Bukan hanya Tifatul Sembiring. Menteri Komnas HAM Patrialis Akbar tampak 
terkadang mem-fait-accompli Presiden. Harap kedua orang itu tau diri dan 
berlaku sebagai pembantu Presiden. Melakukan apa yang diperintahkan. Bukan 
menginisiatifkan sesuatu untuk Presiden.

Menkum HAM Patrialis Akbar tampak dalam posisi seperti Tifatul ketika, Mahkamah 
Konstitusi memutuskan memutar rekaman percakapan Anggodo dalam Sidang MK. "Apa 
relevansi memutar rekaman itu di Sidang MK?" Pernyataan dalam bentuk pertanyaan 
itu melampaui kewenangannya sebagai pembantu Presiden. 

Harap para pembantu yang lain tidak berada dalam posisi melampaui kewenangan 
atau over-acting. Masyarakat biasa pantas bicara itu. Atau, mereka berpikir 
mereka mewakili rakyat membuat pernyataan itu?
   wassalam,  ex toto corde,  Berthy B Rahawarin  brahawa...@yahoo.com     Quo 
res cumque cadunt, semper stat linea recta.   (Apa pun yang terjadi, senantiasa 
berdiri di garis lurus.)

--- On Mon, 11/23/09, Agus Hamonangan <agushamonan...@yahoo.co.id> wrote:

From: Agus Hamonangan <agushamonan...@yahoo.co.id>
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Amir Syamsuddin: Pernyataan Tifatul Resahkan 
Masyarakat
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Monday, November 23, 2009, 10:48 PM







 



  


    
      
      
      Laporan wartawan KOMPAS.com Caroline Damanik



http://nasional. kompas.com/ read/xml/ 2009/11/23/ 07351380% 20/amir.syamsudd 
in.pernyataan. tifatul.resahkan .masyarakat



JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Tim Delapan Amir Syamsuddin mengaku terkejut 
dengan pernyataan Menkominfo Tifatul Sembiring yang bicara tentang arah sikap 
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terhadap rekomendasi Tim Delapan yang 
harusnya diumumkan Senin malam (23/11) nanti.

 



  






      

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke