ati olo te Icky..sabar wa.. tunggu saja hasilnya..

Btw..nt ini orang kabila, suwawa or kwandang??  hmm..mungkin lebe baek bilang 
jo orang gorontalo wee...




yg lagi pusing gak bisa ke Melbourne cup gara2 assignments..hiks..hiks... 
Titien FM    





________________________________
From: Taufik Polapa <[EMAIL PROTECTED]>
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, November 4, 2008 12:46:02 PM
Subject: [GM2020] Duit dapat Membeli Hati Nurani di GORUT ..........


Dear All gm2020.

Kejujuran dan Keihklasan itulah yang utama .....
Jangan Kau Taburi Cinta dengan Permata....
tetapi Hujanilah Semua dengan Kasih Sayang .....

Lirik lagi di atas adalah Sepenggal lagu lama "CINTA dan PERMATA" mungkin lirik 
bagian lagu tersebut saat ini cocok di kaitkan dengan Pilkada di Gorut, 
Kejujuran di Gorut ternyata  harus di kalahkan dengan Kekuasaan dan Duit. 
Karena Duit di atas segala2nya.

Tidak ada Keihklasan utk menerima kekalahan yang ada adalah rasa ingin 
berkuasa,dengan menghalalkan segala cara. Jangan heran kenapa Rakyat Gorut 
berbondong2 ke Kantor KPU memprotes hasil pemilihan yang di umumkan di 
menangkan oleh RU'YA, mereka datang ke KPU tdk di bayar, mereka Ikhlas dan rela 
menyuarakan pendapat mereka. 

Saya coba paparkan Pengalaman2 Kecurangan2 yang di lakukan pada saat pemilihan 
hampir sebagian di Indonesia.

1. Sebagian Rakyat yang berhak Memilih tidak mendapatkan Surat suara, akan 
tetapi pada hari H, tiba orang tersebut mencoblos padahal secara fisik orang 
tersebut tdk datang ke TPS, Suaranya di beli oleh salah satu Calon utk 
memenangkan dirinya.
2. Saksi2 pada saat perhitungan Suara bisa di Bayar dengan harga tinggi 
sehingga kecurangan yang terjadi di TPS mereka tutup Mulut karena sudah 
mendapatkan Duit Tutup Mulut biasanya Minimal 500 Ribu.
3. Salah satu Calon Pemimpin bekerja sama dengan Orang Dalam KPU,PPS utk bisa 
melakukan Perubahan Perolehan Suara.
4. Dan masih banyak lagi cara2 utk melakukan Kecurangan di setiap Pemilihan di 
daerah2 Indonesia bs jadi di Gorontalo jg telah terjadi Praktek seperti itu.

Sebenarnya Jika ada LSI di Gorut bisa menjadi Penyeimbang Hasil Suara, tapi 
kenapa yach LSI tdk ada di Gorut ? Apa informasi mengatakan LSI tidak ada yang 
mendanai sehingga tidak masuk ke Gorut, Jika berharap dari TAFAKUR mungkin saja 
tak mampu membiayai LSI lain halnya RU'YA pasti akan mampu tapi kemungkinan 
besar ada rencana terselubung di balik itu semua agar tdk ada LSI masuk ke 
Gorut sehingga kemenangan dari RU'YA pada akhirnya bisa sah-sah saj.

Semoga Kebenaran akan terlihat, dan Kemungkaran akan Musnah di Bumi Gorut.

Mohon Maaf jika ada yang kurang berkenan.

Wassalam


Taufik Polapa
Warga Gorut

















Rusuh, Kwandang Mencekam 
Senin, 03 Nopember 2008  
 
Ribuan massa pendukung Tafakur yang sejak siang menongkrongi lokasi kantor KPU 
Gorut, untuk mendengarkan hasil rapat pleno perolehan suara yang akan 
ditetapkan KPU Gorut. (F: Irvan Mahmud Gorontalo Post)Usai Pleno, Personil KPU 
dan Panwas Dievakuasi, 10 Orang Ditahan

GORONTALO-Rapat pleno rekapitulasi perolehan suara Pilkada Gorut dan pleno 
penetapan pemenang yang berlangsung kemarin siang hingga malam di kantor KPU 
Gorut berahir rusuh. Ribuan massa pendukung Tafakur yang sejak siang 
menongkrongi lokasi kantor KPU Gorut, melempari kantor KPU dengan batu sebagai 
bentuk perlampiasan kekecewaan setelah paket Tafakur dinyatakan kalah. Kejadian 
ini berawal sekitar pukul 20.50 Wita setelah Ketua KPU Sophian Rahmola 
membacakan SK nomor 38 tentang penetapan pemenang Pilkada Gorut, dimana 
pasangan nomor urut I yang diusung Partai Golkar dan Partai Demokrat, H Rusli 
Habibie dan H Indra Yasin (RU'YA) ditetapkan sebagai pemenang.

Mendengar keputusan yang dibacakan lewat pengeras suara dari dalam ruan rapat, 
ribuan massa mulai melampiaskan emosi dengan mulai berteriak ke arah kantor KPU.

Melihat kondisi ini, aparat yang terdiri dari polisi, brimob dan TNI berusaha 
membubarkan kerumunan massa yang mulai beringas dan berusaha memasuki areal 
halaman kantor KPU. Karena suasana makin memanas, setengah jam kemudian aparat 
pun langsung mengevakuasi 5 anggota KPU dan 3 anggota Panwas dengan menggunakan 
mobil gegana Brimob. Kedelapan personil KPU dan Panwas ini langsung dievakuasi 
ke kantor Polres Limboto. Tindakan ini diambil, karena massa yang makin 
beringas berusaha masuk dengan sasaran anggota KPU dan Panwas.

Evakuasi anggota KPU dan Panwas tampaknya memancing sebagian massa, sehingga 
tanpa komando mereka melempari kantor KPU. Aksi lempar ini sempat berlangsung 
beberapa menit dan membuat situasi mencekam. Apalagi, informasi yang diperoleh 
GP dari sumber di lokasi menyebutkan, ada anggota Brimob yang terkena lemparan 
batu hingga luka. Melihat situasi kian panas, aparat pun akhirnya bertindak 
tegas membubarkan kerumunan massa. Bahkan, polisi menahan 10 orang yang diduga 
melakukan pelemparan. Kesepuluh orang tersebut langsung digelandang ke Polres 
Limboto untuk menjalani pemeriksaan.

Setelah penangkapan tersebut, kondisi di Desa Leboto (lokasi kantor KPU) dan 
Kwandang secara keseluruhan berangsur normal. Hanya saja, polisi masih 
berjaga-jaga terutama di sekitar kantor KPU. gpinfo 
 
 


      

Kirim email ke