Ma'ruf Amin menyesal telah Penjarakan Ahok
https://www.youtube.com/watch?v=UTWsnwJbKHs
Jonathan Goeij 於 28/5/2019 8:28 寫道:
Ha ha ha dimana adanya pengakuan seperti ini?
"bukankah ada video pengakuan keluarkan fatwa MUI yang berhasil
jebloskan Ahok dalam penjara itu karena keterpaksaan"
Ma’ruf Amin Minta Ahok Dihabisi
https://www.youtube.com/watch?v=ygnRYNsw1ac
On Monday, May 27, 2019, 5:12:42 PM PDT, ChanCT <sa...@netvigator.com>
wrote:
Mengapa saya hanya ajukan yang dinamakan angin SEGAR relatif saja,
yang penting jangan merasa diri paling benar, paling murni dan paling
segar, lalu yang berbeda salah, busuk bahkan dianggap KAFIR yang boleh
saja dibunuh semua, ...! Kalau saya sebutkan 2-3 orang yg mewakili
angin segar, nanti bung bilang masak cuma 2-3 orang, kalau saya sebut
sekian% nanti bung tanya lagi berdasarkan apa, ... untuk apa harus begitu?
Bukankah lebih baik, kalau nampak tindak-tanduk seseorang disekitar
Jokowi yang dianggap busuk, yaa kita kritik bersama-sama saja! Dan itu
juga bisa saja terjadi pada orang-orang yang tergolong angin SEGAR!
Coba saja kita lihat akhirnya kader muda Rhomi, ketum PPP itu biasa
bersuara sejuk, ... ternyata kejeblos dan ditangkap KPK! Juga tidak
perlu kita pegang erat-erat ekor seseorang yang kita anggap ekstrim
lalu pertanyakan dan meragukan kenapa jadi berpihak/gabung ke kubu-01!
Katakanlah Ali Ngabalin yg sangat ekstrim itu, setelah gabung kekubu
Jokowi, sepakterjangnya juga nampak cukup bagus, sekalipun saya tetap
kurang sependapat dengan gaya keras dan pembicaraan yang ekstrim juga!
Lalu coba kita lihat Maruf Amin itu, bukankah ada video pengakuan
keluarkan fatwa MUI yang berhasil jebloskan Ahok dalam penjara itu
karena keterpaksaan, ... sekarang kita lihat gabung dan jadi wapres
Jokowi. Yaaa, ... terima saja pilihan Jokowi itu, dengan harapan tidak
salah melihat orang dan, ... kita ikuti saja bagaimana sikap dan
tindakan selanjutnya, tanpa apriori seseorang bisa berubah sesuai
keadaan.
Yang ingin saya katakan dan tegaskan, tidak perlu menganggap orang
yang BUSUK selamanya BUSUK dan TIDAK BISA bersatu dengan angin SEGAR!
Dalam banyak hal dan juga dalam banyak kesempatan segalanya bisa
terjadi kebersamaan dan kebersatuan untuk maju bersama lebih baik, ...
Bisa tidak maju lebih baik sesuai harapan angin SEGAR, tentu
tergantung kekuatan angin SEGAR itu sendiri, berhasil dapatkan
dukungan kuat RAKYAT BANYAK atau tidak!
Jonathan Goeij 於 27/5/2019 11:30 寫道:
Bung Chan khan bilang "udara SEGAR disekitar Jokowi" makanya saya
tanya "Udara segarnya siapa saja?" eh kok malah kok cuman sekedar
berkilah ini itu tetapi tidak ada seorangpun yg disebut. Apa salah
kalau kesimpulannya udara segarnya tidak ada?
Juga siapa yg selama ini mencap ini sesat itu kafir, coba anda jawab
dgn jujur?
On Sunday, May 26, 2019, 1:39:13 AM PDT, ChanCT <sa...@netvigator.com>
<mailto:sa...@netvigator.com> wrote:
Kalau ternyata akhirnya begini kesimpulan bung Goei, bukankah seperti
: "Gembala main seruling didepan kerbau, ...!" Apa gunanya harus
dijelaskan lebih lanjut???
Jonathan Goeij 於 26/5/2019 15:55 寫道:
jadi udara segarnya tidak ada?
bukannya yg seperti ini "Apalagi secara ekstrim merasa diri paling
BENAR, paling MURNI, paling SEGAR sedang yang berbeda SALAH, BUSUK dan
dianggap KAFIR yang pantas dan boleh saja dibunuh semaunya!" yg
sekarang anda puja puji
On Saturday, May 25, 2019, 4:26:09 PM PDT, ChanCT
<sa...@netvigator.com> <mailto:sa...@netvigator.com> wrote:
Bung Goei, ... dalam kenyataan hidup sehari-hari, apalagi kehidupan
politik yang mana udara segar yang mana udara busuk itu sangat, sangat
relatif dan bisa saja beda pendapat. Yang satu bilang udara segar yang
bilang itu udara busuk, yang satu bilang baunya terasi itu busuk, yang
lain bilang itu wangi! Begitu juga dengan baunya duren, yang satu
bilang wangi yang lain bilang busuk! Bahkan pandangan seseorang juga
setiap saat bisa berubah sesuai perubahan situasi!
Yang lebih PENTING, dalam kenyataan hidup manusia bermasyarakat harus
pandai-pandai dan sebijaksana mungkin untuk bersahabat dan bersatu!
Selalu bisa menerima dan menghormati setiap perbedaan yang ada,
...Bisa BERSATU dengan ras, suku, etnis, Agama dan pandangan
ideologi/politik yang berbeda-beda! BUKAN menyisihkan, menyingkirkan
apalagi memusuhi sedikit saja berbeda dengan kita sendiri! Apalagi
secara ekstrim merasa diri paling BENAR, paling MURNI, paling SEGAR
sedang yang berbeda SALAH, BUSUK dan dianggap KAFIR yang pantas dan
boleh saja dibunuh semaunya!
Jonathan Goeij 於 25/5/2019 10:09 寫道:
Udara segarnya siapa saja?
On Friday, May 24, 2019, 5:28:01 PM PDT, ChanCT <sa...@netvigator.com>
<mailto:sa...@netvigator.com> wrote:
Bukankah prinsip "seribu Kawan masih sedikit, satu MUSUH sudah cukup
banyak!" harus TETAP dipegang dan dijalankan! Apalagi oleh Jokowi yg
berani mengembang jabatan Presiden RI, ...! Yang harus mengutamakan
PERSATUAN dan KESATUAN bangsa, tentu tidak bisa menyingkirkan,
menyisihkan siapa yang beda sedikit, bau busuk sedikiit, ... hanya
untuk pertahankan apa yang dinamakan udara segar!
Bagi saya, yang jadi masalah, bagaimana udara SEGAR disekitar Jokowi
itu yang justru TETAP diperbanyak dan diperkuat, jangan sampai terjadi
sebaliknya! Kalau terjadi sebaliknya, tentu saja udara yg sedikit
SEGAR itu berubah jadi BUSUK! CELAKAA-lah bagi rakyat banyak!
Jonathan Goeij 於 24/5/2019 23:16 寫道:
Yang namanya bau busuk ya biar bagaimanapun tetap saja bau busuk,
terkecuali hidungnya sudah kebal tidak bisa mencium lagi ya tak tahulah.
On Thursday, May 23, 2019, 6:28:17 PM PDT, ChanCT
<sa...@netvigator.com> <mailto:sa...@netvigator.com> wrote:
Yaah, ... kalau semua dianggap angin busuk dan oleh karenanya HARUS
digempur, dibasmi, ... sedang diri sendiri belum ada kemampuan,
merangkak saja juga baru mulai belajar, bagaimana mana disuruh segera
berdiri keluar ruangan untuk menghirup udara segara, bagaimana tumbuh
dewasa dan bisa maju???
Jonathan Goeij 於 23/5/2019 22:42 寫道:
Wiranto adalah salah satu tokoh dibalik Mei 98, bahkan tokoh utama.
Pembentukan pam-swakarsa FPI itupun sebagai sebagai anjing begundal
nya Wiranto, setelah Wiranto turun FPI bagaikan anjing yg berkeliaran
tanpa majikan yg kemudian dipungut SBY dan terus Ma'ruf Amin. Yg
dilakukan FPI pada dasarnya bersenjatakan fatwa MUI memalak-i usaha2
hiburan dan rumah makan dan jadi polisi agama.
Bung Chan menutup mata, segala ulah merusak yg dilakukan Rizieq dan
FPI itu demi menegakkan fatwa-nya MUI/Ma'ruf Amin, disini biang
keroknya justru Ma'ruf Amin sedang Rizieq sekedar begundal tukang
kepruk. MUI bisa berkuasa mutlak karena ulah SBY yg menjadikan MUI
lembaga tertinggi agama dan fatwanya dituruti bahkan oleh petugas
hukum sekalipun, yg terus berlanjut pada masa pemerintahan Jokowi
juga. Berbagai kerusuhan demo itu dimulai karena order SBY
memerintahkan Ma'ruf Amin mengeluarkan fatwa penista agama dan
konyolnya si Jokowi ikut menari, kotak pandora sudah dibuka lebar2.
Dua angin busuk besar mengitari Jokowi, sedang angin si Jokowi juga
berbau busuk tidak segar2 amat, ditambah jelantrakan angin busuk kecil
disekeliling Jokowi sebelumnya.
Apa bisa diharapkan dapat angin segar?
Lebih parah lagi para cecurut ingusan terus menerus mendendangkan puja
puji. Apa salahnya - apa salahnya katanya.
On Wednesday, May 22, 2019, 4:47:26 PM PDT, ChanCT
<sa...@netvigator.com> <mailto:sa...@netvigator.com> wrote:
Tentu tidak perlu disangkal bahwa FPI merupakan organisasi preman yg
dibentuk Wiranto menghadapi gerakan mahasiswa '98, dan sampai sekarang
dikuasai Islam radikal dengan segala ulah yang merusak dibawah ketum
Habib Rizieq!
Tapi, ... tetap tidak menutup kemungkinan ada saja kelompok FPI
didaerah ataupun perorangan yang sedikit berbeda, yang masih rasional
dalam berpikir dan bisa tampil membantu menenangkan suasana panas, dan
TIDAK mengharapkan terjadi kerusuhan di 22 Mei kemarin itu!
Dimana salahnya???
Jonathan Goeij 於 23/5/2019 4:39 寫道:
FPI dibentuk TNI jadi demo tandingan untuk menggebuk/membubarkan demo
mahasiswa th 98. Pernah dibelakang Wiranto, SBY. Juga jadi pelaksana
dan pembela fatwanya MUI-Ma'ruf Amin.
On Wednesday, May 22, 2019, 8:04:18 AM PDT, ChanCT
<sa...@netvigator.com> <mailto:sa...@netvigator.com> wrote:
Kalau saja terlalu banyak Angin busuk tentu saja akan tetap busuk,
tidak berubah menjadi angin SEGAR! Angin busuk itu berubah menjadi
angin SEGAR karena yang dominan angin segar, ...
Yang menjadi masalah, TNI di Petamburan itu, kebetulan bertemu dengan
pimpinan FPI yang baik saja, dan bisa membantu meredam aksi massa
untuk membub arkan diri secara damai.
Yang nampak jelas aksi kerusuhan massa 22 Mei yg berlangsung sejak
kemarin sore itu ada kelompok yang mengorganisasi dan mendanai, ...
mudah2an saja polisi/TNI tetap sigap dan puluhan orang yang telah
ditahan bisa mengungkap siapa sesungguhnya dalang kerusuhan pasca
pilpres-2019 kali ini! Dan bisa ditindak tegas dengan jatuhi hukuman
seberat-beratnya, ...
Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com
<mailto:jonathango...@yahoo.com> [GELORA45] 於 22/5/2019 22:37 寫道:
Terlalu banyak angin busuk, angin segar juga jadi busuk
---In GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroups.com>,
<bhjo@...> <mailto:bhjo@...> wrote :
Kalau mau hidup, ya, angin busuk harus mengikuti angin.segar.
Koq, Prabowo tidak kelihatan lagI? Baru merencanakan sesuatu? Harap
saja baru membuat tulisan pidato utk mengakui kekalahannya.
Polisi dan TNI telah bekerja dgn baik di Jakarta sehingga/semoga tidak
terjadi pengacauan yg berlanjutan.
<http://www.avg.com/email-signature?utm_medium=email&utm_source=link&utm_campaign=sig-email&utm_content=emailclient>
不含病毒。www.avg.com
<http://www.avg.com/email-signature?utm_medium=email&utm_source=link&utm_campaign=sig-email&utm_content=emailclient>
<#DAB4FAD8-2DD7-40BB-A1B8-4E2AA1F9FDF2>
---
此電子郵件已由 AVG 檢查病毒。
http://www.avg.com