Dari website National Institute of Health yang sama juga ada study yang 
berbicara bagaimana practice yang intensive merubah Brain Plasticity: Music 
Making as a Tool for Promoting Brain Plasticity across the Life Span 
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2996135/ 
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2996135/

 

 Juga study yang hampir mirip yang dimuat di The Journal of Neuroscience:
 Brain Structures Differ between Musicians and Non-Musicians 
http://www.jneurosci.org/content/23/27/9240 
http://www.jneurosci.org/content/23/27/9240

 

 Setelah anda membaca ketiga artikel itu, ingin tahu pendapat anda lebih lanjut.
 

 



---In GELORA45@yahoogroups.com, <bhjo@...> wrote :

 Saya lampirkan artikel dgn. judul "The genetic basis of music ability" utk. 
menambahi dari tulisan dari bu Titiek.
 

 https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4073543/ 
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4073543/
 

 Didalam inti sel (cell nucleus) ada 46 chromosome dimana setiap chromosome 
terdiri dari kira-kira 20 ribu gen (genes; building blocks dari genes adalah 
DNA). Manusia/ras/individu berbeda satu dgn. lain karena adanya "gen/genes" yg. 
berlainan. Sedangkan anak2 dari orang tua yg. sama juga berlainan (kecuali dari 
anak kembar dari satu telur), ya karena gen-nya sedikit berlainan. Bakat 
tertentu adalah asalnya dari gen. Misalnya, Mozart bisa menjadi akhli/jenius 
dari musik klasik atau Einstein bisa menjadi jenius dibidang fisika karena ada 
bakat mereka yang asalnya dari gen mereka. Lang Lang adalah seorang akhli piano 
dibidang musik klasik walaupun tentunya tidak sehebat/sekelas seperti Mozart. 
Tetapi keakhlian Lang Lang juga dikarenakan oleh bakatnya. Tidak setiap 
anak/orang bisa mencapai ke akhlian seperti Lang Lang apalagi seperti Mozart 
walaupun dipaksa utk. bermain piano 16 jam sehari. Praktek cuma bisa 
memperbaiki ke akhlian tetapi sampai taraf tertentu dan tidak bisa mencapai 
taraf setinggi seperti anak/orang yg. mempunyai bakat dan berpraktek dalam 
waktu yg. sama. Jadi omongan Lang Lang bahwa dia mempunyai bakat 10% dan 90% 
praktek yg. membuat dia menjadi akhli adalah ngawur dan salah kaprah dan boleh 
dibilang stupid. Juga slogan politik bahwa "we are created equal" sebetulnya 
tidak benar di lihat dari sudut genetik.
 

 Salam,
 BH Jo
 

---In GELORA45@yahoogroups.com, <tmaslam.2007@...> wrote :

 
http://www.incredimail.com/app/?tag=display_picture_click_me_re&lang=19&version=6605328&setup_id=19000002&aff_id=102&addon=IncrediMail&upn=0c67b775-7f61-435a-8788-65c97b881b23&app_test_id=0
 Teman-teman yb.,
 Mengasyikkan juga diskusi tentang ,, musik bakat vs latihan”. Saya senang 
nyanyi tapi nggak bisa memainkan satupun alat-alat musik. Bagi saya menyanyi 
ini yah untuk hobby saja, terutama waktu muda suka bersama teman-teman satu 
band/kumpulan orkes atau nyanyi solo diiringi piano di luar waktu-jadwal 
sekolah. Isi diskusi telah banyak menuturkan kesamaannya, bagaimana bakat dapat 
dimunculkan, dikembangkan dengan latihan serta kreativiteit. Menambahkan yang 
digaris bawahi oleh bung Chan pada individu-individu tertentu top. Seminggu 
yang lalu saya lihat acara TV Belanda ,,Podium Witteman” yang menyiarkan 
khususnya musik klasik. Acara pada waktu itu antara lain menyinggung anatomi 
jari jari para top- pianist. Yang diukur adalah panjang-rentang dari ibujari 
sampai kelingking. Yang paling panjang adalah milik Rachmaninoff, kemudian Lang 
Lang, dan selanjutnya …. aku lupa nama-nama mereka. Ayahku,- ia main biola, 
pernah mengatakan bahwa seseorang musikus kalau panjang pucuk kelingkingnya 
melebihi tinggi ruas kedua jari manis, itu bisa mencapai/menekan membunyikan 
nada yang paling tinggi dari snaar ke-4? – paling kurus  dan paling jauh diraih 
oleh rata-rata orang. Nah begitu pula dengan pada piano jika lima jari serentak 
harus dimainkan pada tuts, mudah bagi mereka yang punya jari-jari rentang 
panjang. Penjelasan dari bung BHjo juga menambah pengetahuanku menghubungkan 
musik dengan apa yang terjadi pada otak, acc. Ada tambahan; akhir akhir ini  
telah ditemukan pada beberapa chomosoom, misalnya bermacam tempat pada 
chromosoom 4 berkaitan dengan menyanyi dan persepsimusik; sejumlah tempat pada 
chromosoom 8q untuk “pendengaran absoluut” dan persepsimusik. Ada satu gen pada 
chromosoom 12q (AVPRIA) untuk persepsimusik, memori untuk musik dan 
mendengarkan musik; Ini ditulis oleh Professor Dick Swaab – mantan direktur  
“Nederlands Hersen Instituut” – instituut penyelidikan otak Belanda dalam 
bukunya  “Ons Creative Brein”. Semoga bermanfaat.
 Salam,
 Titiek Maslam
  
 Playing a musical instrument makes you brainier-2 231117
 From: GELORA45@yahoogroups.com mailto:GELORA45@yahoogroups.com 
[mailto:GELORA45@yahoogroups.com mailto:GELORA45@yahoogroups.com] 
Sent: Thursday, November 23, 2017 2:59 PM
To: GELORA45@yahoogroups.com mailto:GELORA45@yahoogroups.com
Subject: [**EXTERNAL**] [GELORA45] Re: Playing a musical instrument makes you 
brainier
  Saya percaya dgn. fakta tsb. dibawah yaitu terjadi perubahan susunan sel2 di 
otak/neuroatanatomy yg."permanent":
  
 "Experts said there is growing evidence that musicians have structurally and 
functionally different brains compared with non-musicians - in particular, the 
areas of the brain used in processing and playing music".
  
 Juga pernyataan dibawah ini yaitu terjadi perubahan funksi yg. bersifat 
"sementara":
  
 "Recent research from academics in the US and France has found that listening 
to classical music while studying can actually help students score higher in 
their assessments".
  
 "Canadian study at UAE study has shown that listening classical music before 
an exam can boost results".
 Van: 'Chan CT' SADAR@... [GELORA45] mailto:GELORA45@yahoogroups.com
 Datum: 11/24/17 02:13:44
 Aan: GELORA45@yahoogroups.com mailto:GELORA45@yahoogroups.com;  
jonathangoeij@... mailto:jonathangoeij@...
 Onderwerp: Re: [GELORA45] Lang Lang: 'I'd play the piano at 5am'
  
 
 
 
 
   
 Anda hendak membuktikan tanpa BAKAT, seseorang bisa BERHASIL dengan 
latihan-keras, seperti Frank Huang ini, ya? Bagaimana kalau saya katakan, ini 
hanya PERKECUALIAN, artinya, entah puluhan ribu, bahkan jutaan orang baru SATU 
INI!
  
 Yang hendak saya katakan, pernyataan Lang Lang, 90% praktis, 10% bakat saja 
itu TERBALIK! Konkrit berapa % saya juga tidak bisa menetapkan, tapi setidaknya 
faktor BAKAT lebih menentukan dari latihan-praktis bagi seseorang menjadi 
berhasil TOP, ... tentu kalau sekadar untuk berhasil dirata-rata kebanyakan 
orang bisa saja dengan latihan-keras, sekalipun bakatnya bukan disitu. Bahkan 
untuk banyak hal, masih dibutuhkan kondisi fisik tertentu yg berlebih dari 
umumnya manusia, ... untuk menjadi juara-jura dunia! Jadi, memang tidak semua 
orang bisa walaupun dipaksakan utk berlatih-praktis dalam bidang tertentu, 
betapapun kerasnya utk muncul jadi juara-dunia. Tentu juga TIDAK BISA dibalik, 
dengan BAKAT seseorang, tanpa latihan keras juga bisa jadi juara dunia. Tentu 
saja TIDAK! Setelah ada bakat dalam diri orang itu, ditambah dengan 
latihan-praktis keras, memungkinkan dia menjadi juara dunia! Tanpa latihan 
keras, ... tentu saja tidak jadi apa2.
  
 Salam,
 ChanCT

 
http://www.incredimail.com/app/?tag=IM2_Default_Stamp_NL&id=519&lang=19&did=10500&ppd=2679,201106231034,1125,1,748381452807962623&rui=153871828&app_test_id=0&sd=20171124



  

Kirim email ke