Tulisan bung yang saya tanggapi hanya yang berkaitan dengan konteks yang sekarang ini sedang didiskusikan, yang konteksnya adalah setiakwan dibeberapa daerah di Indonesia yang menentang pembangunan pabrik semen dikawasan Kendeng, yang melanggar ketentuan AMDAL, dalam bentuk corkaki dengan semen.
Penurut pengamatan saya aksi cor kaki dengan semen yang dilakukan oleh ibu-ibu petani Kendeng adalah aksi yang menolak pembangunan pabrik semen dikawasan gunung Kendeng, yang menurut kajian para aktivis AMDAL akan berdampak simtemik, dan cenderung akan merusak kelestarian bumi dikawasan gunung kendeng, yang mengancam kenyaman kehidupan yang berkelanjutan dari warga dikawasan gunung Kendeng. Pernyataan bung bahwa aksi tersebut yang di kituti oleh warga diluar kawasan Kendeng, katakanlah warda di Medan, adalah aksi setia kawan yang mendukung tuntutan warga kendeng dalam konteks penutupan Pabrik Semen dikawasan Kendeng. Aksi setia kawan tersebut, yang bung katakan kebablasan sama sekali tidak dapat dibenar, karena aksi setia kawan itu bukan dalam konteks menutup semua pabrik semen dimana saja berada. Jadi yang keblabasan itu adalah polapikir bung yang keblinger, karena bung telah gagal dalam memahami konteksnya, sehingga bung telah melakukan kesalahan persepsi dalam menaggapi aksi-aksi setiakawan dalam bentuk corkaki, ini tercermin dalam tulisan bung yang mengatakan, sayakutip : ... Kalau diKendeng/Rembang ditentang, di Medan ditentang, bahkan di Gresik, ... juga ditentang misalnya, lalu darimana Indonesia dapatkan semen untuk pembangunan? Ambil jalan gampang, IMPORT saja! Hehehee, ...(kutipan selesai). Jika bung mau sedikit saja rendah hati, bung akan bisa memahami aksi solidaritas di beberapa daerah dalam bentuk pengecoran kaki yang dilakukan adalah dalam konteks menolak pembangunan Pabrik semen di kawasan Gunung Kendeng, karean melanggar ketentuan AMDAL. Jangan di lebih-lebihkan! Saya yakin mengapa bung bisa sampai mengadai-andai dan kebablasan, sampai-sampai menuduh aksi solidaritet cor kaki dengan semen yang ada di beberapa daerah diluar kawasan kendeng adalah aksi penolakan pabri semen secara keseluruhan.Ttak lain dan tak bukan hanya karena bung berimosi tinggi, ingin membela sekuat tenaga kepentingan pemodal besar yang terkait dengan pembangunan pabrik semen di kawasan Kendeng. Roeslan. . Von: Chan CT [mailto:sa...@netvigator.com] Gesendet: Donnerstag, 23. März 2017 16:04 An: roeslan; GELORA45@yahoogroups.com; temu_er...@yahoogroups.com; nasional-l...@yahoogroups.com; 'Marco 45665' Betreff: Re: AW: [GELORA45] Medan Ikut Dipasung Semen! Lho, ... kenapa bung hanya menangkap sepenggal kalimat saja? Bukankah dikalimat bgerikut saya juga mengajukan, “Kalau saja masalah kerusakan lingkungan yang jadi masalah, kenapa TIDAK MENUNTUT pengusaha menghilangkan atau setidaknya memperkecil pencemaran, kerusakan lingkungan yang terjadi dengan pabrik SEMEN itu??? Jadi, BUKAN menentang dan menuntut pabrik semen itu dihentikan beroperasi!” Bukankah itu yang bung maksudkan AMDAL? Dan, ... kalau saja ternyata pabrik semen yang dikatakan ramah lingkungan, ternyata secara teknologi masih bermasalah, yaa diajukan saja diatasi dahulu! Tapi, aksi-aksi yang dilakukan jadi menentang pabrik semen disitu! Itu yang saya bilang kebablasan, ... Kalau diKendeng/Rembang ditentang, di Medan ditentang, bahkan di Gresik, ... juga ditentang misalnya, lalu darimana Indonesia dapatkan semen untuk pembangunan? Ambil jalan gampang, IMPORT saja! Hehehee, ... Salam, ChanCT From: roeslan roesla...@googlemail.com [GELORA45] Sent: Thursday, March 23, 2017 10:23 PM To: 'Chan CT' ; GELORA45@yahoogroups.com ; temu_er...@yahoogroups.com ; nasional-l...@yahoogroups.com ; 'Marco 45665' Subject: AW: [GELORA45] Medan Ikut Dipasung Semen! ChanCT menulis, saya kutip : Apa sesungguhnya yang harus ditentang dengan pabrik semen itu, padahal kenyataan SEMEN sangat dibutuhkan untuk pembangunan, ...! Apa jadinya kalau dimana-mana pabrik SEMEN itu ditentang dan diboikot beroperasi diseluruh Nusantara??? Bagaimana bisa membangun gedung, jalan, jembatan dll. kalau tidak ada semen, kecuali teknologi baru menemukan bahan lain yang lebih baik. Atau, ... ambil jalan paling mudah, IMPORT saja! Biar bangsa lain saja yang menghadapi pencemaran, kerusakan lingkungan dari pabrik SEMEN yang terjadi? (kutipan selesai) Komentar saya : Dari kutipan diatas terkesan kuat bahwa Bung ChanCT gagal dalam memahami masalah AMDAL (Analitis Dampak Lingkungan), yang bisa dipercaya bahwa analisanya didasari pada pandangan ekologi-dalam. Nampaknya dalam konteks Pabrik Semen Kendeng , Bung ChanCT hanya bersandar pada pandangan ekologi-dangkal, yang bersifat antroposentris. Memandang manusia berada diatas atau diluar alam, sebagai sumber nilai, dan alam diangap bersifat instrumental yang hanya memeliki nilai ``guna`` saja. Dalam tulisan saya yang lalu telah saya tulis, saya kutip: KLHS (Kajian Lingkungan Hidup Strategis), dalam rangka pembangunan Pabrik Semen di kawasan Pegunungan Kenden menurut hemat saya harus memperhatikan masalah Tenokogi Energi dan Lingkungan; termasuk Energi Teknologi dan Managemen lingkungan. Karean masalah lingkungan sudah merupakan masalah politik Internasional, maka perkembangan dalam teknologi ini semakin menuntut penggunaan energi yang efisisen, dan managemen pengetatan kenyamanan lingkungan. Dengan dadanya ketentuan internasional yang mengharuskan penggunaan energi yang efisisen, dan managemen pengetatan kenyamanan lingkungan, maka disini diperkukan adanya AMDAL, yang harus didasari pada pandangan ekologi-dalam; Yaitu suatau pandangan yang tidak memisahkan manusia, atau apaun dari lingkungan alamiah. Bernar-benar melihat dunia bukan sebagai kumpulan objek-objek yang terpisah tetapi sebagai suatau jaringan penomena yang saling berhubungan dan saling tergantung satu sama lain secara fundamemtal. Saya yakin bahwa yang dijadikan alasan oleh para ativis AMDAL dalam konteks pabrik semen di kawasan Kendeng (bukan pabrik seman pada umumnya) didasari bukan hanya pada pandangansecara holistik saja, tetapi juga didasari pada pandangan ekologis, khusnya dalam konteks ini adalah ekologi-dalam, yang mengacu pada tercapainya Tenokogi Energi dan Lingkungan; termasuk Energi Teknologi dan pengetatan Managemen lingkungan. Tulisan bung ChanCT nampaknya hanya mengacu pada pandangan ekologi-dangkal, yang hanya berfokus pada pandangan holistik, yang tidak memadai untuk mencapai maksud agar supaya tercapainya kondesi Energi Teknologi dan pengetatan Managemen lingkungan. Jadi dalam konteks pabrik seman Kendeng yang ditolak pada pokoknya adalah pembangunan dan fungsi pabrik semen Kendeng yang tidak memenuhui syarat ekologi-dalam, seperti yang disyaratkan oleh ativis lingkungan (AMDAL),karena keberadaan Pabrik semen di kawasan Kendeng akan menggangu kelestarian bumi dikawasan gunung Kendeng, yang akan berdampak sistemik rerhadap kenyamanan lingkungan, kehidupan, dan sosialnya warga setempat. Roeslan, Von: Chan CT [mailto:sa...@netvigator.com] Gesendet: Donnerstag, 23. März 2017 02:22 An: Tatiana Lukman; Yahoogroups; DISKUSI FORUM HLD; GELORA_In Cc: Jonathan Goeij; Lusi.D; Roeslan; Rachmat Hadi-Soetjipto; Daeng; Gol; Harry Singgih; Mitri; Lingkar Sitompul; Ronggo A.; Ajeg; Farida Ishaja; Marsiswo Dirgantoro; Billy Gunadi; writejo...@gmail.com; in...@ozemail.com.au; Karma I Nengah [PT. Altus Logistic Service Indonesia]; C. Manuputty; octaviasyafarw...@gmail.com; Oman Romana; denise_zai...@hotmail.com Betreff: Re: [GELORA45] Medan Ikut Dipasung Semen! Entah bagaimana satu perjuangan demi KEADILAN, KEMANUSIAAN itu seharusnya dilancarkan sebaik-baiknya! Saya merasa aksi-aksi menentang pabrik SEMEN di Kendeng/Rembang kebablasan dan berakibatkan seorang Srikandi jatuh korban! Sekarang berlanjut di Medan. Apa sesungguhnya yang harus ditentang dengan pabrik semen itu, padahal kenyataan SEMEN sangat dibutuhkan untuk pembangunan, ...! Apa jadinya kalau dimana-mana pabrik SEMEN itu ditentang dan diboikot beroperasi diseluruh Nusantara??? Bagaimana bisa membangun gedung, jalan, jembatan dll. kalau tidak ada semen, kecuali teknologi baru menemukan bahan lain yang lebih baik. Atau, ... ambil jalan paling mudah, IMPORT saja! Biar bangsa lain saja yang menghadapi pencemaran, kerusakan lingkungan dari pabrik SEMEN yang terjadi? Kalau saja masalah kerusakan lingkungan yang jadi masalah, kenapa TIDAK MENUNTUT pengusaha menghilangkan atau setidaknya memperkecil pencemaran, kerusakan lingkungan yang terjadi dengan pabrik SEMEN itu??? Jadi, BUKAN menentang dan menuntut pabrik semen itu dihentikan beroperasi! Saya perhatikan didaerah Kendeng sana adalah gunung berbatu, ... orang lokal semula membuatnya jadi batu-bata, itulah mata pencaharian kaum lelaki disana. Dan, karena pembangunan gedung akhirnya lebih banyak harus gunakan semen, tidak lagi dengan batu-bata, yaa, adalah perkembangan wajar yang terjadi, daerah gunung berbatu itu dibangun pabrik semen! Itulah yang juga terjadi didekat Shen Zhen yang saya kebetulan ketahui, dimana daerah pegunungan berbatu yang semula menghasilkan batu-bata, diakhir tahun 80-an berubah menjadi pabrik SEMEN! Hanya saja saya tidak tahu bagaimana mereka mengatasi polusi, pencemaran lingkungan yang terjadi dengan pabrik semen itu, ... yang PASTI penduduk lokal hidup cukup makmur dan sehat! Jadi, mestinya bukan menentang dan menuntut pabrik SEMEN itu berhenti, tapi menemukan SOLUSI terbaik dan MENUNTUT mengatasi polusi, pencemaran lingkungan yang terjadi! Sama halnya dengan pencemaran SAMPAH, berbau menyengat yang sangat tidak sedap dan dikuatirkan merusak kesehatan itu, karena lokasi pembuangan sampai diperhitungkan dalam 5 tahun kedepan akan penuh, jadi pemerintah HK harus menentukan dengan cepat wilayah baru pembuangan sampah, atau kembali membangun tungku pembakaran sampah yang lebih 20 tahun yl. dihentikan beroperasi, karena dituding membuat polusi itu! Saat dirundingkan di legislatif, disini ditentang, disana juga ditentang, TIDAK ada wakil wilayah yang mau menerima disekitarnya jadi tempat pembuangan sampah! Sementara belum bisa juga diputuskan, akhirnya Dept. Pekerjaan-Umum memutuskan, setiap rumah HARUS mengurangi sampah sedapat mungkin! Caranya? Pembuangan sampah harus gunakan kantong sampah khusus yang didapatkan dengan membayar, sesuai besar kecil kantong sampah itu! Itulah jalan keluar singkat, kalau disini ditentang, disana juga ditentang, sedang SAMPAH tidak mungkin dihentikan, ...! Bukan menemukan solusi terbaik mengatasi polusi SAMPAH yang terjadi, ... karena memang SAMPAH pasti terjadi dan harus ada pemecahannya! Salam, ChanCT From: Tatiana Lukman jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45] Sent: Thursday, March 23, 2017 4:06 AM To: Yahoogroups ; DISKUSI FORUM HLD ; GELORA_In Cc: Jonathan Goeij ; Lusi.D ; Roeslan ; Rachmat Hadi-Soetjipto ; Daeng ; Gol ; Harry Singgih ; Mitri ; Lingkar Sitompul ; Ronggo A. ; Ajeg ; Farida Ishaja ; Marsiswo Dirgantoro ; Billy Gunadi ; writejo...@gmail.com ; in...@ozemail.com.au ; Karma I Nengah [PT. Altus Logistic Service Indonesia] ; C. Manuputty ; octaviasyafarw...@gmail.com ; Oman Romana ; denise_zai...@hotmail.com Subject: [GELORA45] Medan Ikut Dipasung Semen! Medan Ikut Dipasung Semen! HENTIKAN PEMBANGUNAN PABRIK SEMEN DI REMBANG! Permasalahan pembangunan pabrik semen di Rembang semakin menampakkan watak anti rakyat dari pemerintahan baik di tingkat pusat maupun daerah. Jokowi dan Ganjar Pranowo tidak menunjukkan itikad baiknya untuk menghentikan pembangunan pabrik semen tersebut yang bermasalah secara ekologis, hukum, ekonomi. Atas dasar itu, FMN Cabang Medan akan melaksanakan dan mengajak kawan-kawan dalam AKSI DIAM DAN COR KAKI sebagai bentuk dukungan terhadap petani-petani kendeng dan kecaman terhadap pemerintahan yang bersikeras melanjutkan pembangunan. Aksi dilaksanakan pada Tempat : Bundaran SIB< br id="yui_3_16_0_ym19_1_1490199108409_51787">Waktu : Kamis, 23 Maret 2017 Pukul : 16.30 - selesai Siapapun boleh terlibat, karena siapapun berhak melindungi ibu bumi nya, karena manusia pun masih makan nasi, tidak makan semen! CP : 0853-7275-8323 Das Bild wurde vom Absender entfernt. foto van Janter Ronaldo Purba. Das Bild wurde vom Absender entfernt. foto van Janter Ronaldo Purba.