Jonathan: Ya namanya istilah kok mau diliteralkan, yg namanya kebakaran jenggot khan bukan benar2 berarti jenggotnya kebakaran
Nesare: siapa yang mau literalkan? Siapa yang kebakaran jenggot? Siapa yang tidak tahu itu kiasan? Hehehe. Jonathan: Hanya orang2 yg hidup di-awang2 dan narsis yg sensitive banget yg sebentar2 offended tersinggung nggak karu2an kebakaran jenggot mempermasalahkan kata2 yg sebenarnya umum saja.. Nesare: siapa yang tersinggung? Ane enggak. Bung chan dalam balasannya juga. Narsis dan sensitive? Hehehehe ini miliknya ente bukan ane atau bung chan. Dari dulu ente begok2in dan oon2 orang lain termasuk memaki vampire dan bilang ane mental health tanpa ada argument! Ane balas paling2 bilang ente goblok dan gila tapi ada argumennya. Wong memang ente salah! Ngeyel dan gak mau terima sudah salah. Mau diapain orang seperti ini kalau bukan goblok atau gila?! Koq dibalik bilang kami narsis dan sensitive? Lucu ndak? Jelas sekarang ente kan kan sudah kabur perlahan2 setelah ditegur sama moderator kan? Kenapa ane enggak kabur? Siapa yg narsis dan sensitive? Dulu kaburnya karena tidak memahami substansi diskusi, sekarang kabur krn ditegur. Hehehehe. Jonathan: juga nggak niru2 istilah lha waktu nulis masa mesti searching dulu kata2 apa yg mau dipakai ngapain juga. Nesare: siapa yang bilang harus searching dulu baru nulis? Yang ane bilang ente bikin2 istilah. Istilah kapitalis sejati itu tidak ada. Yang searching itu ente. Kenapa? Karena mau mendukung argument bahwa ada “kapitalis sejati”. Ngeyel nya kan disitu! Sudah gak ada, mau diada2kan! Jonathan: Saya ketawa sambil bilang anda beruntung tinggal di California yg dikuasai demokrat dgn banyak program2 progressive, California memang menyediakan financial aid sampai tingkat college bagi mereka yg eligible, lha gimana dgn mereka yg tinggal diluar California di state2 yg tidak progressive, program college gratis itu khan buat semuanya seluruh US. Saya katakan saya juga dapat financial aid jadi ngerti betapa pentingnya dan sangat bermanfaat, ketiadaan biaya merupakan obstacle besar dan bisa jadi batu sandungan. Nesare: aduh minta ampun koq bisa ada orang nulis begini ya menghubungkan financial aid dengan partai democrat yang progresif? Coba buktikan mana datanya bahwa di state yang banyak republican/red states financial aid berkurang dan diblue states lebih mudah dapat financial aid? Jelas2 financial aid itu adalah masalah duit. Kalau duit yg tersedia banyak ya bisa dialokasikan lebih banyak dan kalau duit sedikit ya gak bisa banyak2 kasih financial aid. Koq ente berani2nya bilang krn blue state progresif lalu lebih banyak kasih financial aid? Ini kan cupatnya ente itu! Hanya ber opini partai democrat ente yg hebat dan yg lain2 goblok?! Riset/data yg ada paling2 bilang blue state is less dependent to federal government. Juga gak tahu yang ente omongin itu public school atau private school? kalau private school lebih parah lagi kecupatan ente. Kenapa? Karena private school itu punya endowment yg tidak ada hubungannya dengan state atau federal. Jadi hanya public school saja yg mau ente klaim kan? Ayo kasih datanya dimana blue state lebih royal kasih financial aid ke students? Gak ada satu pun public school dalam list 28 sekolah yg paling banyak kasih financial aid: http://time.com/money/4474375/best-colleges-need-based-financial-aid/ jelas sekali ente gak ngerti gimana financial aid berjalan! Singkatnya financial aid itu bisa dari federal, state government, private institution/foundation dan univ/college itu sendiri. mana ada urusan dengan red atau blue state. NGACO AJA! ASBUN! Jonathan: saya katakan anda kapitalis sejati karena kecenderungan anda dalam mengandalkan peranan konglomerat atawa taipan Nesare: parah kan kalimat ini? menghubungkan/menyamakan konglomerat dengan kapitalis sejati? Hehehehehe. Dulu sudah ane tulis artinya konglomerat itu apa. bung chan yang baca sekedarnya saja bisa mengerti. Eh ente yg katanya jagoan bisnis bisa menulis seperti ini??!! konglomerasi itu adalah strategi bisnis dalam mendiversifikasikan bisnisnya. Itu pertama. Kedua istilah konglomerat itu tidak lazim. Hanya dinegara2 berkembang dan miskin konotasi konglomerat itu adalah negative dihujat keorang kaya. Sesederhana itu saja. lah kalau orang kaya dikatakan kapitalis sejati, aduhhhh gimana artinya? Belum lagi dihubungkan dengan tulisan ente sebelumnya bahwa kapitalis dan sosialis sudah campur aduk? Sudah campur aduk tetapi masih ada kapitalis sejati? Hehehehe tapi kenapa ente ndak pernah menulis ttg sosialis sejati? GAK PERNAH TU! Makanya ane ambil kesimpulan ente itu memposisikan dirinya sebagai sosialis tapi lucunya seorang sosialis ngomong kapitalisme sudah campur aduk dengan sosialisme. Sosialis seperti apa ente itu? Ente mau mencerca kapitalis dengan menulis “kapitalis sejati” lalu setelah menulis kapitalisme sudah campur aduk dengan sosialisme itu, ente mau bilang apa? Bagi ane sederhana, ente itu bunglon! Nesare From: GELORA45@yahoogroups.com [mailto:GELORA45@yahoogroups.com] Sent: Friday, January 27, 2017 12:13 PM To: Yahoogroups <gelora45@yahoogroups.com> Subject: Re: [GELORA45] Pertumbuhan tidak Kurangi Kemiskinan Ya namanya istilah kok mau diliteralkan, yg namanya kebakaran jenggot khan bukan benar2 berarti jenggotnya kebakaran, yg benar2 punya jenggot panjang juga seumur hidup jenggotnya nggak kebakaran tapi bukan berarti tidak pernah kebakaran jenggot. Saya cuman kasih contoh2 pemakaian kata kapitalis sejati se-hari2 dan umum bukan berarti pemakaian arti dalam berita itu bagi anda, juga nggak niru2 istilah lha waktu nulis masa mesti searching dulu kata2 apa yg mau dipakai ngapain juga. Hanya orang2 yg hidup di-awang2 dan narsis yg sensitive banget yg sebentar2 offended tersinggung nggak karu2an kebakaran jenggot mempermasalahkan kata2 yg sebenarnya umum saja.. Kapitalisme dan sosialisme dewasa ini memang sudah campur baur bahkan sudah sedemikian menyatunya sehingga orang seringkali tidak sadar atau tidak ngeh lagi, orang2 yg teriak2 anti kiri anti progressive menyatakan diri sebagai kapitalis sejati juga nggak ngeh kalau dirinya bisa baca tulis sekolah gratis itu ya hasil dari sosialisme. Ngobrol2 sama teman yg menyuarakan ketidak setujuan program college gratis yg diajukan demokrat, menurut beliau itu tidak ada artinya karena mereka yg niat sekolah biarpun bayar ya tetap sekolah, itu tergantung kemauan katanya sambil juga berdalih ada financial aid sambil kasih contoh dirinya yg dapat financial aid sehingga bisa sekolah tanpa bayar. Saya ketawa sambil bilang anda beruntung tinggal di California yg dikuasai demokrat dgn banyak program2 progressive, California memang menyediakan financial aid sampai tingkat college bagi mereka yg eligible, lha gimana dgn mereka yg tinggal diluar California di state2 yg tidak progressive, program college gratis itu khan buat semuanya seluruh US. Saya katakan saya juga dapat financial aid jadi ngerti betapa pentingnya dan sangat bermanfaat, ketiadaan biaya merupakan obstacle besar dan bisa jadi batu sandungan. Sekarang ini kalau bicara ekonomi politik adalah sebagaimana keterlibatan atau peranan negara didalamnya, orang2 progressive lebih cenderung peranan negara yg tinggi/besar sedang orang2 kapitalis sejati lebih menyerahkan pada peran serta masyarakat sendiri dengan meminimalkan peranan negara. Dalam diskusi pementasan kemiskinan ini saya katakan anda kapitalis sejati karena kecenderungan anda dalam mengandalkan peranan konglomerat atawa taipan seperti Wang Jianling misalnya. Tentu philantropis seperti ini sangat bagus sekali tetapi dalam hal ini biarpun sangat kaya sekali juga jangkauannya terbatas tidak bisa menyeluruh.