Peristiwa Tiananmen.
Saya berada di Sri lanka, berita2 tv, termasuk pimpinan siswa dalam
perundingan menunjukan jari telunjuknya pada pimpinan RRT, semua  adalah
dari sumber2 barat, CCTV tak tembus sampai Sri Lanka waktu itu. Beberapa
hari sebelum meletusnya Peristiwa berdarah Tiananmen, saya sedang
ber-hadapan dengan beberapa pimpinan serikat buruh pelabuhan.
Mereka bertanya apa yang akan mungkin  terjadi di Tian an men, jawaban
saya, saya berdoa agar para siswa tak akan bertindak terlalu jauh, larena
kalau begitu maka pemerintah akan bertindak  tegas. Dan itulah yang
terjadi, saya dukung sikap tegas  pemerintah RRT, pembebasan rakyat
Tiongkok adalah hasil perjuangan berdarah selama puluhan tahun, korban
rakyat puluhan juta, masak anak2 setengah ingusan diperbolehkan
mernghancurkan hasil revolusi itu? Footages bagimana para prajurit  TPRT
yang tak bersenjata diserang dan dibakar hidup2 juga ditanyangkan oleh tv2
barat - ini terjadi sebelum pemerintah bertindak dengan tegas menumpas para
anarkis yang menyerang tentara yang tak bersenjata dan umumnya mereka duduk
berderet dijalanan..!
Beruntung bagi Tiongkok, para pimpinan dibawah Deng Xiao Ping dan Li Peng
bertindak tegas., andaikata tidak ditindak tegas tak akan ada Tiongkok Hari
Kini! Tiongkok akan hancur terpecah belah dan imperialis barat kembali akan
menguasai Tiongkok..
 Dimanalkah para pimpinan, pimpinan utama para pembrontak para
siswa,kecuali beberapa, mereka berhasil meloloskan diri, karena CIA, KMT
dan Dinas Rahasia Inggris  sudah menyiapkan jalur2 perlarian....dan dimana
mereka sekarang dan bukankah mereka hidup dalam ke-nyaman sekarang?...suara
nyaring  mereka lenyap dalam udara kosong, dan dilupakan masyarakat sebagai
pimpinan Tian An Men......bahkan peranan lidah mereka sebagai "His Master
Voice" mereka sudah meredap, ndak laku..
Lin

2017-07-25 13:48 GMT+05:30 kh djie dji...@gmail.com [GELORA45] <
GELORA45@yahoogroups.com>:

>
>
> Bung Chan,
> Teman saya waktu di SD, yang kenal Djien di Jakarta meskipun umurnya beda
> jauh, adalah orang pertama yang mengingatkan saya supaya saya lihat foto2
> kejadian di Tiananmen dan lihat foto2 kejadian di beberapa jalan menuju
> Tiananmen. Dia bilang, sebagai juru fotonya kantor AFP di Jakarta, dia
> harus membuat foto2 kejadian untuk mendukung pemberitaan. Dia lihat tidak
> ada foto2 di Google  tentara menembaki mahasiswa di Tiananmen dan ada
> korban2 di sana. Yang ada justru video pengendara tank, yang menghindari
> terus satu mahasiswa yang mau menghadapi tank.
> Sebaliknya di jalan2 masuk ke Tiananmen yang sempit, banyak foto2 tentara
> yang  mati terbakar hidup2 dalam vrachtauto dan panserwagen, dilempari
> molotov coctail, waktu mereka tidak dapat bergerak cepat untuk maju atau
> mundur, karena dijalan sempit itu diblokkir dengan kendaraan2 yang
> digulingkan. Tentara di belakang yang memback up tentara pertama yang hanya
> bersenjatakan pentungan mulai melakukan penembakan terarah setelah melihat
> grup pertama mati terbakar hidup2. Jadi korban banyak berjatuhan di jalan2
> sempit mau masuk ke Tiananmen, bukan di Tiananmen sendiri. Rupanya yang
> mengorganisir pemblokkiran dan pembakaran dengan molotov coctail dan
> memilih medan di tempat2 sempit yang diblokkir dengan kendaraan2 yang
> digulingkan,, orang yang berpengalaman sekali dalam perang kota. Di
> Tiananmen, mahasiswa disuruh mundur oleh komandan tentara supaya lewat satu
> jalan yang memang dikosongkan supaya mahasiswa bisa lewat.
> Untuk pemimpin2 gerakan memang sudah disediakan safehouses oleh agen2 dari
> Taiwan dan dari Hong Kong, juga route yang berbeda beda untuk lari keluar
> Tiongkok. Waktu jalan2 sempit bisa ditembus tentara dari Sinkiang, mereka
> langsung dilarikan. Di Tiongkok masih banyak sekali ditanam agen2 dari
> Taiwan sebagai moll. Yang hanya boleh bergerak kalau ada instruksi.
> Demikian juga di antara tentara Kuomintang dulu yang melarikan diri ke
> Taiwan, ada agen2 PKT yang sengaja diikut sertakan. Teman istri saya,
> suaminya orang Taiwan. Dia cerita pada saya, kalau besannya setelah pindah
> ke Canada sekeluarga cerita, kalau dia itu dulu agen PKT yang diikut
> sertakan lari ke Taiwan. Dia bilang untung tidak ketahuan, tidak terbongkar
> oleh Changchinkuo, kalau ketahuan pasti leher putus.
> Ini dari Google, Wikileaks ( wah, berita kok bisa direkayasa sampai banyak
> yang tertipu) :
> http://www.telegraph.co.uk/news/worldnews/wikileaks/8555142/Wikileaks-no-
> bloodshed-inside-Tiananmen-Square-cables-claim.html
> Beberapa tahun yang lalu saya dapatkan buku ini : Wei Ling Chua, The Art
> of Media Disinformation is Hurting the World & Humanity. Tiananmen Squae
> "Massacre"? The Power of Words vs. Silent Evidence, ISBN 9781 4943 2659 3
> Di bukunya ini dia menjelaskan mengapa gerakan itu mendapat banyak
> dukungan : kesulitan ekonomi yang disebabkan inflasi yang luar biasa dan
> banyaknya pengangguran waktu itu, perbedaan pendapatan yang menyolok, dan
> berbagai issue seperti korupsi dan keinginan untuk reformasi ekonomi dan
> politik.
> Ternyata isinya dan analisanya cocok dengan Wikileaks yang belakangan
> tersiar.
> Wei Ling tinggal di Australia, gespecialiseerd dalam penyelidikan media
> disinformation.
> Salam,
> KH
>
> 2017-07-25 5:48 GMT+02:00 'Chan CT' sa...@netvigator.com [GELORA45] <
> GELORA45@yahoogroups.com>:
>
>>
>>
>> Yang menamanya diri tokoh pejuang, bisa saja menerjang resiko ditangkap
>> atau bahkan berkorban, tapi sekali-kali dia TIDAK BOLEH mengorbankan teman
>> seperjuangan apalagi rakyat tidak berdosa! Dengan kata lain, dia harus
>> memperhitungkan betul2 aksi yang dilancarkan bisa mencapai tujuan dengan
>> pengorbanan sekecil mungkin! Kalau diperhitunhgkan musuh terlalu kuat,
>> sedang kekuatan diri sendiri lemah, yaa, menyingkirlah dahulu untuk susun
>> kekuatan lebih baik dan cari kesempatan lain! Tidak asal seruduk, ... dan
>> benturkan kepala pada batu!
>>
>> Sedang tokoh2 demokrat yang lancarkan aksi di Lapangan Tian An Men itu
>> sebaliknya, menyetujui perintah BERTAHAN dilapangan Tian An Men, justru
>> hendak merobohkan RRT setelah lapangan Tian An Men dibanjiri darah, ...
>> artinya, MENGORBANKAN belasan ribu kw2 seperjuangan jadi TUMBAL untuk
>> mencapai tujuan. Sedang ke 14 tokoh utama semua SELAMAT, segera bersembunyi
>> dan sebagian besar dilarikan keluarnegeri (baca AS)! Kalau bukan berjiwa
>> SADIS apa namanya? Orang-orang bermental begitu kekejaman luar biasa hanya
>> untuk mencapai AMBISI pribadi masing2, ... lebih tepat dikatakan manusia
>> berjiwa iblis sesungguhnya!!! Tokoh gerakan macam begini yang masih juga
>> bung bela dan dipuja-puji setinggi langit???
>>
>>
>> *From:* Jonathan Goeij
>> *Sent:* Tuesday, July 25, 2017 11:22 AM
>> *To:* Chan CT ; GELORA_In
>> *Subject:* Re: [GELORA45] Nobel Prize winner Liu Xiaobo: A timeline of a
>> life dedicated to the protesters of Tiananmen Square
>>
>> coba anda jelaskan dgn contoh Tienanmen itu.
>>
>>
>> On Monday, July 24, 2017 7:46 PM, Chan CT <sa...@netvigator.com> wrote:
>>
>>
>> Bung itu TIDAK BISA bedakan resiko perjuangan dengan korban-jiwa rakyat
>> tidak berdosa akibat KESALAHAN!
>>
>>
>>
>> *From:* jonathango...@yahoo.com [GELORA45]
>> *Sent:* Tuesday, July 25, 2017 10:05 AM
>> *To:* sa...@netvigator.com
>> *Subject:* Re: [GELORA45] Nobel Prize winner Liu Xiaobo: A timeline of a
>> life dedicated to the protesters of Tiananmen Square
>>
>> dgn pemikiran anda yg seperti ini Nelson Mandela salah sendiri sampai
>> puluhan tahun dipenjara, Martin Luther King Jr. salah sendiri sampai
>> ditembak mati, para korban kudatuli salah sendiri mati sia2, para mahasiswa
>> Trisakti salah sendiri sampai ditembak mati, Xanana Gusmao salah sendiri
>> sampai dipenjara sekian lama, Malala juga salah sendiri, ibu di kendeng
>> salah sendiri kok nyemen kaki sampai mati dll semua itu menurut logika anda
>> membenturkan kepala kebatu yg keras.
>>
>>
>>
>> ---In GELORA45@yahoogroups.com, <SADAR@...> wrote :
>>
>> Setiap orang yang berani menamakan dirinya “pejuang” harus BERANI
>> menyimpulkan KESALAHAN! Pada saat kita lemah musuh kuat, yaa jangan
>> benturkan kepala pada batu. Pada saat kepala kita bocor, berdarah jangan
>> salahkan BATU yang keras! Jangan hanya bisa merengek-rengek, tapi buatlah
>> kesimpulan sebaik-baiknya, untuk bikin strategi-taktik perjuangan yang
>> benar! Jangan teruskan cara berjuang radikalisme yang main seruduk saja,
>> ...dan menyalahkan lawannya saja!
>>
>>
>>
>> *From:* Jonathan Goeij jonathangoeij@... [GELORA45]
>> *Sent:* Tuesday, July 25, 2017 9:07 AM
>> *To:* Chan CT ; GELORA45@yahoogroups.com
>> *Subject:* Re: [GELORA45] Nobel Prize winner Liu Xiaobo: A timeline of a
>> life dedicated to the protesters of Tiananmen Square
>>
>>
>> itu merupakan instropeksi kedalam Chai Ling, kalau instropeksi seperti
>> ini anda ambil kesimpulan "salah sendiri kok dibantai" terlihat sekali
>> betapa sadisnya jalan pemikiran anda.
>>
>>
>> On Monday, July 24, 2017 5:44 PM, Chan CT <sadar@...> wrote:
>>
>>
>> BENAR kata Chai Ling, pimpinan aksi Lapangan Tian An Men setelah
>> bertobat, “Seandainya ketika itu sudah mengenal TUHAN, saya TIDAK akan
>> perintahkan BERTAHAN!” dan, kalau saja HASIL kesimpulan pertemuan Wang Dan,
>> Wu Erkaixi dengan PM Li Peng itu yang dijalankan, perintah “MEMBUBARKAN
>> DIRI” sebelum jam ditentukan, setetas darah pun TIDAK membasahi lapangan
>> Tian An Men!!!
>>
>>
>>
>> *From:* jonathangoeij@... [GELORA45]
>> *Sent:* Tuesday, July 25, 2017 8:33 AM
>> *To:* GELORA45@yahoogroups.com
>> *Subject:* Re: [GELORA45] Nobel Prize winner Liu Xiaobo: A timeline of a
>> life dedicated to the protesters of Tiananmen Square
>>
>>
>> terlihat sekali jalan pemikirannya, pelaku2 pembantaian termasuk mereka
>> yg memberi perintah tidak bersalah sama sekali sebaliknya mereka yg jadi
>> korban dikatakan tidak manusiawi. Liu XB jelas sekali berada dilapangan
>> membujuk para demonstran bubar sampai detik terakhir bagaimana bisa
>> dijadikan kambing hitam?
>>
>> kutipan:
>> Dilihat dari segi kelompok demokrat yang MENENTANG pemerintah RRT dengan
>> PERINTAH BERTAHAN di Lapangan Tian An Men, 4 Juni 1989 itu, jelas
>> menunjukkan KESALAHAN dari orang-orang berjiwa RADIKALIS yang sangat TIDAK
>> MANUSIAWI, hendak mengorbankan belasan ribu kw seperjuangannya untuk
>> merobohkan RRT! KEKEJAMAN yang sangat tidak bertanggungjawab dari ke 14
>> tokoh-utama nya yang tidak satupun berada dilapangan saat jam penggusuran
>> tiba! Itulah mental bejat tokoh-tokoh DEMOKRAT yang bung puja-puji,
>> termasuk LiuXB, ...!
>>
>> ---In GELORA45@yahoogroups.com, <SADAR@...> wrote :
>>
>> Oouuuh, ... ternyata bung itu tergolong orang yang hanya bisa melihat
>> satu sisi, tanpa bisa melihat sisi lain yang ada! Tidak berhasil melihat
>> bahwa perjuangan terjadi dari segi-segi yang bertentangan, dan BENTUK
>> perjuangan itu ditentukan oleh sikap kedua segi dalam menangani kontradiksi
>> yang terjadi!
>>
>> Bagaimana bisa saya dikatakan “pendukung pertumpahan darah” hanya untuk
>> mempertahankan satu rezim, kalau saya selalu menyatakan bahwa untuk BENTUK
>> PERJUANGAN harus mempertimbangkan dengan baik kekuatan lawan dan
>> diri-sendiri. Hanya dengan perhitungan yang tepat itulah kita bisa mencapai
>> tujuang yang diperjuangkan dengan jatuhnya korban seminal mungkin!  Tidak
>> main seruduk tanpa pedulikan korban-korban yang jatuh, ... Dan, tentunya
>> prinsip ini berlaku untuk segi-segi yang berkontradiksi itu, baik
>> pemerintah yang berkuasa maupun pihak oposisi yang menentang!
>>
>> Dilihat dari segi kelompok demokrat yang MENENTANG pemerintah RRT dengan
>> PERINTAH BERTAHAN di Lapangan Tian An Men, 4 Juni 1989 itu, jelas
>> menunjukkan KESALAHAN dari orang-orang berjiwa RADIKALIS yang sangat TIDAK
>> MANUSIAWI, hendak mengorbankan belasan ribu kw seperjuangannya untuk
>> merobohkan RRT! KEKEJAMAN yang sangat tidak bertanggungjawab dari ke 14
>> tokoh-utama nya yang tidak satupun berada dilapangan saat jam penggusuran
>> tiba! Itulah mental bejat tokoh-tokoh DEMOKRAT yang bung puja-puji,
>> termasuk LiuXB, ...!
>>
>> Dilihat dari segi Pemerintah RRT, dengan perhitungan kalau tidak segera
>> ditindas, aksi gerakan demo itu akan menjalar ke beberapa kota besar yang
>> sudah mereka endus, ... termasuk Shanghai, Nanking, Chongqing, Guangzhou,
>> ...! Lebih 28 tahun ini membuktikan keputusan Deng dengan tegas menggusur
>> perusuh Tian An Men itu BENAR, dan terbukti dibelakang mereka itu CIA yang
>> sedang merongrong dan berusaha keras gulingkan kekuasaan komunis di
>> TIongkok! Deng berhasil dan menang, CIA dengan demikian usahanya kalah dan
>> GAGAL, ...!
>>
>> Itu saja, ...
>>
>>
>>
>> *From:* Jonathan Goeij
>> *Sent:* Monday, July 24, 2017 10:46 PM
>> *To:* Chan CT ; GELORA45@yahoogroups.com
>> *Subject:* Re: [GELORA45] Nobel Prize winner Liu Xiaobo: A timeline of a
>> life dedicated to the protesters of Tiananmen Square
>>
>> Kelihatannya anda pendukung berat pertumpahan darah besar2an hanya utk
>> mempertahankan sebuah rezim. Apakah begitu?
>>
>>
>> On Sunday, July 23, 2017 9:26 PM, Chan CT <sadar@...> wrote:
>>
>>
>> Lho, ... bukankah kenyataan akhirnya Marcos yg diktatur itu ROBOH
>> terjungkel oleh aksi kekuatan rakyat? Hehehee, ...
>>
>>
>>
>> *From:* jonathangoeij@... [GELORA45]
>> *Sent:* Monday, July 24, 2017 11:06 AM
>> *To:* GELORA45@yahoogroups.com
>> *Subject:* Re: SV: [GELORA45] Nobel Prize winner Liu Xiaobo: A timeline
>> of a life dedicated to the protesters of Tiananmen Square
>>
>>
>> Marcos saja yg diktator Filipina memerintahkan utk tdk menembak para
>> demonstran:
>>
>> kutipan wikipedia:
>> Marcos orders not to shoot[edit
>> <https://en.wikipedia.org/w/index.php?title=People_Power_Revolution&action=edit&section=12>
>> ]
>> Prior dialogues to stop the revolution have not succeeded with the Armed
>> Forces of the Philippines, which was led by General Fabian Ver. AFP was
>> ready to mount an air strike on the day but was halted under orders of
>> Marcos.
>> The actual dialogue on TV between Marcos and then AFP Chief of Staff
>> General Fabian Ver went as follows:[58]
>> <https://en.wikipedia.org/wiki/People_Power_Revolution#cite_note-58>
>> Fabian Ver: *The Ambush there is aiming to mount there in the top. Very
>> quickly, you must immediately leave to conquer them, immediately, Mr.
>> President.*
>> Ferdinand Marcos: *Just wait, come here.*
>> Ver: *Please, Your Honor, so we can immediately strike them. We have to
>> immobilize the helicopters that they've got. We have two fighter planes
>> flying now to strike at any time, sir.*
>> Marcos: *My order is not to attack. No, no, no! Hold on. My order is not
>> to attack.*
>> Ver: *They are massing civilians near our troops and we cannot keep on
>> withdrawing. You asked me to withdraw yesterday-*
>> Marcos *(interrupting)*: *Uh yes, but ah... My order is to disperse
>> without shooting them.*
>> Ver: *We cannot withdraw all the time...*
>> Marcos: *No! No! No! Hold on! You disperse the crowd without shooting
>> them.*
>>
>> Kira2 apa yg akan dikatakan Mencius (Bing Tju) tentang Tienanmen? mungkin
>> kira2 "yg kulihat adalah tirani penjagal manusia"
>>
>>
>> ---In GELORA45@yahoogroups.com, <bhjo@...> wrote :
>>
>> Setuju, kalau golongan Liu tidak diberantas oleh Deng, situasi bisa
>> seperti di Syria dan negara2 lain yg. berantakan atau hancur dimana terjadi
>> perang saudara. Seperti oposisi dari Asad adalah yg. dibentuk oleh CIA atau
>> Amerika. Sekarang Syria hancur dan memakan korban jutaan penduduk.
>>
>> Tentunya, tujuan dan harapan dari Amerika adalah memecah atau
>> menghancurkan RRT atau setiap negara yg. tidak mau jadi antek2 Amerika.
>> Mengorbarkan ratusan atau ribuan orang yg. mau "makar" (yg. telah
>> diperingatkan utk. bubar) di Tian An Men atau yg. akan menghancurkan negara
>> adalah lebih baik daripada mengorbankan jutaan penduduk. Jadi menurut
>> cerita bung Chan, Deng telah berjasa juga utk. mengutuhkan negara kesatuan
>> selain telah menjadikan RRT makmur.
>>
>> ---In GELORA45@yahoogroups.com, <SADAR@...> wrote :
>>
>> BETUUUL, kata bung Joesoef Isak, ... seandainya Deng tidak ambil sikap
>> TEGAS menindak demo-demo Tian An Men, 4 Juni 1989, kekuasaan PKT bisa
>> ambruk spt robohnya PKUS! Dari sumber yang bisa dipercaya, itu pasukan Shi
>> CHuan yang khusus didatangkan ke Beijing untuk menggusur pendemo di Tian An
>> Men, saat hendak masuk kota Beijing sudah dihadang garnisun Beijing serta
>> sekelompok pendemo, dan terjadi pertempuran kecul. Justru disitulah korban
>> jatuh lebih banyak, katanya.
>>
>> Bersyukurlah PKT yang tetap berdiri TEGAK, sedang tokoh-tokoh demo-yang
>> menamakan diri pejuang demokrat justru menunjukkan kebobrokan mental
>> sesungguhnya, termasuk Liu XB! Apa jadinya RRT kalau dikuasai orang-orang
>> macam begitu???
>>
>>
>> Salam,
>> ChanCT
>>
>>
>> *From:* Tom Iljas
>> *Sent:* Sunday, July 23, 2017 2:47 PM
>> *To:* GELORA45@yahoogroups.com ; jonathangoeij@... ; Chan CT
>> *Subject:* SV: [GELORA45] Nobel Prize winner Liu Xiaobo: A timeline of a
>> life dedicated to the protesters of Tiananmen Square
>>
>> *Sekelumit cerita lama. *
>> Sebelum edisi Indonesia buku < *Zhou Enlai*, Intelektual Revolusioner >
>> tulisan Han Suyin masuk kepercetakan (Hasta Mitra), Bung  Joesoef Isak Alm
>> mengirimkan draft Kata Pengantarnya  kepada beberapa teman untuk minta
>> pendapat, termasuk kepada saya.
>> Salah seorang teman eksil di Negeri Belanda yang menganggap Pemerintah
>> RRT telah melakukan tindakan kekerasan yang berlebihan memberikan pendapat
>> kira-kira demikian:
>> ” Kenapa peristiwa Tien Anmen tidak disinggung dalam Kata Pengantar?
>> Apakah sebagai Negara RRT ketika itu sudah begitu terancam hingga TPRT
>> perlu menggunakan kekerasan?”
>> Bung Joesoef Isak Alm tidak menerima masukan teman bersangkutan, dengan
>> memberikan penjelasannya sebagai berikut:
>> ” Andaikata Cakrabirawa (Bung Karno) menghadapi demonstrasi mahasiswa di
>> depan istana seperti TPRT (Deng Xiaoping) di Tien Anmen, Bung tak akan
>> terdampar di Bijlmeer”.
>> Tom Iljas
>> 23 Juli 2017
>>
>>
>> ------------------------------
>> *Från:* "'Chan CT' SADAR@... [GELORA45]" <GELORA45@yahoogroups.com>
>> *Till:* GELORA45@yahoogroups.com; jonathangoeij@...
>> *Skickat:* söndag, 23 juli 2017 1:04
>> *Ämne:* Re: [GELORA45] Nobel Prize winner Liu Xiaobo: A timeline of a
>> life dedicated to the protesters of Tiananmen Square
>>
>>
>> Waaaduuuuh, sampai-sampai harus menemukan kisah sejarah Qu Yuan yang
>> sudah lewat ribuan tahun, hanya untuk membenarkan sikap Liu yang dianggap
>> patriotik itu??? Tetap saja membalik-balik berusaha membenarkan sikapnya,
>> tanpa hendak mengakui posisi Liu yang didukung dan berjuang untuk majikan
>> asing nya itu!
>>
>>
>> *From:* jonathangoeij@... [GELORA45]
>> *Sent:* Sunday, July 23, 2017 1:48 AM
>> *To:* GELORA45@yahoogroups.com
>> *Subject:* Re: [GELORA45] Nobel Prize winner Liu Xiaobo: A timeline of a
>> life dedicated to the protesters of Tiananmen Square
>>
>>
>> Saya saat2 ini sedang nonton drama tv seri Song of Phoenix yang bercerita
>> tentang kehidupan dan nilai2 kepatriot-an/nasionalisme Qu Yuan pada jaman
>> kerajaan Chu (sekitar 300 BC). Qu Yuan ini sendiri kemudian diperingati
>> setiap tahun pada Dragon Boat Festival. Ada sebuah pembicaraan menarik
>> antara Raja Huai dgn Qu Yuan tentang kesetiaan pada negara, menurut Raja
>> Huai kesetiaan pd negara adalah setia pd raja dalam hal ini pd dirinya, Qu
>> Yuan berkata ada kesetiaan yang nilainya lebih tinggi lagi yaitu kesetiaan
>> pada rakyat.
>>
>> Saya lihat disini dalam berbagai opini yg saya baca kelihatannya bung
>> Chan mempunyai pandangan yang sama dgn Raja Huai, kesetiaan pada raja atau
>> dalam hal ini pada penguasa, jadi sangat tepat kalau disebut agen Chan.
>>
>> Liu menolak tawaran suaka politik Australia dan anda katakan "justru
>> membukitikan kesetiaan Liu menuruti instruksi majikannya untuk bertahan dan
>> memperjuangkan “demokrasi dan HAM” di Tiongkok, menjadi agen setia CIA!!!"
>> seandainya beliau menerima tawaran itu apakah anda akan katakan "terbukti
>> begundal barat" kelihatannya apapun yg dilakukan Liu akan selalu salah
>> dalam pandangan anda.
>>
>> Adalah suatu kenyataan Liu dipenjara sampai akhir hayatnya dab mungkin
>> dibunuh dgn cara mengabaikan perawatan medis karena pandangan beliau yang
>> menentang kekuasaan tunggal PKT itu "One-party monopolization of ruling
>> privileges should be abolished"  yang dituangkan beliau dalam Charter 08.
>>
>> ---In GELORA45@yahoogroups.com, <SADAR@...> wrote :
>>
>> Yaaa, makin tercuat jelas watak agen yang satu ini, ... untuk membela
>> majikannya! Tanpa melihat proses kenyataan yang terjadi, waktu dan tempat
>> konkrit. Asal mencuap bahkan menuding orang lain secara serampangan. Kalau
>> sudah merasa dirinya mempunyai pengertian DEMOKRASI yang jernih, cobalah
>> perjuangkan dan wujudkan sebaik-baiknya di AS sana biar dunia bisa melihat
>> dan BELAJAR sebagai contoh baik! Jangan lalu berteriak-teriak negara lain
>> tidak demokratis dan menginjak-injak HAM saja, ...
>>
>> Sekalipun Liu bisa dikatakan peran memimpin, tapi saat meletup penindasan
>> demo 4 Juni 1989 tidak dilapangan! Memang, ketika itu Wan Dan juga dituduh
>> deserter karena menganjurkan bubarkan demo sebelum waktu ultimatum tiba,
>> bahkan bersama Wu Erkaixi sekembali dari perundingan dengan PM Li Peng
>> memutuskan MUNDUR. bersihkan lapangan Tian An Men dari pendemo sebelum jam
>> ditentukan! Tapi, kenyataan yang diberlakukan justru BERTAHAN! Dan itu
>> TANGGUNGJAWAB pimpinan lapangan ketika itu, Chai Ling dengan instruksi
>> pendukung kelompok Demokrat dari HK!
>>
>> Liu menunjukikan jiwa patriot dan nasionalisme yang tinggi dengan menolak
>> suaka Australia? Hahahaa, ... Darimana bung bisa buat kesimpulan itu???
>> Bukan sebaliknya justru membukitikan kesetiaan Liu menuruti instruksi
>> majikannya untuk bertahan dan memperjuangkan “demokrasi dan HAM” di
>> Tiongkok, menjadi agen setia CIA!!!
>>
>> Tidak ada orang yang menyangkal bahwa yang berlaku di RRT adalah
>> kekuasaan Partai TUNGGAL, PKT! Tapi juga tidak bisa disangkal adanya
>> partai-politik lain yang sampai sekarang tetap hidup. Juga tidak bisa
>> dikatakan dengan kekuasaan partai tunggal, berarti tidak ada demokrasi di
>> RRT. Siapa bilang! Sekarang justru diperhatikan dan dikembangkan lebih baik
>> DEMOKRASI dalam PKT! Lha, buktinya ada fraksi-fraksi pendapat beda yang
>> bersuara, baik yang Maoisme, yang dibilang ekstrim kiri maupun yang Sosial
>> Demokrat yang kanan. Dan, ... dibanyak desa sudah mulai menjalankan
>> pemilihan lurah secara langsung, membiarkan petani didesa belajar
>> berdemokrasi memilih dan menentukan sendiri lurah yang mereka kenal dan
>> sukai untuk membawa maju desanya.
>>
>> Bukankah jauh akan lebih baik kalau perkembangan DEMOKRASI itu
>> dilaksanakan setahap demi setahap sesuai kesadaran masyarakat itu sendiri,
>> ketimbang dibuka demokrasi lebar-lebar dan seluasnya akhirnya jadi
>> kebablasan dan merusak! Dan ingat, demokrasi itu hanya bisa dilaksanakan
>> secara sempurna dan sebaik-baiknya setelah HUKUM ditegakkan dengan baik!
>> Jangan bicara demokrasi kalau HUKUM masih amb uradul, masih terjadi mafia
>> dan siapa kuat, siapa berduit yang menang!
>>
>> Salam,
>> ChanCT
>>
>>
>>
>> *From:* Jonathan Goeij jonathangoeij@... [GELORA45]
>> *Sent:* Saturday, July 22, 2017 3:17 AM
>> *To:* Yahoogroups
>> *Subject:* Re: [GELORA45] Nobel Prize winner Liu Xiaobo: A timeline of a
>> life dedicated to the protesters of Tiananmen Square
>>
>>
>> Yup, begitulah seorang pengajar memang merupakan tugasnya membuka horizon
>> pikiran para muridnya. Sewaktu masih di college saya mempunyai seorang
>> dosen political science, beliau orang kulit hitam PhD lulusan Howard
>> University (universitas orang hitam, historically), dari beliau saya
>> belajar banyak tentang demokrasi Amerika dari berbagai point of view
>> bagaimana struggle dan persistence orang2 kulit hitam, jepang, tionghoa,
>> asia, wanita, memperoleh hak2 bernegara yg didapat dgn penuh pengorbanan.
>> Bukan hanya sekedar dari mata penguasa saja.
>>
>> Memang begitulah seharusnya fungsi seorang pengajar, hal yg dilakukan dgn
>> baik sekali oleh Liu.
>>
>> Tetapi apakah Liu yg mempengaruhi demonstrasi Tienanmen itu? kelihatannya
>> tidak. Tetapi benar Liu mempunyai peranan penting disana,
>> - pertama beliau berperan sebagai salah satu pemimpin demonstrasi dan
>> melakukan mogok makan (bersama yg lain),
>> - dan kedua beliau membujuk para mahasiswa itu meninggalkan Tienanmen
>> sebelum deadline sehingga mengurangi banyak korban jiwa,
>> - dan ketiga sebagai pemimpin yang baik selayaknya nahkoda kapal beliau
>> merupakan orang terakhir yg meninggalkan Tienanmen,
>> - keempat beliau menolak suaka politik yg ditawarkan kedutaan Australia
>> sehingga langsung ditangkap malam itu juga, hal yang menunjukkan betapa
>> sebenarnya Liu seorang patriot dengan nasionalisme yang tinggi.
>>
>>
>> ---In GELORA45@yahoogroups.com, <djiekh@...> wrote :
>>
>> 1. Lu sebagai pengajar, banyak mempengaruhi mahasiswa2 dengan idee2nya.
>>     Waktu protest mulai terjadi, Lu sedang di luar negeri.
>> 2. Dia cepat2 kembali, mengobarkan protest dan memainkan peranan pimpinan.
>> 3. Waktu ada tindakan militer, baru menganjurkan kelompok mahasiswa untuk
>> meninggalkan Tiananmen.
>>
>> On 21 July 2017 at 19:33, Jonathan Goeij jonathangoeij@... [GELORA45] <
>> GELORA45@yahoogroups.com> wrote:
>>
>> Berbeda jauh dengan opini menyesatkan yang dikembangkan agen Chan seakan
>> Liu mendorong para mahasiswa tetap bercokol di Tienanmen sehingga jadi
>> korban pembantaian masal oleh negara, pada kenyataannya Liu Xiaobo justru
>> membujuk para mahasiswa utk meninggalkan Tienanmen Square sehingga banyak
>> yang bisa diselamatkan "*Thanks to Liu’s efforts to persuade students to
>> leave the square, many of them escape death. *However, because of his
>> leadership role in the protest, Liu is detained, fired from his job as a
>> teacher, and his books are banned."
>>
>> Sebuah kalimat pada Charter 08 "One-party monopolization of ruling
>> privileges should be abolished." yang ditulisnya membawa Liu dipenjara
>> sampai akhir hidupnya. Bagaimana mungkin? Diluar nalar.
>>
>> Artikel ini membahas moment2 penting kehidupan Liu, selamat membaca:
>>
>> Nobel Prize winner Liu Xiaobo: A timeline of a life dedicated to the
>> protesters of Tiananmen Square
>> <https://qz.com/1023459/nobel-peace-prize-winner-liu-xiaobo-imprisoned-by-china-for-writing-seven-sentences-has-died-in-custody/>
>>
>>
>>
>> <https://qz.com/1023459/nobel-peace-prize-winner-liu-xiaobo-imprisoned-by-china-for-writing-seven-sentences-has-died-in-custody/>
>> Nobel Prize winner Liu Xiaobo: A timeline of a life dedicated to the
>> protes...
>>
>> (Message over 64 KB, truncated)
>> <https://qz.com/1023459/nobel-peace-prize-winner-liu-xiaobo-imprisoned-by-china-for-writing-seven-sentences-has-died-in-custody/>
>>
>>
>>
>>
> 
>
              • ... 'Chan CT' sa...@netvigator.com [GELORA45]
              • ... Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com [GELORA45]
              • ... 'Chan CT' sa...@netvigator.com [GELORA45]
              • ... jonathango...@yahoo.com [GELORA45]
              • ... 'Chan CT' sa...@netvigator.com [GELORA45]
              • ... Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com [GELORA45]
              • ... 'Chan CT' sa...@netvigator.com [GELORA45]
              • ... Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com [GELORA45]
              • ... Chalik Hamid chalik.ha...@yahoo.co.id [GELORA45]
              • ... kh djie dji...@gmail.com [GELORA45]
              • ... Hsin Hui Lin ehh...@gmail.com [GELORA45]
              • ... Hsin Hui Lin ehh...@gmail.com [GELORA45]
              • ... jonathango...@yahoo.com [GELORA45]
            • Re... jonathango...@yahoo.com [GELORA45]
  • Re: [GELORA45] Nobel Pri... Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com [GELORA45]
  • Re: Fwd: [GELORA45] Nobe... jonathango...@yahoo.com [GELORA45]

Reply via email to