Hehehehehehe. Bener juga dan luar biasa ente bisa tahu ane kuper. Wangsitnya 
bener2 mustajab.

Ente yang super/super pergaulan dan heper/hebat pergaulannya seperti Senov, 
andi malarengeng, djoko susilo, suryadharma ali, Muhammad nazaruddin dll ya?!! 
Hehehehehehe.

 

Biarlah ane kuper tapi hidupnya jujur dan tidak sombong…..gak seperti kalian2 
yang super/super pergaulan, heper/hebat pergaulan dan giper/gila pergaulan tapi 
hidupnya tidak jujur dan sombong minta ampun!!!

 

Nesare

 

 

From: GELORA45@yahoogroups.com [mailto:GELORA45@yahoogroups.com] 
Sent: Wednesday, December 20, 2017 5:11 PM
To: Yahoogroups <gelora45@yahoogroups.com>
Subject: RE: Fw: [GELORA45] Anies soal Banjir: Saya Minta Bapak Ibu,,Bagaimana 
Caranya, Bereskan!

 

  

Anda itu apa juga kuper? Nggak tahu apa2, tinggal terpencil terputus dari dunia 
luar? Tuntutan dan proses pengadilan yg ditujukan pada pemprov DKI jelas 
berjalan, sebagian ada yang sudah diputuskan seperti cuplikan berita dibawah. 
Keputusan pengadilan dibawah ini jelas menunjukkan policy penggusuran tanpa 
ganti rugi adalah salah besar, warga-pun sadar betapa revitalisasi sungai itu 
dibutuhkan dan penggusuran bisa dipahami tetapi yang tidak bisa dipahami adalah 
penggusuran tanpa ganti rugi itu.

 

 

kutipan berita:

"Tergugat terbukti melakukan perbuatan melawan hukum dan dituntut membayar 
ganti rugi kepada penggugat. Majelis hakim akan menentukan nominal ganti rugi 
sebesar Rp200 juta per penggugat," ujar Hakim Ketua Mas'ud saat membacakan 
putusan di PN Jakarta Pusat, Rabu (25/10).

 

Mas'ud secara rinci menyebutkan 11 pihak tergugat yang harus membayar ganti 
rugi materiil tersebut secara tanggung renteng.

Mereka adalah Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC), 
Kepala Dinas Bina Marga Jakarta, Gubernur DKI Jakarta, Sekretaris Daerah 
Provinsi DKI Jakarta, Wali Kota Jakarta Selatan, Kepala Dinas Tata Ruang 
Jakarta, Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Jakarta, Kepala Dinas 
Tata Air Jakarta, Kepala Dinas Perumahan Jakarta, Camat Tebet, dan Lurah Bukit 
Duri. 

"Tergugat dihukum untuk tunduk pada keputusan hukum ini," kata Mas'ud.

....

Warga mengaku tidak keberatan dengan proyek pemerintah itu. Namun, mereka 
kecewa karena tidak diberi uang kerahiman atas bangunan mereka yang digusur. 

https://www.cnnindonesia.com/nasional/20171025214146-12-251123/warga-bukit-duri-menang-pemprov-dki-wajib-bayar-ganti-rugi

 

 

---In GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> , <nesare1@... 
<mailto:nesare1@...> > wrote :

Sok tahu!!!

Kalau pemilik punya bukti kepemilikan atas lahan dan bangunan serta masih 
digusur ahok, ya tuntut sana ahok. Bukan ahok saja yg bisa dituntut, tetapi DKI 
juga bisa dituntut goblok!!!

 

Sana suruh orang2 yang tergusur dan yang akan digusur utk menuntut!

Daripada ente hanya ngebacot di milis ini saja teriak2 HAM dan demokrasi, tuh 
galang orang2 tergusur itu utk menuntuk ahok dan DKI.

Walaupun ahok sudah dipenjara, kejadian itu masih sah dimata hukum tahu ndak?! 
Kenapa? Karena NKRI adalah negara hukum.

NKRI bukan seperti negara ente imperialist yang tidak pernah selesai sampai 
sekarang menangani masalah indian dan Hawaii!!!!!!

 

Nesare

 

 

From: GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroups.com>  
[mailto:GELORA45@yahoogroups.com] 
Sent: Tuesday, December 19, 2017 3:03 PM
To: Yahoogroups <gelora45@yahoogroups.com <mailto:gelora45@yahoogroups.com> >
Subject: RE: Fw: [GELORA45] Anies soal Banjir: Saya Minta Bapak Ibu,,Bagaimana 
Caranya, Bereskan!

 

 

Problem penggusuran yg dilakukan Ahok adalah tanpa memberikan ganti rugi dan 
mengabaikan betapa para tergusur telah tinggal sekian puluh tahun dan negara 
melalui berbagai aparat resminya telah melegalitas kepemilikan para tergusur 
baik dalam transaksi jual beli ataupun dalam penarikan PBB. Dalam melaksanakan 
eminent domain seperti penggusuran ini harus juga diberikan just compensation 
atau ganti rugi yang layak. Dan biarpun pengadilan telah mengatakan/menetapkan 
para tegusur mempunyai hak atas real property karena telah tinggal sekian tahun 
dan membayar pajak toh beliau tetap berkeras tidak memberi ganti rugi. Ini yang 
sangat disayangkan.

 

Penyediaan perumahan (rumah susun) dengan sewa murah atau bahkan gratis bagi 
mereka yang kurang mampu merupakan kewajiban negara, memberikan prioritas bagi 
para tergusur merupakan hal yang benar dan baik karena mereka merupakan korban 
policy yang dijalankan negara. Tetapi penyediaan rumah susun itu tidak sama 
dengan memberi ganti rugi. 

 

 

---In  <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> GELORA45@yahoogroups.com, < 
<mailto:nesare1@...> nesare1@...> wrote :

Betul anies dulu garang teriak2 bilang ahok tukang penggusuran. Persis sama 
dengan siotak udang jonathan.

Mereka ini ndak tahu, salah satu sumber banjir itu adalah masalah pemukiman 
kumuh dimana pendatang illegal masuk DKI dan mendirikan rumah2 liar didekat2 
kali sehingga menyebabkan banjir.

 

Teriak2 saja bisanya!

Kalau sudah banjir baru menyalahkan Tuhan yang kasih hujan!

 

Nesare

 

 

From:  <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> GELORA45@yahoogroups.com [ 
<mailto:GELORA45@yahoogroups.com> mailto:GELORA45@yahoogroups.com] 
Sent: Monday, December 18, 2017 8:36 PM
To: Gelora45 < <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> GELORA45@yahoogroups.com>; 
Chan CT < <mailto:SADAR@...> SADAR@...>
Subject: Re: Fw: [GELORA45] Anies soal Banjir: Saya Minta Bapak Ibu,,Bagaimana 
Caranya, Bereskan!

 

 

Ngomongnya juga aneh :

"Kirain udah bebas banjir.(Yang mengira kan dia sendiri ? Pikirnya tinggal 
ongkang2, semua sudah diberesi A Hok ) Kadang-kadang seakan masalah sudah 
selesai semua. Padahal masih banyak masalah yang harus diselesaikan. Makanya 
kami menawarkan ( kok istilahnya menawarkan. jadi nyalahkan pada orang lain, 
yang tidak terima tawaran ? Siapa yang tidak terima tawaran ? Kok tidak ada 
tindakan apa2 menghadapi musim hujan dengan segala kemungkinannya?) konsep 
vertikal drainase bukan horizontal drainase," ucap Anies

 

2017-12-19 1:19 GMT+01:00 'Chan CT'  <mailto:SADAR@...> SADAR@... [GELORA45] < 
<mailto:GELORA45@yahoogroups.com> GELORA45@yahoogroups.com>:

 

Lho, ... kok setelah resmi menjabat Gubernur, masih tanya bagaimana cara 
bereskan BANJIR Jakarta? Bukankah saat kampanye, Anies begitu garang menyerang 
Ahok “menggusur” warga bantaran untuk benahi jalur sungai yang menyempit, ...? 
TIDAK akan jalankan MENGGUSUR Warga! Lalu, bagaimana konsep tandingan yang 
diajukan saat kampanye itu??? "Kirain udah bebas banjir. Kadang-kadang seakan 
masalah sudah selesai semua. Padahal masih banyak masalah yang harus 
diselesaikan. Makanya kami menawarkan konsep vertikal drainase bukan horizontal 
drainase," ucap Anies.  
<https://tirto.id/anies-menilai-cara-ahok-atasi-banjir-belum-tepat-cjf8> 
https://tirto.id/anies-menilai-cara-ahok-atasi-banjir-belum-tepat-cjf8

 

Salam,

ChanCT

 

From: 'j.gedearka'  <mailto:j.gedearka@...> j.gedearka@... [GELORA45]

Sent: Tuesday, December 19, 2017 2:16 AM

 

 

 

 
<http://megapolitan.kompas.com/read/2017/12/18/12290231/anies-soal-banjir-saya-minta-bapak-ibu>
 
http://megapolitan.kompas.com/read/2017/12/18/12290231/anies-soal-banjir-saya-minta-bapak-ibu-

bagaimana-caranya-bereskan


Anies soal Banjir: Saya Minta Bapak Ibu,


Bagaimana Caranya, Bereskan!


Ana Shofiana Syatiri

Kompas.com - 18/12/2017, 12:29 WIB

  
<http://assets.kompas.com/crop/113x0:958x563/750x500/data/photo/2017/12/18/3600759234.JPG>
 

Pantauan laporan publik di media sosial terkait banjir dan genangan di 
Jakarta.(YouTube Pemprov DKI)

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyorot laporan dan 
keluhan warga Jakarta di media sosial terkait genangan dan  
<http://indeks.kompas.com/tag/banjir> banjir saat rapat pimpinan, 13 November 
2017.

Di sana, dia mempertanyakan kinerja bawahannya terkait laporan warga yang sudah 
empat tahun tidak kebanjiran kini mengalami banjir lagi.

Dalam slide berjudul "Pantauan Laporan Publik di Media Sosial", ada seorang 
warga yang menyapa Anies dan Sandi terkait banjir di wilayahnya. Berikut isi 
tulisan warga yang diunggah di media sosial itu:

Mas Anies dan Mas Sandi,

Sudah 4 tahun warga Jl Padang, Kampung Baru Ulujami, Jakarta Selatan, terbebas 
dan luapan Kali Pesanggrahan, SAMPAI HARI INI. Sejak 2013 sampai hari ini kami 
tidak bersih-bersih rumah yang biasanya harus kami lakukan 3-4 kali dalam satu 
tahun akibat luapan kali banjir.

Enggak peduli hujan deras kayak apa. SAMPAI HARI INI, sebelum Kali Pesanggrahan 
kembali meluap, menutup jalan dan menggenangi rumah warga.

Baca juga:  
<http://megapolitan.kompas.com/read/2017/11/13/18163521/maaf-maaf-ya-waktu-zaman-pak-ahok-enggak-pernah-banjir>
 Maaf-maaf Ya, Waktu Zaman Pak Ahok Enggak Pernah Banjir...

Anies menyorot laporan warga Jalan Padang ini sambil mempertanyakan kepada 
bawahannya mengapa daerah yang sudah bebas banjir kini terkena banjir lagi.

"Ini salah satu yang paling keras ini. Sudah empat tahun bebas, sekarang muncul 
lagi," kata Anies, seperti dalam tayangan video di akun YouTube Pemprov DKI: 13 
Nov 2017 Rapim Bag 5/5: Arahan Gubernur Terkait Kinerja Pegawai di Lingkungan 
Pemprov DKI Jakarta.

"Ini yang saya sampaikan, publik tidak mau tahu bagaimananya, Pak. Publik 
tahunya saya bayar pajak, saya pilih Anda, saya minta Anda bereskan. Kira-kira 
begitu," kata Anies lagi.

  
<http://assets.kompas.com/crop/96x0:941x563/750x500/data/photo/2017/12/18/478168376.JPG>
 

Pantauan laporan publik terkait banjir dan genangan di Jakarta.(YouTube Pemprov 
DKI)

 

"Nah, sekarang giliran saya minta bapak-bapak, ibu-ibu semua, bagaimana 
caranya, pokoknya bereskan," perintah Anies.

Baca juga:  
<http://megapolitan.kompas.com/read/2017/12/15/07423151/kejutan-kejutan-yang-diterima-anies-saat-tinjau-lokasi-genangan-dan>
 Kejutan-kejutan yang Diterima Anies Saat Tinjau Lokasi Genangan dan Banjir

Anies sampai meminta slide laporan warga Jalan Padang ini kembali disorot. Dia 
mempertanyakan apa yang menyebabkan daerah itu kembali terendam air saat hujan.

"Ini apa yang terjadi di sini? Sudah empat tahun tidak ada masalah, sekarang 
kok ada masalah? Apakah tidak ada bersih-bersih di tempat itu."

Anies kemudian meminta Wali Kota Jakarta Selatan mengecek kawasan tersebut. Dia 
meminta Wali Kota agar menindak siapa pun yang tidak bertanggung jawab kepada 
tugasnya, termasuk atasannya.

Baca juga:  
<http://megapolitan.kompas.com/read/2017/12/15/07253061/kabel-masih-jadi-penyebab-genangan-di-protokol-jakarta-dari-era-ahok>
 Kabel Masih Jadi Penyebab Genangan di Protokol Jakarta dari Era Ahok hingga 
Anies

"Pak Wali nanti dicek, ya. Kalau ada yang tidak menjalankan, diberi peringatan 
dua level, kepada yang tidak bertanggung jawab dan atasannya yang bertanggung 
jawab. Dua-duanya  kena peringatan," ucap Anies.

 

 

 



Kirim email ke