Simson,
Kalau mau manut Kitab Suci secara literal, ya bisa saja. Tapi mesti
diingat bahwa Kitab Suci itu ditemukan di gua-gua beratus-ratus tahun
yang lalu. Kadang semua itu tergantung interpretasi. Dan setelah
diterjemahkan, bahasa bisa saja berubah.

Yang saya lihat justru kisah Yesus secara menyeluruh. Mengapa Yesus
sampai bilang demikian? Karena memang dia sering mengritik para ahli
Taurat dan malah menyambut pelacur (sedang para ahli Taurat begitu
kebelet menghukum pelacur?)! Mengapa Yesus harus mengatakan seperti
itu? Kalau Simson mau membaca artikel-artikel para akademik dengan
seksama, itu karena Yesus justru ingin memberi harga pada kemanusiaan,
bukan manut pada Taurat thok! Karena itulah, Yesus sempat dicurigai
ingin meniadakan Taurat. Kalau Yesus manut pada Taurat thok, dia tidak
usah memberi pernyataan seperti itu!

Lihat kembali pernyataan itu. Di situ, justru ada kesan bahwa Yesus
menyatakan adanya kecurigaan bahwa Beliau ini akan "meniadakan Taurat".

Soe Tjen.


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, "simson gintings"
<uncleiting2...@...> wrote:
>
> Sebenarnya saya tidak tertarik utk menanggapinya lagi, tapi karena
> anda sepertinya (terus-terusan) sok tahu amat soal iman Kristen, maka
> saya merasa terdorong untuk menanggapi.
>
> Anda katakan bahwa Yesus merivisi Taurat. Kata merivisi ini berbau
> mengkoreksi dan pendapat ini amat ganjil. Hal ini menguatkan dugaan
> saya bhw anda berasal bukan dari lingkungan agama Kristen apalagi
> Katolik. Soalnya dalam Matius 5:17 tertulis ucapan Yesus
> begini : "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan
> hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk
> meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya".
>
> Saran saya, kalau tidak paham nggak usahlah anda MEMAKSAKAN DIRI utk
> memberikan komengar yg ngawur. Apalagi anda hanya melihat Yesus sbg
> seorang humanis, sungguh suatu pendangkalan. Sepertinya anda ini mau
> kelihatan gagah. Tapi sayang kualitas komentar anda menunjukkan
> sebaliknya. Maaf kalau saya ketus begini, karena komentar anda soal
> Paus lebih dari ketus sih.
>
> Selamat hari minggu.
>
> sg

Kirim email ke