--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Haniwar Syarif 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> ya bisalah..
> pertama .. hypermerket melakukan predory price.. : yaitu harga di 
bahaw hrg 
> belinya utk menyingkirkan pesaing
> kemungkinan kedua, dia lakukan tenhnik loss leader,  yaitu dia 
jual  beberapa produk  merugi ataunggak ambil untung misalnya 
seratus produk utk  menarikkonsumen yg lalu mengira smeua barang 
disitu murah, padahal hanya  beberapa barang dgnjumlah terbatas,
> ==================================

sebagi expert supermarket sejak puluhan tahun dan konsultan perpres 
pasar tradisonal seharusnya jangan pakai kata kemungkinan2.
semuanya harus jelas karena variable2 nya semuanya terukur secara 
angka2. 
bagaimana expert yg buat perpres tetapi kok nggak bisa secara fakta 
dan angka yang jelas.


============================

> ketiga..., ya memang dgn kekuatannya yg gede , mrk bisa menekan 
pemasok habis habisan.. sementara pemasok spt dlm posisi buah 
simalakama, jual  segitu nggak dpt untung, nggak jual ke 
hypermarket , ditempat lainnya 
> belinya cuma sedikit shg walau hrgnya lebih bagus dgn volume kecil 
ya nggak  ada artinya.
> O ya saya juga terpikir kerjasama pemasok dgn pedangan pasar 
tradisional.. 
> itu cerita berikut..
> 
> Salam
> 
> Haniwar
> =================================================

itu artinya pemasoknya goblok.  
kok mau ditekan hipermarket habis2an.
ini kan free trade lu jual gua beli. 
lu jual mahal gua beli tempat lain. 
lu mau beli murah, gua nggak jual. 
lu maksa beli murah ,  gua gampar 
emangnya lu aja yg beli. 

sohib 



Kirim email ke