Yah...menurut saya, salah satu masalah Republik ini adalah karena Republik memiliki anggota dewan yang namanya adalah DPR. Nah, kalau orang yang termasuk bagian masalah Republik ini ikut mengeluarkan pendapat, rekans sudah bisa menduga apa hasilnya kan.. ??� Yaa, liat saja hasilnya dengar pendapatnya dengan Dirut pertamina. Jangan-jangan mereka itu ngomong seperti itu karena Dirut pertamina polos polos saja datang ke gedung DPR tanpa amplop... sapa tau lho?� bisa aja terjadi tokh..?!?! Terusterang, senadainya saya satu angkot, satu bis, satu kereta api, satu pesawat, satu kapal dengan salah satu orang yg merasa dirinya terhormat ini, maka saya akan turun dari angkot, bis, kereta api, pesawat, dan kapal ! Dan seandainya saya bersebelahan rumah dengan salah satu orang yg merasa dirinya terhormat ini, maka saya akan pindah rumah! Benci ?? Tidak juga !! Cuma ga tahan karena kasihan�melihat orang yg makan dari hasil keringat rakyat (pembayar pajak) tapi isi kepalanya sejengkal di bawah puser !! � permisi.. � nogan
--- On Tue, 2/17/09, ajud ajudri <sir_a...@yahoo.com> wrote: From: ajud ajudri <sir_a...@yahoo.com> Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Dirut Pertamina Merasa Dianggap Satpam oleh DPR To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Tuesday, February 17, 2009, 8:48 PM Begitulah sikap anggota DPR yang selalu merasa terhormat tapi jauh dari sikap seseorang yang memiliki kehormatan. Setali tiga uang dengan DPRD, bahkan lebih parah. Makanya paling malas kalau kita harus rapat kerja atau dengar pendapat dengan anggota Dewan. Kadang sanggahan dan komentar mereka sama sekali tak masuk akal, tapi ngotot dan mencaci makinya seperti orang kesurupan. Mending kalau mereka mengerti apa yang ada dalam pembahasan, kadang mereka sama sekali tak mengerti.... tapi sok ngerti.... (Yang ada kita hanya bisa mbathin....kok kayak gini yang di gajih dari pajak kita untuk menjadi anggota Dewan Terhormat... ) Kalau sudah begini, apa pantas memilih mereka, hanya karena takut berdosa sehubungan dengan FATWA HARAM KALAU GOLPUT