Pd diskusi sebelumnya pembicaraan mengenai Nyonya Liu dan Liu Xiaobo. 
Seandainya pembicaraan anda tidak berkaitan dgn Liu apa tidak lebih baik 
membuka topik tersendiri.
Statement anda "Siapa saja dan apapun bentuknya dalam memusuhi RRT akan 
mendapat  Hadiah Nobel dan akan menjadi Pahlawan Dunia Barat" juga tidak tepat 
sama sekali, memangnya ada berapa banyak orang yg mendapat nobel dgn kriteria 
anda itu? Bukankah hal ini ngelantur? Satu2nya warga Tiongkok yang dapat Nobel 
Perdamaian ya cuman Liu seorang, dan juga merupakan satu2nya orang didunia yg 
dapat nobel karena pandangan politik yg berbeda dgn pemerintah RRT (catat, saya 
katakan disini pemerintah bukan rakyat). 

    On Tuesday, July 18, 2017 10:19 AM, DR. Alexander Tjaniago 
<ysk...@yahoo.co.id> wrote:
 

 Andaikan Anda bisa berbahasa Indonesia,baca yang tulis baik-baik,dan disitu 
tidak ada nama Liu atauz sepertinya,
konstatasi umum daripraktek, Politik negeri-negeri Barat,terutama USA/EU dan 
NATO.
--------------------------------------------
Pada Sel, 18/7/17, Jonathan Goeij <jonathango...@yahoo.com> menulis:

 Judul: Re: [GELORA45] Dunia internasional kritik perlakuan Cina terhadap 
pegiat HAM yang wafat
 Kepada: "DR. Alexander Tjaniago" <ysk...@yahoo.co.id>, 
"GELORA45@yahoogroups.com" <GELORA45@yahoogroups.com>, "Chan CT" 
<sa...@netvigator.com>
 Tanggal: Selasa, 18 Juli, 2017, 7:02 PM
 
 
 Nyonya
 Liu melakukan pembunuhan2 yg anda katakan dibawah dan pantas
 ditahan rumah?Anda
 itu suka ngelantur dan menghubungkan kehal yg tidak
 berkaitan.
 
  
 
  On
 Tuesday, July 18, 2017 9:30 AM, DR. Alexander Tjaniago
 <ysk...@yahoo.co.id> wrote:
  
 
  Bung
 ChanCT,
 
 Siapa
 saja dan apapun bentuknya dalam memusuhi RRT akan
 mendapat  Hadiah Nobel dan akan menjadi Pahlawan Dunia
 Barat,
 tetapi
 pembunuhan sekitar 4 juta Warganegara Iraq dan Libya,
 Ratusan Ribu Warganegara Yugoslovakia, pembunuhan
 Warganegara Afghanistan
 selama
 25 Tahun ini oleh Demokrasi Barat/USA & NATO,itu
 dinamakan Kemanusiaan dan Demokrasi. dan akan ditulis
 besar-besar, dan di
 mamahbiak oleh semua yang  anti
 RRT dan anti hubungan kemanusiaan yang menghargai
 souverenitas sebuah negara.
 --------------------------------------------
 Pada Sen, 17/7/17, 'Chan CT' sa...@netvigator.com
 [GELORA45] <GELORA45@yahoogroups.com>
 menulis:
 
 
 Judul: Re: [GELORA45] Dunia internasional kritik perlakuan
 Cina terhadap pegiat HAM yang wafat
  Kepada: GELORA45@yahoogroups.com,
 jonathango...@yahoo.com
  Tanggal: Senin, 17 Juli, 2017, 8:12
 AM
  
  
   
  
  
  
    
  
  
      
        
        
        
  
  
  
  Memangnya nonya Liu
  diapakan???
   
  
  
   
  
  From: jonathango...@yahoo.com
  [GELORA45] 
  Sent: Monday, July 17, 2017 1:01 PM
  To: GELORA45@yahoogroups.com
  
  
  Subject: Re: [GELORA45] Dunia
 internasional
  kritik perlakuan Cina 
  terhadap pegiat HAM yang wafat
   
   
  
  
  
  Bagaimana dengan Nyonya
  Liu?
  
  ---In 
  GELORA45@yahoogroups.com,
 <SADAR@...> wrote
 :
  
  
  
  
  
 
 Goei: Liu adalah seorang pemenang nobel,
  ... tahanan 
  politik yg "kesalahannya"
 karena mempunyai
  pandangan politik yg berbeda dgn 
  pihak penguasa itu saja. 
  
   
  Chan:
  
  Jelas
  pengangkatan LiuXB pemenang 
  Nobel-Perdamaian adalah permainan
 politik barat yang sangat
  ngaco! Perdamaian 
  apa yang digiatkan Liu??? Padahal
 kenyataan sebaliknya,
  bukan perdamaian, tapi 
  kekacauan, kerusuhan bahkan
 MENGORBANKAN kw2 untuk
  mencapai tujuan 
  politiknya, gulingkan Pemerintah RRT!
 Padahal itulah sikap,
  tindakan radikalis 
  yang TIDAK BEDA dengan radikalis
 pengibar panji Islam!
  BIADAB dan sangat, SANGAT 
  TIDAK MANUSIAWI! Yang HARUS DIKIUTUK
 rakyat sedunia, ...!
  Ini
 pertama.
 
  
  Kedua, agar anda ketahui, di Tiongkok
  ini sangat buaanyaak 
  orang punya beda pendapat, bahkan
 anggota PKT yang juga
  mengkritik politik yang 
  sedang dijalankan, baik dari sudut
 pandang ekstrim kiri,
  Maois maupun daari 
  sudut pandang kanan, yang cenderung ke
 pandangan Sosial
  Demokrat. Dan adalah 
  juga kenyataan, selama mereka tidak
 bersikap berlebih,
  melampaui batas tentu 
  tidak apa2, TIDAK ada yang ditahan
 apalagi dipenjarakan.
  Sedang Liu XB 
  masalahnya bukan pendapat beda, tapi
 dia sudah menjadi kaki
  tangan NGO asing, 
  termasuk CIA saja! Macam Joshua Wong
 di HK itu,
  ...
   
  Ketiga, masalah perawatan kesehatan
 dan
  pengaturan kremasi dan 
  pelarungan abu di laut, jelas sudah
 disampaikan abang Liu,
  Liu XaoGuang yang 
  menyatakan berterimakasih pada
 pemerintah dan PKT telah
  memberikan perawatan dan 
  pengaturan jenasah LiuXB dengan
 sebaik-baiknya dan sesuai
  permintaan keluarga. 
  Lalu, apa yang masih perlu diributkan
 lagi???
   
  Salam,
  ChanCT
   
   
  
  
   
  
  From: jonathangoeij@...
  [GELORA45] 
  Sent: Monday, July 17, 2017 11:40 AM
  To: GELORA45@yahoogroups.com
  
  Subject: Re: [GELORA45] Dunia
 internasional
  kritik perlakuan Cina 
  terhadap pegiat HAM yang wafat
   
   
  
  
  
  
  Melihat diskriminasinya 
  tentu tidak bisa seperti itu, Liu
 adalah 
  seorang pemenang nobel, merupakan
 seorang
  extraordinary among the 
  extraordinaries, lagipula Liu bukanlah
 kriminal melainkan
  tahanan politik
  yg "kesalahannya" karena 
  mempunyai pandangan politik yg berbeda
 dgn pihak penguasa
  itu saja. 
  Merupakan hal yg lumrah dan seharusnya
 kalau dunia
  internasional memperhatikan 
  secara khusus, sama saja bila terjadi
 pd pemegang nobel
  perdaimaian yg lain 
  katakanlah pd Malala, Nelson Mandela,
 ataupun Aung San Suu
  Kyi, ataupun pd 
  tingkatan yg lebih rendah sedikit pd
 Ahok ataupun Joshua
 
 Wong. 
 
  
  Ahok saya pandang lebih dari seorang
  tahanan politik daripada 
  kriminal penista agama. Kesalahan
 beliau karena sebagai
  orang Tionghoa dan juga 
  non Islam berani2nya terjun kedalam
 dunia politik dan
  mempunyai prospek besar 
  jadi presiden sehingga hanya kasus
 omongan yg sebenarnya
  tidak ada apa2nya 
  dipolitisir dan kriminalisasi
 sedemikian rupa.
   
  Tentang pengobatan di Tiongkok memang
  ada kemungkinan besar 
  dalam beberapa bidang tertentu justru
 lebih maju dari
  pengobatan dunia barat 
  mengingat sejarah pengobatan yg
 sedemikian lama, hal yg juga
  terbukti dgn 
  menangnya Tu Youyou dalam Nobel
 Medicine.
   
  Yg saya angkat bukanlah masalah
 apakah
  pengobatan di Tiongkok 
  maju atau tidak, tetapi apakah Liu 
  mendapat perhatian dan perawatan yg 
  sepantasnya. 
  
  ---In GELORA45@yahoogroups.com,
 
  <bhjo@...> wrote :
  
  
  Kalau bukan di 
  politisasi, apalagi??? Doctor from MD
 Anderson Cancer Center
  in Houston/Texas 
  and doctor from University of
 Heidelberg in Germany HAS NO
  BUSSINESS to come to 
  China to see Liu
 (pemberontak-teroris). 
   
  1) Di China, ada ribuan atau ratusan
  ribuan orang yg. kena 
 
 kanker hati sebab di China (dan juga di Asia) banyak yg.
  kena infeksi kronis 
  hati (Chronic Hepatitis) sebagai
 penyebab kanker hati.
  Kenapa mereka tidak di 
  datangi oleh dokter dari Amerika atau
 Jerman? Karena Liu
  pemenang Hadiah Nobel 
  maka dia di datangi utk. propaganda
 Barat. Selain itu,
  apakah bukan suatu 
  diskriminasi terhadap penderita2
 kanker hati lain di China,
  yg. disebut saja 
  tidak (tidak ada harganya)?
   
  2) Karena China banyak penderita
 kanker
  hati, belum tentu 
  terapi di Amerika dan Jerman lebih
 baik daripada di China
  karena dokter2 China 
  lebih banyak berpengalaman dalam
 bidang penyakit ini,
  terutama dibidang 
  operasinya. Jadi juga propaganda utk
 menjelekkan
  China.
   
  BH Jo
  
  ---In GELORA45@yahoogroups.com,
 
  <jonathangoeij@...>
 wrote :
  
  
  
  Yg
  
  meminta dirawat di Jerman atau Amerika
 itu Liu sendiri
  "He
  
  said his first preference would be
 Germany, but if that
  wasn’t workable, then 
  the United States would be fine,
 too." 
  California pernah di-sued oleh
 keluarga inmate yg
  meninggal dipenjara 
  karena tidak mendapat perawatan
 pengobatan yg selayaknya, di
 
 pengadilan 
  California kalah dan akibatnya
 diadakan overhaul penanganan
  kesehatan inmate2 
  itu. Saat ini masalah kesehatan
 diperhatikan penuh bahkan
  banyak yg menyindir 
  perawatan tingkat Kaiser Permanente
 bagi inmate. Masalah
  sindiran itu benar atau 
  tidak saya tidak tahu jelas, tetapi
 dalam pandangan saya
  inmate itu tidak punya 
  kebebasan mencari perawatan dokter
 atau rumah sakit sehingga
  sudah selayaknya 
  penanganan kesehatan dijamin
 sepenuhnya oleh negara.
   
  Tidak tahu bagaimana dgn Tiongkok?
  ---
  
  
  The
  
  doctors, Joseph M. Herman of the
 University of Texas MD
  Anderson Cancer Center 
  and Markus Büchler of the University
 of Heidelberg, who
  evaluated Mr. Liu on 
  Saturday, said he had indicated that
 he wanted to be sent
  abroad for the 
  remainder of his treatment.
 
 “While
  a degree of 
  risk always exists in the movement of
 any patient, both
  physicians believe Mr. 
  Liu can be safely transported with
 appropriate medical
  evacuation care and 
  support,” the doctors said in a
 joint statement.
  They added that they 
  were willing to provide Mr. Liu such
 care.
  Shang
  
  Baojun, a lawyer who represented Mr.
 Liu at his trial in
  2009 on charges of 
 
 state subversion, said by phone, “He
  said his first 
  preference would be Germany, but if
 that wasn’t workable,
  then the United States 
  would be fine, too.”
  https://www.nytimes.com/2017/07/09/world/asia/liu-xiaobo-china-cancer.html
  
  ---In 
  GELORA45@yahoogroups.com,
 <bhjo@...> wrote :
  
  
  Benar
  
  inilah kejahatan negara2 Barat dimana
 kematian si
  pemberontak-teroris LiuXB 
  dipolitisasi. Dia meninggal karena
 kanker hati. Di Amerika
  atau Eropa, orang yg. 
  kena kanker hati juga biasanya akan
 mati dgn. terapi apa
  saja. Koq katanya mesti 
  dirawat di Amerika atau Jerman, ya
 juga si pemberontak akan
  mati disana. Kecuali 
  kalau kanker/tumornya masih kecil dan
 belum menyebar ke
  organ2 lain, yg. jarang 
  sekali terjadi (dimana terapinya
 adalah transplantasi
  hati).
  
  BH 
  Jo
  
  ---In
  GELORA45@yahoogroups.com,
 <SADAR@...> wrote
 :
  
  
  
  
  
  Yaaa jelaslah, bahwa masalah Liu
 Xiaobo
  ini dipotisasi oleh 
  barat saja, dari pengangkatan Hadiah
 Nobel, sampai
 
 kematian-nya kemarin ini. 
  Tapi mereka TIDAK BERHASIL melihat
 kenyataan
 
 kelemahan/kegagalan fatal LiuXB 
  yang mereka usung pejuang HAM itu!
 LiuXB gagal mengatasi
  beban pikirannya 
  sendiri! Beban pikiran hidup dalam
 penjara itulah yang
  membuat kena kanker dan 
  mati-muda, ...
   
  Pertama, sebagai pejuang HAM yang
  mengatas namakan 
  kemanusiaan, jelas tokoh2 pegiat
 DEMOKRASI dalam
  melancarkan aksi Tian An 
  Men, 4 Juni 1989 itu, justru yang
 mengabaikan kemanusiaan!
  TIDAK lebih dahulu 
  mengambil keputusan MENYELAMATKAN
 pendemo! Sebaliknya,
  justru mengambil sikap 
  hendak mengorbankan pendemo2, darah
 mereka yang meembanjiri
  lapangan Tian An Men 
  untuk menekan roboh Pemerintah
 Tiongkok! Itulah seruan Chai
  Ling, pimpinan-aksi 
  lapangan Tian An Men, yang menyerukan
 pendemo BERTAHAN,
  tidak mundur sampai 
  batas ultimatum membersihkan lapangan
 Tian An Men! Dan
  akhirnya membuat Chai 
  Ling bertobat menjadi Kristianis-taat,
 menyimpulkan
  seandainya saja dia ketika 
  itu sudah mengenal TUHAN, tentu harus
 lebih dahulu
  menyelamatkan kawan 
  seperjuangan, membubarkan dan
 mempersihkan pendemo-pendemo
  di lapangan Tian An 
  Men sebelum jam ultimatum tiba dan
 dengan demikian TIDAK
  teerjadi seorang korban 
  pun! Itupula teriak seorang ibu yang
 anaknya jadi KORBAN di
  Lapangan Tian An 
  Men, pada saat Wu Erkaisi menghibur
 ibu ini, jangan kalian
  besar-besarkan angka 
  korban dimalam hari itu! Makin besar
 angka KORBAN makin
 
 BESAR TANGGUNGJAWAB 
  kalian! 
   
  Chai Ling sebagai Kristianis bahkan
  berani mengklaim, selama 
  25 tahun ini (memperingati Tragedi
 Tian An Men ditahun 2014
  – BBC), warga 
  Tiongkok sudah lebih 100 juta yang
 menganut agama Kristen!
  Bahkan sesumbar, 
  yakin RRT akan berubah beradab dengan
 maraknya agama Kristen
  didaratan TIongkok, 
  ... dan akhirnya mengalahkan paham
 komunis. Heheheee,
  ...
  Chai Ling
  menyembayangi korban Tian An
 Men.     Chai Ling
  ditahun 2014 – Ming Bao/Harian 
  Ming
   
  Sayang, seribu sayang, sekalipun
 tokoh2
  utama Pegiat DEMOKRASI 
  di lapangan Tian An Men ini sudah
 “menyadari KESALAHAN”
  perjuangan mereka, tapi 
  nampaknya BELUM ada KEBERANIAN membuat
 satu KESIMPULAN
  bersama dimana KESALAHAN 
  dan bagaimana seharusnya melancarkan
 perjuangan dan
  memenangkan perjuangan 
  mencapai TUJUAN! Hanya sekali-kali
 suaranya TETAP digunakan
  untuk terus membakar 
  kegiatan demokrat, khususnya menentang
 pemerintah Tiongkok
  yang masih komunis 
  itu!
   
  Setiap orang boleh2 saja mempunyai
  pikiran/pendapat berbeda, 
  bahkan menentang Pemerintah pusat
 sekalipun. Hanya saja
  harus dipikirkan 
  baik-baik bagaimana memperjuangkan dan
 memenangkan dengan
  pengorbanan sekecil 
  mungkin, tidak asal seruduk tanpa
 mempedulikan berapa besar
  korban yang terjadi! 
  Tanpa peduli mengambil jalan BUNUH
 DIRI dengan tidak
  pedulikan berapa besar 
  KORBAN yang jatuh! Itu namanya
 membenturkan telor pada batu.
  Setelah jatuh 
  korban, ... berapapun angka
 sesungguhnya, kenyataan TIDAK
 
 SATU pun tokoh2 
  utamanya jatuh KORBAN! Semua lolos dan
 akhirnya hanya
  mencari hidup 
  menyelamatkan diri sendiri2 tanpa
 membuat kesimpulan agar
  pejuang lain tidak 
  meneruskan kesalahan mereka. Dan
 ternyata kesalahan mereka
  itu justru yang 
  dilanjutkan oleh pejuang DEMOKRAT di
 HK denganmelancarkan
  aksi demo mengangkangi 
  jalan2 utama di HK akhir tahun 2014!
 Masih beruntung lah
  pejuang2 Demokrat HK, 
  pemerintah Pusat dan HK ketika itu,
 telah merubah sikap
  perjuangan, TIDAK 
  MENINDAS dengan KEKERASAN! Membiarkan
 mereka kewalahan
  sendiri harus hidup-tidur 
  dijalan dan akhirnya menyerah sendiri
 setelah hampir 2
  bulan! 
   
  Kedua, Ada pendapat sementara dokter,
  termasuk sinshe (dokter 
  tradisional Tionghoa) menyatakan
 pikiran manusia SANGAT
  menentukan KESEHATAN 
  seseorang! Pikiran sedih, kecewa,
 stress, ... yang merupakan
  beban pikiran 
  berkepanjangan itulah yang
 mengakibatkan bermacam penyakit!
  Siapa bisa mengobati 
  dan mencegah perkembangan penyakit
 LiuXB? Ya, ... Liu
  sendirilah! Tiada obat 
  mujarab kecuali Liu berhasil melepas
 beban pikiran hidup
  dipenjara! Liu seorang 
  pejuang yang tidak memperhitungkan
 konsekwensi perjuangan,
  sikap yang dijalankan 
  selama ini dalam melawan Pemerintah.
 Setelah dijatuhi
  hukuman dan melewati 
  kehidupan di penjara, jelas Liu TIDAK
 berhasil melepas BEBAN
  PIKIRAN nya dan 
  akibatnya kena kanker! Artinya
 pengobatan sebaik apapun
  TIDAK akan menyembuhkan, 
  kecuali dia diberi KEBEBASAN
 diluarnegeri! Dan itu tentunya
 
 menyalahi HUKUM, 
  ...
   
  Mengapa pihak kedokteran Tiongkok
  terlambat mengetahui kanker 
  LiuXB, diketahui setelah serius ddn
 dimasa akhir? Mungkin
  masih bisa 
  diperdebatkan, ... tapi pernyataan
 pihak RS tidak tepat
  membawa Liu berobat 
  diLN, adalah keputusan TEPAT! Buktinya
 tidak lebih beberapa
  hari penyakit Liu 
  merosot drastis dan mati juga! Itulah
 kenyataan yang
  terjadi, kecuali memang 
  menghendaki Liu mati diatas pesawat???
 Bukankah dengan
  begitu lebih tidak 
  manusiawi??? Atau memang bertujuan
 bikin ribuuuut
  saja!
   
  Kematian Liu Xiao Bao sepenuhnya
 adalah
  akibat KESALAHAN 
  dirinya sendiri, ... tidak ada yang
 perlu dibesarbesarkan
  apalagi dipuja-puji 
  dan dihormati! Biarlah LiuXB pergi
 meninggalkan dunia fana
  ini dengan penuh 
  ketenangan dan seperti abangnya
 menyatakan, atas nama
  keluarga Liu bersyukur dan 
  berterimakasih pada Pemerintah dan PKT
 tetap
  memperlakukannya sebagai manusia 
  yang perlu dilayani pengobatan dan
 menyelesaikan
  akhir-hidupnya. 
   
  Salam,
  ChanCT
   
   
  
  
   
  
  From: jonathangoeij@...
  [GELORA45] 
  Sent: Sunday, July 16, 2017 1:22
  AM
   
 
  
  
  
  
  
  
  
  
  Dunia
  internasional kritik perlakuan Cina
 terhadap pegiat HAM yang
  
  wafat
  
  
  
  
  
    14
  
    Juli 2017
  
  
  Tautan
  
    eksternal dan akan terbuka di
 layar baru 
    Bagikan
  
    artikel ini dengan
 Facebook  Bagikan
  
    artikel ini dengan
 Twitter  Bagikan
  
    artikel ini dengan
 Messenger  Bagikan
  
    artikel ini dengan Email 
 Kirim
  
  Hak
  
  atas fotoLIU
  
  XIA / HANDOUTImage
  
  captionLiu
  
  Xiaobo meraih Nobel Perdamaian 2010.
 Dia meninggal dunia
  akibat kanker 
  liver. 
  Cina
  
  menghadapi berbagai kritik dari dunia
 internasional atas
  perlakuan terhadap Liu 
  Xiaobo, pegiat hak asasi yang
 meninggal dunia pada usia 61
  tahun akibat kanker 
  liver.
  Komite
  
  Nobel di Norwegia mengatakan
 pemerintah Cina menanggung
  'tanggung jawab besar' 
  atas kematian Liu yang diganjar Nobel
 Perdamaian pada
  2010.
  Di
  
  samping menyebut kematian Liu
 "terlalu dini",
  Komite Nobel juga menyatakan sikap 
  Cina yang menolak kepergian Liu untuk
 berobat ke luar negeri
  "sangat 
  mengganggu".
  Menanggapi
  
  kritik itu, pemerintah Cina menegaskan
 bahwa penanganan Liu
  adalah urusan dalam 
  negeri dan negara-negara lain
 "tidak berada dalam
  posisi untuk membyat 
 
 pernyataan yang tidak patut".
  Duka
  pemimpin dunia atas wafatnya
 pembangkang Cina, Liu 
  
  Xiaobo 
    Pembangkang
  Cina dibebaskan untuk berobat kanker 
    Seruan
  agar Cina bebaskan Liu Xiaobo
  Menteri
  
  Luar Negeri Jerman, Sigmar Gabriel,
 menyesali Liu tidak bisa
  berobat ke luar 
  negeri.
  "Cina
  
  kini punya tanggung jawab untuk
 menjawab pertanyaan secara
  cepat, transparan, 
  dan masuk akal mengapa penyakit
 kankernya tidak diketahui
  jauh sebelumnya," kata 
  Gabriel.Hak
  
  atas fotoHANDOUPT/AFPImage
  
  captionLiu
  
  Xiaobo dan istrinya, Liu Xia, pada
 tahun 2002. Sejumlah
  pihak kini mendesak 
  pemerintah Cina membebaskan Liu Xia
 untuk bepergian ke luar
  negeri. 
  Pernyataan
  
  senada dikemukakan Menteri Luar Negeri
 Inggris, Boris
 
 Johnson.
  "Liu
  
  Xiaobo seharusnya diizinkan memilih
 perawatan medis di luar
  negeri, yang 
  berulang kali ditolal aparat Cina. Ini
 tindakan yang salah
  dan kini saya 
  mendesak mereka mencabut semua
 pelarangan terhadap janda
  Liu," kata Johnson.
  Pemerintah
  
  Cina melarang Liu hijrah ke luar
 negeri untuk menjalani
  perawatan. Larangan itu 
 
 disertai pernyataan para ahli kesehatan Cina yang
 menegaskan
  bahwa dia sudah 
  terlalu sakit untuk melakukan
 perjalanan.
  Namun
  
  seorang dokter Jerman dan Amerika
 Serikat—yang beberapa
  waktu lalu mengunjungi 
  dan memeriksanya di sebuah rumah sakit
 di
  Shenyang—berpendapat Liu Xiaobo
 masih 
  mampu melakukan perjalanan.
  Setelah
  
  Liu Xiaobo meninggal dunia, Jerman,
 Inggris, AS, dan Prancis
  meminta kepada Cina 
  untuk membolehkan jandanya, Liu Xia
 bertolak ke luar
  negeri.
  Permintaan
  
  ini mendapat dukungan Komisioner
 Tinggi PBB untuk HAM, Zeid
  Ra'ad Al Hussein, 
  yang mendesak Cina "menjamin
 kebebasan pergerakan Liu
  Xia."Hak
  
  atas fotoGETTYImage
  
  captionLiu
  
  Xiabo pertama kali dikenal pada masa
 unjuk rasa terkenal di
  Lapangan Tiananmen, 
  Beijing, tahun 1989. 
  'Kekuatan
  
  Barat' mempolitisasi
  Pernyaan
  
  resmi Kementerian Luar Negeri Cina
 menyebutkan:
  "Penanganan kasus Liu Xiaobo 
  merupakan urusan dalam negeri Cina dan
 negara-negara asing
  tidak berada dalam 
 
 posisi untuk membuat pernyataan yang tidak patut".
  Sebagaimana
  
  dikutip kantor berita Xinhua,
  
  juru bicara Kementerian Luar Negeri
 Cina, Geng Shuang,
  menambahkan bahwa pejabat 
  kesehatan Cina telah mengerahkan upaya
 penuh untuk merawat
  Liu.
  Sebuah
  
  surat kabar yang dikelola pemerintah
 menerbitkan editorial
  yang menuding 
  'kekuatan Barat' mempolitisasi
 peristiwa itu.
  Sejumlah
  
  koresponden mengatakan peliputan
 kematian Liu Xiabo di Cina
  sangat sepi. Kantor 
  berita Xinhua
  
  dan CCTV
  
  hanya merilis pernyataan singkat pada
 situs berbahasa
  Inggris bahwa Liu 
  Xiaobo, sang 'terpidana subversif,
 telah meninggal
  dunia.
  Harian
  
  Global
  
  Times yang merupakan corong Partai
 Komunis Cina
  menerbitkan editorial 
  berbahasa Inggris bahwa Liu Xiaobo
 adalah "korban
  penyesatan" Barat.
  "Pihak
  
  Cina senantiasa berfokus pada
 perawatan Liu, tapi beberapa
  kekuatan Barat selalu 
 
 mencoba mengalihkan ke isu politik dan membesar-besarkan
 
 perawatannya sebagai 
  isu 'hak asasi'."
  Di
  
  media sosial, reaksi atas kematian Liu
 Xiaobo telah
  disensor. Sejumlah komentar 
 
 dihapus, termasuk pesan berbunyi 'RIP' dan emoji
  lilin.
  
  
  
  
  
   
      

   
              • ... jonathango...@yahoo.com [GELORA45]
              • ... kh djie dji...@gmail.com [GELORA45]
              • ... jonathango...@yahoo.com [GELORA45]
              • ... 'Chan CT' sa...@netvigator.com [GELORA45]
  • ... 'DR. Alexander Tjaniago' ysk...@yahoo.co.id [GELORA45]
    • ... b...@yahoo.com [GELORA45]
      • ... 'Chan CT' sa...@netvigator.com [GELORA45]
        • ... jonathango...@yahoo.com [GELORA45]
    • ... Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com [GELORA45]
  • ... 'DR. Alexander Tjaniago' ysk...@yahoo.co.id [GELORA45]
    • ... Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com [GELORA45]
  • ... 'Karma, I Nengah [PT. Altus Logistic Service Indonesia]' ineng...@chevron.com [GELORA45]
    • ... kh djie dji...@gmail.com [GELORA45]
      • ... Hsin Hui Lin ehh...@gmail.com [GELORA45]
  • ... 'Karma, I Nengah [PT. Altus Logistic Service Indonesia]' ineng...@chevron.com [GELORA45]
    • ... jonathango...@yahoo.com [GELORA45]
  • ... Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com [GELORA45]
    • ... Hsin Hui Lin ehh...@gmail.com [GELORA45]
      • ... jonathango...@yahoo.com [GELORA45]
        • ... Hsin Hui Lin ehh...@gmail.com [GELORA45]
  • ... Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com [GELORA45]

Kirim email ke