Kalau kayak gitu mustinya Pak Haniwar mendekati penguasa, semua yang
terjadi sekarang tergantung mereka.

ANTON


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Samali Djono
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Pak Haniwar,
> bagaimana kalu bikin asosiasi untuk para pemasok,lalu bikin aturan
main dan para pemasok mesti kompak.setelah kompak semua,lalu ajukan
pada mereka penghapusan"listing-fee" dan aturan2 mereka yang tidak
fair menurut ukuran pemasok.pembayaran harus dalam waktu singkat,
misalnya dibuat aturan yang relatif tidak merugikan pemasok.harga-
harga barang dibuat patokan-patokan tertentu.tapi sekali lagi para
pemasok mesti kompak.kalo mereka ogah ya nggak usah dikirim
barangnya.kalo mereka mau impor sendiri dari luar,sebelumnya kita
mesti minta dukungan dari pemerintah untuk mengenakan pajak [import-
duty] yang tinggi. ini tentunya memerlukan perjuangan tersendiri yah.
> seperti India,mereka mengenakan import-duty yang tinggi untuk
barang2 impor,untuk melindungi industri dalam negerinya.sehingga
mereka tidak ada pilihan lain ... kalau mereka lihay dalam membuat
strategi2 yang melemahkan posisi pemasok,maka kita pun mestinya bisa
bersinergi dan berstrategi juga.kita adu ulet dalam berstrategi aja
Pak.
> rasanya banyak contoh, industri dalam negeri.seperti jaman dulu
ada produsen batu batere yang tempur dipasar melawan produsen batu
batere multinational dari luar negeri.ada juga industri deterjen
domestik yang digempur oleh perusahaan multinational dari Eropa dan
Jepang,nyatanya mereka bisa survive sampe sekarang ... yang akhirnya
mereka berubah arah menjadi konglomerisasi,menguasai dari hulu sampe
hilir.
> tapi entahlah Pak Haniwar,apakah metoda ini dapat dilakukan pada
industri perdagangan yang Bapak jalankan sekarang ini.saya sebelum
pensiun berada dalam industri perdagangan juga tapi jenisnya lain
> dan mungkin saja tidak cocok [tidak applicable].
> Salam,
> DjS

Kirim email ke