Saya juga menggemari piano Lang Lang selain itu juga Li Yundi, dan Yuja Wang. Mereka mainnya dgn style tersendiri yg khas, biarpun repertoire yg dimainkan sama terasa feeling-nya berbeda. Tentang kebenaran berapa persen praktek berapa persen bakat tentu sukar dibilang, tetapi yang pasti sebagian besar pianist terkemuka didunia mesti latihan keras dgn jangka waktu lama, Lang Lang misalnya mengatakan latihan rutin setiap hari sekitar 5-6 jam, bahkan waktu masih kecil latihan sampai 8 jam perhari. Franz Liszt bahkan latihan 10 jam perhari.
Mozart Effect mungkin ada kebenarannya atau tidak kurang begitu jelas, tetapi memang sejak didalam kandungan anak kami sudah mendengarkan musik klasik demikian juga setelah lahir masih bayi terus menerus dipasang musik klasik lewat CD. Tetapi selain mendengarkan musik, saya rasa yg mempunyai pengaruh lebih besar justru belajar musik itu sendiri secara intensif, terutama sekali piano. Waktu main piano menggunakan 10 jari kesemuanya berperan yang artinya baik otak kanan dan kiri keduanya dipakai, melatih pendengaran dengan baik membedakan suara dan memproduksinya lagi melalui tuts piano, membaca sheet music yang sedemikian rumit baik treble dan bass clef dan menerjemahkannya dalam permainan piano belum lagi pedaling, kesemuanya itu membutuhkan multi tasking yang luar biasa. Saya juga sedikit "memaksa" anak2 utk rutin latihan setiap hari, saya jadwalkan setiap hari sedikitnya 2 session (45 menit utk yg besar dan 30 menit utk yg kecil per-session) perhari sedang weekend dan hari libur bisa sampai 4-5 session dan terasa kemajuan yang pesat sekali, sebelumnya cuman 30 menit sehari dan kemajuan terasa lambat. Kemajuan pesat itu bukan hanya dalam permainan piano saja tetapi juga pada pelajaran sekolah terasa sekali perbedaannya, menurut penelitian memang belajar piano secara intensif meningkatkan kecerdasan, setidaknya itu yg dikatakan artikel Forbes ini: https://www.forbes.com/2004/07/15/cx_0715health.html#6f24c9753bd9 https://www.forbes.com/2004/07/15/cx_0715health.html#6f24c9753bd9 ---In GELORA45@yahoogroups.com, <bhjo@...> wrote : Saya penggemar pemainan piano dari Lang Lang. Tetapi saya tidak setuju sama sekali dgn. pendapat dia bahwa utk. bermain piano/musik yg. hebat berdasarkan 90% praktek dan 10% bakat. Saya berpendapat barangkali memerlukan bakat 70% dan baru perlu praktek 30%. Mozart sudah bisa bikin komposisi lagu klasik waktu berumur 5 tahun. Ini membuktikan faktor keturunan/DNA adalah penting. Jadi faktor bakat alias keturunan/DNA adalah faktor yg. lebih penting drpd. faktor praktek. Kalau tidak begitu, tentunya banyak orang akan mau menjadi seperti Lang Lang. Saya setuju kalau anak belajar piano dgn. lagu klasik. Anak2 kami kami "paksa" utk. belajar piano dgn. lagu klasik karena mula penelitian yg. ada dilakukan dari lagu klasik dg. piano, yg. kemudian dinamakan "Mozart effect". Musik membangun perkembangan susunan otak (dimana neuron2/sel otak2 masih membuat sambungan satu dgn. yg. lain) waktu otak masih berkembang setelah anak lahir. Barangkali musik juga bisa mempengaruhi perkembang otak bayi waktu masih dalam kandungan kalau ibunya mendengarkan musik waktu sedang hamil. Apakah pengaruh musik yg. positif utk. otak yang namanya "Mozart effect" itu betul atau tidak, masih kontroversi secara ilmiah? Apakah cuma musik klasik yg. bisa mempengaruhi perkembangan otak secara positif, kita belum tahu tetapi barangkali musik klasik yg. paling unggul dan bukan seperti musik "cowboy" seperti rock dll. ---In GELORA45@yahoogroups.com, <jonathangoeij@...> wrote : Hal yang sangat tepat, hal yg dgn gamblang ditunjukkan pada piano. Sebuah lagu klasik sederhana saja dibutuhkan ratusan jam latihan, dibutuhkan kedisiplinan dan ketekunan untuk bisa menguasainya, setelah menguasai secara tehnik masih harus menjiwai lagu tsb., merupakan proses tanpa akhir seumur hidup. Anak saya pada dasarnya pintar dan aktif sekali penuh energi, sayangnya sukar sekali fokus dalam mengerjakan sesuatu termasuk belajar. Tetapi setelah belajar piano secara tekun setiap hari dan menguasai 1-2 lagu klasik eh ternyata pelajaran sekolah-nya juga berubah total dan jadi langganan terima berbagai academic award. Masuk akal juga saya pikir, belajar karya Mozart, Beethoven, Chopin, dlsb membutuhkan konsentrasi, ketekunan, disiplin, dan kesukaran yang jauh diatas pelajaran sekolah. ---In GELORA45@yahoogroups.com, <jetaimemucho1@...> wrote : Ooo, saya percaya betul dan setuju dengan apa yang dikatakan Lang Lang itu: 90% praktek dan hanya 10% bakat. Saya banyak menemukan orang-orang yang "pandai" dalam artian otaknya encer dan berbakat tertentu, tapi tidak menghasilkan apa-apa, karena malas belajar, malas baca, tidak berdisiplin, tidak tekun, etc. Sebaliknya orang-orang yang tekun, berdisiplin, rajin, namun dengan otak yang biasa-biasa saja, malah bisa berbuat banyak dalam hidupnya. Pisau yang tajam tapi kalau dibiarkan terus tidak dipakai, lama-lama juga bisa karatan. Sebaliknya pisau tumpul kalau terus diasah, kan lama-lama bisa tajam. On Monday, November 20, 2017 6:21 AM, "jonathangoeij@... [GELORA45]" <GELORA45@yahoogroups.com> wrote: Lang Lang: My Musical Ability Is 90% Practice, 10% Talent https://www.bloomberg.com/news/videos/2014-10-21/musical-ability-90-practice-10-talent-pianist-lang Bloomberg Surveillance https://www.bloomberg.com/shows/bloomberg-surveillance October 21st, 2014, 4:23 AM PDT Oct. 21 (Bloomberg) -- Pianist Lang Lang discusses his life, career and musical performances on “Bloomberg Surveillance.” (Source: Bloomberg)