kebetulan saya adalah salah satu anak purnawirawan Abri yang saat ini ayah saya 
berjuang untuk bisa membeli Rumah Dinas tersebut. Saya kurang tahu secara 
mendetail mengenai hal ini, namun yang saya tahu bahwa pada saat dibangun, 
perumahan dinas TNI AL dimana kami berada adalah type rumah sederhana yang 
sekarang banyak dijual untuk kalangan menengah kebawah. Bertahun-tahun kami 
menempati dan membangun rumah tersebut dengan biaya yang tidak sedikit hingga 
menjadi rumah yang layak dipakai dengan harapan kita bisa membelinya, karena UU 
memungkinkan hal itu dan sudah ada beberapa kasus bisa dibeli kepemilikannya, 
apalagi letaknya yang lumayan jauh dari pangkalan membuat 90% penghuni sedikit 
demi sedikit memperbaiki rumah tersebut tanpa adanya bantuan dari pihak TNI AL. 
Sekarang tiba-tiba kami akan diusir dari rumah yang sudah lebih dari 30 tahun 
kita huni dan pelihara dengan tetesan keringat, jelas kami melawannya.

Bagi Perwira Tinggi, umumnya mereka bisa membeli rumah sendiri selain rumah 
dinas tersebut, namun kebanyakan yang masih berada diperumahan adalah para 
keluarga Tamtama dan Bintara TNI yang hidup mereka benar-benar habis untuk 
tugas negara sehingga sulit menyisihkan uang untuk membeli rumah yang baru.

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke