Anda yang berkhayal kok minta saya yang menerangkan mana yg khayalan mana yang 
kenyataan? aneh banget
Mungkin yang anda katakan "Mengurangi resiko kerusuhan" itu benar tetapi malah 
bertolak belakang dgn point anda yg lain seperti objektif dan netralitas, kalau 
memang objektif dan netralitas kasus omongan kayak gini sih nggak bakalan masuk 
kepengadilan. 
Dus uraian anda itu malah menguatkan pendapat Jokowi itu presiden lemah dan 
pengecut yang tunduk pada tekanan masa demi mengurangi resiko kerusuhan tidak 
segan2 mengorbankan siapa saja termasuk si Ahok.
Jadinya ingin saya tanyakan: kalau si Jokowi itu yg presiden tinggal di Istana 
Negara dgn penjagaan yg sedemikian kuat masih takut dan tunduk pada tekanan 
masa, terus bagaimana dengan para hakim yang notabene warga biasa tanpa 
penjagaan sama sekali?
Sesedikitnya saat ini ada 2 ancaman pembunuhan yang mencuat kepermukaan:- Dari 
aparat negara, dalam hal ini Menteri Kehakiman berdasarkan laporan dan bukti 
BIN yg mengatakan ancaman pembunuhan thd Ahok.- Dari rakyat biasa, dalam hal 
ini dari Nurul yg beraksi lilin sendirian di Padang "Kami ngga mungkin 
melakukannya di sini. Selama ini kami diancam lewat japri, bahkan ada yang 
ditikam. Polisi pun ngga berani," 
https://news.detik.com/berita/d-3500485/viral-di-medsos-aksi-lilin-sendirian-nurul-untuk-ahok-di-padang


---In GELORA45@yahoogroups.com, <nesare1@...> wrote :

Berani ndak ditulis argumennya yang mana yang fiksi, khayalan dan kenyataan?Koq 
pertamanya one liner begini: “analisa penuh khayalan bukan berdasarkan 
kenyataan”?Setelah ane benarkan, eh malu sendiri dan mengoreksi sendiri ba’ kho 
ping ho…..hehehehehehe Tetapi ini yang penting: dari 2 paragraf dan 5 kalimat 
panjang2 itu tidak ada 1 pun argumennya yang mana khayalan, fiksi dan 
kenyataan! TIDAK ADA SATUPUN ARGUMENNYA! Nesare  From: GELORA45@yahoogroups.com 
[mailto:GELORA45@yahoogroups.com] 
Sent: Sunday, May 14, 2017 12:33 PM
To: GELORA45@yahoogroups.com
Subject: RE: [GELORA45] Ahok Divonis 2 Tahun Penjara   Banyak cerita/fiksi 
memasukkan khayalan kedalam kenyataan dicampur adukkan sedemikian rupa sehingga 
pembaca sukar membedakan mana yg fiksi mana yg kenyataan. Kho Ping Ho, Chin 
Yung, dan banyak yg lain seringkali memasukkan sejarah dan tokoh sejarah dalam 
novel2nya bercampur dgn tokoh fiksi, seringkali juga karakter atau tindak 
tanduk tokoh sejarah tsb tidak sama dgn kenyataan disesuaikan dgn kebutuhan 
novel. Walaupun ada unsur sejarahnya tetap saja novel2 itu fiksi. Walaupun 
benar Jokowi tokoh fakta tetapi penggambaran yg anda berikan bercampur dgn 
khayalan anda tentang Jokowi, dus itulah Jokowi menurut bayangan anda. 

---In GELORA45@yahoogroups.com, <nesare1@...> wrote :Pertama: khayalan saya 
benar bahwa komentarnya hanya one or two liners. Kedua: awalnya saya mau 
berkomentar koq bisa alasan begitu banyak semuanya disebut khayalan. Ketiga: 
setelah saya renungi lebih jauh artinya suatu khayalan, saya jadi terenyuh dan 
melihat hakikat arti dari khayalan itu sendiri. Apakah memang bukan khayalan 
semua dibawah ini?:   
   - NKRI adalah negara hukum.
   - Jokowi melihat gelombang penolakan ahok sejak demo 411.
   - NASAKOM adalah kekuatan NKRI.
   - Bung Karno membawa mati misteri pendiamannya akan pembunuhan massal 1965.
   - Ahok semakin popular.
   - Jokowi adalah sahabat Ahok.
   - Ahok tidak pernah menyalahkan Jokowi.
 Ada benarnya semua ini adalah khayalan.Manusia dan kunyuk yang hanyalah 
khayalan, hidup dalam khayalan, didunia yang penuh khayalan, dengan penciptanya 
yang berkhayal juga. Apakah tidak benar khayalan hasil dari suatu pemikiran? My 
point is everything depends upon interpretation and acceptance of those 
interpretation. If there is acceptance, imagination becomes reality. If there 
is rejection, imagination is confined to individual. Nesare   From: 
GELORA45@yahoogroups.com [mailto:GELORA45@yahoogroups.com] 
Sent: Saturday, May 13, 2017 2:06 PM
To: GELORA45@yahoogroups.com
Subject: RE: [GELORA45] Ahok Divonis 2 Tahun Penjara   analisa penuh khayalan 
bukan berdasarkan kenyataan

---In GELORA45@yahoogroups.com, <nesare1@...> wrote :Alasannya Jokowi membawa 
kasus ahok keranah hukum:   
   - Objektifitas. NKRI adalah negara hukum. Semua masalah ditentukan oleh 
hukum. Kasus almaidah itu adalah kasus yang sangat sensitive bukan saja 
menasionalis tetapi juga bisa mendunia. Jadi tidak bisa didiamkan saja. Apalagi 
ngobrol2 saja yang tidak akan mungkin diterima oleh kelompok preman politik 
beserta pendukung2 politiknya.
   - Transparansi. Perkaranya digelar terbuka sehingga seluruh rakyat bisa 
melihat.
   - Isolasi. Kasus ahok diisolasi sampai disitu saja, jangan sampai merembet 
kemana2. Asumsinya: ada kekuatan besar dibelakang FPI dan preman agama ini. 
Skema luasnya ada untuk menjatuhkan rejim sipil Jokowi. Kekuatan2 itu adalah: 
islam fundamentalis, para koruptor yg takut masuk penjara, keluarga cendana yg 
selalu mengintai utk masuk kepentas politik, jendral2 hijau yg selalu siap 
mengintai, prabowo, SBY dll. Jadi ini untuk membatasi serangan balik terutama 
politik ke rejim Jokowi. Setelah kasus ahok selesai, HTI dibubarkan menunjukkan 
rejim Jokowi setia dengan Pancasila. Jokowi tidak tunduk dengan Islam 
fundamentalis.
   - Netralitas. Walaupun kecintaan/persahabatan Jokowi dan ahok dipublikasikan 
dimana2 sampai2 ahok diajak ketemu raja arab, ahok tidak dinonaktifkan selama 
menjadi tersangka dll, Jokowi menunjukkan kenegarawaannya dalam menyikapi kasus 
ahok yang sensitive itu ke ranah hukum.
   - Mengurangi resiko kerusuhan. Prihatin dengan kekuatan massa yang luar 
biasa besarnya dalam “bela Islam”. Demo jilid 1 (dibawah 600000 orang) tidak 
digubris oleh jokowi. Tetapi setelah demo 411 yg diperkirakan 700.000 orang, 
Jokowi menjadi gerah mengetahui begitu banyak. Jokowi tidak mau menemui 
pimpinan demo termasuk habis sidiq dan amin rais. Yusuf kala yang menemui 
mereka dan menjanjikan dalam 2 minggu akan diselesaikan. Barulah Jokowi 
memerintahkan tito untuk memproses perkara almaidah itu. Jokowi mengetahui 
begitu banyak orang yang menolak ahok. Makanya demo 211 dengan pendemo yg lebih 
banyak sejuta orang, Jokowi datang. Bagusnya demonya berjalan lancar karena 
aparat keamanan dan kepolisian sudah siap2 dan Jokowi sudah melakukan 
konsolidasi ke pemuka agama terutama NU, muhammadiyah dan barak2 militer.
   - Unity. Pertarungan kekuatan NASAKOM yang terlibat dalam kasus almaidah ini 
kelihatannya pertarungan antar A. tetapi NAS dan KOM juga terlibat. Silahkan 
ribut tetapi selesaikan keributan di pengadilan untuk menghindarkan perpecahan 
bangsa dan NKRI.
   - Musyawarah dan mufakat dalam hukum. Bagi kelompok agamais yang tidak puas 
dengan perkataan ahok silahkan dibicarakan di meja pengadilan. Ya ala 
musyawarah mufakat (ini ngobrol2) walaupun tidak ada musyawarah dan mufakatnya 
(ikutin proses pengadilan dengan saksi palsu dll), tetapi asal jangan gontok2an 
diluar pengadilan ya tidak apa2.
   - Let the law decides better than people/mass decides. Hasil persidangan 
adalah hasil hukum. Pengadilan tidak menjamin keadilan tetapi memberikan 
kesempatan untuk keadilan. Walaupun keadilan tidak tercapai, tetapi jalur hukum 
menjamin negara mengurusi rakyat yang bertikai. Ini jauh lebih baik drpd 
keputusan diambil dijalan. Dalam kasus ahok, tidak ada yang menang dan kalah. 
Semua menang. Kelompok yang menuntut senang dan pihak yang kalah/ahok malahan 
lebih popular. Bisa2 ahok menang noble prize karena kalah dipersidangan. 
Andaikata ahok menangpun, kasus sudah diselesaikan dipengadilan.
   - Dll…..dll…..sudah capek nulisnya.
 Nah sekarang giliran ente kasih argument kenapa Jokowi lemah dan pengecut 
menyeret ahok kepengadilan yang tunduk pada tekanan massa. Penjelasan ente 
selanjutnya seperti: “mengorbankan siapa saja termasuk si Ahok; utk menenangkan 
suasana; menimbulkan chaos tidak berkesudahan; memberi bahan bakar pada sikap 
intoleran anti kebinekaan yang akhirnya mematikan keadilan itu sendiri”. ini 
caci maki! Bukan alasan!Apa alasannya? Lalu kalau saja ahok menang di 
pengadilan, apa yang akan ente omongin? Jokowi benar dan hebat? Jokowi hokki? 
Atau apa?Atau ente dapet wangsit dan sudah tahu awalnya ahok pasti kalah 
dibawah kepengadilan oleh Jokowi? Lucunya ente yang bilang Jokowi lemah dan 
pengecut. Ini pasti karena ente maunya ahok menang kan? Karena ahok kalah lalu 
ente marah2 dan caci maki. Ya karena ente ndak berani caci maki FPI, sasarannya 
Jokowi kan gitu?Lebih lucunya ahok yang masuk penjara sampai hari ini belum 
pernah menyalahkan Jokowi!!!! Ente tahu ndak dari wangsit ente? Jangankan 
menyalahkan, nanya aja ndak. Malahan ahok tenang2 dipenjara. Yg ribut itu orang 
lain termasuk ente yang bashing Jokowi. Lucu enggak?!! Oh ya ini ada 1 lagi 
pertanyaan buat ente yg bilang Jokowi lemah dan pengecut ikut tekanan Isfun: 
kenapa HTI dibubarkan setelah kasus ahok selesai? Pertanyaan ente hanya 1 dan 
sengaja ndak ane jawab komplit, ane memang mau lihat ente ini gimana orangnya. 
Eh bukan ane deh, ane mau suruh orang2 di milis ini lihat tingkah laku ente yg 
membabibuta membela ahok dan bashing Jokowi tanpa alasan/argument. Gimana ya 
pertanyaan hanya 1 dan sebetulnya sudah dijawab sedikit2, eh ane disebut 
kunyuk!Sedangkan pertanyaan ane buat ente banyak sekali, ndak ada yang ente 
jawab satu pun!Tapi tenang saja ane masih manggil ente manusia! Pertanyaan ente 
sudah ane jawab. Sekarang pertanyaan2 ane dijawab ya! Jangan kabur seperti 
biasanya! Ente kan orang yang kuat dan pemberani bukan seperti Jokowi yang 
lemah dan pengecut?!!!! Hehehehehe Oh ya jangan lupa loh sekalian jawab: bung 
karno “membiarkan” PKI diberangus dan dibunuh itu apakah dia juga lemah dan 
pengecut?Atau ente mau bilang kasus bung karno “mendiamkan” PKI diberangus dan 
dibunuh itu adalah pembunuhan dan kasus Jokowi lemah dan pengecut mengorbankan 
ahok bukan pembunuhan? Kalau jawabannya iya: ente mau nunggu sampai ada 
chaos/kerusuhan dan pembunuhan baru suruh Jokowi turun tangan? Begitu ya? 
Hehehehehe. Ane jawab sendirilah krn pasti ente seperti biasa kabuuurrrrrr. 
Paling2 nanti komentarnya one liner. Eh salah deh two liners☹Nesare  From: 
GELORA45@yahoogroups.com [mailto:GELORA45@yahoogroups.com] 
Sent: Friday, May 12, 2017 10:29 AM
To: Yahoogroups <gelora45@yahoogroups.com>
Subject: RE: [GELORA45] Ahok Divonis 2 Tahun Penjara   Kalau benar anda 
berpendapat "ahok bukan penista agama Islam", terus apa alasan anda mendukung 
Jokowi menyeret Ahok kepengadilan? Bagi saya kalau Jokowi berpendapat Ahok 
bukan penista agama tidak ada alasan sama sekali utk menyeret beliau 
kepengadilan, tindakan Jokowi menyeret Ahok kepengadilan itu hanya menunjukkan 
betapa Jokowi presiden lemah dan pengecut yang tunduk pada tekanan masa 
sehingga bersedia mengorbankan siapa saja termasuk si Ahok utk menenangkan 
suasana. Sebuah tindakan bodoh tolol dan pengecut yang justru menimbulkan chaos 
tidak berkesudahan memberi bahan bakar pada sikap intoleran anti kebinekaan 
yang akhirnya mematikan keadilan itu sendiri.  ---In GELORA45@yahoogroups.com, 
<nesare1@...> wrote :Hehehehe marah nih yeah!!!!!Koq ane keminter, ente malu 
kali ya dibilang goblok.Ngapain malu kalau memang goblok?Ane aja gak malu kalau 
memang salah ane ngaku salahEnte ini memang manusia tapi sayang gak ada 
malunya.Ane yang kunyuk saja ada rasa malunya hehehehehehe. Oh ya pertanyaan 
ente yang hanya 1 itu ane jawab nih karena ente gak ngerti opini ane diemail2 
ane yang panjang lebar ttg kasus ahok/almaidah: ahok bukan penista agama 
Islam.Alasan ane jelas sekali:   
   - ahok bilang almaidah dipakai oleh orang2 untuk tidak memilih pemimpin 
agama non islam.
   - Ahok tidak bilang almaidah adalah salah dan tidak boleh memilih pemimpin 
agama non islam. Ada interpretasi dalam almaidah itu sendiri tentang apakah 
boleh dan atau tidak boleh memilih pemimpin non islam.
 Oh ya ane malah tambahin diemail2 sebelumnya dimana ane menulis: mana ada 
orang bangka Belitung ribut2 masalah agama. Semua orang hidup rukun disana. 
Satu kampung yang namanya sama ada 2 suku (tionghoa dan melayu) hidup dipisahin 
oleh jembatan. Kulturnya orang di propinsi itu hampir sama semua karena 
semuanya pendatang. Disinyalir pendatang pertama nya adalah orang tionghoa. 
Semua dari dulu miskin, jadi petani, nelayan, tukang masak sampai 
sekarang.Orang tionghoanya yang lebih lama tinggal di propinsi itu kawin dengan 
pendatang dari flores, ambon, Palembang dll. Semuanya hidup rukun. Kalaupun 
berantem paling2 berantem nya pake’ tangan. Gak ada masalah SARA. Adapun sangat 
tidak signifikan. Sudah ngerti? Kalau sudah dijawab begini, ente mau apa?Gimana 
bashingnya ente itu: Jokowi lemah dan pengecut krn membawa ahok keranah hukum 
dan menyerah kepada tuntutan kelompok Islam radikal? Ane mau lihat apa 
relevansinya jawaban ane itu dengan bashingnya ente ini! Nesare  From: 
GELORA45@yahoogroups.com [mailto:GELORA45@yahoogroups.com] 
Sent: Thursday, May 11, 2017 3:31 PM
To: Yahoogroups <gelora45@yahoogroups.com>
Subject: RE: [GELORA45] Ahok Divonis 2 Tahun Penjara   Kelihatannya anda 
kembali kehabitat anda! sekali kunyuk ya tetap kunyuk gayanya keminter 
argumennya isinya cuman "goblok" ha ha ha ha.  ---In GELORA45@yahoogroups.com, 
<nesare1@...> wrote :Ya memang pertanyaan apakah ahok menista agama itu 
sederhana.Sesederhana pertanyaan ane: "Apa yang akan terjadi jikalau Jokowi 
tidak menyeret ahok kepengadilan?".Ente gak jawab! Diskusinya mulai dari ente 
bikin: Jokowi lemah dan pengecut memberi hati kelompok intoleran. Jonathan: 
Sewaktu anda berbicara tentang Bung Karno anda mungkin benar waktu mengatakan 
beliau mengorbankan dirinya, tetapi yang perlu dicatat disini Bung Karno 
mengorbankan dirinya demi orang lain bukannya mengorbankan orang lain demi 
dirinya.  Sedangkan dalam kasus ini (seandainya Jokowi berpendapat Ahok tidak 
menista agama) lebih merupakan Jokowi mengorbankan Ahok demi dirinya sendiri 
agar goncangan thd dirinya mereda.  Nesare: lihat gobloknya! Benar2 keterlaluan 
gobloknya ini! bisa2nya menulis “Bung Karno mengorbankan dirinya demi orang 
lain bukannya mengorbankan orang lain demi dirinya”. Sampai detik ini masih 
pertanyaan besar dan tidak akan ada jawabannya: kenapa bung Karno diam saja, 
PKI dibunuh! Tidak ada yang tahu sikap diamnya bung Karno. Ane pelajari 
humanismenya bung Karno sejak kecil berhipotesa: dia tidak mau republic ini 
hancur karena dengan NAS dan A berantem dengan KOM. Ini yang disesalkan oleh 
KOM sampai detik ini! Eh ente balik Jokowi mengorbankan ahok yang hanya seorang 
diri. Mati juga tidak ahok itu! PKI itu hancur luluh sampai sekarang masih 
belum selesai masalahnya! Ente pikir ahok itu kalah sekarang ini? hehehehehe. 
Cupat sekali pikiran ente itu!Ane mah gak lihat ahok kalah koq hehehehehehe. Oh 
ya kalau mau tahu ane bilang ahok penista agama atau tidak. Baca baek2 tulisan2 
ane sebelum2nya. Sudah banyak ane tulis. Gak ada esensi nya jawaban ane itu 
dengan klaim ente: Jokowi lemah dan pengecut. GAK ADA! Koq bisa2nya logika 
goblok kaya’ begini ada ya: Jokowi bawah ahok ke ranah hukum – ahok kalah – 
Jokowi dituduh lemah dan pengecut sudah mengekor FPI????!!!!Kalau ahok menang 
gimana? Ente ketawa? Lalu emangnya ente akan bilang Jokowi hebat dan pemberani? 
Kan enggak?Karena tujuan ente memang mau bashing Jokowi. Sekarang pake’ masalah 
ahok kalah.Ngaco bener logikanya. Berantakan sekali opininya. Gak ada argument. 
Maunya menang dewek! Nesare   From: GELORA45@yahoogroups.com 
[mailto:GELORA45@yahoogroups.com] 
Sent: Thursday, May 11, 2017 10:34 AM
To: Yahoogroups <gelora45@yahoogroups.com>
Subject: RE: [GELORA45] Ahok Divonis 2 Tahun Penjara   Pertanyaan saya 
sederhana sekali "menurut anda apakah Ahok menista agama?" dan itupun walaupun 
telah ditanya berulang kali anda terus menerus mengelak. Saya jadi berpikir 
kalau anda berpendapat Ahok menista agama tetapi tidak berani dengan terus 
terang dimilis ini. Seseorang yg berpendapat Ahok menista agama tentu akan 
senang Jokowi menyeret Ahok kepengadilan. Sewaktu anda berbicara tentang Bung 
Karno anda mungkin benar waktu mengatakan beliau mengorbankan dirinya, tetapi 
yang perlu dicatat disini Bung Karno mengorbankan dirinya demi orang lain 
bukannya mengorbankan orang lain demi dirinya.  Sedangkan dalam kasus ini 
(seandainya Jokowi berpendapat Ahok tidak menista agama) lebih merupakan Jokowi 
mengorbankan Ahok demi dirinya sendiri agar goncangan thd dirinya mereda.   
---In GELORA45@yahoogroups.com, <nesare1@...> wrote :

Lucu bin ajaib ente ini! Apa esensi pertanyaan “apakah ahok menista agama”?Apa 
esensi dari jawaban ente: ahok tidak menista agama?Apa hubungan ahok menista 
agama atau tidak dengan Jokowi lemah dan pengecut? Kalau ane jawab “ahok tidak 
menista agama” dana tau “ahok menista agama”, emangnya kenapa? Apa hubungannya 
dengan pernyataan ente Jokowi lemah dan pengecut itu? Diskusinya mulai dari 
ente menyalahkan Jokowi membawa kasus ahok/almaidah ke ranah hukum.Terus 
ngocolnya keluar: ente bilang tulisan ane menunjukkan Jokowi lemah dan pengecut 
Ane tanya tulisan yang mana, eh ente kabur. Ente seperti ajeg tidak setuju 
dengan Jokowi membawa kasus ahok/almaidah ke ranah hukum.Makanya ane tanya 
harusnya gimana kasus itu disikapi?Ente gak berani jawab

(Message over 64 KB, truncated)

Kirim email ke