Saya unggah ulasan terbaru dari seorang ekonom Indonesia RR yang
termasuk menangani langsung masalah Industri Baja di tanahair. Saya
pikir pendapat RR ini lebih bermanfaat ketimbang saran bung yang
dibawah itu. Seorang lulusan dari suatu uni dimana saja itu, termasuk
yang digandrungi kekondangannya, baru menandakan bahwa seseorang
itu sudah selesai mengikuti pendidikan di suatu uni. Belum membuktikan
kemampuannya berfikir untuk mengatasi persoalan di dalam masyarakat.
Apalagi yang belum mengalami praktek langsung spt RR ini.

Selamat membaca.


KONFRONTASK:

Saran Rizal Ramli untuk Jokowi: Kenakan Antidumping Tarif Baja Agar
Krakatau Steel Kompetitif
 
Submitted by redaksi on Sabtu, 13 Jul 2019 - 00:03 


KONFRONTASK- Negarawan dan teknokrat senior, Rizal Ramli meyakini jika
pemerintah menerapkan kebijakan antidumping tarif sebesar 25 persen
terhadap baja dan turunannya maka Krakatau Steel (KS) akan untung lagi.
RR tak henti berpikir untuk membantu bangsa dan negara ini memecahkan
masalah akibat banjirproduk China karena kesalahan kebijakan Jokowi
yangselalu mentah dan amat lemah.


Anak Buah Rini Soemarno Jadi Tersangka, Ini KronologisnyaMantan anggota
Tim Panel Ekonomi PBB itu berpendapat, restrukturisasi KS membuat utang
sustainble akan tetapi tidak meningkatkan penjualan. 

"Saya mohon maaf itu hanya memberikan temporary solution, solusi
sementara karena itu pada level korporasi," kata Rizal dalam Indonesia
Bussiness Forum TV One, baru-baru ini.

Rizal mencontohkan industri baja Tiongkok dalam 25 tahun tumbuh sebesar
12-14 persen. Namun kuartal I 2019 hanya mencapai 6,4 persen. Akibatnya
Tiongkok mengalihkan kelebihan produksinya ke pasar lain dengan harga
sangat murah. Salah satunya ke Indonesia. 

"Baja Tiongkok masuk, dijual dengan harga sangat murah dibantu dengan
regulasi, dibikin standar impor itu lebih rendah. Kita kan punya
standar nasional industri," jelas Rizal. 

Makanya, lanjut Rizal, jor-joran pembangunan infrastruktur pemerintah
Jokowi seharusnya membuat KS untung malah buntung. 

"Karena kebijakan sektoral tidak membantu. Solusinya apa? Tahun lalu
saya sudah bilang, kita kenakan antidumping tarif sebesar 25 persen.
Kalau itu terjadi, baja KS jadi compatitive. Artinya infrastruktur
maju, Krakatau Steel maju, tapi kita nggak berani melakukan ini.
Biasa-biasa saja antidumping policy," kritik Rizal. 

Rizal juga menyoroti kehadiran perusahaan Tiongkok dalam industri baja
di Indonesia. Hebei Bishi Steel Group yang merupakan produsen baja asal
China berencana mendirikan pabrik baja di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.

Rizal mengingatkan, ekonomi Tiongkok saat ini berada di masa-masa
sulit. Pengangguran di negara itu terbilang tinggi. 

"Makanya begitu dia ada project, dia mau ambil semua dari ujung tangki,
bahan bakunya, orangnya, dan lain sebagainya. Tapi itu tergantung kita,
kita maunya seperti apa? kita bisa negosiasi dengan Tiongkok, maksimum
pekerja asingnya 10 persen. Malaysia begitu, tapi kita nggak ambil
policy ini," tutur mantan menteri Maritim dan Sumber Daya era Jokowi
ini.

Kemudahan regulasi pemerintah juga dinilai Rizal menguntungkan
perusahaan manufaktur Tiongkok yang berdiri di Indonesia terhindar dari
efek perang dagang. Sebab, produk-produknya diubah menjadi made in
Indonesia. 

"Kebayang nggak, kalau pabrik baru dibangun di Kendal, dikasih 30 tahun
tax holiday, Krakatau Steel kan nggak dapat. Artinya mereka bisa jual
dengan lebih murah lagi, 25-35 persen, in the longterm 10 tahun
perspektif kegulung Krakatau Steel. Nah kita tidak hati-hati," Rizal
menekankan.[yk] 





Am 12 Jul 2019 19:33:09 +0000
schrieb "b...@yahoo.com [GELORA45]" <GELORA45@yahoogroups.com>:

> Yg salah, khan, Krakatau Steel yg berkorupsi atau tidak bisa
> bersaing, koq yg disalahkan yg mau mencaplok. 
> 
>  Kijang yg lemah/bermasalah di savana Afrika kalau tidak dicaplok
> oleh Leopard, ya dicaplok oleh hyena, singa atau binatang yg lain.
> Hukum alam "Survival of the fittest" berlaku di segala bidang. 
> 
>  Kutipan dari posting 249371: dari tulisan bung Nesare yg hidup di
> Indonesia (mengetahui masalah di Indoneia) dan akademisi ekonomi
> (alumni ekonomi dari LN kl tidak salah dari Wisconsin). "Jelas2 ente
> ini membutakan diri sendiri dan ditambah dengan pengetahuan bisnis
> ekonomi yg lemah plus mau nyinyir terus. Privatisasi itu dilakukan
> krn BUMN itu adalah sarang korupsi dan sumber duit utk politik. Jadi
> salah satu sumber money politic itu ya BUMN ini". 
> 
>  Banyak negara2 maju lain, yg industri bajanya juga berkurang/lenyap
> krn tidak bersaing seperti Amerika. Tetapi misal, Korea Selatan dan
> Jepang bisa bersaing, ya industri bajanya jalan.
> 
>  
> 
>  Kalau bisa kasih solusinya, dong. Dan yg disalahkan bukan industri
> bajanya (Krakatau Steel) yg bermasalah tetapi menyalahkan yg lain.
> 
>  
> 
>  
>  
> 
> ---In GELORA45@yahoogroups.com, <lusi_d@...> wrote :
> 
>  Tebak umpet: Digremetin dan dicaplok ulat sutra sosialis mana? Rapopo
>  hehehe!
>  
>  
>  
>  Am Fri, 12 Jul 2019 20:06:31 +0800
>  schrieb "ChanCT SADAR@... mailto:SADAR@... [GELORA45]"
>  <GELORA45@yahoogroups.com mailto:GELORA45@yahoogroups.com>:
>  
>  > Krakatau Steel Sekarat? | IBF (10/7/2019)
>  > 
>  > https://www.youtube.com/watch?v=XNuL7kQ5oes
>  > https://www.youtube.com/watch?v=XNuL7kQ5oes
>  > 
>  > 
>  > 
>  > ---
>  > 此電子郵件已由 AVG 檢查病毒。
>  > http://www.avg.com http://www.avg.com   
> 
> 

Kirim email ke