Hahaha ane lupa ngomentari ttg PMA nya, eh ente nongol utk yg kedua kalinya ttg 
PMA ini.

 

Ini mah salah kaprah ndul! Jokowi itu memotong birokrasi investasi itu bukan 
hanya PMA saja, juga termasuk PMDN.

 

Ente itu gak ngerti permasalahannya. Coba belajar lagi lebih teliti apa2 saja 
undang2 hukum yg dibikin Jokowi ttg pemangkasan birokrasi ttg investasi ini.

 

Ngomong2 emangnya salah kalau birokrasi investasi asing digampangkan. Apakah 
ente keberatan memotong penghasilan para birokrat yg bikin susah PMA? Wah hati2 
loh kalau jawabannya iya, ente itu termasuk pro koruptor loh. Ya boleh2 saja 
alasan ente mendukung koruptor birokrat krn mereka adalah rakyat miskin dan 
orang Indonesia. Tetapi tetap gak terelakkan ini tetap mendukung koruptor loh 
hehehehe.

 

Jadi jangan krn Jokowi membabat korupsinya birokrat, ente balikkan dan NYINYIR 
Jokowi “membabati hak Rakyat / Buruh untuk hidup layak.”

 

Hehehe lucu bagi ane koq bisa2nya ente mau membela rakyat/buruh utk hidup layak 
dgn mencaci maki PMA, sedangkan kenyataannya ente mendukung korupsi para 
rakyat/buruh yg sdh hidup sangat layak!!!!! Hahahaha ada ada saja tukang 
NYINYIR!!!!

 

Jadi gak usah berlagak necis didepan rakyat/buruh yg hidupnya sudah sangat 
layak ya!!!!!

 

Nesare

 

 

 

From: GELORA45@yahoogroups.com <GELORA45@yahoogroups.com> 
Sent: Monday, November 18, 2019 10:07 AM
To: GELORA45 <gelora45@yahoogroups.com>
Subject: Re: [GELORA45] UMK Mau Dihapus: Pengusaha Gerah, Buruh Tolak 
Mentah-Mentah

 

  

Supaya kelihatan necis di depan pemodal asing rupanya tidak puas hanya 
membabati perizinan PMA, tapi juga dengan membabati hak Rakyat / Buruh untuk 
hidup layak.





--- ilmesengero@... wrore:

Kalau UMK dihapus sama dengan kembali ke zaman feodal kuno atau perbudakan. 

 

On Wed, Nov 13, 2019 at 1:30 PM ajeg wrote:

 

Sebelum membabat berbagai peraturan yang dituding menghambat PMA, harusnya 
Jokowi benahi dulu urusan hak dan kebutuhan Rakyat ini.

 

- 





UMK Mau Dihapus: Pengusaha Gerah, Buruh Tolak Mentah-Mentah

 

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia

NEWS

 

13 November 2019 13:40

 

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziah sedang 
mengkaji untuk penghapusan upah minimum kabupaten/kota (UMK) hingga UMK 
sektoral. Rencananya akan ada satu sistem pengupahan di daerah. Artinya, di 
masing-masing provinsi hanya ada satu acuan upah minimum.

 

"Iya ada kemungkinan me-review, misalnya UMP itu hanya satu, jadi tidak melihat 
UMK, provinsi maupun kabupaten/kota [sama]," ungkapnya ketika ditemui di 
komplek Istana Kepresidenan, Selasa (12/11/2019).

 

Keresahan soal adanya UMK termasuk UMK sektoral sudah lama jadi keresahan para 
pengusaha. UMK seringkali lebih tingggi dari UMP dan memberatkan.





 



Kirim email ke