Amien Rais menelanjangi diri di hari tuanya. Dia menunjukkan watak dia yang 
sebenarnya. Kasihan, tapi mau bilang apa. Nazarnya mau jalan kaki dari Yogya ke 
Jakarta pun belum bisa terlaksana.

   Tampilkan pesan asli     Pada Rabu, 14 Juni 2017 3:28, 
"jonathango...@yahoo.com [GELORA45]" <GELORA45@yahoogroups.com> menulis:
 

     
menurut saya kok si Amien Rais itu lebih cenderung Free Rider.

---In GELORA45@yahoogroups.com, <estiawind@...> wrote :

Alangkah baiknya kalau kita kembali menegok kebelakang 20 tahun yang lalu.
Saya rasa yang berdiri didepan menentang pemerintahan Suharto sampai masuk
penjara bukannya Amien Rais melainkan anak anak muda dari PRD (Budiman
Sudjatmiko dan teman2nya).
Apakah tidak demikian? Mudah2an apa yang saya kemukakan tidak benar.

AA


Pada 13 Juni 2017 14.39, 'Chan CT' SADAR@... [GELORA45] 
<GELORA45@yahoogroups.com> menulis:

 
       From: B.DORPI P. Sent: Tuesday, June 13, 2017 7:22 AM A very good honest 
assessment, Mr. Toha . . .Thank you. Dorpi http://geotimes.co.id/saya- 
percaya-amien-rais-tapi/ Monday, 12 June 2017  
Saya Percaya Amien Rais, tapi…
By Abdillah Toha    Politisi Senior PAN Amien Rais (tengah) memberikan 
keterangan pers tentang aliran dana kasus korupsi pengadaan alat kesehatan, di 
Jakarta, Jumat (2/6). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja  Saya percaya bahwa 
pembelaan dan penjelasan Amien Rais (AR) tentang dana yang masuk ke rekening 
beliau dari yang diduga hasil korupsi alat kesehatan (alkes) adalah keterangan 
yang jujur dan benar. Bahwa AR tidak tahu asalnya dana itu dari mana, sangat 
masuk di akal. Kenapa? Karena saya tahu bahwa AR sudah sejak lama banyak 
menerima bantuan dana dari Sutrisno Bachir (SB). Bahkan kala AR mencalonkan 
diri sebagai calon presiden tahun 2004, konon, bantuan itu jauh lebih besar. 
Dan AR tidak perlu menanyakan dari mana asal usul uang itu karena SB dikenal 
sebagai pengusaha yang sukses dengan kekayaan melimpah. Harus saya akui tulisan 
saya berikut ini subyektif, namun saya punya keyakinan AR yang taat beragama 
itu mustahil mau menerima dana bantuan bila dia tahu itu berasal dari sumber 
yang tidak halal.Andai beliau berhenti sampai pada penjelasan yang sudah jelas 
itu, dampaknya akan sangat baik. Bila perlu membiarkan proses hukum Alkes 
berjalan dan bersedia menjelaskan bila diminta membuktikannya di pengadilan 
nanti. Yang jadi masalah justru reaksi AR yang agak berlebih sampai kepada 
tuduhan ada unsur busuk di dalam tubuh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang 
bermaksud menyudutkannya.Padahal KPK tidak menyebarkan berita itu dan itu 
beredar di media atas dasar keterangan jaksa penuntut di pengadilan yang belum 
tentu disetujui oleh majelis hakim. Kemudian AR juga mengatakan punya bukti 
tentang dua tokoh besar yang terlibat korupsi di negeri ini. Dan seterusnya. 
Sayang sekali.AR adalah doktor ilmu politik lulusan Amerika dan seorang alim 
dalam agama yang sempat menjadi idola banyak orang di negeri ini. Karier 
politiknya gemilang sampai ketika beliau mencapai kedudukan tinggi sebagai 
ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) pertama pasca reformasi. AR-lah yang 
memimpin MPR sehingga berhasil menciptakan berbagai amandemen UUD 1945 dengan 
gemilang yang menjadi dasar kembalinya kehidupan demokrasi yang sehat di negeri 
ini.Saya dan kita semua pasti ingat betul 20 tahun yang lalu ketika AR di 
puncak popularitasnya. Nyaris tidak ada seorang pun yang berani melawan 
kekuasaan otoriter Suharto diluar beliau. Setelah Suharto jatuh, yang tidak 
lepas dari perjuangan beliau, AR tidak ingin memanfaatkan peluang berebut 
mengisi kekosongan kepemimpinan politik saat itu. AR ingin kembali tetap 
sebagai ketua Muhammadiyah dan tidak menunjukkan keinginan berkuasa.AR sering 
mengutarakan bahwa dirinya hanya ingin terlibat dalam “politik tinggi”, bukan 
politik praktis yang dianggapnya rendah. Saya ingat, saya sendiri bersama M 
Dawam Rahardjo dan almarhum Amien Aziz khusus berangkat ke rumah beliau di Solo 
untuk meyakinkannya agar tidak mundur dari keramaian dan melanjutkan 
perjuangannya dalam politik. Kami kuatir saat itu perjuangan mengembalikan 
demokrasi di negeri in akan gagal bila beliau tidak terus hadir.Dengan didukung 
oleh bebagai tokoh seperti Goenawan Mohamad, Albert Hasibuan, Taufik Abdullah, 
Toeti Heraty, Zumrotin, AM Lutfi, AM Fatwa, Rizal Panggabean, Amien Rais, dan 
saya sendiri, kami kemudian menjadi pengagas dan formatur pertama Partai Amanat 
Nasional (PAN). Harus diakui bahwa PAN tidak akan berdiri tanpa kesediaan AR 
untuk ikut bersama.  Abdillah Toha dan Amien Rais saat aktif mempersiapkan 
pendirian Partai Amanat Nasional 20 tahun silam di kantor Abdillah Toha di 
Jakarta. [Dok. penulis]   Kemudian berbagai rangkaian peristiwa politik terjadi 
setelah BJ Habibie memutuskan mengakhiri jabatan presidennya setahun setelah 
reformasi. Ringkasnya, ada kesepahaman pembagian kekuasaan di antara pimpinan 
partai-partai poros tengah di mana Akbar Tanjung menjadi ketua DPR, Amien Rais 
ketua MPR, dan Gus Dur sebagai presiden RI. Dalam proses itu, AR sempat 
“didaulat” untuk menjadi presiden RI oleh Habibie dan sekelompok kekuatan 
politik, namun AR menolak karena antara lain beliau tidak ingin mencederai 
hubungan Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama karena sebelumnya sudah ada 
kesepakatan lain.  Dis-ilusi (kekecewaan) pertama bercampur keterkejutan AR dan 
kita semua saat itu timbul ketika PAN yang didirikan dan dipimpin oleh tokoh 
reformasi AR pada pemilu legislatif pertama pasca reformasi tahun 1999, hanya 
meraih tidak lebih dari 7.4 % kursi. PDIP merajai hasil pemilu dengan 33%, 
sedang partai Orde Baru Golkar, meski merosot dari 74% pada DPR Orde Baru, 
masih tetap populer dengan perolehan 22%. Pukulan kedua ketika pada Pemilu 
Presiden tahun 2004, AR dan pasangannya hanya menduduki posisi keempat dari 
lima calon presiden dan gugur pada putaran pertama.Hilangnya jabatan ketua MPR 
dan kekalahan besar pada Pilpres 2004 merupakan pukulan telak pada AR pribadi 
dan PAN sehinga kami sempat ramai-ramai datang ke rumah beliau di Yogya untuk 
menghibur. Setelah itu AR melepaskan jabatan sebagai ketua umum PAN, namun 
kemudian masih aktif di belakang layar ikut menentukan siapa yang dianggap 
layak menggantikan kedudukannya sebagai pimpinan ekskutif PAN. Dua kali 
pemilihan ketua umum PAN sejak itu nyaris tidak terbuka dan dimenangkan oleh 
orang yang direstui AR.Sejak itu, banyak dari kami penggagas pertama PAN 
berharap AR tidak lagi berpolitik praktis tapi menempatkan dirinya sebagai guru 
bangsa yang berada di atas semua golongan, layaknya negarawan mantan presiden 
atau mantan pejabat tinggi. Harapan ini tak terjadi dan AR yang sudah tak 
memiliki kekuasaan politik riel ternyata masih terus menerus melakukan 
manuver-manuver politik tingkat bawah yang sering membingungkan.Terakhir AR 
bahkan ikut dan melibatkan diri dalam demo-demo yang tidak jelas arahnya. Tidak 
jarang beliau malah membuat pernyataan-pernyataan kontroversial seperti 
merendahkan wibawa presiden dan mengancam akan menjatuhkan Presiden Jokowi jika 
tak memenuhi tuntutannya, menuduh Ahok korupsi, dan sebagainya.Akibatnya, 
menurut pandangan subyektif saya, popularitas AR di kalangan publik makin lama 
makin merosot dan AR yang tadinya merupakan aset utama PAN telah menjadi 
liabilitas partai yang didirikannya.Saya menulis ini karena saya, dan saya 
yakin banyak pendiri PAN lain, sayang kepada partai yang kami ikut dirikan. 
Sebuah partai yang ketika didirikan tidak punya beban masa lalu. Partai yang 
penuh idealisme dan berdiri di baris terdepan reformasi. Partai yang, menurut 
pandangan saya, sampai saat ini relatif masih terbersih dibanding partai-partai 
lain.Saya menulis ini karena saya juga percaya kepada pribadi Amien Rais yang 
tegar, berani, cerdas, dan bersih dari keinginan memperkaya diri dari uang 
rakyat. Negeri ini akan beruntung bila pemimpin sekaliber AR dapat mendudukkan 
dirinya sebagai begawan yang bersedia menginspirasi bangsa ini demi kemajuan, 
kedamaian, dan kesejahteraan lahir dan batin warganya. Bukan bermanuver dengan 
langkah-langkah yang mencerminkan orang yang menderita sindrom kekuasaan.Usia 
kita bertambah terus. Tidak ada yang tahu sampai kapan kita akan berada di 
planet bumi ini. Setiap dari kita pasti ingin meninggalkan legacy yang baik 
ketika saatnya tiba. Karenanya, doa yang didambakan terkabul oleh setiap Muslim 
adalah husnul khatimah yang secara harfiah berarti akhir yang baik. Bukan 
sekadar wafat dalam keadaan beriman seperti yang sering dipahami oleh awam, 
husnul khatimah juga berarti makin tambah usia makin baik kehidupan kita, bukan 
sebaliknya. Di ujung usia, kita berharap mengalami puncak kebahagiaan dan 
kedamaian ruhani dan memberi manfaat positif bagi banyak orang.Semoga Allah 
memberi petunjuk dan hidayah kepada saya dan kita semua agar dengan rahmat-Nya 
kita dapat meraih husnul khatimah. Amiin.Jakarta, 12 Juni 2017           


  #yiv9022311941 #yiv9022311941 -- #yiv9022311941ygrp-mkp {border:1px solid 
#d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv9022311941 
#yiv9022311941ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv9022311941 
#yiv9022311941ygrp-mkp #yiv9022311941hd 
{color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 
0;}#yiv9022311941 #yiv9022311941ygrp-mkp #yiv9022311941ads 
{margin-bottom:10px;}#yiv9022311941 #yiv9022311941ygrp-mkp .yiv9022311941ad 
{padding:0 0;}#yiv9022311941 #yiv9022311941ygrp-mkp .yiv9022311941ad p 
{margin:0;}#yiv9022311941 #yiv9022311941ygrp-mkp .yiv9022311941ad a 
{color:#0000ff;text-decoration:none;}#yiv9022311941 #yiv9022311941ygrp-sponsor 
#yiv9022311941ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv9022311941 
#yiv9022311941ygrp-sponsor #yiv9022311941ygrp-lc #yiv9022311941hd {margin:10px 
0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv9022311941 
#yiv9022311941ygrp-sponsor #yiv9022311941ygrp-lc .yiv9022311941ad 
{margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv9022311941 #yiv9022311941actions 
{font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv9022311941 
#yiv9022311941activity 
{background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv9022311941
 #yiv9022311941activity span {font-weight:700;}#yiv9022311941 
#yiv9022311941activity span:first-child 
{text-transform:uppercase;}#yiv9022311941 #yiv9022311941activity span a 
{color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv9022311941 #yiv9022311941activity span 
span {color:#ff7900;}#yiv9022311941 #yiv9022311941activity span 
.yiv9022311941underline {text-decoration:underline;}#yiv9022311941 
.yiv9022311941attach 
{clear:both;display:table;font-family:Arial;font-size:12px;padding:10px 
0;width:400px;}#yiv9022311941 .yiv9022311941attach div a 
{text-decoration:none;}#yiv9022311941 .yiv9022311941attach img 
{border:none;padding-right:5px;}#yiv9022311941 .yiv9022311941attach label 
{display:block;margin-bottom:5px;}#yiv9022311941 .yiv9022311941attach label a 
{text-decoration:none;}#yiv9022311941 blockquote {margin:0 0 0 
4px;}#yiv9022311941 .yiv9022311941bold 
{font-family:Arial;font-size:13px;font-weight:700;}#yiv9022311941 
.yiv9022311941bold a {text-decoration:none;}#yiv9022311941 dd.yiv9022311941last 
p a {font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv9022311941 dd.yiv9022311941last p 
span {margin-right:10px;font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv9022311941 
dd.yiv9022311941last p span.yiv9022311941yshortcuts 
{margin-right:0;}#yiv9022311941 div.yiv9022311941attach-table div div a 
{text-decoration:none;}#yiv9022311941 div.yiv9022311941attach-table 
{width:400px;}#yiv9022311941 div.yiv9022311941file-title a, #yiv9022311941 
div.yiv9022311941file-title a:active, #yiv9022311941 
div.yiv9022311941file-title a:hover, #yiv9022311941 div.yiv9022311941file-title 
a:visited {text-decoration:none;}#yiv9022311941 div.yiv9022311941photo-title a, 
#yiv9022311941 div.yiv9022311941photo-title a:active, #yiv9022311941 
div.yiv9022311941photo-title a:hover, #yiv9022311941 
div.yiv9022311941photo-title a:visited {text-decoration:none;}#yiv9022311941 
div#yiv9022311941ygrp-mlmsg #yiv9022311941ygrp-msg p a 
span.yiv9022311941yshortcuts 
{font-family:Verdana;font-size:10px;font-weight:normal;}#yiv9022311941 
.yiv9022311941green {color:#628c2a;}#yiv9022311941 .yiv9022311941MsoNormal 
{margin:0 0 0 0;}#yiv9022311941 o {font-size:0;}#yiv9022311941 
#yiv9022311941photos div {float:left;width:72px;}#yiv9022311941 
#yiv9022311941photos div div {border:1px solid 
#666666;min-height:62px;overflow:hidden;width:62px;}#yiv9022311941 
#yiv9022311941photos div label 
{color:#666666;font-size:10px;overflow:hidden;text-align:center;white-space:nowrap;width:64px;}#yiv9022311941
 #yiv9022311941reco-category {font-size:77%;}#yiv9022311941 
#yiv9022311941reco-desc {font-size:77%;}#yiv9022311941 .yiv9022311941replbq 
{margin:4px;}#yiv9022311941 #yiv9022311941ygrp-actbar div a:first-child 
{margin-right:2px;padding-right:5px;}#yiv9022311941 #yiv9022311941ygrp-mlmsg 
{font-size:13px;font-family:Arial, helvetica, clean, sans-serif;}#yiv9022311941 
#yiv9022311941ygrp-mlmsg table {font-size:inherit;font:100%;}#yiv9022311941 
#yiv9022311941ygrp-mlmsg select, #yiv9022311941 input, #yiv9022311941 textarea 
{font:99% Arial, Helvetica, clean, sans-serif;}#yiv9022311941 
#yiv9022311941ygrp-mlmsg pre, #yiv9022311941 code {font:115% 
monospace;}#yiv9022311941 #yiv9022311941ygrp-mlmsg * 
{line-height:1.22em;}#yiv9022311941 #yiv9022311941ygrp-mlmsg #yiv9022311941logo 
{padding-bottom:10px;}#yiv9022311941 #yiv9022311941ygrp-msg p a 
{font-family:Verdana;}#yiv9022311941 #yiv9022311941ygrp-msg 
p#yiv9022311941attach-count span {color:#1E66AE;font-weight:700;}#yiv9022311941 
#yiv9022311941ygrp-reco #yiv9022311941reco-head 
{color:#ff7900;font-weight:700;}#yiv9022311941 #yiv9022311941ygrp-reco 
{margin-bottom:20px;padding:0px;}#yiv9022311941 #yiv9022311941ygrp-sponsor 
#yiv9022311941ov li a {font-size:130%;text-decoration:none;}#yiv9022311941 
#yiv9022311941ygrp-sponsor #yiv9022311941ov li 
{font-size:77%;list-style-type:square;padding:6px 0;}#yiv9022311941 
#yiv9022311941ygrp-sponsor #yiv9022311941ov ul {margin:0;padding:0 0 0 
8px;}#yiv9022311941 #yiv9022311941ygrp-text 
{font-family:Georgia;}#yiv9022311941 #yiv9022311941ygrp-text p {margin:0 0 1em 
0;}#yiv9022311941 #yiv9022311941ygrp-text tt {font-size:120%;}#yiv9022311941 
#yiv9022311941ygrp-vital ul li:last-child {border-right:none 
!important;}#yiv9022311941 

   
 
|  | Virusvrij. www.avg.com  |

Kirim email ke