-- 
j.gedearka <j.gedea...@upcmail.nl>



https://mediaindonesia.com/podiums/detail_podiums/1777-jahe-merah-pansos


Senin 16 Maret 2020, 05:10 WIB

Jahe Merah Pansos

Gaudensius Suhardi Dewan Redaksi Media Group | Editorial
 
Jahe Merah Pansos

MI/Ebet
Gaudensius Suhardi Dewan Redaksi Media Group.

JAHE merah dalam sekejap naik status yang dalam bahasa gaul disebut pansos, 
panjat sosial. Pansos karena Presiden Joko Widodo mengaku minum jahe merah tiga 
kali sehari sejak wabah korona menyebar di Indonesia.

Sebelum naik status, jahe merah dipandang sebelah mata di pasar tradisional. 
Kini, jahe merah sulit dicari dan harganya naik berlipat-lipat, sekitar Rp100 
ribu per kilogram.

Ada tiga jenis jahe yang beredar di pasaran. Jahe gajah yang bentuknya gemuk 
dan tidak terlalu pedas, jahe kuning yang sering dipakai sebagai bumbu masak, 
dan jahe merah yang memiliki kandungan minyak asiri tinggi dan rasa paling 
pedas sehingga cocok untuk bahan dasar farmasi dan jamu.

Dari tiga jenis jahe itu si merah yang paling dicari. Jahe merah bisa direbus 
dan langsung diminum. Hasil Riset Kesehatan Dasar 2010 menunjukkan jahe paling 
banyak dikonsumsi (50,36%) masyarakat Indonesia, disusul kencur (48,77%), 
temulawak (39,65%), meniran 13,93%, dan mengkudu 11,17%.

Banyak varietas jahe merah. Jahe merah jahira 2 sebagai varietas unggul 
berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 121/Kpts/SR.120/2/2007. 
Disebutkan bahwa jahe merah varietas jahira 2 mempunyai keunggulan jika 
dibandingkan dengan varietas lainnya dalam hal produktivitas hasil, jumlah anak 
rimpang, umur panen, kadar minyak asiri, dan ketahanan terhadap penyakit layu 
bakteri.

Jahira 2 yang berasal dari Cianjur, Jawa Barat, itu disarankan sebagai bahan 
baku industri minuman kesehatan dan ekstrak. Menurut daftar prioritas WHO, jahe 
merupakan tanaman obat-obatan yang paling banyak dipakai di dunia. Di 
Indonesia, sekitar 9.000 petani mampu menghasilkan hingga 500 ton jahe merah 
untuk industri farmasi dalam negeri.

Jahe merah salah satu bahan baku obat tradisional. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 
2009 tentang Kesehatan mendefinisikan obat tradisional sebagai bahan atau 
ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan 
sarian (galenik), atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun-temurun 
telah digunakan untuk pengobatan, dan dapat diterapkan sesuai dengan norma yang 
berlaku di masyarakat.

Pelayanan kesehatan tradisional diatur dalam tiga pasal, mulai Pasal 59 UU 
Kesehatan. Berdasarkan cara pengobatannya, menurut Pasal 59, pelayanan 
kesehatan tradisional terbagi menjadi pelayanan kesehatan tradisional yang 
menggunakan keterampilan dan pelayanan kesehatan tradisional menggunakan 
ramuan. Pasal itu diatur lebih lanjut dalam Peraturan Pemerintah Nomor 103 
Tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan Tradisional.

Penjelasan Umum PP 103 menyebutkan pelayanan kesehatan tradisional sebagai 
bagian dari upaya kesehatan yang menurut sejarah budaya dan kenyataan hingga 
saat ini banyak dijumpai di Indonesia bersama pelayanan kesehatan konvensional 
diarahkan untuk menciptakan masyarakat yang sehat, mandiri, dan berkeadilan.

Riset Kesehatan Dasar 2010 menyebutkan 59,12% penduduk semua kelompok umur, 
laki-laki dan perempuan, baik di perdesaan maupun di perkotaan menggunakan 
jamu, yang merupakan produk obat tradisional asli Indonesia. Berdasarkan riset 
tersebut, 95,60% merasakan manfaat jamu.

Harus tegas dikatakan bahwa jahe merah hanyalah salah dari berbagai kekayaan 
aneka ragam hayati yang berjumlah sekitar 30 ribu spesies. Terdapat 1.600 jenis 
tanaman obat yang berpotensi sebagai produk ramuan kesehatan tradisional atau 
pada gilirannya sebagai obat modern.

Beberapa jenis tanaman obat terdapat dalam Keputusan Menteri Kesehatan 
(Permenkes) Nomor HK.01.07/MENKES/187/2017 tentang Formularium Ramuan Obat 
Tradisional Indonesia.

Permenkes itu memosisikan jahe merah sebagai ramuan untuk selesma. Ibu hamil 
dan anak usia di bawah dua tahun dilarang mengonsumsi jahe merah. Dicantumkan 
pula peringatan bahwa dikonsumsi saat kehamilan dapat menggugurkan kandungan, 
dosis besar >6 gram dapat menimbulkan borok lambung.

Ada efek sampingnya, yaitu meningkatkan asam lambung. Disebut pula interaksi 
sebagai obat pengencer darah dan obat penurun kolesterol. Sepanjang dipakai 
sesuai dengan takaran, tentu jahe merah berguna untuk kesehatan, termasuk 
meningkatkan kekebalan tubuh.

Sejauh ini, belum ada hasil penelitian membuktikan jahe merah efektif melawan 
korona. Jahe merah memang terbukti ampuh melawan selesma yang dimulai dengan 
gejala awal seperti sakit tenggorok disusul hidung mengeluarkan lendir, 
bersin-bersin, kelelahan, dan batuk. Ciri awal selesma ada kemiripan dengan 
gejala korona sehingga jahe merah dipercayai sebagai penangkalnya dan karena 
itu pula, si merah pansos.

 





Kirim email ke