--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Satrio Arismunandar 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>MINTA BANTUAN TNI
>(De Telegraaf, 4 September 2007)  
>Belanda mengirim pasukan perdamaian ke Uruzgan di Afghanistan, bukan 
>untuk berperang tapi untuk membangun kembali wilayah itu. Belakangan 
>tentara Belanda keteteran sebab mendapat serangan  pemberontak yang 
>tidak suka dengan kehadiran pasukan asing di  Afghanistan. 

>Sudah sepuluh tentara Belanda yang tewas. Timbul suara-suara 
>untuk menarik pasukan Belanda dari Afghanistan alias tidak 
>memperpanjang kehadiran pasukan Belanda di sana sehabisnya misi. 
>Namun anggota parlemen dari Partai Liberal Konservatif VVD, Hans van 
>Baalen, bersedia mendukung  perpanjangan pasukan Belanda di Uruzgan 
>asal mendapat bantuan negara lain. 

>Hans van Baalen menyebut TNI dan tentara Australia. "Hubungan 
>Belanda-Indonesia membaik belakangan ini, hubungan Indonesia-
>Australia juga menampakkan perbaikan, jadi mengapa kita bertiga 
>tidak bekerja sama membangun  kembali Uruzgan?" demikian Hans van 
>Baalen. "Indonesia memiliki banyak helikopter dan pasukan zenie yang 
>piawai, kita harapkan TNI bersedia mengirim 
>400 s/d 600 pasukan zenie-nya ke Uruzgan", tambah Hans van Baalen.

-----------------------------------------------------------------

Kamp Holland atau pos  militer/pertahanan tentara Belanda yang 
ditempatkan di Uruzgan dekat lembah Baluchi, Afghanistan  bahkan 
dinamakan "Poentjak" (Jawa Barat)  yang sering menjadi sasaran mortir 
dan roket pasukan Taliban.

Pos militer ini dinamakan "Poentjak", karena rupanya  masih melekat 
dalam memori   tentara Belanda  pengalaman masa lalunya dalam perang 
kemerdekaan  RI sebagai lokasi yang berbahaya dan ditakuti oleh 
tentara  Belanda dalam perjalanan patroli  atau konvoi militernya 
dari Batavia ke Bandoeng tempo doeloe. 
http://uruzgankampholland.kro.nl/informatie/poentjak.aspx

Dan mungkin keberhasilan Indonesia dalam membantu Korea Selatan untuk 
membebaskan warganya yang disandera oleh Taliban menjadi  bahan 
pertimbangan Belanda   atau mungkin juga  ide AS atau NATO, untuk 
mengikut sertakan pasukan  Indonesia dalam mengatasi konflik di 
Afghanistan yang telah telah  membuat  pasukan mereka hampir 
tak berdaya dalam  menciptakan  keamanan dan perdamaian kembali 
disana.

G.H.




Kirim email ke