Standard ranking tidak jelas. Data statistik juga tidak diumumkan ke publik. 
Mirip dengan survey menjelang pilkada.

 

 Seperti yg sy bilang sebelumnya, ranking Eurovision Song Contest lebih fair 
dan terbuka daripada ranking universitas seperti ini.
 

 

 

 
---In gelora45@yahoogroups.com, <jonathangoeij@...> wrote :

 
 menurut US News ranking Lehigh no 46 kategori national university 
https://www.usnews.com/best-colleges/lehigh-university-3289 
https://www.usnews.com/best-colleges/lehigh-university-3289 tie dengan UC Davis 
dan UW Madison. di QS: UC Davis rank 100, UW Madison 53 sedang Lehigh 500. 
 

 nggak gitu paham kok bisa beda sedemikian jauh.
 

---In GELORA45@yahoogroups.com, <iqbalsantoso@...> wrote :

 

 Nelson Tansu mungkin hebat, diatas rata-tata. Tetapi sayang Lehigh University 
tempat beliau mengajar ternyata di ranking QS, yang dijadikan acuan oleh 
Universitas Indonesia, menempati ranking 500. Jadi ranking universitas tempat 
beliau mengajar ini masih jauh berada dibawah UI, ITB, Gajah Mada. 
 

 

---In gelora45@yahoogroups.com, <bhjo@...> wrote :

 Prof. Rose Amal boleh di kagumi karena kerja keras dan prestasinya dan bukan 
karena alasan2 lain.  

 Sedangkan Nelson Tansu, dulu sepertinya suka menonjolkan diri. Dulu dia 
mengaku sebagai Professor termuda di AS ke surat kabar di Indonesia. Sebetulnya 
tidak 100% benar karena waktu itu dia baru menjadi Assistant Professor. Di AS, 
ada tiga tingkatan dari professorship/faculty member yaitu mulai dari Assistant 
Professor, kemudian bisa naik posisi menjadi Associate Professor dan bisa naik 
lagi menjadi (Full) Professor. Waktu itu, Tansu bukan profesor (Full Professor) 
yg. termuda di AS dan dia juga tidak terkenal di AS (hanya sebagai satu 
diantara puluhan ribu profesor di AS). Cuma surat kabar Indonesia mem-besar2 
kan beritanya kalau tidak tahu sistemnya.  

---In GELORA45@yahoogroups.com, <djiekh@...> wrote :

 Rose Amal https://en.wikipedia.org/wiki/ Rose_Amal 
https://en.wikipedia.org/wiki/Rose_Amal
  
 Australian professor of Indonesian descent to receive Queen Elizabeth II’s 
Birthday Honours Professor Amal was born in Indonesia in 1965, commonly known 
as the year of living dangerously marked by turmoil and uncertainties in terms 
of politics and security. She came to Australia in the 1980s to attend 
university, because continuing discrimination against ethnic Chinese like her 
family meant she was unlikely to be admitted to the best Indonesian university.
 "Australia is the land of opportunity for people, no matter what race you are, 
no matter what gender you are, if you work hard you will achieve your dream," 
said Professor Amal, who now proudly calls Australia home, as quoted from The 
Sydney Morning Herald. 
 https://www.idnfinancials.com/ n/16467/Australian-professor- 
of-Indonesian-descent-to- receive-Queen-Elizabeth-IIs- Birthday-Honours 
https://www.idnfinancials.com/n/16467/Australian-professor-of-Indonesian-descent-to-receive-Queen-Elizabeth-IIs-Birthday-Honours
  
 Profesor Muda Asal Medan & Mengajar di Universitas New South Wales Raih 
Penghargaan dari Australia Setelah menamatkan pendidikan di SMA Santo Thomas di 
Medan, Rose Amal pindah ke Australia di bulan Oktober 1983 untuk melanjutkan 
pendidikan S1 di jurusan teknik kimia University of New South Wales di Sydney.
 https://aksi.id/artikel/27714/ Profesor-Muda-Asal-Medan-- 
Mengajar-di-Universitas-New- South-Wales-Raih-Penghargaan- dari-Australia/ 
https://aksi.id/artikel/27714/Profesor-Muda-Asal-Medan--Mengajar-di-Universitas-New-South-Wales-Raih-Penghargaan-dari-Australia/
  
 Orang Medan lain yang juga sukses: Prof. Nelson Tanu, Professor termuda di 
Amerika
 Biografi Nelson Tansu. Banyak orang Indonesia yang berprestasi di luar negeri, 
seperti Nelson Tansu yang dikenal Profesor Termuda di Amerika Serikat. Prof. 
Nelson Tansu, Ph.D dilahirkan di Medan, Sumatera Utara, tanggal 20 Oktober 1977
 https://www.biografiku.com/ biografi-nelson-tansu- professor-termuda/ 
https://www.biografiku.com/biografi-nelson-tansu-professor-termuda/
  









  



Kirim email ke