"Dan sejauh yang saya tahu tidak ada tindakan anarkis dari para pengikut Paus kepada para homo."
Guba, pengetahuan Anda kok berbalikan dengan pengetahuan saya, ya? sejauh yang saya tahu, banyak teman-teman homoseksual dikata-katai oleh pastor (pengikut Paus)justru saat mereka ingin berkonsultasi dan mencari penguatan iman. pengalaman saya pribadi, saat saya dibawa ke pastor oleh orang tua saya untuk mendapat penjelasan tentang orientasi seksual saya (lesbian), pastor itu menyuruh orang tua MENGIRIM saya ke psikiater. ia memberi orang tua referensi nama2 psikiater yang "terkenal ampuh". lucunya, ia sama sekali tidak mengajak bicara saya, termasuk menanyakan pendapat saya. padahal saat itu saya ada bersama mereka. nah, buat saya ini kekerasan juga. yang kalau dibiarkan terus, lama-lama anarki juga jadinya. soal menyampaikan pendapat, saya rasa paus harus hati-hati. paus itu pemimpin tertinggi gereja katolik. jadi harus benar2 jelas, mana yang pendapat pribadi, dan mana yang atas nama gereja katolik. dia juga harus ingat dong, apa efek perkataannya bagi dunia. salam, ema --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, "meduguba" <medug...@...> wrote: > > Paus telah menyampaikan pendapatnya, pendapat yang didasarkan atas > kepercayaannya, dan itu sah. Dia tidak mangajak orang lain untuk > membunuh atau menindas orang lain. Dia tidak membenci kaum homo > sebagai manusia tapi menolak homoseksualitas sebagai gaya hidup. > > Dan sejauh yang saya tahu tidak ada tindakan anarkis dari para > pengikut Paus kepada para homo. > > Jadi, siapa yang menyebarkan kebencian ? Paus atau Soe Tjen ? > > Salam, Guba