Salam,
Untung saja Anda belum sampai DIHOMO oleh Sang Kiyai.Pantas Kecamatan Widang 
paling sering kebanjiran supaya para santri bisa berdekab dekaban.

Wasalam,
Wal Suparmo

--- Pada Jum, 23/7/10, n...@kompas.com <n...@kompas.com> menulis:


Dari: n...@kompas.com <n...@kompas.com>
Judul: Re: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PM Australia: Saya Tidak Percaya 
Tuhan
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Jumat, 23 Juli, 2010, 8:19 PM


Kisah  nyata. Saya dulu di tahun 70-an pernah dihukum oleh asisten kiyaiku di 
sebuah pondok pesantren di kawasan Widang, Tuban, jawa timur. Begitu bangun 
tidur jam 04.00 sarungku disiram minyak tanah, rambutku diguyur air. 
Gara-garanya saya bawa keluar malam seorang santri pria untuk nonton ludruk. 
Usut-punya usut, teman priaku yang tinggal sekamar dengan ku itu "kekasih"nya 
asisten kiaiku (sama2 pria). Singkat kata dia cemburu. Wuih kaget aku. Padahal 
saya tidak punya rasa apa2 dengan temenku itu. Tidur bareng jejer pindang juga 
enggak ada rasa apa2. Tetapi satu tahun kemudian, tiba-tiba badanku terasa 
ser-ser seperti ada strumnya saat saya tidur-tiduran berdua dengan temanku tadi 
di gotakan (kamar). Saya semakin deg-degan lihat kawanku. Dalam hati  saya 
ketularan senior2ku. Saya sadar dan langsung keluar kamar. Tuhan menyelamatkan 
saya dari penyakit itu. Untung bengawan solo meluap dan ladang pertanian 
orangtuaku habis diterjang air. Orangtuaku
 enggak bisa memberi bekal saya ke pesantren lagi. Dan saya tidak kembali ke 
pondok tanpa pamitan teman2. Pak kiai sempat mencari saya. 

Salam
Nas

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-----Original Message-----
From: "Zulkifli" <zulk_...@yahoo.com>
Sender: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Fri, 23 Jul 2010 03:45:45 
To: <Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com>
Reply-To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PM Australia: Saya Tidak Percaya Tuhan


Jelas diuraikan oleh alm Achmad Wahib dalam bukunya "Pergulatan Pemikiran 
Islam" yang olehnya disebut sebagai skandal seksual di pesantren. 

Di antara teman-teman saya yang pernah berliwat di kalangan mereka, respons 
para santri ini menjadi bahan untuk melucu: "astagafirullah" masuk dikit, 
"astagfirullah" dikit lagi, yang lama-lama semakin dikit eh, cop . . . dalam.

Dalam buku "Unveiled" diceritakan betapa seorang pengusaha wanita di Saudi 
Arabia aman-aman saja duduk di tepi pantai Jeddah sendirian memandangi matahari 
terbenam walaupun di sekitarnya banyak laki-laki karena yang digoda para lelaki 
itu ialah supirnya yang laki-laki. Di sana rupanya karena dilarang berkhalwat 
antara laki-perempuan menjamurlah perkhalwatan sesama jenis.


Salam,

Zul



------------------------------------

=====================================================
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=====================================================
Yahoo! Groups Links







[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke