===========================
F R I E N D S H I P
===========================
Original Sender  : "M Fahmi Aulia" <[EMAIL PROTECTED]>
----------------------------------------------------------------


> Original Sender  : "Susilo Surosoputro" <[EMAIL PROTECTED]>
> ----------------------------------------------------------------
> Saya dari pertama kan sudah nggak ngerti soal apa  & pengaruhnya Dwi
Fungsi
> ABRI ,
Saya coba jelaskan, tapi singkat saja, ya, soalnya udah mulai ngantuk, nih!!

Dwi fungsi ABRI pertama kali diperkenalkan oleh AH Nasution, lebih kurang
awal tahun 50 (52?). Alasan yg dikemukakan adalah keadaan negara yg saat itu
begitu kacau (munculnya pemberontakan di daerah2) sehingga diperlukan campur
tangan militer dalam menangani masalah2 tsb. Jadi, "solusi" (yg akhirnya
menjadi "racun") yg diajukan adalah ikut campurnya militer dalam aspek2
sosial dan politik, termasuk di dalamnya urusan pemerintahan.

Sementara yg pernah aku dengar, munculnya dwifungsi adalah karena "sakit
hati"nya angkatan darat yg merasa disisihkan dalam percaturan politik. Dg
kata lain, mereka hanya diperlukan ketika ada musuh doang. Bener ato gak
sih, auk gelap.....BP

Maka, sejak awal 60-an, militer (baca:AD) mulai banyak berkecimpung dalam
sospol. Tidak puas dg hal tsb, mereka merambah juga dunia bisnis..... Ingat
kasus Soeharto menyelundupkan tembakau dan gula serta beberapa bahan pokok,
itu merupakan salah satu awal sepak terjang anggota ABRI (terutama AD) dalam
berbisnis.

Keadaan ini semakin kokoh ketika Soeharto naik menjadi presiden di awal
70-an. Para perwira tinggi ABRI yg sudah pensiun ramai2 buka bisnis. Tidak
heran, banyak prajurit2 ABRI yg mencari kenalan (baca: kongsi dagang) dg
asumsi dapat dijadikan relasi dagang ketika mereka pensiun kelak.

Sebenarnya tidak ada yg salah dg dwi fungsi, apabila diterapkan dg benar.
"Kesalahan" yg terjadi adalah, ABRI (militer) begitu dominan menguasai
sospol di Indonesia. Segala sesuatu yg berhubungan dg pemerintah (eksekutif,
legislatif dan yudikatif) HARUS dipegang militer, dg anggapan jika orang yg
sipil yg megang akan terjadi kerusuhan, di samping ditanamkannya anggapan
bahwa keadaan negara tidak pernah aman (dan hanya aman jika orang militer yg
megang pucuk2 pimpinan). "Dosa" lainnya dari df ini adalah ABRI terlalu
bisnis oriented. Akibatnya, mereka cenderung lebih banyak mikir bisnis
mereka dibandingkan dg pertahanan keamanan. Maka, sempat heboh pada akhir
70-an, ketika terjadi mutasi besar2an para pati ABRI yg memiliki badan
subur. Alasan yg digunakan utk menggusur mereka adalah mereka terlalu banyak
bisnis dan shape badan mereka tidak sesuai dg image seorang prajurit yg
selalu gagah. Tindakan ini kemudian "diakali", dg tetap menjaga badan agar
ramping sambil tidak lupa berbisnis.....B^(

Kuatnya pengaruh militer dalam pemerintahan mengakibatkan hierarki komando
adalah basis militer, atau dg kata lain, mereka harus nurut atasan mereka.
Jika kita lihat, urutan tertinggi adalah presiden, yg memegang tongkat
komando militer. Jadi, apa kata presiden, para "prajurit" (karena tingkatnya
lebih rendah) HARUS melaksanakan. Itu sebabnya pemeo dan sindiran yg
mengatakan prajurit itu ACTION DULU MIKIR BELAKANGAN atau OTAKNYA ADA DI
DENGKUL tidaklah salah....B^P

Keadaan ini jelas tidak sesuai dg negara demokrasi. Hal yg terjadi dg sistem
pemerintahan seperti ini adalah negara DIKTATOR atau FASIS atau REJIM
MILITER (sorry kalo agak rancu... tolong koreksi). Dan hal seperti inilah yg
terjadi selama 32 tahun.....B^(

Mudah2an penjelasan singkat di atas cukup... Kalo gak, yaaa...bisa tanya2
lagi....B^) Mudah2an bisa njelasin.....

> emangnya mereka yang bikin bangkrut negara ?
Secara tidak langsung bisa dikatakan ya. Karena setiap orang yg nentang
mereka, akan berhadapan dg moncong senjata......B^X
Wassalam,
The One of Orangs Ngganteng di Bandung
engKoh Fahmi

----------------------------------------------------------------
Friendship MailingList is provided by PT Centrin Utama
Maintained by   : [EMAIL PROTECTED]
To Post a msg   : Mail to [EMAIL PROTECTED]
To Unsubscribe  : Mail to [EMAIL PROTECTED]
.                 BODY : unsubscribe <Mailing List Name>
For more information, send mail to [EMAIL PROTECTED]
with "HELP" in the BODY of your mail (without quote).
----------------------------------------------------------------

Reply via email to