Bung Chan, apakah korban bisa jadi bukti?
 

 Ini beberapa saya kutipkan dari Human Right in China:
 

 Jiang Jielian
 Second year student of Class 4 of the High School of China People's University
 Jiang left home at around 10:30 p.m. on June 3,1989. At about 11:00 p.m. 
behind the long flower bed in front of Building No.29 at Muxudi, a bullet went 
through the left-side of his back and came out his chest. He was taken to the 
Beijing Children's Hospital for emergency treatment, which failed to save him. 
The hospital certified that he was "dead on arrival." He was cremated on June 7 
at Babaoshan and his ashes are kept at home.
 

 Wang Nan
 Second year student at Yuetan High School Beijing
 Wang left home with a camera at 11 p.m. on June 3, 1989. In the early morning 
of June 4, he was shot at the south entrance of Nanchang Street. The bullet hit 
him in the head. Troops prevented a medical emergency team from giving him 
treatment. He died two or three hours later. Together with other corpses, his 
body was buried in front of Beijing City No.28 Middle School, to the west of 
Tiananmen Square. On June 7, due to the pungent smell of these corpses, the 
school complained to the authorities and the bodies were exhumed. Since Wang 
had been wearing army clothing, he was thought to be a soldier of the martial 
law troops. His body was therefore taken to Huguosi Hospital and was located by 
his family on June 16. On June 26, Beijing Public Security Bureau issued a 
certificate stating that he had "died when outside," making it possible for his 
body to be cremated at Babaoshan. Ashes of his remains are now in the Remains 
Hall of Wanan Public Cemetery.

 

 Yang Minghu
 Legal Division of the China International Trade Promotion Association

 Yang was shot by the martial law troops outside the Public Security Bureau at 
East Chang'an Boulevard in the early morning of June 4, 1989. He was hit in the 
abdomen by an exploding bullet. He was taken to the Tongren Hospital for 
emergency treatment. His bladder and pelvis were shattered. After an operation, 
high fever persisted. He died on June 7, 1989. After cremation, his ashes were 
placed in the Remains Hall of Wanan Public Cemetery.

 

 Xiao Jie

 Student of the class of 1988, Journalism Department, China People's University

 Xiao had a train ticket to Chengdu, Sichuan dated June 5, 1989. At about 2:00 
p.m., he was walking on the south side of Nanchizi. When he was crossing the 
road, he passed over the red enforcement line and when he failed to heed the 
"stop" shout of the martial law troops, he was shot dead by a bullet in the 
back which came out through the chest. At about 4:00 p.m., the Public Security 
Bureau, having found his student ID on his body, informed the university to 
collect his corpse.

 

---In GELORA45@yahoogroups.com, <SADAR@...> wrote :

 Tapi, ... kan kalian, khususnya anda, bung Goei, ... sampai sekarang TIDAK 
BISA menunjukkan bukti TPRT (Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok) saat menggusur 
demonstran di Tian An Men, malam 4 Juni 1989 itu menembaki massa, bahkan dengan 
TANK melindes massa demonstran! Semua foto2 yang tertampilkan oleh kedua belah 
pihak, menunjukkan justru sebaliknya dari TUDUHAN kalian itu, ... yang ada 
sekelompok demonstran biadab itulah yang gebukin tentara rakyat, yang bakar 
tank dan katanya ada tentara yang terbakar hidup-hidup dalam tank itu! Lalu, 
... dimana kekejaman yang dilakukan TPRT itu?
  
 Saya tidak menyangkal saat penggusuran itu ada yang jatuh KORBAN, ... tapi 
yang menjadi perhatian saya, korban jatuh yang lebih banyak justru diperbatasan 
masuk kota Beijing, bukan di lapangan Tian An An Men, ... dimana banyak tank, 
pancer, truk Tentara dibakar! Itu menunjukkan terjadi pertempuran massa 
demonstran bersama tentara garnisun Beijing dengan TPRT yang didatangkan dari 
Shi Chuan untuk menggusur demonstran dari lapangan Tian An Men! Dan kalau 
perhatikan foto-foto yang anda kirim itu, justru TPRT itu tanpa senjata 
lengkap! Sebagaimana tentara-rakyat, tidak menujukkan sikap kejam menindas 
massa demonstran! Mana ada foto yang menunjukkan TPRT itu memukuli bahkan 
menembaki massa demonstran, apalagi dibilang melindes dengan tank, ... BOHONG 
itu semua! FITNAH kejiii! 
  
 
 From: Jonathan Goeij
 Sent: Wednesday, July 26, 2017 3:48 AM
 To: Chan CT ; GELORA_In
 Subject: Re: {URECA_SGT} Fwd: [GELORA45] Nobel Prize winner Liu Xiaobo: A 
timeline of a life dedicated to the protesters of Tiananmen Square


  

 Kelihatannya anda melakukan selektif foto utk membangun opini ha ha ha, 
sebagian foto2 anda ada di BuzzFeedNews dan juga foto2 yg lain. Bisa lihat 
disini: 
https://www.buzzfeed.com/gabrielsanchez/disturbing-pictures-from-the-tiananmen-square-massacre?utm_term=.ja8ad7oaY#.xk8xaZAxw
 
https://www.buzzfeed.com/gabrielsanchez/disturbing-pictures-from-the-tiananmen-square-massacre?utm_term=.ja8ad7oaY#.xk8xaZAxw
  
 Foto2 anda dibawah saya kira itu sebelum crack down, hal itu juga digambarkan 
pada declassified documents ini: 
http://nsarchive.gwu.edu/NSAEBB/NSAEBB16/docs/doc09.pdf 
http://nsarchive.gwu.edu/NSAEBB/NSAEBB16/docs/doc09.pdf ini: 
http://nsarchive.gwu.edu/NSAEBB/NSAEBB16/docs/doc10.pdf 
http://nsarchive.gwu.edu/NSAEBB/NSAEBB16/docs/doc10.pdf dan ini: 
http://nsarchive.gwu.edu/NSAEBB/NSAEBB16/docs/doc11.pdf 
http://nsarchive.gwu.edu/NSAEBB/NSAEBB16/docs/doc11.pdf<="" rsfooe="" inside="" 
?!liz="" compound.="" sctifft.bs="" iiaiiz="" taken="" p="" t.acw="" 
iiu?iiin="" 1?ki="">

  
 Sayangnya anda seperti mengenyampingkan setelah crackdown dimulai, ini 
penggambaran declassified document "CHINA: TROOPS OPEN FIRE.
 CASUALTY FIGURES REMAIN UNCERTAIN AND UNCONFIRMED, BUT REPORTS OF DEATHS FROM 
THE MILITARY ASSAULT ON TIANANMEN
 SQUARE RANGE FROM 180 TO 500; 'THOUSANDS MORE HAVE BEEN INJURED. TROOPS BACKED 
BY TANKS AND ARMORED PERSONNEL CARRIES BATTLED CROWDS OF CIVILZANS FOR S£VEN 
HOUR BEFORE REACHING THE SQUARE SHORTLY BEFORE DAWN TODAY BEIJING TlME. STUDENT 
DEMONSTRATORS BEGAN TO LEAVE TIENANMEN BEFORE THE TROOPS MOVED IN; TROOPS 
OPENED FlRE ON THOSE WHO REMAINED" bisa dilihat disini: 
http://nsarchive.gwu.edu/NSAEBB/NSAEBB16/docs/doc13.pdf 
http://nsarchive.gwu.edu/NSAEBB/NSAEBB16/docs/doc13.pdf
  
  
 


 On Tuesday, July 25, 2017 8:07 AM, Chan CT <sadar@...> wrote:



 BETUUUL, bung Djie! Bahwa saat penggusuran ada yang terluka bahkan meninggal 
juga terjadi, ... tapi jugfa tidak ada sampai sekian ribu bahkan belasan ribu 
seperti diteriakkan mereka! Lha, Kenyataan yang terjadi, bukan TPRT yang 
menembaki demonstran perusuh itu, tapi justru mereka yang brutal gebuki tentara 
yang bertugas! 
 Bukan Tank yang melindes luluh para demonstran, ... tapi kenyataan yang 
terjadi Tank itu BERHENTI saat dihadang mahasiswa, dan, ... justru demonstran 
perusuh itu yang naik membakar tank, pancer bahkan dengan kejam ada yang 
membakar hidup-hidup tentara dalam tank! Dibawah ini foto-foto yang bisa saya 
dapatkan belasan tahun yl, ... tentu bisa berbicara membungkam suara CIA yang 
memberi perintah BERTAHAN di lapangan Tian An Men! Lalu berteriak TPRT telah 
dengan kejam menembaki dan melindas demonstran Mahasiswa di lapangan Tian An 
Men, ...!
  
 
 
  
 
  
 From: kh djie djiekh@... [URECA_SGT]
 Sent: Tuesday, July 25, 2017 6:17 PM
 To: undisclosed-recipients:
 Subject: {URECA_SGT} Fwd: [GELORA45] Nobel Prize winner Liu Xiaobo: A timeline 
of a life dedicated to the protesters of Tiananmen Square


  

   
  
 ---------- Forwarded message ----------

 Bung Chan,
 Teman saya waktu di SD, yang kenal Djien di Jakarta meskipun umurnya beda 
jauh, adalah orang pertama yang mengingatkan saya supaya saya lihat foto2 
kejadian di Tiananmen dan lihat foto2 kejadian di beberapa jalan menuju 
Tiananmen. Dia bilang, sebagai juru fotonya kantor AFP di Jakarta, dia harus 
membuat foto2 kejadian untuk mendukung pemberitaan. Dia lihat tidak ada foto2 
di Google  tentara menembaki mahasiswa di Tiananmen dan ada korban2 di sana. 
Yang ada justru video pengendara tank, yang menghindari terus satu mahasiswa 
yang mau menghadapi tank.
 Sebaliknya di jalan2 masuk ke Tiananmen yang sempit, banyak foto2 tentara yang 
 mati terbakar hidup2 dalam vrachtauto dan panserwagen, dilempari molotov 
coctail, waktu mereka tidak dapat bergerak cepat untuk maju atau mundur, karena 
dijalan sempit itu diblokkir dengan kendaraan2 yang digulingkan. Tentara di 
belakang yang memback up tentara pertama yang hanya bersenjatakan pentungan 
mulai melakukan penembakan terarah setelah melihat grup pertama mati terbakar 
hidup2. Jadi korban banyak berjatuhan di jalan2 sempit mau masuk ke Tiananmen, 
bukan di Tiananmen sendiri. Rupanya yang mengorganisir pemblokkiran dan 
pembakaran dengan molotov coctail dan memilih medan di tempat2 sempit yang 
diblokkir dengan kendaraan2 yang digulingkan,, orang yang berpengalaman sekali 
dalam perang kota. Di Tiananmen, mahasiswa disuruh mundur oleh komandan tentara 
supaya lewat satu jalan yang memang dikosongkan supaya mahasiswa bisa lewat.
 Untuk pemimpin2 gerakan memang sudah disediakan safehouses oleh agen2 dari 
Taiwan dan dari Hong Kong, juga route yang berbeda beda untuk lari keluar 
Tiongkok. Waktu jalan2 sempit bisa ditembus tentara dari Sinkiang, mereka 
langsung dilarikan. Di Tiongkok masih banyak sekali ditanam agen2 dari Taiwan 
sebagai moll. Yang hanya boleh bergerak kalau ada instruksi. Demikian juga di 
antara tentara Kuomintang dulu yang melarikan diri ke Taiwan, ada agen2 PKT 
yang sengaja diikut sertakan. Teman istri saya, suaminya orang Taiwan. Dia 
cerita pada saya, kalau besannya setelah pindah ke Canada sekeluarga cerita, 
kalau dia itu dulu agen PKT yang diikut sertakan lari ke Taiwan. Dia bilang 
untung tidak ketahuan, tidak terbongkar oleh Changchinkuo, kalau ketahuan pasti 
leher putus.
 Ini dari Google, Wikileaks ( wah, berita kok bisa direkayasa sampai banyak 
yang tertipu) :
 http://www.telegraph.co.uk/ news/worldnews/wikileaks/ 8555142/Wikileaks-no- 
bloodshed-inside-Tiananmen- Square-cables-claim.html
 Beberapa tahun yang lalu saya dapatkan buku ini : Wei Ling Chua, The Art of 
Media Disinformation is Hurting the World & Humanity. Tiananmen Squae 
"Massacre"? The Power of Words vs. Silent Evidence, ISBN 9781 4943 2659 3
 Di bukunya ini dia menjelaskan mengapa gerakan itu mendapat banyak dukungan : 
kesulitan ekonomi yang disebabkan inflasi yang luar biasa dan banyaknya 
pengangguran waktu itu, perbedaan pendapatan yang menyolok, dan berbagai issue 
seperti korupsi dan keinginan untuk reformasi ekonomi dan politik.
 Ternyata isinya dan analisanya cocok dengan Wikileaks yang belakangan tersiar.
 Wei Ling tinggal di Australia, gespecialiseerd dalam penyelidikan media 
disinformation.
 Salam,
 KH

  





 
 


















  

Kirim email ke