Jangan melupakan semua tulisan dan perdebatan saya dengan Chan. Kalau anda baca 
semuanya sejak lebih dari tiga tahun, jelas Chan pro-kapitalisme, 
pro-konglomerat, pro-penghisapan manusia atas manusia. Di sini tidak akan dan 
memang tidak perlu saya ulangi alasan dan argumentasi saya. Kalau anda mau, 
bisa saya kirimkan semua perdebatan itu langsung kepada anda. Saya masih 
menyimpan beberapa. 

    On Sunday, January 29, 2017 12:54 PM, "nesa...@yahoo.com [GELORA45]" 
<GELORA45@yahoogroups.com> wrote:
 

     Masih tidak berubah!Gayanya masih seperti yang dulu walaupun kadar 
maki2nya sudah berkurang karena disemprit sama moderator.  Gayanya: lari dari 
diskusi. Sudah jelas ente salah melabel bung chan kebakaran jenggot, mencap 
bung chan kapitalis sejati, mencap bung chan pro konglomerat dll. Tidak ada 
satupun tulisan ente yang mengakui kesalahan2 ini.  Sekarang lari ke: “masalah 
memotong tali kemiskinan”. Dengan pertanyaan ke bung chan “Apakah bung Chan 
mempunyai pandangan/ide?”, tujuan ente itu apa? Bertanya, berdiskusi atau apa?  
Setiap pertanyaannya setelah dijawab, ente itu gak ada komentar dan gak 
berdiskusi. Ngeyelnya saja yang ada!  Coba belajar berdiskusi. Lari begini ini 
bukan berdiskusi!  Nesare    From: GELORA45@yahoogroups.com 
[mailto:GELORA45@yahoogroups.com] 
Sent: Saturday, January 28, 2017 1:15 PM
To: GELORA45@yahoogroups.com
Subject: Re: [GELORA45] Pertumbuhan tidak Kurangi Kemiskinan    Selamat pagi 
Bung Chan, Selamat Hari Raya Imlek.Terima kasih telah meluangkan waktu 
menuangkan pikiran, sebenarnya ingin menulis agak panjang lebar tetapi sayang 
ada beberapa acara pada hari ini. Saya tuangkan saja sebuah topik pembahasan 
diambil dari artikel awal.  Saya kutipkan yg diutarakan Sri Mulyani:"Ini tidak 
mudah karena harus berlanjut dalam jangka menengah. Kalau kita lihat angka 
kemiskinan, yang harus diwaspadai adalah pertumbuhan kita tidak bisa mengurangi 
kemiskinan secara lebih cepat. Intervensinya bukan hanya melalui cash transfer, 
tapi juga memotong tali kemiskinan antargenerasi. Kalau keluarga miskin tidak 
bisa memberikan nutrisi anak mereka sejak di dalam perut sehingga anak tidak 
sehat, tidak punya akses kesehatan, tidak punya akses pendidikan, pasti anak 
mereka akan miskin dan cucu mereka juga demikian. Inilah kemiskinan 
antargenerasi."
Apakah bung Chan mempunyai pandangan/ide?

---In GELORA45@yahoogroups.com, <SADAR@...> wrote :Bung Goei, Selamat Pagi 
pertama kita memasuki Tahun Ayam-api! Mudah-mudahan ditahun AYAM ini dunia 
menjadi lebih damai dan sejahtera, sesuai dengan sifat ayam-api yang katanya 
lebih hangat bersahabat pada siapapun dan pandai mengais rejeki, ...! 
MAAAJUUUUU TERUUUS, ...! Dari uraian bung dibawah ini saya bisa menyetujui 
jalan pikiran anda, bahwa segala hal memang tidak bisa dimutlakkan, relatif 
saja, termasuk kapitalisme dan sosialisme! Kedua isme yang bertentangan ini 
seringkali justru harus mengambil jalan tengahnya sesuai dengan KONDISI, 
kesadaran masyarakat yang dihadapi ketika itu, ... akan rusak kalau dijalankan 
secara mutlak, yang biasa orang menyataakan sebagai yang sejati, murni atau 
ASLI itu! Contoh yang bung angkat sekolah gratis dari TK sampai Univ, semua 
ditanggung pemerintah. Bahwa Pemerintah hendaknya bisa menjamin dan menanggung 
setiap warganya untuk sekolah tentu betuuul! Begitu juga dengan masalah 
KESEHATAN/Pengobatan yang kenyataan sangat sulit dilaksanakan dengan terus 
makin melonjak tinggi biaya asuransi kesehatan membuat Pemerintah berteriak, 
... Menurut saya, disini ada masalah KESADARAN masyarakat yang perlu 
diperhatikan, kenyataan tidak semua orang suka dan bisa belajar baik. Sementara 
orang memang lebih suka dengan GERAK jasmani daripada gerak otak, tidak suka 
belajar. Bagi mereka didorong saja masuk sekolah praktis untuk lebih cepat 
langsung bekerja sesuai kemampuannya. Dikasih sekolah-tinggi2 gratis ya percuma 
saja, ... hanya akan boros membuang tunjangan Pemerintah! Mestinya, TUNJANGAN 
hanya diberikan pada orang yang patut ditunjang, ...! Harus dijamin setiap 
warga bisa sekolah, ... tidak mesti harus GRATIS. Bisa juga dibuat uang sekolah 
murah yang PASTI kebayar oleh warga berkemampuan rata-rata, jadi pemerintah 
hanya memberikan GRATIS pada warga berpenghasilan rendah, kasih saja batas 
maksimum penghasilan keluarga atau orang tua anak itu. Sedang untuk mendorong 
kesungguhan anak-anak lebih rajin belajar, berikan gratis penuh pada anak-anak 
BINTANG-PELAJAR disetiap Kabupaten dan Propinsi, setgiap tingkat klas ditahun 
itu! Begitu juga dengan asuransi KESEHATAN, menurut saya, mengingat tingkat 
kesadaran masyarakat sekarang, kenyataan BELUM BISA dibuat semua gratis! Baik 
kesadaran dokternya maupun pasiennya belum semua bisa dibikin gratis semua! Si 
dokter sebagai manusia normal juga berkehendak bekerja main keras bisa 
mendapatkan penghasilan lebih besar, mereka akan mencari jalan bagaimana bisa 
dapatkan pasien lebih banyak dan memberi obat-obat dari pabrik yang kasih 
komisi, misalnya. Sebaliknya juga pasien adalah manusia normal juga yang belum 
bisa berpandangan bagaimana menjalankan pola hidup sehat agar tidak usah 
kedokter nelenin obat, banyak orang masih saja berpikiran “Nikmatilah hidup ini 
dengan makan enak!”, apalagi kalau sakit juga bisa dapatkan pengobatan gratis! 
Bahkan pasien yang sudah bayar asuransi kesehatan, dia bilang: “RUGI dong, 
sudah bayar asuransi mahal-mahal kalau tidak digunakan!” hehehee, ... Dengan 
kesadaran masyarakat masih begini, apa bisa pemerintah memberi tunjangan 
kesehatan yang akan tidak terus melonjak tinggi dan akan terus meningkat dengan 
kecepatan makin hebat? Bukankah akan lebih baik pemerintah MENJAMIN setiap 
warga yang sakit bisa mendapatkan pengobatan yang layak sebagai manusia! Jadi 
warga tidak mampu saja yang ditanggung Pemerintah,sedang bagi warga yang mampu 
ya disuruh BAYAR, bahkan kalau perlu bayar penuh! Sementara pemerintah terus 
berusaha keras meningkatkan kesadaran masyarakat untuk jalankan pola hidup 
sehat sebaik-baiknya! Tapi, bung Goei, ... dalam diskusi masalah mengatasi 
kemiskinan ini, entah darimana bung bisa berkesan saya mengandalkan peran 
konglomerat, hanya karena mengangkat contoh Wang Jianlin itu? Bukankah saya 
selama ini menekankan usaha Pemerintah yg selama 30 tahun terakhir ini sudah 
BERHASIL mengentaskan lebih 600 juta rakyatnya dari kemiskinan? Prestasi BESAR 
begitu tentu saja usaha PEMERINTAH, bagaimana bisa bersandar pada konglomerat? 
Nah, untuk menyelesaikan lebih 50 juta warga miskin yang tersisakan itu, saya 
bilang nampaknya pemerintah mendorong konglomerat untuk ikut serta mempercepat 
mengentaskan kemiskinan. Karena pemerintah sudah menargetkan lebih 50 juta 
warga miskin yang tersisa itu harus selesai ditahun 2020 yad. Dan, ... karena 
pemberitaan yang berjalan di Tiongkok itu tidak sebebas dibarat, pemberitaan 
ada konglomerat yang ikut aktif membantu mengatasi kemiskinan baru saja terbaca 
oleh saya, padahal spt. Wang Jianlin itu ternyata sudah berjalan 2014, lebih 2 
tahun yl.  Namun, saya pun memperhatikan, itulah arah perkembangan KESADARAN 
manusia yang menuntut kehidupan makin demokratis dan manusiawi terjadi secara 
wajar, ... dari tahun ke tahun, dari abad ke abad. Artinya perkembangan 
kesadaran manusia menghendaki kehidupan yang lebih demokratis dan manusiawi! 
Kehidupan masyarakat dijaman feodal jauh lebih demokratis dan manusiawi 
ketimbang jaman perbudakan, begitu juga kehidupan masyarakat kapitalis jauh 
lebih demokratis dan manusiawi ketimbang jaman feodal dan kehidupan jaman 
kapitalis sekarang juga jauh lebih demokratis dan manusiawi ketimbang jaman 
kapitalis 100 tahun yl. Umat manusia yang hidup didunia ini akan terjadi lebih 
saling memperhatikan, bisa memberi BANTUAN dan KASIH pada sesama manusia yang 
membutuhkan! Dan itu kenyataan yang akan terjadi, yang PASTI kesadaran umat 
manusia yang menuntut kehidupan demokratis dan manusiawi itu bukan monopoli 
komunis, sebagai manusia normal yang sehat, sekalipun kapitalis-kapitalis yang 
selama ini diberi label “Serakah dan KEJAM” itu juga akan muncul 
filantropis-filantropis, ...   Salam,ChanCT   From: Jonathan Goeij 
jonathangoeij@... [GELORA45]Sent: Saturday, January 28, 2017 1:12 AMTo: 
YahoogroupsSubject: Re: [GELORA45] Pertumbuhan tidak Kurangi Kemiskinan   Ya 
namanya istilah kok mau diliteralkan, yg namanya kebakaran jenggot khan bukan 
benar2 berarti jenggotnya kebakaran, yg benar2 punya jenggot panjang juga 
seumur hidup jenggotnya nggak kebakaran tapi bukan berarti tidak pernah 
kebakaran jenggot. Saya cuman kasih contoh2 pemakaian kata kapitalis sejati 
se-hari2 dan umum bukan berarti pemakaian arti dalam berita itu bagi anda, juga 
nggak niru2 istilah lha waktu nulis masa mesti searching dulu kata2 apa yg mau 
dipakai ngapain juga. Hanya orang2 yg hidup di-awang2 dan narsis yg sensitive 
banget yg sebentar2 offended tersinggung nggak karu2an kebakaran jenggot 
mempermasalahkan kata2 yg sebenarnya umum saja.. Kapitalisme dan sosialisme dew 
asa ini memang sudah campur baur bahkan sudah sedemikian menyatunya sehingga 
orang seringkali tidak sadar atau tidak ngeh lagi, orang2 yg teriak2 anti kiri 
anti progressive menyatakan diri sebagai kapitalis sejati juga nggak ngeh kalau 
dirinya bisa baca tulis sekolah gratis itu ya hasil dari sosialisme. Ngobrol2 
sama teman yg menyuarakan ketidak setujuan program college gratis yg diajukan 
demokrat, menurut beliau itu tidak ada artinya karena mereka yg niat sekolah 
biarpun bayar ya tetap sekolah, itu tergantung kemauan katanya sambil juga 
berdalih ada financial aid sambil kasih contoh dirinya yg dapat financial aid 
sehingga bisa sekolah tanpa bayar. Saya ketawa sambil bilang anda beruntung 
tinggal di California yg dikuasai demokrat dgn banyak program2 progressive, 
California memang menyediakan financial aid sampai tingkat college bagi mereka 
yg eligible, lha gimana dgn mereka yg tinggal diluar California di state2 yg 
tidak progressive, program college gratis itu khan buat semuanya se luruh US. 
Saya katakan saya juga dapat financial aid jadi ngerti betapa pentingnya dan 
sangat bermanfaat, ketiadaan biaya merupakan obstacle besar dan bisa jadi batu 
sandungan. Sekarang ini kalau bicara ekonomi politik adalah sebagaimana 
keterlibatan atau peranan negara didalamnya, orang2 progressive lebih cenderung 
peranan negara yg tinggi/besar sedang orang2 kapitalis sejati lebih menyerahkan 
pada peran serta masyarakat sendiri dengan meminimalkan peranan negara. Dalam 
diskusi pementasan kemiskinan ini saya katakan anda kapitalis sejati karena 
kecenderungan anda dalam mengandalkan peranan konglomerat atawa taipan seperti 
Wang Jianling misalnya. Tentu philantropis seperti ini sangat bagus sekali 
tetapi dalam hal ini biarpun sangat kaya sekali juga jangkauann ya terbatas 
tidak bisa menyeluruh.   #yiv7293286648 #yiv7293286648 -- 
#yiv7293286648ygrp-mkp {border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 
0;padding:0 10px;}#yiv7293286648 #yiv7293286648ygrp-mkp hr {border:1px solid 
#d8d8d8;}#yiv7293286648 #yiv7293286648ygrp-mkp #yiv7293286648hd 
{color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 
0;}#yiv7293286648 #yiv7293286648ygrp-mkp #yiv7293286648ads 
{margin-bottom:10px;}#yiv7293286648 #yiv7293286648ygrp-mkp .yiv7293286648ad 
{padding:0 0;}#yiv7293286648 #yiv7293286648ygrp-mkp .yiv7293286648ad p 
{margin:0;}#yiv7293286648 #yiv7293286648ygrp-mkp .yiv7293286648ad a 
{color:#0000ff;text-decoration:none;}#yiv7293286648 #yiv7293286648ygrp-sponsor 
#yiv7293286648ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv7293286648 
#yiv7293286648ygrp-sponsor #yiv7293286648ygrp-lc #yiv7293286648hd {margin:10px 
0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv7293286648 
#yiv7293286648ygrp-sponsor #yiv7293286648ygrp-lc .yiv7293286648ad 
{margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv7293286648 #yiv7293286648actions 
{font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv7293286648 
#yiv7293286648activity 
{background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv7293286648
 #yiv7293286648activity span {font-weight:700;}#yiv7293286648 
#yiv7293286648activity span:first-child 
{text-transform:uppercase;}#yiv7293286648 #yiv7293286648activity span a 
{color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv7293286648 #yiv7293286648activity span 
span {color:#ff7900;}#yiv7293286648 #yiv7293286648activity span 
.yiv7293286648underline {text-decoration:underline;}#yiv7293286648 
.yiv7293286648attach 
{clear:both;display:table;font-family:Arial;font-size:12px;padding:10px 
0;width:400px;}#yiv7293286648 .yiv7293286648attach div a 
{text-decoration:none;}#yiv7293286648 .yiv7293286648attach img 
{border:none;padding-right:5px;}#yiv7293286648 .yiv7293286648attach label 
{display:block;margin-bottom:5px;}#yiv7293286648 .yiv7293286648attach label a 
{text-decoration:none;}#yiv7293286648 blockquote {margin:0 0 0 
4px;}#yiv7293286648 .yiv7293286648bold 
{font-family:Arial;font-size:13px;font-weight:700;}#yiv7293286648 
.yiv7293286648bold a {text-decoration:none;}#yiv7293286648 dd.yiv7293286648last 
p a {font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv7293286648 dd.yiv7293286648last p 
span {margin-right:10px;font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv7293286648 
dd.yiv7293286648last p span.yiv7293286648yshortcuts 
{margin-right:0;}#yiv7293286648 div.yiv7293286648attach-table div div a 
{text-decoration:none;}#yiv7293286648 div.yiv7293286648attach-table 
{width:400px;}#yiv7293286648 div.yiv7293286648file-title a, #yiv7293286648 
div.yiv7293286648file-title a:active, #yiv7293286648 
div.yiv7293286648file-title a:hover, #yiv7293286648 div.yiv7293286648file-title 
a:visited {text-decoration:none;}#yiv7293286648 div.yiv7293286648photo-title a, 
#yiv7293286648 div.yiv7293286648photo-title a:active, #yiv7293286648 
div.yiv7293286648photo-title a:hover, #yiv7293286648 
div.yiv7293286648photo-title a:visited {text-decoration:none;}#yiv7293286648 
div#yiv7293286648ygrp-mlmsg #yiv7293286648ygrp-msg p a 
span.yiv7293286648yshortcuts 
{font-family:Verdana;font-size:10px;font-weight:normal;}#yiv7293286648 
.yiv7293286648green {color:#628c2a;}#yiv7293286648 .yiv7293286648MsoNormal 
{margin:0 0 0 0;}#yiv7293286648 o {font-size:0;}#yiv7293286648 
#yiv7293286648photos div {float:left;width:72px;}#yiv7293286648 
#yiv7293286648photos div div {border:1px solid 
#666666;height:62px;overflow:hidden;width:62px;}#yiv7293286648 
#yiv7293286648photos div label 
{color:#666666;font-size:10px;overflow:hidden;text-align:center;white-space:nowrap;width:64px;}#yiv7293286648
 #yiv7293286648reco-category {font-size:77%;}#yiv7293286648 
#yiv7293286648reco-desc {font-size:77%;}#yiv7293286648 .yiv7293286648replbq 
{margin:4px;}#yiv7293286648 #yiv7293286648ygrp-actbar div a:first-child 
{margin-right:2px;padding-right:5px;}#yiv7293286648 #yiv7293286648ygrp-mlmsg 
{font-size:13px;font-family:Arial, helvetica, clean, sans-serif;}#yiv7293286648 
#yiv7293286648ygrp-mlmsg table {font-size:inherit;font:100%;}#yiv7293286648 
#yiv7293286648ygrp-mlmsg select, #yiv7293286648 input, #yiv7293286648 textarea 
{font:99% Arial, Helvetica, clean, sans-serif;}#yiv7293286648 
#yiv7293286648ygrp-mlmsg pre, #yiv7293286648 code {font:115% 
monospace;}#yiv7293286648 #yiv7293286648ygrp-mlmsg * 
{line-height:1.22em;}#yiv7293286648 #yiv7293286648ygrp-mlmsg #yiv7293286648logo 
{padding-bottom:10px;}#yiv7293286648 #yiv7293286648ygrp-msg p a 
{font-family:Verdana;}#yiv7293286648 #yiv7293286648ygrp-msg 
p#yiv7293286648attach-count span {color:#1E66AE;font-weight:700;}#yiv7293286648 
#yiv7293286648ygrp-reco #yiv7293286648reco-head 
{color:#ff7900;font-weight:700;}#yiv7293286648 #yiv7293286648ygrp-reco 
{margin-bottom:20px;padding:0px;}#yiv7293286648 #yiv7293286648ygrp-sponsor 
#yiv7293286648ov li a {font-size:130%;text-decoration:none;}#yiv7293286648 
#yiv7293286648ygrp-sponsor #yiv7293286648ov li 
{font-size:77%;list-style-type:square;padding:6px 0;}#yiv7293286648 
#yiv7293286648ygrp-sponsor #yiv7293286648ov ul {margin:0;padding:0 0 0 
8px;}#yiv7293286648 #yiv7293286648ygrp-text 
{font-family:Georgia;}#yiv7293286648 #yiv7293286648ygrp-text p {margin:0 0 1em 
0;}#yiv7293286648 #yiv7293286648ygrp-text tt {font-size:120%;}#yiv7293286648 
#yiv7293286648ygrp-vital ul li:last-child {border-right:none 
!important;}#yiv7293286648 

   

Kirim email ke