Kalau saya orang Freeport saya akan menolak perundingan-ulang karena: 1. Menjadi preseden bagi negara-negara lain. 2. Menjadi bukti sekaligus pengakuan bahwa Freeport MEMANG berbuat "curang." Dan stempel "curang" akan melekat pada Freeport selamanya. Ini akan membuat posisi tawar Freeport akan melemah di mana-mana. 3. Dengan butir (2) akan semakin gencar mitra-runding menurut "ganti untung" dan ini merusak pembukuan.
Jadi menurut saya lebih baik kita buat ini sebagai catatan buruk buat anak cucu agar mereka lebih "berhati-hati" dan jangan hanya memikirkan ten presiden. Kita tunggu sampai masa konsesi selesai baru "kecurangan" Freeport dijadikan bukti kuat untuk memutus kerja sama. Merengek-rengek untuk berunding-ulang bukanlah sifat yang perlu dipertontonkan ke dunia antarbangsa. Zul --- On Mon, 2/1/10, Kicky <mr.bela...@gmail.com> wrote: From: Kicky <mr.bela...@gmail.com> Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Buat Kicky..Gus DurPahlawanNasional,SuhartoPenjahat Nasional! To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Monday, February 1, 2010, 6:03 PM Iya pak Riyanto.... Saya paham Tapi cobalah kita flash back pada masa-masa itu.... Kan kita tidak tahu kenapa Freeport yang akhirnya "dipilih" oleh HMS. Dengan segala macam alasan bahwa itu adalah salah, ok saya sepakat dan setuju itu suatu kesalahan. Tapi lebih baik kita bicara sekarang dan ke depannya. Pak Riyanto, maksud saya lebih baik kita dorong upaya re-negosiasi daripada menyalahkan yang sudah terjadi. Biarkan yang sudah terjadi, biarkan jadi sejarah dan pelajaran toh kita tidak bisa memutar balik waktu dan memperbaikinya. Kita perbaiki sekarang dan ke depannya. Daripada kita menyalahkan apa yang terjadi dengan Freeport tentunya kita juga repot.... Oh ya saya dengar tiap KK di sekeliling Freeport mendapat uang belanja bulanan sekitar 3 juta per bulan per KK. Bener nggak yah? Salam