Kelihatannya beliau nderek penguasa atau dalam hal ini nderek Jokowi, terlihat 
begitu mengetahui rencananya Jokowi akan meresmikan pabrik semen itu bulan 
depan maka nada pembicaraan sudah berubah lagi.

Masalah supremasi hukum bagi beliau kelihatannya masa bodoh amat, bisa di-twist 
sedikitlah.  

 Btw PT Semen Indonesia tbk itu BUMN, jadi sebenarnya keputusan akhir ditangan 
Presiden melalui Menteri BUMN sebagai kuasa pemegang saham dominan.
 

---In GELORA45@yahoogroups.com, <jetaimemucho1@...> wrote :

  Emangnya anda baru tahu kalau omongan si Chan selalu KOSONG? Dan selalu 
menunjukkan kecongkakan!!! Sok tahu! Lebih tahu dari pada massa yang berjuang 
di lapangan kongkrit!! Ketika soal buruh migran juga begitu. Chan merasa lebih 
tahu apa yang SEHARUSNYA dituntut oleh buruh migran. Sekarang kembali dia 
menunjukkan kesombongannya. Dia merasa lebih tahu dari pada kaum tani dan 
komunitas Kendeng! Dia selalu merasa tuntutan massa BERLEBIHAN, TERLALU TINGGI, 
KEBABLASAN, TAK SESUAI DENGAN KEKUATANNYA. Chan tidak akan pernah mengerti 
perjuangan massa, karena dia tidak berada dipihak massa, dia selalu ada di 
pihak pengusaha, pemodal dan penguasa!!! Maka logikanyapun sudah terbalik. Dia 
tidak akan bisa mengikuti dan mengerti logika massa yang berjuang kongkrit 
memperjuangkan kelangsungan hidupnya. Bagi dia modal pertama-tama harus 
diselamatkan.....kalau bisa diperbaikilah sedikit-sedikit di sana sini untuk 
menghibur orang yang protes....tapi jangan ditolak pertambagannya dan 
pabriknya... sayang dong modal yang sudah dikeluarkan!!! Pengusaha tidak boleh 
rugi!! Itulah logikanya!! 
 
 

 





 


 On Thursday, March 23, 2017 4:01 PM, "Jonathan Goeij jonathangoeij@... 
[GELORA45]" <GELORA45@yahoogroups.com> wrote:

 

   
 

 Bung Chan, saya rasa omongan anda itu kosong belaka hanya sekedar basa basi. 
Dari timeline yg ada juga sudah terlihat tidak ada perubahan ataupun jaminan 
tidak akan ada pencemaran lingkungan, mata-air2 itu ya tetap akan tercemar.
 - Pertengahan January MA memenangkan warga Kendeng.
 - Pertengahan February Gubernur Jateng mencabut ijin pabrik semen.
 - Hanya berkisar beberapa hari bulan February itu juga ijin baru (yg pada 
dasarnya sama dengan sedikit modifikasi) dikeluarkan.
 

 ---In GELORA45@yahoogroups.com, <SADAR@...> wrote :


 TIDAK BEGITU dalam memandang masalah, ...! Pertama, TENTU kelangsungan 
KEHIDUPAN PETANI setempat harus TETAP dijamin bahkan bisa terangkat lebih baik, 
artinya kehidupan mereka sebagai PETANI kalau perlu diberi tanah disekitar 
dengan kondisi lebih baik! Dan masalah pengairan harus diperbaiki, ... itu 
kekuatiran petani setelah bangun pabrik semen, sumber air mereka hilang!; 
kedua, menuntut adanya jaminan pabrik semen ramah lingkungan, mengatasi 
pencemaran yang terjadi, ... Inilah yang seharusnya menjadi TUNTUTAN AKSI 
penduduk Kendeng!
  
  
  
  
 From: Tatiana Lukman
 Sent: Thursday, March 23, 2017 5:44 PM
 To: Chan CT ; Yahoogroups ; DISKUSI FORUM HLD ; GELORA_In
 Cc: Jonathan Goeij ; Lusi.D ; Roeslan ; Rachmat Hadi-Soetjipto ; Daeng ; Gol ; 
Harry Singgih ; Mitri ; Lingkar Sitompul ; Ronggo A. ; Ajeg ; Farida Ishaja ; 
Marsiswo Dirgantoro ; Billy Gunadi ; writejohan@... ; indo1@... ; Karma I 
Nengah [PT. Altus Logistic Service Indonesia] ; C. Manuputty ; 
octaviasyafarwati@... ; Oman Romana ; denise_zaitun@...
 Subject: Re: [GELORA45] Medan Ikut Dipasung Semen!


  

 Inilah reaksi orang yang sudah mendarah daging terobsesi dengan "pembangunan" 
model neoliberal, pembangunan kapitalis, semuanya harus pakai semen, beton 
dsbnya. Dia tidak mengerti petani berani mempertaruhkan nyawanya karena mereka 
membela kelangsungan kehidupannya bukan hanya untuk dirinya sendiri tapi juga 
untuk anak cucu dan hari depan rakyat dan bangsa. Dalam kamus kaum tani tidak 
ada kata "kebablasan" dalam aksi protesnya. Mereka mengerti dan tahu 
konsekwensi perjuangannya. Itulah bedanya dunianya orang pro kapitalis dan 
dunianya kaum tani, pandangan dan sikapnya pasti bertentangan 180 derajad.
 


 On Thursday, March 23, 2017 2:21 AM, Chan CT <sadar@...> wrote:



 Entah bagaimana satu perjuangan demi KEADILAN, KEMANUSIAAN itu seharusnya 
dilancarkan sebaik-baiknya! Saya merasa aksi-aksi menentang pabrik SEMEN di 
Kendeng/Rembang kebablasan dan berakibatkan seorang Srikandi jatuh korban! 
Sekarang berlanjut di Medan. Apa sesungguhnya yang harus ditentang dengan 
pabrik semen itu, padahal kenyataan SEMEN sangat dibutuhkan untuk pembangunan, 
...! Apa jadinya kalau dimana-mana pabrik SEMEN itu ditentang dan diboikot 
beroperasi diseluruh Nusantara??? Bagaimana bisa membangun gedung, jalan, 
jembatan dll. kalau tidak ada semen, kecuali teknologi baru menemukan bahan 
lain yang lebih baik. Atau, ... ambil jalan paling mudah, IMPORT saja! Biar 
bangsa lain saja yang menghadapi pencemaran, kerusakan lingkungan dari pabrik 
SEMEN yang terjadi?
  
 Kalau saja masalah kerusakan lingkungan yang jadi masalah, kenapa TIDAK 
MENUNTUT pengusaha menghilangkan atau setidaknya memperkecil pencemaran, 
kerusakan lingkungan yang terjadi dengan pabrik SEMEN itu??? Jadi, BUKAN 
menentang dan menuntut pabrik semen itu dihentikan beroperasi!
  
 Saya perhatikan didaerah Kendeng sana adalah gunung berbatu, ... orang lokal 
semula membuatnya jadi batu-bata, itulah mata pencaharian kaum lelaki disana. 
Dan, karena pembangunan gedung akhirnya lebih banyak harus gunakan semen, tidak 
lagi dengan batu-bata, yaa, adalah perkembangan wajar yang terjadi, daerah 
gunung berbatu itu dibangun pabrik semen! Itulah yang juga terjadi didekat Shen 
Zhen yang saya kebetulan ketahui, dimana daerah pegunungan berbatu yang semula 
menghasilkan batu-bata, diakhir tahun 80-an berubah menjadi pabrik SEMEN! Hanya 
saja saya tidak tahu bagaimana mereka mengatasi polusi, pencemaran lingkungan 
yang terjadi dengan pabrik semen itu, ... yang PASTI penduduk lokal hidup cukup 
makmur dan sehat! Jadi, mestinya bukan menentang dan menuntut pabrik SEMEN itu 
berhenti, tapi menemukan SOLUSI terbaik dan MENUNTUT mengatasi polusi, 
pencemaran lingkungan yang terjadi!
  
 Sama halnya dengan pencemaran SAMPAH, berbau menyengat yang sangat tidak sedap 
dan dikuatirkan merusak kesehatan itu, karena lokasi pembuangan sampai 
diperhitungkan dalam 5 tahun kedepan akan penuh, jadi pemerintah HK harus 
menentukan dengan cepat wilayah baru pembuangan sampah, atau kembali membangun 
tungku pembakaran sampah yang lebih 20 tahun yl. dihentikan beroperasi, karena 
dituding membuat polusi itu! Saat dirundingkan di legislatif, disini ditentang, 
disana juga ditentang, TIDAK ada wakil wilayah yang mau menerima disekitarnya 
jadi tempat pembuangan sampah! Sementara belum bisa juga diputuskan, akhirnya 
Dept. Pekerjaan-Umum memutuskan, setiap rumah HARUS mengurangi sampah sedapat 
mungkin! Caranya? Pembuangan sampah harus gunakan kantong sampah khusus yang 
didapatkan dengan membayar, sesuai besar kecil kantong sampah itu! Itulah jalan 
keluar singkat, kalau disini ditentang, disana juga ditentang, sedang SAMPAH 
tidak mungkin dihentikan, ...! Bukan menemukan solusi terbaik mengatasi polusi 
SAMPAH yang terjadi, ... karena memang SAMPAH pasti terjadi dan harus ada 
pemecahannya!
  
 Salam,
 ChanCT
  
  
 From: Tatiana Lukman jetaimemucho1@... [GELORA45]
 Sent: Thursday, March 23, 2017 4:06 AM
 To: Yahoogroups ; DISKUSI FORUM HLD ; GELORA_In
 Cc: Jonathan Goeij ; Lusi.D ; Roeslan ; Rachmat Hadi-Soetjipto ; Daeng ; Gol ; 
Harry Singgih ; Mitri ; Lingkar Sitompul ; Ronggo A. ; Ajeg ; Farida Ishaja ; 
Marsiswo Dirgantoro ; Billy Gunadi ; writejohan@... ; indo1@... ; Karma I 
Nengah [PT. Altus Logistic Service Indonesia] ; C. Manuputty ; 
octaviasyafarwati@... ; Oman Romana ; denise_zaitun@...
 Subject: [GELORA45] Medan Ikut Dipasung Semen!


  

 
  
 Medan Ikut Dipasung Semen!
 HENTIKAN PEMBANGUNAN PABRIK SEMEN DI REMBANG!
 Permasalahan pembangunan pabrik semen di Rembang semakin menampakkan watak 
anti rakyat dari pemerintahan baik di tingkat pusat maupun daerah. Jokowi dan 
Ganjar Pranowo tidak menunjukkan itikad baiknya untuk menghentikan pembangunan 
pabrik semen tersebut yang bermasalah secara ekologis, hukum, ekonomi. Atas 
dasar itu, FMN Cabang Medan akan melaksanakan dan mengajak kawan-kawan dalam 
AKSI DIAM DAN COR KAKI sebagai bentuk dukungan terhadap petani-petani kendeng 
dan kecaman terhadap pemerintahan yang bersikeras melanjutkan pembangunan.
 Aksi dilaksanakan pada
Tempat : Bundaran SIB< br id="yui_3_16_0_ym19_1_1490199108409_51787">Waktu : 
Kamis, 23 Maret 2017
Pukul : 16.30 - selesai
 Siapapun boleh terlibat, karena siapapun berhak melindungi ibu bumi nya, 
karena manusia pun masih makan nasi, tidak makan semen!
 CP : 0853-7275-8323

  
 

 



 


















 
 

 
 



 
 
 




          • Re: [GE... Tatiana Lukman jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45]
            • RE... nesa...@yahoo.com [GELORA45]
              • ... nesa...@yahoo.com [GELORA45]
              • ... Chalik Hamid chalik.ha...@yahoo.co.id [GELORA45]
              • ... Tatiana Lukman jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45]
    • AW: [GELORA45] Meda... roeslan roesla...@googlemail.com [GELORA45]
  • Re: [GELORA45] Medan Iku... Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com [GELORA45]
    • Re: [GELORA45] Meda... Tatiana Lukman jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45]
      • Re: [GELORA45] ... jonathango...@yahoo.com [GELORA45]
        • Re: [GELORA... 'Chan CT' sa...@netvigator.com [GELORA45]
          • Re: [GE... Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com [GELORA45]
            • Re... 'Chan CT' sa...@netvigator.com [GELORA45]
              • ... jonathango...@yahoo.com [GELORA45]
              • ... nesa...@yahoo.com [GELORA45]
              • ... jonathango...@yahoo.com [GELORA45]
              • ... nesa...@yahoo.com [GELORA45]
              • ... jonathango...@yahoo.com [GELORA45]
              • ... 'Chan CT' sa...@netvigator.com [GELORA45]
              • ... Chalik Hamid chalik.ha...@yahoo.co.id [GELORA45]

Kirim email ke