Tidak ada yang lebih hebat dari keluarga Curie dengan 3 atau empat ? hadiah
Nobel nya.
Pada 2015, Penghargaan-penghargaan Nobel telah dianugerahkan kepada 822
laki-laki, 48 wanita, dan 26 organisasi.[4]
<https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_penerima_Nobel_perempuan#cite_note-NobelFacts-4>
[5]
<https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_penerima_Nobel_perempuan#cite_note-NobelFactswomen-5>
[6]
<https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_penerima_Nobel_perempuan#cite_note-NobelFactsorg-6>Enam
belas wanita memenangkan Nobel Perdamaian, empat belas memenangkan Nobel
Kesusastraan, dua belas memenangkan Nobel
Fisiologi atau Kedokteran, empat memenangkan Nobel Kimia, dua memenangkan
Nobel Fisika dan satu, Elinor Ostrom
<https://id.wikipedia.org/wiki/Elinor_Ostrom>, memenangkan Nobel Ekonomi.[
<https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_penerima_Nobel_perempuan#cite_note-NobelFactswomen-5>
5]
<https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_penerima_Nobel_perempuan#cite_note-NobelFactswomen-5>
[7]
<https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_penerima_Nobel_perempuan#cite_note-NewsletterArticle-7>Wanita
pertama yang memenangkan Nobel adalah Marie Curie
<https://id.wikipedia.org/wiki/Marie_Curie>, yang memenangkan Nobel Fisika
pada 1903 dengan suaminya, Pierre Curie
<https://id.wikipedia.org/wiki/Pierre_Curie>, dan Henri Becquerel
<https://id.wikipedia.org/wiki/Henri_Becquerel>.[5]
<https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_penerima_Nobel_perempuan#cite_note-NobelFactswomen-5>
[8]
<https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_penerima_Nobel_perempuan#cite_note-Physics1903-8>
Curie
juga merupakan satu-satunya wanita yang memenangkan Nobel berganda; pada
1911, ia memenangkan Nkbel Kimia. Putri Curie, Irène Joliot-Curie
<https://id.wikipedia.org/wiki/Ir%C3%A8ne_Joliot-Curie>, memenangkan Nobel
Kimia pada 1935, membuat keduanya menjadi pasangan ibu-putri yang
memenangkan Nobel.[5]
<https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_penerima_Nobel_perempuan#cite_note-NobelFactswomen-5>
Nobel
paling terkini yang dianugerahkan kepada wanita dalam tahun tunggal adalah
pada 2009, dimana lima wanita menjafi penerimanya. Wanita paling terkini
yang dianugerahi Nobel adalah Tu Youyou
<https://id.wikipedia.org/wiki/Tu_Youyou> dan Svetlana Alexievich
<https://id.wikipedia.org/wiki/Svetlana_Alexievich> (2015).
https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_penerima_Nobel_perempuan


Pada tanggal Sel, 9 Apr 2019 pukul 09.16 ajeg ajegil...@yahoo.com
[GELORA45] <GELORA45@yahoogroups.com> menulis:

>
>
> Mungkin di bidang perdamaian paling banyak perempuan yang dapat Hadiah
> Nobel. Sedangkan di bidang sains-teknologi baru tahun 2018 lalu ada lagi
> perempuan penerima hadiah bidang fisika, alias perempuan Nobel saintis
> ketiga sepanjang 100 tahun. Kenapa begitu langka perempuan Nobel di bidang
> sains? Seorang kawan dengan yakin bilang karena perempuan kurang suka
> matematik dan angka. Tentu saja saya bantah karena punya banyak fakta,
> terutama istri. Jago sekali dia menghitung angka-angka pengeluaran dan
> pendapatan, hahaha...
>
> Ya, nyaris tidak ada perempuan yang kesulitan menghitung uang belanja.
> Ketelitian kaum perempuan mengurus angka-angka neraca sangat handal. Tidak
> perlu macam-macam teori ekonomi dan kadang cuma perlu ketelitian lebih
> ditambah info pasar untuk dapatkan sesuatu yang - menurutnya - lebih
> berharga. Dengan kehebatan perempuan mengurus ekonomi begini, berapa
> perempuan yang sudah Nobel beri hadiah dalam urusan ekonomi?
>
> Secara keseluruhan, perempuan Nobel kayaknya tidak sampai 10% dari lelaki
> yang dihadiahi Nobel.
>
> --- jonathangoeij@... wrote:
>
> Saya lihat dlm 10 th terakhir ini cukup banyak wanita yg jd pemenang nobel
> perdamaian.
>
> --- ajegilelu@... wrote :
>
> Oo.. jadi yang Anda kagumi dari Sri Mulyani itu cuma riwayat pekerjaannya
> (pernah menduduki ini-itu), bukan prestasi intelektualnya.
>
> Apabolehbuat, dengan kedudukannya sebagai menteri perutangan yang cuma
> menghasilkan pertumbuhan 5% kelihatannya betul, ijazah dan gelar yang
> disabet Sri Mulyani cuma membuktikan dia pernah sekolah (sampai luarnegeri)
> tapi tidak membuktikan dia pernah berpikir. Cuma pegawai / bawahan yang
> baik dan penurut makanya terlibat skandal Century.
>
> Masih penasaran, apa betul Hadiah Nobel itu bias gender?
>
> --- bhjo@... wrote:
>
> Saya setuju dgn bung Sunny bhw Hadiah Nobel utk bidang Ekonomi standar nya
> jauh lebih tinggi daripada seperti Hadiah Nobel utk Perdamaian seperti yg
> diberikan kpd Ramos-Horta atau Obama. Juga bukan cuma utk yg pernah atau
> banyak mengeluarkan publikasi saja atau yg punya PhD atau yg pernah menjadi
> Menteri Keuangan atau yg pernah bekerja di posisi yg tinggi di World Bank
> dll..
>
> Pemenang Hadiah Nobel biasanya jauh diatas pemegang PhD degree tetapi dia
> yg juga memimpin institusi dimana dia mendidik calon2 PhD student dan yg
> mempunyai menciptakan ide2/teori2 baru. Yg lebih penting dimana ciptaan
> teori nya akan mempengaruhi kenyataan/praktek (baru) diseluruh dunia.
>
> Saya respek dgn Sri Mulyani dgn riwayat pekerjaannya tetapi, saya kira,
> dia masih jauh utk dijadikan calon pemenang Hadiah Nobel di bidang Ekonomi.
>
> --- ajegilelu@... wrote :
>
> Berarti Sri Mulyani harus mengalihkan kebolehannya menulis puisi panjang
> tentang menteri pencetak utang menjadi karya tulis ilmiah bertema sama.
> Sayang kan kalau ilmunya dari universitas luarnegeri dan pengalamannya di
> Bank Dunia hanya dapat keplok dan gelar bertubi-tubi sebagai menteri
> keuangan terbaik. Dengan mengantongi Hadiah Nobel siapa tahu tambah
> terkenal karena menjadi perempuan kedua peraih Nobel di bidang ekonomi,
> walau tidak ada pengaruhnya terhadap pertumbuhan yang sudah 20 tahun mentok
> di 5%.
>
> Oya, apa betul Nobel Prize bias gender?
>
> --- ilmesengero@... wrote:
>
> Hadiah Nobel diberikan bukan karena dinobatkanmenteri keuangan terbaik,
> tetapi karya ilmu pengetahuan yang biasanya dipublikasi. Kalau Hadiah nobel
> untuk perdamaian yang diberikan di Oslo, tidak perlu adanya publikaasi
> tentang perdamaian tetapi pekerjaan di lapangan.
>
> Disamping hadiah Nobel  yang diciptakan oleh Alfred Nobel, ada juga hadiah
> yang disebut alternative Noble Prize atau  Right Lifehood Award  juga
> diberikan di Stockholm.. Hadiah ini diciptakan oleh filantropist German
> Swedia bernama Jacob von Uexkull pada 1980. Dua orang yang terkait dengan
> masalah HAM di Indonesia telah menerima hadiah tsb. yaitu Carmel Budiardjo
> pendiri organisasi Tapol di London dan Munir pembela HAM yang dirancun mati
> di pesawat terbang antara Singapura-Amsterdam.
>
> On Mon, Apr 8, 2019 at 10:46 AM ajeg wrote:
>
> Maksudnya, pertumbuhan yang mentok di angka rata-rata selama 20 tahun itu
> (5%) yang membuat Sri Mulyani bertubi-tubi dinobatkan jadi menteri
> keuangan terbaik versi internasional?
>
> Ya kita tunggu deh berita Sri Mulyani ditomplok rejeki Nobel.
>
> --- bhjo@... wrote:
>
> Ya, betul setahu saya, Berkeley unggul di bidang ekonomi tertentu dan
> University of Chicago unggul dalam bidang ekonomi tertentu yg lain. Entah,
> mana yg lebih banyak memproduksi Pemenang Hadiah Nobel.
>
> Tapi Sri Mulyani, kualifikasi dan pengalaman akademik nya, lebih bagus
> dari Kwik Kian Gie. Kalau Amien Rais, sih, barangkali boleh diragukan
> kualifikasinya walaupun dari University of Chicago.
>
> --- jonathangoeij@... wrote :
>
> Amien Rais juga alumni University of Chicago.
>
> Dalam hal apa Univ. Chicago lebih terkenal/baik dibanding UC Berkeley?
> Apa perbedaan pandangan ekonomi antara Chicago dan Berkeley?
>
> --- bhjo@... wrote :
>
> Tanpa ekonom, ekonom pasti negatf. Menteri Sri Mulyani, barangkali ekonom
> yg terbaik di Indonesia belakangan ini
> Bukan Mafia dari Berkeley, tetapi dari University Chicago yg terkenal.
>
> 
>

Kirim email ke