*Oouuuh, ... ternyata bung itu tergolong orang yang hanya bisa melihat satu
sisi, tanpa bisa melihat sisi lain yang ada! Tidak berhasil melihat bahwa
perjuangan terjadi dari segi-segi yang bertentangan, dan BENTUK perjuangan
itu ditentukan oleh sikap kedua segi dalam menangani kontradiksi yang
terjadi!*

Bg. Chan, anda kok berdebat dengan "His Master Voice" yang bungkam bahwa
CIA, Pemerintah Amerikan ada dibelakang dan menyokong  kup Suharto dalam
1062....dan CIA telah berikan list nama sejumlaj 5000 orang untuk diciduk
resim Suharto.
Ndak gunanya dan tak akan ada achirnya kalau debat dengan  :HIS MASTER
VOICE"....
Lin

2017-07-25 6:37 GMT+05:30 Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com [GELORA45]
<GELORA45@yahoogroups.com>:

>
>
> itu merupakan instropeksi kedalam Chai Ling, kalau instropeksi seperti ini
> anda ambil kesimpulan "salah sendiri kok dibantai" terlihat sekali betapa
> sadisnya jalan pemikiran anda.
>
>
> On Monday, July 24, 2017 5:44 PM, Chan CT <sa...@netvigator.com> wrote:
>
>
> BENAR kata Chai Ling, pimpinan aksi Lapangan Tian An Men setelah bertobat,
> “Seandainya ketika itu sudah mengenal TUHAN, saya TIDAK akan perintahkan
> BERTAHAN!” dan, kalau saja HASIL kesimpulan pertemuan Wang Dan, Wu Erkaixi
> dengan PM Li Peng itu yang dijalankan, perintah “MEMBUBARKAN DIRI” sebelum
> jam ditentukan, setetas darah pun TIDAK membasahi lapangan Tian An Men!!!
>
>
>
> *From:* jonathango...@yahoo.com [GELORA45]
> *Sent:* Tuesday, July 25, 2017 8:33 AM
> *To:* GELORA45@yahoogroups.com
> *Subject:* Re: [GELORA45] Nobel Prize winner Liu Xiaobo: A timeline of a
> life dedicated to the protesters of Tiananmen Square
>
>
> terlihat sekali jalan pemikirannya, pelaku2 pembantaian termasuk mereka yg
> memberi perintah tidak bersalah sama sekali sebaliknya mereka yg jadi
> korban dikatakan tidak manusiawi. Liu XB jelas sekali berada dilapangan
> membujuk para demonstran bubar sampai detik terakhir bagaimana bisa
> dijadikan kambing hitam?
>
> kutipan:
> Dilihat dari segi kelompok demokrat yang MENENTANG pemerintah RRT dengan
> PERINTAH BERTAHAN di Lapangan Tian An Men, 4 Juni 1989 itu, jelas
> menunjukkan KESALAHAN dari orang-orang berjiwa RADIKALIS yang sangat TIDAK
> MANUSIAWI, hendak mengorbankan belasan ribu kw seperjuangannya untuk
> merobohkan RRT! KEKEJAMAN yang sangat tidak bertanggungjawab dari ke 14
> tokoh-utama nya yang tidak satupun berada dilapangan saat jam penggusuran
> tiba! Itulah mental bejat tokoh-tokoh DEMOKRAT yang bung puja-puji,
> termasuk LiuXB, ...!
>
> ---In GELORA45@yahoogroups.com, <SADAR@...> wrote :
>
> Oouuuh, ... ternyata bung itu tergolong orang yang hanya bisa melihat satu
> sisi, tanpa bisa melihat sisi lain yang ada! Tidak berhasil melihat bahwa
> perjuangan terjadi dari segi-segi yang bertentangan, dan BENTUK perjuangan
> itu ditentukan oleh sikap kedua segi dalam menangani kontradiksi yang
> terjadi!
>
> Bagaimana bisa saya dikatakan “pendukung pertumpahan darah” hanya untuk
> mempertahankan satu rezim, kalau saya selalu menyatakan bahwa untuk BENTUK
> PERJUANGAN harus mempertimbangkan dengan baik kekuatan lawan dan
> diri-sendiri. Hanya dengan perhitungan yang tepat itulah kita bisa mencapai
> tujuang yang diperjuangkan dengan jatuhnya korban seminal mungkin!  Tidak
> main seruduk tanpa pedulikan korban-korban yang jatuh, ... Dan, tentunya
> prinsip ini berlaku untuk segi-segi yang berkontradiksi itu, baik
> pemerintah yang berkuasa maupun pihak oposisi yang menentang!
>
> Dilihat dari segi kelompok demokrat yang MENENTANG pemerintah RRT dengan
> PERINTAH BERTAHAN di Lapangan Tian An Men, 4 Juni 1989 itu, jelas
> menunjukkan KESALAHAN dari orang-orang berjiwa RADIKALIS yang sangat TIDAK
> MANUSIAWI, hendak mengorbankan belasan ribu kw seperjuangannya untuk
> merobohkan RRT! KEKEJAMAN yang sangat tidak bertanggungjawab dari ke 14
> tokoh-utama nya yang tidak satupun berada dilapangan saat jam penggusuran
> tiba! Itulah mental bejat tokoh-tokoh DEMOKRAT yang bung puja-puji,
> termasuk LiuXB, ...!
>
> Dilihat dari segi Pemerintah RRT, dengan perhitungan kalau tidak segera
> ditindas, aksi gerakan demo itu akan menjalar ke beberapa kota besar yang
> sudah mereka endus, ... termasuk Shanghai, Nanking, Chongqing, Guangzhou,
> ...! Lebih 28 tahun ini membuktikan keputusan Deng dengan tegas menggusur
> perusuh Tian An Men itu BENAR, dan terbukti dibelakang mereka itu CIA yang
> sedang merongrong dan berusaha keras gulingkan kekuasaan komunis di
> TIongkok! Deng berhasil dan menang, CIA dengan demikian usahanya kalah dan
> GAGAL, ...!
>
> Itu saja, ...
>
>
>
> *From:* Jonathan Goeij
> *Sent:* Monday, July 24, 2017 10:46 PM
> *To:* Chan CT ; GELORA45@yahoogroups.com
> *Subject:* Re: [GELORA45] Nobel Prize winner Liu Xiaobo: A timeline of a
> life dedicated to the protesters of Tiananmen Square
>
> Kelihatannya anda pendukung berat pertumpahan darah besar2an hanya utk
> mempertahankan sebuah rezim. Apakah begitu?
>
>
> On Sunday, July 23, 2017 9:26 PM, Chan CT <sadar@...> wrote:
>
>
> Lho, ... bukankah kenyataan akhirnya Marcos yg diktatur itu ROBOH
> terjungkel oleh aksi kekuatan rakyat? Hehehee, ...
>
>
>
> *From:* jonathangoeij@... [GELORA45]
> *Sent:* Monday, July 24, 2017 11:06 AM
> *To:* GELORA45@yahoogroups.com
> *Subject:* Re: SV: [GELORA45] Nobel Prize winner Liu Xiaobo: A timeline
> of a life dedicated to the protesters of Tiananmen Square
>
>
> Marcos saja yg diktator Filipina memerintahkan utk tdk menembak para
> demonstran:
>
> kutipan wikipedia:
> Marcos orders not to shoot[edit
> <https://en.wikipedia.org/w/index.php?title=People_Power_Revolution&action=edit&section=12>
> ]
> Prior dialogues to stop the revolution have not succeeded with the Armed
> Forces of the Philippines, which was led by General Fabian Ver. AFP was
> ready to mount an air strike on the day but was halted under orders of
> Marcos.
> The actual dialogue on TV between Marcos and then AFP Chief of Staff
> General Fabian Ver went as follows:[58]
> <https://en.wikipedia.org/wiki/People_Power_Revolution#cite_note-58>
> Fabian Ver: *The Ambush there is aiming to mount there in the top. Very
> quickly, you must immediately leave to conquer them, immediately, Mr.
> President.*
> Ferdinand Marcos: *Just wait, come here.*
> Ver: *Please, Your Honor, so we can immediately strike them. We have to
> immobilize the helicopters that they've got. We have two fighter planes
> flying now to strike at any time, sir.*
> Marcos: *My order is not to attack. No, no, no! Hold on. My order is not
> to attack.*
> Ver: *They are massing civilians near our troops and we cannot keep on
> withdrawing. You asked me to withdraw yesterday-*
> Marcos *(interrupting)*: *Uh yes, but ah... My order is to disperse
> without shooting them.*
> Ver: *We cannot withdraw all the time...*
> Marcos: *No! No! No! Hold on! You disperse the crowd without shooting
> them.*
>
> Kira2 apa yg akan dikatakan Mencius (Bing Tju) tentang Tienanmen? mungkin
> kira2 "yg kulihat adalah tirani penjagal manusia"
>
>
> ---In GELORA45@yahoogroups.com, <bhjo@...> wrote :
>
> Setuju, kalau golongan Liu tidak diberantas oleh Deng, situasi bisa
> seperti di Syria dan negara2 lain yg. berantakan atau hancur dimana terjadi
> perang saudara. Seperti oposisi dari Asad adalah yg. dibentuk oleh CIA atau
> Amerika. Sekarang Syria hancur dan memakan korban jutaan penduduk.
>
> Tentunya, tujuan dan harapan dari Amerika adalah memecah atau
> menghancurkan RRT atau setiap negara yg. tidak mau jadi antek2 Amerika.
> Mengorbarkan ratusan atau ribuan orang yg. mau "makar" (yg. telah
> diperingatkan utk. bubar) di Tian An Men atau yg. akan menghancurkan negara
> adalah lebih baik daripada mengorbankan jutaan penduduk. Jadi menurut
> cerita bung Chan, Deng telah berjasa juga utk. mengutuhkan negara kesatuan
> selain telah menjadikan RRT makmur.
>
> ---In GELORA45@yahoogroups.com, <SADAR@...> wrote :
>
> BETUUUL, kata bung Joesoef Isak, ... seandainya Deng tidak ambil sikap
> TEGAS menindak demo-demo Tian An Men, 4 Juni 1989, kekuasaan PKT bisa
> ambruk spt robohnya PKUS! Dari sumber yang bisa dipercaya, itu pasukan Shi
> CHuan yang khusus didatangkan ke Beijing untuk menggusur pendemo di Tian An
> Men, saat hendak masuk kota Beijing sudah dihadang garnisun Beijing serta
> sekelompok pendemo, dan terjadi pertempuran kecul. Justru disitulah korban
> jatuh lebih banyak, katanya.
>
> Bersyukurlah PKT yang tetap berdiri TEGAK, sedang tokoh-tokoh demo-yang
> menamakan diri pejuang demokrat justru menunjukkan kebobrokan mental
> sesungguhnya, termasuk Liu XB! Apa jadinya RRT kalau dikuasai orang-orang
> macam begitu???
>
>
> Salam,
> ChanCT
>
>
> *From:* Tom Iljas
> *Sent:* Sunday, July 23, 2017 2:47 PM
> *To:* GELORA45@yahoogroups.com ; jonathangoeij@... ; Chan CT
> *Subject:* SV: [GELORA45] Nobel Prize winner Liu Xiaobo: A timeline of a
> life dedicated to the protesters of Tiananmen Square
>
> *Sekelumit cerita lama. *
> Sebelum edisi Indonesia buku < *Zhou Enlai*, Intelektual Revolusioner >
> tulisan Han Suyin masuk kepercetakan (Hasta Mitra), Bung  Joesoef Isak Alm
> mengirimkan draft Kata Pengantarnya  kepada beberapa teman untuk minta
> pendapat, termasuk kepada saya.
> Salah seorang teman eksil di Negeri Belanda yang menganggap Pemerintah RRT
> telah melakukan tindakan kekerasan yang berlebihan memberikan pendapat
> kira-kira demikian:
> ” Kenapa peristiwa Tien Anmen tidak disinggung dalam Kata Pengantar?
> Apakah sebagai Negara RRT ketika itu sudah begitu terancam hingga TPRT
> perlu menggunakan kekerasan?”
> Bung Joesoef Isak Alm tidak menerima masukan teman bersangkutan, dengan
> memberikan penjelasannya sebagai berikut:
> ” Andaikata Cakrabirawa (Bung Karno) menghadapi demonstrasi mahasiswa di
> depan istana seperti TPRT (Deng Xiaoping) di Tien Anmen, Bung tak akan
> terdampar di Bijlmeer”.
> Tom Iljas
> 23 Juli 2017
>
>
> ------------------------------
> *Från:* "'Chan CT' SADAR@... [GELORA45]" <GELORA45@yahoogroups.com>
> *Till:* GELORA45@yahoogroups.com; jonathangoeij@...
> *Skickat:* söndag, 23 juli 2017 1:04
> *Ämne:* Re: [GELORA45] Nobel Prize winner Liu Xiaobo: A timeline of a
> life dedicated to the protesters of Tiananmen Square
>
>
> Waaaduuuuh, sampai-sampai harus menemukan kisah sejarah Qu Yuan yang sudah
> lewat ribuan tahun, hanya untuk membenarkan sikap Liu yang dianggap
> patriotik itu??? Tetap saja membalik-balik berusaha membenarkan sikapnya,
> tanpa hendak mengakui posisi Liu yang didukung dan berjuang untuk majikan
> asing nya itu!
>
>
> *From:* jonathangoeij@... [GELORA45]
> *Sent:* Sunday, July 23, 2017 1:48 AM
> *To:* GELORA45@yahoogroups.com
> *Subject:* Re: [GELORA45] Nobel Prize winner Liu Xiaobo: A timeline of a
> life dedicated to the protesters of Tiananmen Square
>
>
> Saya saat2 ini sedang nonton drama tv seri Song of Phoenix yang bercerita
> tentang kehidupan dan nilai2 kepatriot-an/nasionalisme Qu Yuan pada jaman
> kerajaan Chu (sekitar 300 BC). Qu Yuan ini sendiri kemudian diperingati
> setiap tahun pada Dragon Boat Festival. Ada sebuah pembicaraan menarik
> antara Raja Huai dgn Qu Yuan tentang kesetiaan pada negara, menurut Raja
> Huai kesetiaan pd negara adalah setia pd raja dalam hal ini pd dirinya, Qu
> Yuan berkata ada kesetiaan yang nilainya lebih tinggi lagi yaitu kesetiaan
> pada rakyat.
>
> Saya lihat disini dalam berbagai opini yg saya baca kelihatannya bung Chan
> mempunyai pandangan yang sama dgn Raja Huai, kesetiaan pada raja atau dalam
> hal ini pada penguasa, jadi sangat tepat kalau disebut agen Chan.
>
> Liu menolak tawaran suaka politik Australia dan anda katakan "justru
> membukitikan kesetiaan Liu menuruti instruksi majikannya untuk bertahan dan
> memperjuangkan “demokrasi dan HAM” di Tiongkok, menjadi agen setia CIA!!!"
> seandainya beliau menerima tawaran itu apakah anda akan katakan "terbukti
> begundal barat" kelihatannya apapun yg dilakukan Liu akan selalu salah
> dalam pandangan anda.
>
> Adalah suatu kenyataan Liu dipenjara sampai akhir hayatnya dab mungkin
> dibunuh dgn cara mengabaikan perawatan medis karena pandangan beliau yang
> menentang kekuasaan tunggal PKT itu "One-party monopolization of ruling
> privileges should be abolished"  yang dituangkan beliau dalam Charter 08.
>
> ---In GELORA45@yahoogroups.com, <SADAR@...> wrote :
>
> Yaaa, makin tercuat jelas watak agen yang satu ini, ... untuk membela
> majikannya! Tanpa melihat proses kenyataan yang terjadi, waktu dan tempat
> konkrit. Asal mencuap bahkan menuding orang lain secara serampangan. Kalau
> sudah merasa dirinya mempunyai pengertian DEMOKRASI yang jernih, cobalah
> perjuangkan dan wujudkan sebaik-baiknya di AS sana biar dunia bisa melihat
> dan BELAJAR sebagai contoh baik! Jangan lalu berteriak-teriak negara lain
> tidak demokratis dan menginjak-injak HAM saja, ...
>
> Sekalipun Liu bisa dikatakan peran memimpin, tapi saat meletup penindasan
> demo 4 Juni 1989 tidak dilapangan! Memang, ketika itu Wan Dan juga dituduh
> deserter karena menganjurkan bubarkan demo sebelum waktu ultimatum tiba,
> bahkan bersama Wu Erkaixi sekembali dari perundingan dengan PM Li Peng
> memutuskan MUNDUR. bersihkan lapangan Tian An Men dari pendemo sebelum jam
> ditentukan! Tapi, kenyataan yang diberlakukan justru BERTAHAN! Dan itu
> TANGGUNGJAWAB pimpinan lapangan ketika itu, Chai Ling dengan instruksi
> pendukung kelompok Demokrat dari HK!
>
> Liu menunjukikan jiwa patriot dan nasionalisme yang tinggi dengan menolak
> suaka Australia? Hahahaa, ... Darimana bung bisa buat kesimpulan itu???
> Bukan sebaliknya justru membukitikan kesetiaan Liu menuruti instruksi
> majikannya untuk bertahan dan memperjuangkan “demokrasi dan HAM” di
> Tiongkok, menjadi agen setia CIA!!!
>
> Tidak ada orang yang menyangkal bahwa yang berlaku di RRT adalah kekuasaan
> Partai TUNGGAL, PKT! Tapi juga tidak bisa disangkal adanya partai-politik
> lain yang sampai sekarang tetap hidup. Juga tidak bisa dikatakan dengan
> kekuasaan partai tunggal, berarti tidak ada demokrasi di RRT. Siapa bilang!
> Sekarang justru diperhatikan dan dikembangkan lebih baik DEMOKRASI dalam
> PKT! Lha, buktinya ada fraksi-fraksi pendapat beda yang bersuara, baik yang
> Maoisme, yang dibilang ekstrim kiri maupun yang Sosial Demokrat yang kanan.
> Dan, ... dibanyak desa sudah mulai menjalankan pemilihan lurah secara
> langsung, membiarkan petani didesa belajar berdemokrasi memilih dan
> menentukan sendiri lurah yang mereka kenal dan sukai untuk membawa maju
> desanya.
>
> Bukankah jauh akan lebih baik kalau perkembangan DEMOKRASI itu
> dilaksanakan setahap demi setahap sesuai kesadaran masyarakat itu sendiri,
> ketimbang dibuka demokrasi lebar-lebar dan seluasnya akhirnya jadi
> kebablasan dan merusak! Dan ingat, demokrasi itu hanya bisa dilaksanakan
> secara sempurna dan sebaik-baiknya setelah HUKUM ditegakkan dengan baik!
> Jangan bicara demokrasi kalau HUKUM masih amb uradul, masih terjadi mafia
> dan siapa kuat, siapa berduit yang menang!
>
> Salam,
> ChanCT
>
>
>
> *From:* Jonathan Goeij jonathangoeij@... [GELORA45]
> *Sent:* Saturday, July 22, 2017 3:17 AM
> *To:* Yahoogroups
> *Subject:* Re: [GELORA45] Nobel Prize winner Liu Xiaobo: A timeline of a
> life dedicated to the protesters of Tiananmen Square
>
>
> Yup, begitulah seorang pengajar memang merupakan tugasnya membuka horizon
> pikiran para muridnya. Sewaktu masih di college saya mempunyai seorang
> dosen political science, beliau orang kulit hitam PhD lulusan Howard
> University (universitas orang hitam, historically), dari beliau saya
> belajar banyak tentang demokrasi Amerika dari berbagai point of view
> bagaimana struggle dan persistence orang2 kulit hitam, jepang, tionghoa,
> asia, wanita, memperoleh hak2 bernegara yg didapat dgn penuh pengorbanan.
> Bukan hanya sekedar dari mata penguasa saja.
>
> Memang begitulah seharusnya fungsi seorang pengajar, hal yg dilakukan dgn
> baik sekali oleh Liu.
>
> Tetapi apakah Liu yg mempengaruhi demonstrasi Tienanmen itu? kelihatannya
> tidak. Tetapi benar Liu mempunyai peranan penting disana,
> - pertama beliau berperan sebagai salah satu pemimpin demonstrasi dan
> melakukan mogok makan (bersama yg lain),
> - dan kedua beliau membujuk para mahasiswa itu meninggalkan Tienanmen
> sebelum deadline sehingga mengurangi banyak korban jiwa,
> - dan ketiga sebagai pemimpin yang baik selayaknya nahkoda kapal beliau
> merupakan orang terakhir yg meninggalkan Tienanmen,
> - keempat beliau menolak suaka politik yg ditawarkan kedutaan Australia
> sehingga langsung ditangkap malam itu juga, hal yang menunjukkan betapa
> sebenarnya Liu seorang patriot dengan nasionalisme yang tinggi.
>
>
> ---In GELORA45@yahoogroups.com, <djiekh@...> wrote :
>
> 1. Lu sebagai pengajar, banyak mempengaruhi mahasiswa2 dengan idee2nya.
>     Waktu protest mulai terjadi, Lu sedang di luar negeri.
> 2. Dia cepat2 kembali, mengobarkan protest dan memainkan peranan pimpinan.
> 3. Waktu ada tindakan militer, baru menganjurkan kelompok mahasiswa untuk
> meninggalkan Tiananmen.
>
> On 21 July 2017 at 19:33, Jonathan Goeij jonathangoeij@... [GELORA45] <
> GELORA45@yahoogroups.com> wrote:
>
> Berbeda jauh dengan opini menyesatkan yang dikembangkan agen Chan seakan
> Liu mendorong para mahasiswa tetap bercokol di Tienanmen sehingga jadi
> korban pembantaian masal oleh negara, pada kenyataannya Liu Xiaobo justru
> membujuk para mahasiswa utk meninggalkan Tienanmen Square sehingga banyak
> yang bisa diselamatkan "*Thanks to Liu’s efforts to persuade students to
> leave the square, many of them escape death. *However, because of his
> leadership role in the protest, Liu is detained, fired from his job as a
> teacher, and his books are banned."
>
> Sebuah kalimat pada Charter 08 "One-party monopolization of ruling
> privileges should be abolished." yang ditulisnya membawa Liu dipenjara
> sampai akhir hidupnya. Bagaimana mungkin? Diluar nalar.
>
> Artikel ini membahas moment2 penting kehidupan Liu, selamat membaca:
>
> Nobel Prize winner Liu Xiaobo: A timeline of a life dedicated to the
> protesters of Tiananmen Square
> <https://qz.com/1023459/nobel-peace-prize-winner-liu-xiaobo-imprisoned-by-china-for-writing-seven-sentences-has-died-in-custody/>
>
>
>
> <https://qz.com/1023459/nobel-peace-prize-winner-liu-xiaobo-imprisoned-by-china-for-writing-seven-sentences-has-died-in-custody/>
> Nobel Prize winner Liu Xiaobo: A timeline of a life dedicated to the
> protes...
> By Quartz
> China's Liu Xiaobo, who spent his life fighting for greater freedoms in
> his country, died in custody this week.
>
> <https://qz.com/1023459/nobel-peace-prize-winner-liu-xiaobo-imprisoned-by-china-for-writing-seven-sentences-has-died-in-custody/>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> 
>
              • ... Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com [GELORA45]
              • ... 'Chan CT' sa...@netvigator.com [GELORA45]
              • ... jonathango...@yahoo.com [GELORA45]
              • ... 'Chan CT' sa...@netvigator.com [GELORA45]
              • ... Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com [GELORA45]
              • ... 'Chan CT' sa...@netvigator.com [GELORA45]
              • ... Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com [GELORA45]
              • ... Chalik Hamid chalik.ha...@yahoo.co.id [GELORA45]
              • ... kh djie dji...@gmail.com [GELORA45]
              • ... Hsin Hui Lin ehh...@gmail.com [GELORA45]
              • ... Hsin Hui Lin ehh...@gmail.com [GELORA45]
              • ... jonathango...@yahoo.com [GELORA45]
            • Re... jonathango...@yahoo.com [GELORA45]
  • Re: [GELORA45] Nobel Pri... Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com [GELORA45]
  • Re: Fwd: [GELORA45] Nobe... jonathango...@yahoo.com [GELORA45]

Kirim email ke