Setahu saya istilah Serambi Madinah itu adalah obsesi
walikota Medi Botutihe, yang menurut saya telah salah
kaprah, seakan serambi Madinah itu suatu kondisi
dimana masyarakatnya adalah homogen muslim, padahal
sejarah telah mencatat kalau kondisi Madinah zaman
Rasulullah banyak dihuni suku, agama, dan berbagai
elemen. Mereka bersepakat dalam kebhinekaan itu untuk
menjaga kota dari serangan musuh luar, ini ada
traktatnya. Meski Muslim saat itu mayoritas dan
memegang kekuasaan, tapi tidak sewenang-wenang.
Kebebasan beragama mendapat tempat.
Meski demikian, ada beberapa suku dari kelompok agama
lain yang kemudian menjalin kesepakatan dengan
kekuatan di luar Madinah untuk menyerang orang Islam,
dan atas tindakannya ini kemudian kelompok ini diusir.
Nah, apakah kita sebagai warga kota Gorontalo siap
dengan sikap toleran dan menghargai berbedaan?
Menurut saya sih, kita nggak usah terjebak dalam
istilah Serambi Madinah, jadikan Gorontalo sebagai
Gorontalo dengan sikap dan prilaku yang baik dari
masyarakatnya.
Jangan kita ngotot menjuluki diri sendiri sebagai
warga Serambi Madinah tapi tidak menghargai
kebhinekaan, suka menggunduli hutan, menjadikan sungai
Bone dan bolango sebagai tempat sampah, mengerahkan
anak-anak di bawah umur untuk mencari sumbangan atas
nama panti asuhan, dll

=t=


--- iing iing <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> 
> rujukan menjadi daerah "serambi madinah" selalu yang
> baik2 saja. padahal belum tentu, segala keadaan di
> kota madinah sudah pada posisi ideal sebagai
> masyarakat muslim. sebab, di kota madinah juga tidak
> sedikit warga non muslim. di kota itu juga ada
> ruang-ruang untuk "berbuat" dosa. 
> julukan sebagai daerah serambi madinah menurut saya
> hanya menjadi beban bagi gorontalo sendiri. karena
> itu, usul saya jadilah gorontalo sesungguhnya. bila
> perlu, kota madinah di tanah arab sana kita juluki
> "serambi gorontalo". hee heee 
> 
> iing 
> 
> --- Elnino van Gorontalo <[EMAIL PROTECTED]>
> wrote:
> 
> > Fany,
> > 
> > Mungkin boleh ditambahkan sebagai indikator yang
> > lebih konkrit;
> > 
> > 1. Berapa persen orang yang belajar ilmu
> pengetahuan
> > dan teknologi 
> > lalu menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi
> > baru...? 
> > (Implementasi "Iqra" dan kalimat2 "afalaa
> > ta'qiluun", "afalaa 
> > tafakkaruun", dll)
> > 2. Berapa banyak orang yang menghargai waktu?
> > (Implementasi "wal-
> > ashr")
> > 3. Berapa persen orang yang berpoligami?
> > (Implementasi "Annisa:3")
> > 
> > Kalau tidak salah, lebih dari 750 ayat (dari
> 6600-an
> > ayat) berbicara 
> > tentang ilmu pengetahuan dan teknologi. Yang
> paling
> > banyak adalah 
> > ayat-ayat yang bercerita tentang kaum-kaum sebelum
> > kita. (Mohon 
> > dikoreksi waa...).
> > 
> > Odu olo,
> > 
> > Elnino
> > 
> > PS: Fany, kalau so mo pulang ke Indonesia, tolong
> > bawa akang buku 
> > berjudul "La Bible, La Koran, et La Science",
> > Maurice Bucaille. 
> > Untuk koleksi sup...(mo pamer akang) sekaligus mo
> > blajar akang 
> > bahasa Prancis karna di rumah sudah ada
> > terjemahannya (warisan dari 
> > almarhum ana pe sebe).
> > 
> > 
> > 
> > --- In gorontalomaju2020@yahoogroups.com, fany
> > salamanya 
> > <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > >
> > > INDIKATOR DAERAH SERAMBI MADINAH..
> > > 1. Berapa persen orang yang tahu baca AL-QUR'AN?
> > > 2. Berapa persen orang yang mendirikan sholat
> > > berjama'ah dimasjid tepat pada waktunya?
> > > 3. Berapa persen tingkat kriminalitas, korupsi,
> > dsb?
> > > 4. Berapa persen tingkat displin?
> > > 4. Berapa persen tingkat perceraian?
> > > 5. Berapa persen tingkat solidaritas?
> > > 6. Berapa persen tingkat kesadaran dan ketaatan
> > pada
> > > hukum?
> > > 7. Prosentasi ulama akhirat dari semua ulama?
> > > 8. Prosentasi pemimpin yang adil dari semua
> > pemimpin?
> > > 9. Prosentasi para ilmuwan yang amanah dari
> semua
> > > ilmuwan?
> > > 10. dsb, dsb..
> > > 
> > > Sebelum studi, saya merancang proposal
> penelitian
> > di
> > > atas.  Dan dilakukan oleh teman2 saya di BAPPEDA
> > KAB.
> > > GTLO dengan melibatkan beberapa aktifis yang
> > > diandalkan.  Namun hasilnya saya belum tahu. 
> > Mungkin
> > > Kiayi John dapat memperoleh hasil tersebut di
> > BAPPEDA
> > > KABUPATEN GORONTALO.
> > > 
> > > Wassalaam,
> > > 
> > > SALAMANYA Fany
> > 
> > 
> 
> 
> 
>      
>
____________________________________________________________________________________
> Be a better sports nut!  Let your teams follow you 
> with Yahoo Mobile. Try it now. 
>
http://mobile.yahoo.com/sports;_ylt=At9_qDKvtAbMuh1G1SQtBI7ntAcJ
> 



      
____________________________________________________________________________________
Be a better sports nut!  Let your teams follow you 
with Yahoo Mobile. Try it now.  
http://mobile.yahoo.com/sports;_ylt=At9_qDKvtAbMuh1G1SQtBI7ntAcJ

Kirim email ke