Sudah saya tulis sejarah golput yg digalakkan oleh aktifis angkatan 66 karena 
menolak parpol dikerdilkan oleh Orba/soeharto pada pemilu 1971 yg adalah pemilu 
pertamanya Orba. Ada ratusan parpol peserta pemilu sebelumnya yaitu 1955 dan 
dikerdilkan oleh soeharto menjadi hanya 10 parpol. Ini diprotes oleh sang motor 
yaitu arief Budiman kakaknya soe hok gie.

 

Ada pesan “baik” dari golput ini dan selalu ada yg mendendangkannya termasuk 
gus dur. Ini kontekstual dan situational.

 

Sekarang pemilu 2019 itu dendang golput yg ditayangkan oleh orang2 minoritas 
dan nasionalis karena melihat ancaman Isfun. Inilah satu2nya alasannya. Tidak 
ada yang lain.

 

Kita bisa ikuti selama ini: kasus ahok menambah semarak bangkitnya isfun ini; 
Jokowi membubarkan hti yg adalah dari luar; Jokowi tidak membubarkan fpi krn 
itu adalah produk dalam negeri; Jokowi dipasangkan dgn maaruf; dukungan ketua2 
dan pentolan2 NU Muhammadiyah yg adalah islam nusantara.

 

Diakar rumput rakyat sudah memperbincangkan masalah kekuatan Islam. Jadi 
kekuatan ini sedang dieksploitasi oleh mereka2 yg naik kepentas nasional dan 
kalau bisa mengambil ahli negara.

 

Gerakan jangan golput ini adalah gerakan penyadaran bahayanya Isfun. Isfun ini 
adalah masalah orang bukan agama. Disinilah berbahayanya ketika agama sudah 
dipolitisir. Masalah timur tengah itu adalah politisasi agama, duit dll 
sehingga berantakan.

 

Jangan pikir suara2 isfun yg kecil ini tidak bisa menang. Semua kemenangan itu 
awalnya dari yg kecil2. Hitler menang juga dari kecil. Orang2 yg belajar ilmu 
politik tahu akan hal ini bahwa tidak ada yg tidak mungkin dalam politik.

 

Berbeda dgn suara2 golput seperti ajeg ini. Dia idealis dan sudut pandangnya 
kiri. ini sudah bagus. Tetapi akan lebih bagus kalau melihat dari kacamata yg 
lebih luas misalnya kebangsaan, keutuhan NKRI. Gak ada gunanya idealism kiri 
krn tdk akan bisa diterapkan kalau NKRI sudah lenyap. Mereka2 orang kiri ini 
tidak sadar bahwa ekstrim kiri dan ekstrim kanan itu tidak akan ketemu krn mrk 
ini adalah musuh bebuyutan. Yg bisa berteman dgn kedua ekstrimis2 itu hanyalah 
yg ditengah.

 

Manusia itu kalau sdh ada maunya dan tidak mau membuka matanya akan susah 
melihat apa2 yg perlu dipentingkan dan diprioritaskan. Inilah butanya para 
ekstrimis2 itu. Ini saja kritik saya terhadap mereka2 ini terlepas dari 
penghargaan saya thd idealism mereka.

 

Nesare

 

 

From: GELORA45@yahoogroups.com <GELORA45@yahoogroups.com> 
Sent: Thursday, April 18, 2019 4:04 PM
To: GELORA45@yahoogroups.com
Subject: RE: [GELORA45] Pidato Jokowi soal Quick Count: Tunggu Hasil KPU

 

  

Rupanya mengumandangkan supaya orang Golput baru modis di Indonesia, Seingat 
saya, propaganda seperti ini, saya belum pernah mengalami di LN. 



---In GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> , <nesare1@... 
<mailto:nesare1@...> > wrote :

Saya jadi bingung salahnya apa megawati, Mahfud md, frans magnis dll yg 
mengumandangkan: jangan golput?

Sedangkan si ajeg yg mengumandangkan golput boleh disini.

Gak ada bedanya megawati, Mahfud md, frans magnis dan siajeg. GAK ADA!

 

Kalau hanya teriak golput buat diri sendiri ya gak apa2 krn itu memang hak koq.

Hanya saja kalau sudah ngajak orang jadi golput dan menghalangi orang lain utk 
coblos apalagi nakut2in orang utk ikut pemilu itu salah secara hukum dan bisa 
kena sangsi hukum.

 

Nesare

 

 

From: GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroups.com>  
<GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> > 
Sent: Thursday, April 18, 2019 1:13 PM
To: ajeg ajegilelu@... [GELORA45] <GELORA45@yahoogroups.com 
<mailto:GELORA45@yahoogroups.com> >; GELORA_In <gelora45@yahoogroups.com 
<mailto:gelora45@yahoogroups.com> >; nasional-l...@yahoogroups.com 
<mailto:nasional-l...@yahoogroups.com> 
Subject: Re: [GELORA45] Pidato Jokowi soal Quick Count: Tunggu Hasil KPU

 

 

Nah kalau golput diumpat oleh Mega itu sbg pengecut, lalu apa namanya
kalau kemudian sesudah dirinya sendiri sudah sempat jadi presiden tapi
tokh tidak juga punya nyali merehabilitasi status tahanan Sang
Proklamator Negara Republik Indonesia yang juga sekaligus bapak
biologisnya sendiri.

Am Thu, 18 Apr 2019 06:17:50
+0000 (UTC) schrieb "ajeg ajegilelu@... <mailto:ajegilelu@...>  [GELORA45]"
<GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> >:

> Baru kali ini Golput dibenci habis-habisan oleh penguasa. Sampai
> diancam pidana segala. 
> 
> Takut kalah itu normal, apalagi dihantui hilangnya kursi ketua
> partai. Yang tidak normal itu takut untuk jujur. Seperti,
> memperjuangkan kepentingan pribadi dengan menjual nama Rakyat,
> demokrasi, dan nama bapak sendiri. Lupa bahwa jabatan (ketua partai)
> itu fana. Tidak abadi. 
> 
> Pasti berakhir. 
> 
> --- ilmesengero@... wrote: 
> Menurut Megawati Soekarnoputri  Golput adalah pengecut tidak punya
> harga diri, dan Golput pengecut tak usah jadi WNI. 
> 
> 
> 



Kirim email ke