, ternyata di gambir juga memperlakukan diskrimasi parkir
mobil....
sekarang sudah tidak bisa parkir di bagian depan
khusus VIP
emang pengelola gambir bego

2010/1/10 msitombuk <msitom...@yahoo.co.id>

>
>
> Sebagai seorang warga Jakarta, saya sangat bangga dengan Ibukota tercinta
> ini. Selalu menjadi tempat kontrovesial, standar daerah untuk membangun dan
> selalu terbuka terhadap perubahan, kota jakarta!.
> Namun apa yang disandang Jakarta masih sangat jauh bila melihat kota
> metropolitan sekelas Washinton DC, Tokyo, bahkan tetangga kecil kita
> Singapura.
> Infrastruktur yang terus diupdate tidak serta merta mengurangi masalah.
> Misalnya pemindahan parkir motor di stasiun Gambir. Pemindahan yang
> terkesan memaksa itu cenderung mempersulit penggunanya. Parkir motor di
> Gambir tidak memperhatikan pelayanan kepada konsumennya.
> Kesan yang tertangkap adalah mempermudah para pengguna mobil -yang memang
> tarif parkirnya lebih mahal, untuk akses ke stasiun, pool damri (bandara,
> maupun lampung).
> Pengguna motor hanya dianggap sebagai penambah masalah disamping penambah
> pendapatan. Mengapa demikian? Pengendara motor disuruh berjalan kaki lebih
> jauh lagi baik ke dan dari stasiun, pool damri. Bila memang hanya sendiri,
> pasti akan mengurangi 'gerutu'an ini. Namun sebaliknya akan menambah gerutu
> bila ditambah barang bawaan plus anggota keluarga. Dimankah pelayanan dari
> pengelola parkir di Gambir?
> Berharap ada tanggapan dari pembaca, atau stakeholder yang ada. Terima
> kasih.



[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke