Komentar Tulisan dibawah

Mengomentari kisah-kisah dan tulisan-tulisan perdebatan dibawah saya mencoba 
berpikir secara sederhana.Kelihatannya merupakan beda pendapat kontroversial 
yang akan abadi disepanjang sejarah perpolitikandi Indonesia. Kelihatannya ada 
2 mainstrean : Kelompok Yang nggak suka dengan Pak Harto (ORBA) dan diseberang 
ada kelompok yang yang nggak suka Pak Harto mengidolakan kepempinan sejenis 
Bung Karno (ORLA). Yang model Tengah belum ada.

Sehingga Penulisan/pendapat tentang gaya kepimpinan dari kedua tokoh tersebut 
(tentang Orla dan Orba) kebanyakan sangat subyektif dan tergantung siapa yang 
menulis, yang dekat dengan dengan keluarga politisi Orla akan membela Orla 
tentu saja dan sebaliknya.

Menurut saya Presiden pertama dan kedua adalah mungkin presiden yang paling 
populer, karena mempunyai masa jabatan yang cukup lama. Menjabat dalam waktu 
yang lama tidak salah, tetapi harus memberikan hasil yang maksimal.

Saya mencoba berpikir diluar kedua lingkaran, untuk mencoba menilai apakah 
presiden 1 dan ke-2 itu berhasil dalam menegakkan pondasi-pondasi bangsa? Saya 
yakin kedua presiden tersebut sudah berusaha untuk membuat pondasi rumah bangsa 
bangsa. Tetapi pertanyaannya apakah berhasil atau tidak. Nah dari sana saya 
mencoba menilai kedua Tokoh tersebut baik atau belum baik, berhasil atau tidak. 
Penilain ini tentu tidak berarti penulis tidak mengakui kepahlawanan/kebesaran 
beliau berdua. Tetapi saya hanya mencoba untuk melihat kelemahan yang kan bisa 
ditutupi oleh kepemimpinan selanjutnya.

Saya mencoba menilai dengan 4  parameter berikut ini. Semoga ada manfaatnya.

Apa Parameter Pemimpin Indonesia Yang Baik

Saat ini Indonesia tercinta sudah berumur lebih dari 65 tahun. Ada seorang 
pakar psikologi mengatakan, kita perlu waspada untuk mengamati posisi umur 
memasuki angka 18-40-60. Umur negara mungkin tidak identik dengan umur manusia. 
Memang. Tetapi tidak ada salahnya kita perlu merenung dengan umur negara kita 
yang sudah berumur lebih dari 65 tahun ini, untuk mengetahui sudah seberapa 
jauh kita berjalan. Sudah benarkah arah perjalanan kita. Apakah jalan kita yang 
kita tempuh sudah mengarah kepada tujuan yang kita tetapkan.

Dengan umur diatas 65 tahun, banyak anggota masyarakat masih menyatakan rasa 
tidak puas dengan kondisi negaranya sendiri. Kadang-kadang kita sadar kenapa 
kita justru selalu mengeluhkan kondisi negaranya sendiri yang tidak pernah 
kunjung memuaskan. Apalagi kalau kita melihat negara-negara tetangga di ASEAN. 
Apanya yang salah, siapa yang perlu disalahkan apa rakyatnya atau pemimpinya? 
Apa kedua-duanya perlu dipersalahkan? Pertanyaan-pertanyaan itu cukup 
menggelitik.

Mungkin kedua-duanya ada kesalahan, secara system. Tetapi menyalahkan rakyat 
bisa kurang mengenai sasaran karena alamatnya tidak jelas, rakyat yang mana, 
sehingga paling mudah bagaimana kita mencoba melihat dan mencoba menilai para 
pemimpin kita sebagai perwakilan rakyatnya untuk melihat posisi negara kita 
saat ini.

Tulisan ini menjadi tidak menyenangkan bagi para pemimpin, karena tulisan ini 
akan ditujukan kepada mereka para pemimpin bangsa dan calon para pemimpin 
bangsa. Dan alangkah bijaksananya kalau para pemimpin dan calon para pemimpin 
bisa memandang ini tulisan ini sebagai masukan bukan sebagai kritikan pedas, 
anggaplah ini sebagai bahan renungan.Renungan ini akan menuju sebuah 
pertanyaan. Apakah pemimpin-pemimpin negara kita sudah baik dan benar dalam 
mempimpin?

Menjadi sulit kita akan menilainya kalau kita tidak mempunyai parameter atau 
ukuran yang jelas. Menentukan ukuran dan parameter mungkin juga menjadi susah, 
karena perlu criteria yang variabelnya banyak sehingga bisa menjadi tolok ukur 
atau sebagai parameter.

Mungkin untuk menyederhanakan kita perlu parameter yang sesedikit mungkin, 
sehingga kita bisa berpikir lebih linier, dan memakai bahasa yang sederhana, 
mungkin tidak perlu memerlukan referensi literatur yang menumpuk di 
perpustakaan, tetapi cukup dengan kejujuran hati untuk menilai diri sendiri.

Seorang pemimpin negara mungkin bisa disebut sebagai negarawan. Pertanyaan 
berikutnya apakah negarawan kita sebagai pemimpin bangsa kita sudah baik dan 
sukses memimpin negara kita, sesukses kepopuleran mereka? Nah marilah kita 
merenung sejenak tentang kepemimpinan negara kita.

1. Visi tentang Saat Suksesi Kepemimpinannya
Parameter Pemimpin Bangsa Yang Baik.Parameter pertama , bagaimana menjaga 
proses suksesinya. Nah marilah kita merenung sejenak tentang kepemimpinan 
negara kita. Pengertian sederhana seorang negarawan adalah secara jelas harus 
mempunyai visi kenegaraan yang mengarah untuk membangun negara menjadi tegak 
berdiri kokoh, Mampu memimpin dengan hati yang tulus untuk negara dan rakyat 
sesuai dengan sumpahnya. Pembangunan negara tentu saja tidak seperti membalik 
telapak tangan dan memerlukan waktu yang cukup. Pemimpin negara yang mempunyai 
visi jauh kedepan sangat sadar bahwa kepemimpinanya harus bisa diteruskan 
pemimpin generasi berikutnya. Sehingga seorang negarawan musti minimal mampu 
berkontribusi meletakkan dasar-dasar pembangunan negara yang dicita-citakan 
dengan membangun pondasi dasar untuk berdirinya suatu bangunan negara yang 
dicita-citakan bersama.Kira kira parameter seorang negarawan itu apa? Jawaban 
yang paling mudah ditangkap parameter pertama untuk negarawan yang sukses 
adalah "sewaktu suksesi" jalannya mulus dan tidak ada gejolak yang membuat 
terjadi "point of return" terhadap pembangunan atau terjadi degradasi 
pembangunan itu sendiri.

Bisa dianalogikan secara sederhana kalau seorang anak menyusun balok bertingkat 
membentuk bangunan balok bertingkat, begitu bangunan selesai dan tangan yang 
meletakkan tumpukan terakhir dilepaskan bangunan tumpukan balok tetap berdiri 
dan tidak roboh. Ini adalah parameter pertama.

2. Visi penekanan prioritas program pendidikan.
Parameter kedua pemimpin negara bisa dianalogikan dengan sebagai kepala 
keluarga suatu bangsa jadi untuk menyederhanakan parameter apa yang baik 
sebagai kepala keluarga bangsa, dapat kita kiaskan apa yang baik buat seorang 
pemimpin suatu rumah tangga. Apa yang dipikirkan oleh seorang kepala rumah 
tangga? Yang pertama, dengan segala daya dan kemampuan dan bakatnya, kepala 
rumah tangga harus menegakkan ekonomi keluarga dan memberikan prioritas dengan 
cara apapun harus memikirkan: bagaimana pendidikannya anak-anaknya bisa 
dilakukan sebagai bentuk investasi pertama supaya anaknya dapat menyiapkan masa 
depannya secara mandiri dan kalau bisa lebih baik dari orang tuanya. Jadi 
seorang negarawan harus mempunyai prioritas meletakkan dasar perekonomian 
negara dan memprioritaskan anggaran pendidikan untuk mempersiapkan "human 
capital" pada saat awal pembangunan. Dengan kata lain pembangnan harus dimulai 
dengan membangun SDMnya dengan anggaran pendidikan sebagai prioritas. Ini 
penting karena ini merupakan fondasi pembangunan atau fondasi rumah Negara yang 
akan ditegakkan atau yang akan dibangun.Dua parameter diatas adalah merupakan 
pondasi dasar pembangunan yang harus dibangun terlebih dahulu.

3. Visi Tentang pemenuhan Kebutuhan Rakyat
Dari kedua parameter pondasi dasar, bisa dilanjutkan dengan parameter-parameter 
berikutnya sebagai pilihan strategi pembangunan yang harus diletakkan pada dua 
koridor pondasi dasar pembangunan. Sebagai seorang negarawan harus mampu 
mempunyai strategi pembangunan yang bisa memberikan fasilitas-fasilitas publik 
dengan sistematis.

Kemampuan menegakkan strategi ini harus ditunjang urutan prioritas yang logis. 
Strategi pembangunan harus dibuat untuk mendahulukan mana yang lebih penting. 
Ini menyangkut kemampuan mengeliminir pengaruh-pengaruh dari luar yang berupa : 
Kancah perpolitik Internasional, gejolak ekonomi international, regional dan 
domestik. Tentu ini merupakan sesuatu pekerjaan yang sangat kompleks, ruwet. 
Karena kompleks dan ruwet itulah kenegarawanan seorang pemimpin negara diuji 
dan ditantang.

Dari tingginya tingkat keruwetan memimpin suatu negara karena adanya pengaruh 
badai perpolitikan internasional yang kuat, seorang pemimpin negara harus tetap 
memegang amanah bahwa "pemimpin" itu terpilih dan dipilih untuk mewakili 
rakyatnya untuk maju secara bersama, sehingga parameter berikutnya adalah 
pemimpin yang baik harus mengarah dan memulai pembangunan yang mendahulukan 
fasilitas dan kebutuhan-kebutuhan publik yang merupakan kebutuhan rakyat yang 
mendasar, yang merupakan pembangunan phisik suatu bangsa. Penentuan strategi 
pembangunan mendahulukan fasilitas public dapat dipakai sebagai parameter 
ketiga.

Misalnya: Air, listrik, transportasi public.Lihat semua Negara yang tertata 
dengan baik masalah kebutuhan public dasar ini harus diadakan terlebih dahulu 
sesuai denga jumlah pertambahan penduduk. Harus ada perancangan kebutuhannya 
perkapita. Air, listrik, transportasi public.(Ini sebenarnya sudah dimulai oleh 
bangsa penjajah kita, tetapi tidak disadari oleh para pemimpin kita)

Fasilitas publik memang Sangat luas dan akan berkembang terus menerus. karena 
itu bentuk pembangunan phisik suatu bangsa dan negara harus diletakkan dalam 
fondasi bangsa yang kokoh dan kuat yang berupa "kwalitas SDM yang memadai", 
membentuk karakter bangsa yang yang berupa "human capital" yang berkarakterif 
dalam bentuk kwalitas bangsa atau "corporate culture" yang yang berkwalitas. 
Human capital yang kuat dan memadai ini hanya bisa terbentuk dalam kurun waktu 
yang cukup dan ada kontinuitas, sehingga perlu suksesi pemerintahan yang baik.

4. Tiga parameter membentuk hirarki pondasi pembangunan

Pendidikan adalah salah satu usaha membangun "human capital", meletakkan dasar 
kearah pembetukan karakter dari anak-anak bangsa yang bisa mengarah pada 
"corporate culture" bangsa yang bergerak kearah watak bangsa yang disiplin, 
patuh pada aturan, bersemangat untuk maju dan membangun negara secara bersama.
Pembanguan pendidikan adalah salah satu usaha yang kearah pembentukan fondasi 
pembentukan karakter bangsa yang lebih berkwalitas, karakter bangsa yang makin 
tertib dan teratur dan berketaatan pada hukum atau aturan yang sudah 
ditetapkan, sehingga "corporate culture" suatu bangsa terbentuk mengarah 
pembentukan negara yang yang tertib, kuat dan memperkuat kedudukan marwah 
negara yang besar, kuat dan berpengaruh.
Banyak negara maju, seperti Jepang, dan negara-negara Skandinafia tidak 
mempunyai sumber daya alam yang cukup, tetapi mempunyai sumber daya manusia 
yang unggul atau dengan kata lain mempunyai "human capital" yang baik. Human 
capital yang baik ditandai dengan produktivitas masyarakatnya tinggi dan 
membuat negaranya menjadi negara yang kaya dan kuat secara ekonomis.
Kwalitas SDM yang baik untuk Indonesia dan bangsa-bangsa yang lain berawal dari 
pendidikan yang membentuk etos kerja suatu anak bangsa menjadi lebih baik, 
lebih produktif dan lebih sadar akan pentingnya kedisiplinan, ketertiban dan 
tingginya kesadaran pada pentingnya akan ketaatan hukum, sehingga sistem suatu 
negara berjalan secara mulus dan "corporate culture" suatu bangsa terbentuk 
pada tingkat kwalitas yang terus membaik, baik kepada pemimpinnya dan juga pada 
masyarakat yang dipimpinnya.

Keberhasilan sang pemimpin melakukan suksesi menjamin program pendidikan 
berjalan berkelanjutan. Program Pendidikan diprioritaskan berarti memperkuat 
"human capital" sebagai modal pembanguan. Ketiga parameter akan membentuk suatu 
hirarki pondasi pembangunan.
Parameter-parameter diatas mungkin akan memberikan kilas balik kepada negara 
kita yang sudah memasuki umur yang sudah cukup tua yaitu lebih dari 65 tahun 
untuk mawas diri. Kita perlu rendah hati untuk mau menilai diri kita, 
pemimpin-pemimpin kita. Kita akan bisa menilai dengan benar. Kemerdekaan 
Indonesia merupakan perwujutan perjuangan para pemimpin dan rakyat Indonesia. 
Kalau ingin kita lebih baik dan lebih maju, kita harus berani menilai diri kita 
secara jujur. Kita harus berani mengakui ketertinggalan kita. Tidak ada 
salahnya kita meniru bangsa lain yang bisa berjuang lebih maju dan lebih baik 
dari kita. Kita harus mulai sekarang. Memulai dari berpikir secara positip.

Ridwan Fakih, Kuwait, 14 Juni 2010

-----Original Message-----
From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
[mailto:forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com] On Behalf Of Mohamad Ilmi Hussein
Sent: Monday, June 14, 2010 1:44 PM
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Amien Rais Penjahat Nasional! Suharto 
Pahlawan nasional

Anda kalau tidak jelas apa yg terjadi jangan mengumbar bicara. Proses 
pembalikan yg terstruktur seperti anda yg harus diganyang. Apa sudah tidak 
cukup puas kelompok anda selama orde baru

Powered by Telkomsel BlackBerry®



-----Original Message-----

From: "Pu-Yee" <pahalahutaba...@yahoo.com>

Sender: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com

Date: Mon, 31 May 2010 04:26:29

To: <Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com>

Reply-To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com

Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Amien Rais Penjahat Nasional! Suharto 
Pahlawan nasional



Amien Rais yang saya ketahui - menurut saya sendiri ...:



1. Merebut panggung reformasi dari para mahasiswa dan aktifis, semisal Budiman 
Soedjatmiko, dan dari para aktifis yang sampai sekarang tak jelas rimbanya.

Sebagai ketua MPR waktu itu, juga tidak mampu menemukan orang yang bertanggung 
jawab secara publik terhadap matinya rekan2 di Trisakti dll.



2. Merusak irama reformasi dengan menghalangi Megawati utk jadi presiden 
Indonesia - pada saat partainya Megawati menang Pemilu, dengan alasan 
berdasarkan agama, dengan membentuk poros tengah.



3. Terlibat mengkhianati dan menggulingkan Gus Dur dari kursi kepresidenan, utk 
menduduk-kan Megawati jadi presiden.



4. NATO (=No Action Talking Only)



5. Sok mau jadi guru bangsa dalam segala hal di Negara Kesatuan Republik 
Indonesia.



6. Masih untung Hatta Rajasa tidak mempan di obok-obok oleh beliau itu.



7. Karakter Amien Rais adalah Poros Halang.





Suharto Almarhum juga adalah :



1. Salah seorang dari Generasi pendiri NKRI.



2. Banyak jasa strategisnya untuk Indonesia dan ASEAN.



3. Mempertahankan bahwa PT Dirgantara Indonesia harus berdiri dan tidak mau 
teken WTO, sehingga harus digulingkan oleh Setan gundul (sebangsa IMF, World 
Bank, WTO, dll)



4. Lebih Nasionalis dari pada banyak petinggi dan pengamat sekarang.



5. Sendirian melawan gerakan LSM plat asing yang merongrong NKRI.



6. Sendirian menghadapi tekanan IMF utk jadikan kurs Rupiah ikut permainan 
pasar global.



7. Pahlawan atau tidak nya Suharto alm, akan dibuktikan oleh waktu.



Saya adalah pengagum kehebatan kepemimpinan Suharto alm. (bukan hal salah yang 
dilakukannya akibat nasihat pembantu presiden yang ABS, semisal Harmoko !)

Ketika Suharto prsiden, produksi minyak Indonesia rata-rata 1,2 juta barrel 
perhari.



Semua manusia produktif Indonesia saat ini yang berusia lebih dari 12 tahun 
praktis adalah produk rezim Suharto ( baik atau buruk nya !).

Bangsa Indonesia tidak boleh melupakan prestasi Suharto Alm - tapi juga harus 
merenungkan keburukan beliau sebagai bahan acuan kendali mutu bangsa ke depan.



Semua perusahaan tambang dan Industri di Indonesia - terutama asing - memang 
harus di negosiasi ulang, terutama yang kontraknya dibikin sesudah masa Suharto 
alm.



Bangsa Indonesia tidak selayaknya saling menyalahkan.., tetapi bersatu padu 
mebela negara (baik atau buruk sekalipun !), utk mencapai penghargaan dari 
bangsa lain.

Cuba adalah contoh yang baik utk itu, tidak mempan di - intimidasi oleh Setan 
Gundul, sampai sekarang.

Vietnam juga, malah aman sesudah Setan gundul tidak ngurusin mereka.

Afganistan dan Irak carut-marut karena banyak Setan Gundul merampoki minyak 
dari tambang nya.



Salam.

Reply via email to