kami memang di ada matakuliah harus ada seminar minala nasional .............
saya kaget bahasa ini. untuk apalgi saya capek seminar kalau tak ada nilainya.


--- On Sun, 7/6/08, R. H. Uno <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
From: R. H. Uno <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: RE: FW: [GM2020] Re: Kebijakan 4 hari kerja (tanggapan)+seminar
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Date: Sunday, July 6, 2008, 11:40 PM










    
            


Pak MY, 
jangan cuma ber seminar2 ria, yang perlu itu segera dapat legitimasi berupa 
ijazah tanda lulus S2 Bogor. Itu dulu uti, kalau nyanda, teman2 so nyanda mau 
baca "latabu" anda....dianggap angin semilir dari pantat 
kuda.
 
Wass.OH
 

  
  -----Original Message-----
From: 
  gorontalomaju2020@ yahoogroups. com [mailto:gorontaloma [EMAIL PROTECTED] 
ps.com] 
  On Behalf Of my
Sent: Monday, July 07, 2008 12:19 
  PM
To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
Subject: Re: FW: 
  [GM2020] Re: Kebijakan 4 hari kerja (tanggapan)+ seminar


  
  
  
    
    
      
        
        silakan bagi yang berminat(aku sudah kirim Abstrak)

        Seminar Nasional Pascasarjana VIII ITS 2008
        Tempat: Kampus ITS, SurabayaWaktu: 13 Agustus 
        2008 
        
        Seminar Nasional Pascasarjana VIII ITS 
        2008
        tema : Mengembangkan Research Universiuty Melalui 
        Peningkatkan Kualitas Penelitian Pascasarjana 
        Informasi lebih lanjut:
        
          Brosur 
          Seminar

          Pemberitahuan 
          tentang penerimaan abstrak
          Daftar 
          abstrak yang diterima
          Template 
          untuk penulisan Paper SNPs VIII-2008.
        Batas Waktu
Penyerahan Abstrak 6 Juni 
        2008
Pemberitahuan Penerimaan 20 juni 2008
Makalah lengkap 23 Juli 
        2008

Pelaksanaan
Gedung 
        Pascasarjana
Kampus ITS Surabaya pada rabu 13 Agustus 
        2008

Biaya Seminar
Umum Rp 400.000 per 
        peserta
Dosen Rp 250.000 per peserta
Mahasiswa Rp 200.00o per 
        peserta

Transfer ke Bank BNI Cabang Urip Sumoharjo
Capem ITS 
        Surabaya
No Rekening 0049833753
Atas Nama Pascasarjana 
        ITS

Alamat Panitia
Ir Muhammad Faqih MSA 
        PhD
[EMAIL PROTECTED] ac.id

Ir Asri Dinapradita 
        MBEnv
[EMAIL PROTECTED] its.ac.id

Drs Yanuar 
        Findarto
[EMAIL PROTECTED] id

Seminar Nasional Pascasarjana 
        VIII ITS
Kampus ITS Sukolilo Surabaya 60111
Telepon: 031- 
        5992526
Fax: 031- 5947213



        
         
        Eksplorasi 
        
          Halaman Depan 
          Sekilas ITS 
             Sejarah 
          ITS 
             Beban 
          Studi 
             Standardisasi 
          Logo ITS 
          Fakultas dan 
          Jurusan 
          Peraturan 
          Akademik 
          Kalender 
          Akademik 
          E-Learning 
          B A A K 
          B A U K 
          Pelayanan dan Fasilitas ITS 

          Olahraga Badan Eksekutif Mahasiswa 
          Kemahasiswaan 
          Peta Navigasi 
          RSS Feed 
          English Content 
          
        Seputar ITS 
        
          Berita 
          Profil 
          Opini 
          Berita dari Media 
          Lain 
          Beasiswa 
          Lowongan 
          Agenda Aktivitas 
          
          Jajak Pendapat 
          Data Alumni ITS 
          Tim Redaksi 
          


--- On Sun, 7/6/08, eecbal_agri 
        <eecbal_agri@ yahoo.co. id> wrote:

        From: 
          eecbal_agri <eecbal_agri@ yahoo.co. id>
Subject: FW: 
          [GM2020] Re: Kebijakan 4 hari kerja (tanggapan)
To: 
          gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
Date: Sunday, July 6, 
          2008, 3:14 AM


          
          
          Saya sependapat dengan OH, Rata-rata Dosen di UNG hanya 
          berebutan
menjadi pimpinan. Pada hal Jabatan REKTOR sekalipun hanya 
          merupakan
tugas tambahan yang diberikan kepada seorang DOSEN. Jadi 
          pekerjaan
seorang dosen adalah merupakan pekerjaan yang utama 
          dalam
fungsionalnya di PERGURUAN TINGGI. Peran dosen di PT 
          merupakan suatu
barometer untuk meningkatkan kualitas pendidikan 
          bukan hanya
menunjukkan bahwa dia pintar memimpin dalam suatu 
          jabatan struktural.
Peran dosen tersebut harus lebih banyak 
          diarahkan untuk TRI DARMA PT.
Dosen di UNG tidak banyak melakukan 
          penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat, dipengaruhi oleh 
          berbagai hal antara lain:
1. Dosen2 tersebut banyak menghabiskan 
          waktunya untuk mengajar yang
sudah lebih dari 12 SKS. Dan hal ini 
          sangat bertentangan dengan aturan
dalam akreditasi suatu Perguruan 
          tinggi. Dosen di UNG sangat percaya
diri jika mempunyai banyak mata 
          kuliah,walaupun Mata kuliah itu bukan
kompetensinya hal ini sangat 
          terkait erat dengan uang kelebihan SKS
yang diberikan oleh pihak 
          UNG, sehingga kualitas pembelajaran tidak
tercapai dengan baik, 
          karena banyak dosen yang mengajar bukan
bidangnya sendiri. Contoh 
          kasus di FA-IL-IL-PERTA UNG. Ada dosen yang
hanya mempunyai 
          kompetensi SOSEK Pertanian, tetapi bisa mengajar untuk
bidang lain, 
          kata dosen itu pada waktu dia belajar dulu di Fak.
Pertanian semua 
          mata kuliah diambilnya, sehingga dia tahu semuanya
tentang 
          pertanian. Dengan pendapat dosen tersebut berarti semua dosen
di 
          UNG boleh mengajar MK. AGAMA, karena semua dosen pernah 
          belajar
AGAMA entah agama apa saja yang penting sesuai dengan 
          keyakinannya.
2. Banyak dosen2 di UNG tidak mengerti maknya dari 
          suatu penelitian
dan pengabdian pada masyarakat. Kebanyakan Dosen2 
          hanya mengetahui
bahwa, pengabdian masyarakat itu hanya datang 
          disebuah desa/wilayah
kemudian berbuat sesuatu yang bisa bernilai 
          akademik dan punya biaya
maka setelah itu pengabdian itu selesai. 
          Pada hal makna pengabdian
pada masyarakat bukan sesederhana itu. 
          Pengabdian masyarakat oleh
seorang dosen adalah bagaimana dosen PT 
          tersebut dengan naskah
akademiknya yang baik mampu mengadakan 
          perubahan di dalam masyarakat,
baik itu perubahan sosial, ekonomi 
          dll. Dan perubahan itu dapat
berdampak baik terdahap perkembangan 
          masyarakat. Di bidang penelitian
kebanyakan dosen2 di UNG hanya 
          berorientasi pada penelitian kenaikan
pangkat, sehingga tidak 
          sedikit karya SKRIPSI mahasiswa yang
dibimbingnya dijadikan hasil 
          penelitian dosen tersebut untuk kenaikan
pangkatnya dan ini 
          merupakan kejahatan akademik yang belum banyak
terungkap di UNG. 
          Selain itu contoh kasus di FA-IL-IL-PERTA UNG ada
dosen yang 
          menulis Bahan Ajar yang hanya di JIPLAK LANGSUNG dari 
          buku
UNIVERSITAS TERBUKA dan hanya diganti covernya saja.
3. 
          Dosen-dosen di UNG terlalu mengkulturkan keilmuan, sehingga 
          bidang2
ilmu lain tidak dihargai. Contoh UNG adalah berasal dari 
          IKIP,
sehingga banyak dosen2 yang memposisikan diri sebagai yang 
          terbaik
dibidang ilmunya (pendidikan) dan tidak memberikan 
          kesempatan kepada
bidang ilmu lain untuk berkembang (non 
          kependidikan) dan hal ini
banyak di lakukan oleh suatu lembaga di 
          UNG. 
4. Dosen2 di UNG kebanyakan hanya mengurus pribadi orang 
          lain,
sehingga banyak waktunya yang tersita hanya untuk 
          membicarakan dan
mengurus masalah orang lain tersebut. 
          (BERSAMBUNG)

By.

MIB
--- In gorontalomaju2020@ yahoogroups. com, "R. H. Uno" 
          <[EMAIL PROTECTED] ..>
wrote:
>
> Saya pernah tanya 
          sama pak Rektor apakah ada jurnal yang diterbitkan
> UNG, jawab 
          beliau jurusan2 sudah ada kecuali universitas. Walaupun so
> 
          uzur dan jauh dari Gorontalo, saya tetap ingin punya akses pada 
          hasil
> tulisan paling tidak para DOKTOR2 melalui internet atau 
          situs mana saja.
> Mohon dibantu pak Bei,siapa2 nama DR di UNG 
          yang bisa saya baca
> karyanya. Saya tidak mau hanya mendengar 
          "latabu" dari teman saya pak
> MY.
> 
> 
          Wass&maapu juh,OH 
> 
> -----Original 
          Message-----
> From: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
> 
          [mailto:gorontalomaju2020@ yahoogroups. com] On 
          Behalf Of Pandu Nusantara
> Sent: Saturday, July 05, 2008 10:37 
          PM
> To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. 
          com
> Subject: Re: [GM2020] Re: Kebijakan 4 hari kerja 
          (tanggapan)
> 
> kalau saja dosen UNG yang lebih dari 
          400an orang itu mampu membuat
> satu tulisan setiap dua bulan 
          dari hasil penelitian & pengabdiannya
> maka setiap 4 bulan 
          akan ada 800an tulisan yang siap dimuat diberbagai
> jurnal. 
          Jadi butuh sekitar 100an jurnal untuk menampung semua karya
> 
          ilmiah itu. Kondisi sekarang dengan jumlah jurnal internal 
          yang
> sekitar 10 saja selalu molor terbit karena minimnya karya 
          ilmiah yang
> masuk. Padahal dosen hanya diminta minimal 2 jam 
          saja dalam sehari
> diluar jam kuliah hadir di kampus untuk 
          keperluan bimbingan akademik
> mahasiswa.
> 
> Pak 
          Nurdin, bukannya fenomena di UNG banyak dosen lebih senang 
          rebutan
> jabatan struktural dari pada melaksanakan fungsinya? 
          Rebutan jadi
> kepala dan sekretaris LP2M, Lemlit dll yang 
          seharusnya ditempati para
> administrator. Seharusnya para dosen 
          bergiat menjadi profesor dengan
> kegiatan ilmiahnya bukan 
          rebutan menjadi rektor atau jabatan2
> administratif 
          lainnya.
> 
> Ini sekedar sharing, untuk lanjutannya 
          silahkan diteruskan di milis ung.
> 
> Rgrds,
> 
          PN
> 
> Pada tanggal 05/07/08, Nurdin Baderan, SP 
          <udinsoilung@
> <mailto:udinsoilung %40yahoo. com> 
          yahoo.com> menulis:
> > assalamu alaikum
> > 
          setelah membaca posting tentang 4 hari kerja bagi dosen terkait 
          dengan
> uang
> > lauk pauk, saya sebagai salah satu 
          bagian tersebut menilai cukup baik
> jika
> > dilihat 
          dari sudut pandang administratif. tetapi jika kita lihat dari
> 
          > keseluruhan permasalahan kinerja dosen yang dianggap belum 
          efektif dan
> > efisien, rasanya tidak cukup untuk menjadi 
          solusi terbaik. selama
> bekerja
> > dengan profesi 
          ini, saya justru melihat beban kerja dosen dengan
> dharma 
          yang
> > seharusnya dilaksanakan oleh seorang dosen belum 
          berimbang. seorang
> dosen
> > khususnya di UNG harus 
          bekerja kadangkala sudah melampaui jam kerja
> efektif
> 
          > seorang dosen dan paling banyak justru bukan persoalan 
          akademik,
> tetapi
> > persoalan administrasi contohnya 
          penyiapan berkas administrasi
> programstudi
> > 
          (prodi), jurusan,bahkan fakultas..akibatnya , produktifitasnya 
          sebagai
> > seorang fungsionalist belum terpenuhi secara 
          optimal, seperti
> meneliti,
> > menulis (artikel atau 
          buku)dan mengabdi kepada khalayak sasaran antara
> yang
> 
          > strategis
> > (masyarakat) . hal ini merupakan fenomena 
          yang terjadi hampir disemua
> > fakultas. di sisi lain, UNG 
          harus menjadi universitas yang besar dan
> > kualifaid dengan 
          jumlah dosen ahli yang punya spesifikasi khusus di
> > 
          bidangnya masing2 serta diakui oleh masyarakat lokal 
          Gorontalo,
> regional
> > sulawesi, tingkat nasional, 
          bahkan internasional. ini dapat dicapai
> > diantaranya jika 
          UNG punya prodi dengan kurikulum standar nasional
> 
          prodi
> > tersebut dengan dosen yang kompeten dan kulifaid di 
          mata kuliah pada
> > kurikulum tersebut. untuk mencapai hal 
          tersebut, dosen harus diberikan
> waktu
> > untuk 
          mengexplore ranah ilmunya yang spesifik tersebut melalui
> 
          membaca,
> > meneliti, menulis dan mensosialisasikan hasil 
          explorasi keilmuannya
> baik
> > studi literatur maupun 
          penelitian kepada khayalayak (masyarakat)
> supaya
> > 
          terjadi interaksi yang baik. ini butuh waktu dan kesempatan yang 
          cukup
> lama.
> > sehingga kebijakan absensi dosen, 
          apalagi bagi dosen dengan basik
> lapangan
> > cukup 
          menjadi kendala bagi
> > kesempatan mengexplore ranah 
          kilmuannya, seperti dosen di faperta.
> IPB, UGM
> > 
          dan universitas yang sudah besar saat ini, dosen-dosennya 
          banyak
> meneliti
> > dan berinteraksi di luar kampus, 
          sehingga dikenal dan secara tidak
> langsung
> > 
          melambungkan nama besar almamaternya (interaksi yang positif), 
          tetapi
> punya
> > komitmen yang kuat terhadap kegiatan 
          akademik..ini dapat dijadikan
> bahan
> > perbandingan 
          untuk UNG dan dosen-dosennya, agar UNG menjadi
> universitas 
          yang
> > lebih maju dari sekarang..
> >
> > 
          NM
> >
> >
> > --- On Sat, 7/5/08, Pandu 
          Nusantara <[EMAIL PROTECTED]
> <mailto:tepandu% 
          40gmail.com> com> wrote:
> >
> >> From: 
          Pandu Nusantara <[EMAIL PROTECTED] <mailto:tepandu% 
          40gmail.com>
> com>
> >> Subject: Re: [GM2020] 
          Re: Kebijakan 4 hari kerja
> >> To: gorontalomaju2020@ 
          <mailto:gorontaloma ju2020%40yahoogr oups.com>
> 
          yahoogroups. com
> >> Date: Saturday, July 5, 2008, 5:27 
          AM
> >> Bung Redho, sebenarnya latar belakang adanya 
          daftar hadir
> >> bagi dosen hanya
> >> 
          terkait dengan uang lauk pauk. Syarat administrasi menerima
> 
          >> uang lauk pauk
> >> yang sekitar 500 - 600 rb 
          perbulan (kalau tidak salah) itu
> >> hanya daftar
> 
          >> hadir yang sudah ditandatangani. Sayangnya absen yang
> 
          >> manual ini pun sering
> >> dirapel, ditandatangan 
          sekaligus untuk satu bulan
> >> hehehe.... Absensi 
          finger
> >> print hanya sekedar data pembanding absen 
          manual.
> >> Tapi di beberapa unit kerja di UNG, data 
          absensi finger
> >> print ini yang
> >> 
          dijadikan acuan pencetakan absensi manual. Artinya kalau
> 
          >> tidak absen finger
> >> print di hari tertentu, 
          tidak bisa tandatangan absen manual
> >> karena 
          kotak
> >> tempat untuk tanda tangannya itu otomatis 
          tercetak hitam
> >> penuh. jadi
> >> walaupun 
          tanda tangannya di rapel saru bulan, pegawai tidak
> >> 
          bisa tanda
> >> tangan di hari-hari dimana dia tidak hadir 
          (tidak absen
> >> finger print)
> >>
> 
          >> Rgrds,
> >> PN
> >>
> >> 
          Pada 5 Juli 2008 03:06, rhedho <[EMAIL PROTECTED]
> 
          <mailto:rhedho% 40yahoo.co. id> co.id>
> >> 
          menulis:
> >>
> >> > Teruntuk Bung Pandu 
          Nusantara! Benar sekali apa yang
> >> anda kemukakan 
          di
> >> > milis ini. Secara pribadi, saya selaku orang 
          UNG
> >> mengakui keadaan yang
> >> > 
          terjadi di UNG sedemikian adanya seperti yang Bung
> >> 
          Pandu kemukakan.
> >> > Namun ada hal yang perlu saya 
          kemukakan tentang isi
> >> dari Pedoman
> >> 
          > Akademik UNG yang telah anda baca tersebut. Hal ini
> 
          >> saya kaitkan juga
> >> > dengan apa yang 
          dipertanyakan oleh Ibu Titien tentang
> >> daftar 
          hadir
> >> > para dosen yang ada dimasing-masing 
          jurusan dan
> >> program studi di UNG.
> >> 
          > Salah satu latar belakang dimunculkannya konsep
> >> 
          kehadiran dosen dalam
> >> > Pedoman Akademik UNG 
          dengan direalisasikannya dalam
> >> bentuk Daftar
> 
          >> > Hadir Dosen adalah dalam rangka mengenjot kinerja 
          para
> >> dosen di UNG
> >> > yang dihargai 
          dengan kenaikan pendapatan dari
> >> Kelebihan Mengajar 
          para
> >> > dosen di UNG (entah sekarang masih berlaku 
          atau
> >> tidak). Menurut saya
> >> > 
          tujuannya sangat baik jika benar dalam rangka
> >> 
          meningkatkan kinerja Tri
> >> > Dharma Perguruan Tinggi 
          para dosen di UNG. Namun! Hal
> >> ini menurut 
          saya
> >> > tidaklah efektif dan efesien.
> 
          >> >
> >
> >
> >
> 
          >
>




      

    
    
        
         
        
        








        


        
        


      

Kirim email ke