Yaa, BETUUUL, bung Djie! Itu tokoh2 penghasut bikin aksi demo di lapangan Tian 
An Men sampai lebih sebulan, kan juga begitu! Lebih 14 tokoh-utama nya dimalam 
4 Juni 1989 itu, sedang makan2 besar bersama delegasi kaum DEMOKRAT HK yang ke 
Beijing memberi dudukung dan juga perintah BERTAHAN terus melancarkan aksi di 
lapangan Tian An Men! Makanya saat datang tentara menggusur, ... tidak 
seorangpun dari 14 tokoh itu yang jatuh korban! Bahkan sebaliknya banyak 
diantara mereka yang berhasil diselundupkan keluar negeri, khususnya negara 
majikannya, AS!

Yang kasihan lagi-lagi rakyat kecil yang tidak berdosa jatuh KORBAN, ...! 

Salam,
ChanCT


From: kh djie dji...@gmail.com [GELORA45] 
Sent: Saturday, July 22, 2017 1:58 PM
To: Gelora45 ; Beng-Hoey Jo 
Subject: Re: [GELORA45] Nobel Prize winner Liu Xiaobo: A timeline of a life 
dedicated to the protesters of Tiananmen Square

  

Bung Jo ingatkan jangan kena hasut. Lha apa ciri-cirinya penghasut itu ?
Banyak teriak-teriak, membakar bakar, paling revolusioner di luarnya.
Kalau ada apa-apa, anak buah ditinggalkan, banyak contohnya.
Paling baru ya si habib.
Kalau di negeri Arab, penghasut dilempari kasut.
Presiden kok dilempari kasut ?

2017-07-22 7:37 GMT+02:00 b...@yahoo.com [GELORA45] <GELORA45@yahoogroups.com>:

    
  Bung Chan, walaupun saya berdomisili di Amerika Utara, saya koq tidak 
menganggap demokrasi adalah sistim pemerintahan yg. terbaik di dunia ini. 
Apalagi sistim demokrasi Amerika yg. bisa menghasilkan negara yg. semrawut dan 
menghasilkan presiden seperti Trumpf. Misal lain, orang bisa mempunyai senjata, 
saling bunuh2an di Chicago setiap hari karena majoritas maunya orang bisa 
mempunyai senjata. Ini adalah hasil dari demokrasi. Janganlah RRT mengambil 
jalan demokrasi, terutama demokrasi ala Amerika. Janganlah meng-angan2kan enak 
kalau bisa mempunyai sistim demokrasi apalagi seperti di Amerika. Saya bisa 
tinggal di Amerika setiap saat tetapi saya kalau tidak ada kepentingan di 
Amerika, saya pulang ke Kanada. Pikirannya lebih tenang dan ayem. Saya harap 
bung Chan jangan kena hasut di Hong Kong menjadi jagoan demokrasi. 


  Salam, 
  BH Jo


  ---In GELORA45@yahoogroups.com, <SADAR@...> wrote :


  Yaaa, makin tercuat jelas watak agen yang satu ini, ... untuk membela 
majikannya! Tanpa melihat proses kenyataan yang terjadi, waktu dan tempat 
konkrit. Asal mencuap bahkan menuding orang lain secara serampangan. Kalau 
sudah merasa dirinya mempunyai pengertian DEMOKRASI yang jernih, cobalah 
perjuangkan dan wujudkan sebaik-baiknya di AS sana biar dunia bisa melihat dan 
BELAJAR sebagai contoh baik! Jangan lalu berteriak-teriak negara lain tidak 
demokratis dan menginjak-injak HAM saja, ...

  Sekalipun Liu bisa dikatakan peran memimpin, tapi saat meletup penindasan 
demo 4 Juni 1989 tidak dilapangan! Memang, ketika itu Wan Dan juga dituduh 
deserter karena menganjurkan bubarkan demo sebelum waktu ultimatum tiba, bahkan 
bersama Wu Erkaixi sekembali dari perundingan dengan PM Li Peng memutuskan 
MUNDUR. bersihkan lapangan Tian An Men dari pendemo sebelum jam ditentukan! 
Tapi, kenyataan yang diberlakukan justru BERTAHAN! Dan itu TANGGUNGJAWAB 
pimpinan lapangan ketika itu, Chai Ling dengan instruksi pendukung kelompok 
Demokrat dari HK!

  Liu menunjukikan jiwa patriot dan nasionalisme yang tinggi dengan menolak 
suaka Australia? Hahahaa, ... Darimana bung bisa buat kesimpulan itu??? Bukan 
sebaliknya justru membukitikan kesetiaan Liu menuruti instruksi majikannya 
untuk bertahan dan memperjuangkan “demokrasi dan HAM” di Tiongkok, menjadi agen 
setia CIA!!!

  Tidak ada orang yang menyangkal bahwa yang berlaku di RRT adalah kekuasaan 
Partai TUNGGAL, PKT! Tapi juga tidak bisa disangkal adanya partai-politik lain 
yang sampai sekarang tetap hidup. Juga tidak bisa dikatakan dengan kekuasaan 
partai tunggal, berarti tidak ada demokrasi di RRT. Siapa bilang! Sekarang 
justru diperhatikan dan dikembangkan lebih baik DEMOKRASI dalam PKT! Lha, 
buktinya ada fraksi-fraksi pendapat beda yang bersuara, baik yang Maoisme, yang 
dibilang ekstrim kiri maupun yang Sosial Demokrat yang kanan. Dan, ... dibanyak 
desa sudah mulai menjalankan pemilihan lurah secara langsung, membiarkan petani 
didesa belajar berdemokrasi memilih dan menentukan sendiri lurah yang mereka 
kenal dan sukai untuk membawa maju desanya.

  Bukankah jauh akan lebih baik kalau perkembangan DEMOKRASI itu dilaksanakan 
setahap demi setahap sesuai kesadaran masyarakat itu sendiri, ketimbang dibuka 
demokrasi lebar-lebar dan seluasnya akhirnya jadi kebablasan dan merusak! Dan 
ingat, demokrasi itu hanya bisa dilaksanakan secara sempurna dan sebaik-baiknya 
setelah HUKUM ditegakkan dengan baik! Jangan bicara demokrasi kalau HUKUM masih 
amb uradul, masih terjadi mafia dan siapa kuat, siapa berduit yang menang!

  Salam,
  ChanCT



  From: Jonathan Goeij jonathangoeij@... [GELORA45]
  Sent: Saturday, July 22, 2017 3:17 AM
  To: Yahoogroups
  Subject: Re: [GELORA45] Nobel Prize winner Liu Xiaobo: A timeline of a life 
dedicated to the protesters of Tiananmen Square

    
  Yup, begitulah seorang pengajar memang merupakan tugasnya membuka horizon 
pikiran para muridnya. Sewaktu masih di college saya mempunyai seorang dosen 
political science, beliau orang kulit hitam PhD lulusan Howard University 
(universitas orang hitam, historically), dari beliau saya belajar banyak 
tentang demokrasi Amerika dari berbagai point of view bagaimana struggle dan 
persistence orang2 kulit hitam, jepang, tionghoa, asia, wanita, memperoleh hak2 
bernegara yg didapat dgn penuh pengorbanan. Bukan hanya sekedar dari mata 
penguasa saja.

  Memang begitulah seharusnya fungsi seorang pengajar, hal yg dilakukan dgn 
baik sekali oleh Liu.

  Tetapi apakah Liu yg mempengaruhi demonstrasi Tienanmen itu? kelihatannya 
tidak. Tetapi benar Liu mempunyai peranan penting disana, 
  - pertama beliau berperan sebagai salah satu pemimpin demonstrasi dan 
melakukan mogok makan (bersama yg lain), 
  - dan kedua beliau membujuk para mahasiswa itu meninggalkan Tienanmen sebelum 
deadline sehingga mengurangi banyak korban jiwa, 
  - dan ketiga sebagai pemimpin yang baik selayaknya nahkoda kapal beliau 
merupakan orang terakhir yg meninggalkan Tienanmen, 
  - keempat beliau menolak suaka politik yg ditawarkan kedutaan Australia 
sehingga langsung ditangkap malam itu juga, hal yang menunjukkan betapa 
sebenarnya Liu seorang patriot dengan nasionalisme yang tinggi.


  ---In GELORA45@yahoogroups.com, <djiekh@...> wrote :


  1. Lu sebagai pengajar, banyak mempengaruhi mahasiswa2 dengan idee2nya.
      Waktu protest mulai terjadi, Lu sedang di luar negeri.
  2. Dia cepat2 kembali, mengobarkan protest dan memainkan peranan pimpinan.
  3. Waktu ada tindakan militer, baru menganjurkan kelompok mahasiswa untuk 
meninggalkan Tiananmen.


      On 21 July 2017 at 19:33, Jonathan Goeij jonathangoeij@... [GELORA45] 
<GELORA45@yahoogroups.com> wrote:

        Berbeda jauh dengan opini menyesatkan yang dikembangkan agen Chan 
seakan Liu mendorong para mahasiswa tetap bercokol di Tienanmen sehingga jadi 
korban pembantaian masal oleh negara, pada kenyataannya Liu Xiaobo justru 
membujuk para mahasiswa utk meninggalkan Tienanmen Square sehingga banyak yang 
bisa diselamatkan "Thanks to Liu’s efforts to persuade students to leave the 
square, many of them escape death. However, because of his leadership role in 
the protest, Liu is detained, fired from his job as a teacher, and his books 
are banned." 

        Sebuah kalimat pada Charter 08 "One-party monopolization of ruling 
privileges should be abolished." yang ditulisnya membawa Liu dipenjara sampai 
akhir hidupnya. Bagaimana mungkin? Diluar nalar.

        Artikel ini membahas moment2 penting kehidupan Liu, selamat membaca:

        Nobel Prize winner Liu Xiaobo: A timeline of a life dedicated to the 
protesters of Tiananmen Square 


                                
                         
                   
                         
                   
             

        Nobel Prize winner Liu Xiaobo: A timeline of a life dedicated to the 
protes...
                          By Quartz
                          China's Liu Xiaobo, who spent his life fighting for 
greater freedoms in his country, died in custody this week.  
                   
             







Kirim email ke