PENTINGKAH Oleh : Muhammad
Ismail Yusanto yang
menyakitkan, Paus Benediktus XVI bertemu 22 wakil negara-negara Muslim (Senin,
25/9). Pada pertemuan yang berlangsung di tempat peristirahatan Paus, Istana
Gandolfo, di selatan Roma, Paus kembali menyerukan pentingnya dialog antaragama
dan peradaban. Meskipun undangan ini berhubungan dengan kutipan pernyataan Paus
yang menyakitkan, namun Paus tidak memberikan penjelasan secara khusus tentang
pidatonya itu. Pentingnya
dialog antarumat beragama bukan pertama kali ini disampaikan oleh kepausan. Tapi
ironinya di satu sisi pihak gereja menyerukan dialog antarumat beragama di sisi
lain penghinaan terhadap Islam terus berlanjut. Tak
tulus Ketidaktulusan
dialog ini semakin tampak ketika Paus hanya menyesalkan reaksi umat Islam
terhadap pidatonya. Paus sendiri tidak secara langsung mencabut pernyataannya
yang dia kutip dari Raja Manuel II. Meskipun menyatakan bukan pendapat
pribadinya, tapi Paus tidak mengatakan ketidaksetujuannya terhadap pernyataan
itu. Dialog
antarumat beragama yang terjadi sekarang pada dasarnya hanya dialog yang penuh
kepura-puraan dan tidak menyentuh hal-hal yang mendasar. Sejak awal dialog ini
di-setting dengan asumsi mencari persamaan antaragama, bukan
perbedaannya. Sehingga yang menonjol dari dialog seperti ini adalah upaya untuk
menyejajarkan semua agama. Hal ini jelas bertentangan dengan akidah Islam.
Bagaimana mungkin menyamakan Islam dengan prinsip tauhidnya, dengan agama lain
yang mempercayai tuhan yang banyak seperti konsepsi trinitas dalam Kristen.
Apalagi menyamakan Islam dengan keyakinan musyrik yang menyembah
berhala. Cara
berdialog seperti ini bukanlah cara yang dicontohkan Rasulullah SAW. Pada
dasarnya Islam bukanlah anti dialog. Tapi dialog dalam Islam justru untuk
menjelaskan kekeliruan agama selain Islam seperti Nasrani dan Yahudi, sekaligus
menjelaskan keshahihan Islam. Dialog justru dalam rangka mencari kebenaran
secara akal, agama mana yang benar, Islam atau yang lainnya.
Dialog
dilakukan dalam rangka membuktikan kebenaran Islam dan mengajak orang-orang
kafir untuk masuk Islam. Hal ini tampak jelas dalam surat Rasulullah SAW kepada
Raja Heraklius, Raja Romawi: "Sesungguhnya aku berseru kepadamu dengan seruan
Islam, masuk Islam-lah kamu niscaya kamu akan mendapat rahmat
Allah...". Dialog
antarumat beragama juga tidak relevan untuk menyelesaikan krisis kemanusiaan
yang terjadi sekarang. Sebab pangkal krisis kemanusiaan saat ini adalah akibat
kerakusan dan kejahatan negara-negara Kapitalis. Kemiskinan, kebodohan,
kesenjangan, tidak lain akibat penerapan ideologi kapitalis yang dipimpin
Amerika Serikat (AS) dan sekutunya. Ideologi Kapitalisme yang serakah untuk
mengeksploitasi dunia Islam telah menjadi penyebab berbagai penjajahan di
negeri-negeri Islam. Yang
dilakukan oleh umat Islam justru merupakan reaksi terhadap penjajahan itu. Sebab
ajaran Islam telah mewajibkan kepada umatnya untuk melakukan perlawanan terhadap
setiap bentuk kedzaliman yang dilakukan oleh siapa pun. Konsepsi jihad merupakan
konsepsi yang agung dalam Islam untuk menghentikan kedzaliman dan penjajahan
tersebut. Kebencian umat Islam terhadap Barat juga merupakan reaksi yang
dibenarkan dan wajar. Bukan kebencian terhadap bangsa Barat, tapi kebencian
terhadap kebijakan dzalim dan penjajahan yang mereka lakukan di dunia Islam.
Justru,
perlu dipertanyakan akal sehat manusia, yang tidak timbul kebenciannya terhadap
kedzaliman yang luar biasa ini. Kemusliman seseorang pun pantas dipertanyakan
kalau tidak muncul kebenciannya terhadap kejahatan penjajahan kapitalisme ini.
Jadi,
kalau dialog ini menyerukan agar umat Islam menghapuskan konsepsi jihad dan
menghilangkan kebencian terhadap kedzaliman, merupakan bukti bahwa dialog
antarumat beragama justru dilakukan untuk mengokohkan penjajahan kapitalis dan
menghapus semangat perlawanan umat Islam. Dan itulah yang terjadi saat ini.
Dialog antarumat beragama justru memposisikan umat Islam sebagai tertuduh.
Dialog ini justru mengalihkan dari persoalan sebenarnya yakni penjajahan
kapitalisme. Seharusnya
pihak gereja menghentikan penjajahan ini dan tidak cukup hanya seruan. Tapi
sayang , gereja tidak melakukan ini. Jangankan bertindak nyata, mengecam saja
jarang terdengar. Gereja tidak mengritik pernyatan Bush yang menyatakan perang
melawan terorisme adalah perang suci, atau pernyataannya yang menyerang
Yang terjadi
justru sebaliknya, gereja lebih sering menjadi pendukung penjajahan kapitalisme
ini. Sejarah telah mencatat bagaimana kolonialisme memiliki hubungan yang saling
menguntungkan dengan institusi gereja. Hubungan antara gereja dan penjajahan
tergambar dari tiga misi yang diemban oleh pasukan kolonial pada saat menjajah
wilayah Islam: gold (emas), glory (kejayaan), and gospel
(misi gereja). Hal ini sejalan
dengan pernyataan Alb C Kruyt (tokoh Nederlands bijbelgenootschap) dan OJH Graaf
van Limburg Stirum bahwa bagaimanapun juga Islam harus dihadapi karena semua
yang menguntungkan Islam akan merugikan kekuasaan Belanda. Kristenisasi
merupakan faktor penting dalam proses penjajahan. Hal senada ditulis Dr Th
Muller Kruger, guru besar Sekolah Theologi Kristen di Jakarta dalam bukunya
'Sejarah Gereja di Indonesia'. Dia
menyebutkan, orang-orang Portugis bukan saja ingin menemukan negeri-negeri lain.
Tidak dapat disangkal bahwa yang mendorong mereka ialah hasrat untuk memasehikan
(mengkristenkan) daerah-daerah yang ditemukan. Tidak lah mengherankan kalau
setiap misi penjajahan diberkati di gereja. Kapal-kapal penjajah pun dihiasi
dengan tanda salib dan para pendeta. Umat
Islam tentu saja tidak bisa bergantung pada orang lain. Yang wajib bagi umat
Islam adalah memiliki kekuatan nyata agar mereka menghentikan penjajahan dan
penghinaan terhadap Islam, Rasulullah SAW, dan Muslimin. Kekuatan itu hanya akan
terwujud kalau umat Islam kembali memiliki Khilafah.[Republika, 30 September
2006] |
******************************************************** Mailing List FUPM-EJIP ~ Milistnya Pekerja Muslim dan DKM Di kawasan EJIP ******************************************************** Ingin berpartisipasi dalam da'wah Islam ? Kunjungi situs SAMARADA : http://www.usahamulia.net
Untuk bergabung dalam Milist ini kirim e-mail ke : [EMAIL PROTECTED] ********************************************************