-------- 轉寄郵件 --------
主旨: Fwd: Re: [GELORA45] University Spinoffs : What, Why and How ?
日期: Tue, 8 Oct 2019 09:35:18 +0800
從: ChanCT <sa...@netvigator.com>
到: GELORA_In <GELORA45@yahoogroups.com>
Ini ada pembicaraan sebagai masukan dari bung Nesare dan bung Djie, ...
mungkin berguna untuk diketahui lebih banyak orang bagaiman ahli-ahli,
cendekiawan anak bangsa jadi terlantar dan gentayangan dinegeri orang
dan TIDAK bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya bagi pembangunan bangsanya
sendiri!
Salam,
ChanCT
-------- 轉寄郵件 --------
主旨: Re: [GELORA45] University Spinoffs : What, Why and How ?
日期: Tue, 8 Oct 2019 00:02:57 +0200
從: kh djie dji...@gmail.com [GELORA45] <GELORA45@yahoogroups.com>
回函地址: GELORA45@yahoogroups.com, kh djie <dji...@gmail.com>
到: 'nesare' nesa...@yahoo.com [GELORA45] <GELORA45@yahoogroups.com>
Bung Nesare,
Banyak terimakasih untuk penjelasannya.
Sayang kok sampai Prof. Dahana pindah mengajar ke USA .
Bekas murid saya mengorganisir dulu seminar Cheng Ho bersama keraton
Cirebon..
Antaranya tentang kisah Puteri Ong Tien, istri Sunan Gunung Jati.
Pembicaranya Prof. Dahana dan Dr. Tan Tah Sen dari Singapore.
Prof. Dahana itu dulu mahasiswanya Prof. Tjan Tjoe Som, yang dipecat
dari jabatannya sebagi kepala bagian Sinologi. Saudaranya Prof. Tjan
Tjoe Siem
dari Javanologi tidak sampai dipecat.
Tjan Tjoe Som dipecat karena dia salah satu pendiri HSI bersama Drs. Jan
Ave. Waktu Tjan Tjoe Som
meninggal dikubur di Pajang, di makam kerabat raja Mataram. Orang tuanya
dulu
adalah pendukung pangeran Diponegoro, dan mereka beragama Islam.
Tjan Tjoe Siem keluar masuk istana Mangkunegoro sampai dikenalkan oleh
Mangkunegoro
pada seotang pendeta Kristen, yang kemudian mengurus supaya dia bisa
belajar di Leiden.
Tan Tah Sen, orang Singapore, dapat beasiswa dari Indonesia di zaman
bung Karno. Dia
ambil PhDnya di bawah Prof. Dahana dan Prof. Leirissa. tentang Cheng Ho
and Islam in
Southeast Asia. Ia jadi President, International Zheng He Society dan
juga Direktur Cheng Ho Cultural Museum.
Ia jadi Prof. di Nanyang Uniersity. Dia multilingual, lancar berbahasa
Sanskrit, Arab, Melayu, Indonesia, Jawa
(Kromo dan Kromo Inggil), Batak, Belanda, Inggris dan Mandarin (modern
dan klassik).
Orang dari Indonesia yang belajar di luar negeri banyak yang hebat. Ada
satu teman punya 2 Phd Fisika dan kedokteran,
gara2 tidak bisa balik Indonesia dan tidak mau asil. Jadi bisa
tinggalnya di jerman dengan cara belajar terus jadi mahasiswa
sambil kerja.
Suatu hari dia menyembuhkan patient wanita kena kanker. Wanita itu
sangat berterimakasih dan tanya apa yang dia bisa
bantu kembali.
Teman saya cerita kalau dia itu bisa tinggalnya di Jerman hanya karena
universitas tanggung dan perlu pakai dia.
Wanita itu bilang, nanti dia bilang pada suaminya yang punya jabatan
tinggi. Luar biasa, teman saya dapat ijin tinggal
dan kerja seminggu kemudian.
Salam,
KH
Pada tanggal Sen, 7 Okt 2019 pukul 23.11 'nesare' nesa...@yahoo.com
<mailto:nesa...@yahoo.com> [GELORA45] <GELORA45@yahoogroups.com
<mailto:GELORA45@yahoogroups.com>> menulis:
Coba saya bandingkan pengalaman bung dengan USA.
Kayaknya dijaman bung 70an Lembaga Affiliasi ITB itu ambil duit dari
perusahaan yg ingin mengadakan riset dan uang itu digunakan utk
riset di ITB. Ini jelas hanya utk kepentingan perusahaan dan sedikit
manfaat buat ITB. Ya bisa dimaklum jaman itu masih jaman susah.
Saya tahu ada seorang lulusan ITB bagian geologi mungkin akhir 70an
tionghoa Indonesia ada darah solo dan semarang bisa menjadi orang
top di schlumberger. Sekarang sudah pensiun, dulu bantu adiknya dari
solo lulusan gajahmada pertanian sekolah phd pertanian di Madison
Wisconsin usa jagoan poultry diindonesia sekarang. Banyak orang
Indonesia yg pintar2 sayang kurang bisa berkembang diindonesia
tetapi bisa hidup enak diluar. Mereka2 ini masih rindu Indonesia.
Di usa mhsw gak boleh ambil duit dari riset. Mhsw ini kerja selama
sekolah sbg RA/research assistant. Mereka dapet imbalan dalam bentuk
beasiswa uang sekolah dan tunjangan lainnya. Jarang tapi ada yg
dapet duit dari profesornya ttp biasanya dibawah meja. Professor itu
banyak dapet duit dari mengajukan proposal riset. Duit ini banyak
digunakan buat keperluan pribadi juga hehehehe. Mhsw Phd juga bisa
mengajukan proposal riset sepengetahuan professor pembimbingnya.
Lucunya banyak orang Indonesia yg begini maksud saya phd students
gak ngerti bikin proposal riset ini. Jadi tanya2 sama yg ngerti
bikin proposal ini yg biasanya adalah orang2 yg belajar bisnis.
Memang lugu orang Indonesia kita ini kalau sudah sekolah di usa.
Belum saya lihat ada kemajuan nyata dalam bidang riset diindonesia.
Kalau mutu pendidikan sudah banyak meningkat. Hanya saja yg mundur
juga ada yaitu mutu mhsw nya. Aduh kurang ajar sekali mhsw2 skrg.
Gak seperti jaman dulu. Bayangkan di UI saja di ilmu politik dan
ilmu budaya itu mhsw2 nya minta ampun keblinger nya…ini omongan
pentolan department head nya loh. Prof. Abdullah dahana yg senior di
fakultas budaya UI saja gak tahan pindah ke USA terutama gak tahan
waktu Ahok dikalahkan masuk penjara.
Nesare
*From:* GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroups.com>
<GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroups.com>>
*Sent:* Monday, October 7, 2019 4:40 PM
*To:* GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroups.com>
*Subject:* RE: [GELORA45] University Spinoffs : What, Why and How ?
Bener!
Bagusnya di usa itu bisnis betul2 didukung dari sekolah s/d
pemerintah. SBA/small business administration itu ada dimana2 hampir
diseluruh negaranya yg berlokasi dikota besar setiap state..
Personal2nya itu kebanyakan orang pensiunan yg volunteer, jadi jago2
didunianya. Kalau prospeknya bagus, duit juga bisa keluar utk bantu
menyokong bisnis baru.
Begitu juga ada private investor yg mainnya diperusahaan yg start up.
Private investment companies main dibidang perusahaan yg sdh ada.
Jual beli gitu. M&A, divestiture dll.
Hebatnya itu adalah financial instrument nya sdh jalan. Dinegara
berkembang dan miskin financial instrument inilah yg menjadi
halangan utk membantu bisnis. Jadi susah memang orang mau bikin
perusahaan gede. Yg paling2 gampang ya buka toko kecil eceran krn
modalnya gak banyak. Kalau modal gede ya susah didapat. Jangankan
financial instrutment yg belum berjalan, yg sdh adapun seperti bank
itu gak bisa menjadi harapan utk membantu jalannya bisnis/ekonomi
krn kebanyakan pemilik bank adalah bos group gede yg dikenal
konglomerat. Logis sekali duit yg dikumpulkan oleh bank ini akan
disalurkan ke group nya sendiri.
Ditambah hokum yg susah diterapkan, jadilah tambah parah bank2 utk
kasih kredit ke perusahaan lain. Disinilah letak loyalty dan honesty
bermain dalam system keuangan perbankan diindonesia. Tentu saja
Sekarang jauh lebih baik dibandingkan dulu. Kalau dulu wah yang
Namanya bank garansi itu dijual kayak kacang goreng. Orang bantu
orang lain ambil kredit bank hanya modalnya: bank garansi.
Itu saja sedikit salam
Nesare
*From:* GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroups.com>
<GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroups.com>>
*Sent:* Monday, October 7, 2019 4:16 PM
*To:* 'nesare' nesa...@yahoo.com <mailto:nesa...@yahoo.com>
[GELORA45] <GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroups.com>>
*Subject:* Re: [GELORA45] University Spinoffs : What, Why and How ?
Ya, benar spin off itu business term :
A *spinoff is* the creation of an independent company through the
sale or distribution of new shares of an existing *business* or
division of a parent company. A *spinoff is* a type of divestiture.
The spun-*off companies are* expected to be worth more as
independent entities than as parts of a larger *business*.
Benar, university tidak di spin off.
Spin off university ya memang istilah tersendiri. Banyak spin off
dan starts up di MIT dan universitas Spanyol .
Kalau zaman saya tahun 60 an di ITB, adanya hanya Lembaga Affiliasi.
ITB beri bantuan dengan tarik beaya pada perusahaan yang membutuhkan
dilakukan penyelidikan
atau design. Kadang2 ada saja yang datang mau tahu apa alcohol yang
orang tawarkan, benar 98% alcohol. Ya, kalau sederhana begini, dalam
5 menit sudah bisa ditentukan dengan refractometer.
Di Jerman perusahaan kontak seorang mahaguru untuk bikin
penyelidikan di fakultasnya., yang dikerjakan oleh mahasiswa di
bawah pimpinannya. Mahasiswanya dapat gaji bulanan dari uang yang
diterima si Prof.
Unilever Research Vlaardingn memindahkan sebagian besar researchnya
di Wageningen, di complex universitas Pertanian Wageningen. Tidak
tahu bentuk kerjasamanya bagaimana.
Pada tanggal Sen, 7 Okt 2019 pukul 20.01 'nesare' nesa...@yahoo.com
<mailto:nesa...@yahoo.com> [GELORA45] <GELORA45@yahoogroups.com
<mailto:GELORA45@yahoogroups.com>> menulis:
Bung ngerti enggak artikel ini?
University itu sendiri gak bisa spin off.
Kalau definisi university spin off itu artinya: ada riset di
universitas. Lalu risetnya ini dibawa ke ranah bisnis, jadilah
terbentuklan perusahaan. Ini banyak terjadi seperti Genentech,
plastic logic dll.
Ini masalahnya berbelit2 krn menyangkut copy right, intellectual
property dll. Gimana duit asal utk riset itu? Dari univ atau
dari thirt party? Ada bantuan dari private enggak dalam riset di
univ. dll. Disinilah letak kompleksitasnya ketika riset ini
menjadi perusahaan..
Sekali lagi universitasnya sendiri gak bisa di spin off.
Yang bisa spin off itu adalah perusahaan.
Spin off itu adalah business term.
Andaikata pun kalau suatu universitas buka cabang (NYU buka
cabang di shanghai dan abu dhabi) itu gak pernah disebut spin
off. Hanya disebut NYU shanghai, NYU abu dhabi utk membedakan
dgn parentnya: NYU NY.
Nesare
*From:*GELORA45@yahoogroups.com
<mailto:GELORA45@yahoogroups.com> <GELORA45@yahoogroups.com
<mailto:GELORA45@yahoogroups.com>>
*Sent:* Saturday, October 5, 2019 5:25 PM
*To:* undisclosed-recipients:
*Subject:* [GELORA45] University Spinoffs : What, Why and How ?
https://timreview.ca/article/857
https://www.elsevier.es/es-revista-revista-europea-direccion-economia-empresa-346-articulo-a-resource-based-view-university-spin-off-S1019683812000078
--
此電子郵件已由 AVG 檢查病毒。
http://www.avg.com