1) gorontalo belum memiliki museum sampai hari ini , sudah lebih dari 8 tahun 
menjadi sebuah ibukota propinsi . museum untuk menggali akar budaya gorontalo 
kita tidak miliki .
sementara di museum negeri manado ada lebih kurang 500an benda budaya gto 
termasuk kursi tamu pak nani yang terlihat tidak dirawat dengan baik , karena 
museum negeri manado sendiri 'bagai kerakap tumbuh di batu hidup segan mati tak 
mau' . dalam hitungan bulan manado juga akan menjadi tuan rumah sebuah 
konferensi internasional , dan mereka tidak memperhatikan hal yang menunjang 
budaya mereka , ataukah budaya manado itu nggak ada ? podo wae , semasa menjadi 
bagian propinsi sulawesi utara dan sekarang kita sudah menjadi propinsi 
terpisah , terlihat tidak ada perkembangan yang berarti . 

sudah beberapa kali saya sms ke gorontalo 1 , tapi beliau sangat sibuk dengan 
pencitraan dirinya sendiri . he he he . sah sah saja sih , cuma mbok ya 
gorontalo 2 ada inisiatif sedikit untuk mengurus apa yang tidak sempat diurus 
oleh gorontalo 1 , 'bodelo olobu , damango wawa'o tapi dialuwo gagasan untuk 
perkembangan gorontalo , terus mimpi pula menjadi gorontalo 1' ?

dalam kurun waktu kurang dari 6 bulan , saya mengunjungi museum negeri di 
manado , bukit tinggi , jambi dan juga museum pusat/museum gajah .

mungkin kita tidak sempat memperhatikan , karya pandai besi gorontalo masih 
sangat primitif dibandingkan dengan pandai besi toraja . ketika di awal 
kunjungan ke tanah toraja hanya secara iseng saya membeli sebilah parang toraja 
. parangnya sangat tajam , bagus dan indah , juga dibalut dengan sarung yang 
tidak kalah indah dengan gagang kepala burung yang lengkap .

tengoklah hasil gerabah gorontalo kita , masih sangat primitif juga . ibu-ibu 
pejabat kita tidak terpikir untuk mendatangkan perupa keramik dan dari jakarta 
atau yogya dan memberikan latihan pembuatan gerabah yang tingkatannya bukan 
gerabah primitif lagi . meskipun saya masih membawa 'polulutube'  (pedupaan) 
yang asli dari gorontalo setiap balik ke jakarta . harusnya dari perindustrian 
atau ibu ibu ketua pkk , yang memiliki inisiatif mendatangkan perupa gerabah ke 
gorontalo dan melakukan pelatihan sehingga warga lokal yang hidup dari usaha 
gerabah bisa memetik 'pengetahuan' untuk membuat gerabah/keramik yang lebih 
indah , lebih bermutu dan memiliki nilai jual .

hampir di segala lini gorontalo kelihatan pejabat/petinggi bolak balik jakarta 
menggunakan uang rakyat untuk keperluan tamasya/shopping ke jakarta tanpa 
mengangkat taraf hidup rakyat (jika kita mau jujur) .

peningkatan kemampuan warga lokal untuk membidangi suatu usaha kelihatan juga 
tidak beranjak , masih seperti sebelum kita menjadi propinsi . dan sekarang 
para pengusaha/penjual makanan misalnya hampir semuanya didominasi oleh 
pedagang luar gorontalo . kita tidak memiliki kemampuan untuk melihat dan 
meningkatkan nilai jual apa yang kita jual . di rumah makan cikea misalnya , 
saya melihat kemangi (balakama) disajikan langsung dicampurkan ke makanannya 
sendiri , tanpa kemampuan memberi sentuhan 'seni' dengan memisahkan kemangi 
untuk 'garnish' atau menjadi hiasan memperindah makanan .

kering akan ide ? ya . tengoklah mimoza channel sebagai satu-satunya saluran 
televisi yang dapat ditonton khalayak . kursi yang digunakan dengan design yang 
membuat siapa yang duduk di kursi tersebut kelihatan dungu dan tolol (seperti 
kursi yang digunakan di ruang sayap kiri dari gedung pertemuan misfallah . nah 
hiasan tanaman yang digunakan untuk latar belakang , seharusnya bisa 
menggunakan demikian beragam 'polohungo' yang selain kaya warna juga beragam 
jenisnya . yang lucu ada presenter yang menggunakan jilbab hitam , baju hitam , 
bros hitam dan latar hitam , sehingga kalau presenter yang bersangkutan tampil 
, tampak seperti casper .

kembali terpulang ke kita-kita  juga , apakah kita dapat menerima kritik atau 
kita kebal kritikan . cukup menakutkan juga kata-kata sondakh yang mana 
gorontalo akan balik menjadi bagian sulawesi utara lagi , dengan keserakahan 
manado . akan menjadi sebuah mimpi paling buruk . akankah kita tinggal diam ?

semoga saja , kita cepat sadar . bahwa kritik diperlukan , apalagi jika kita 
hanya berkutat di gorontalo saja , kalau ada kesempatan melihat dunia luar 
terpaksa harus dengan 'mongokoto'  (menggunakan uang rakyat) kapan lagi ?

salam dan maaf , 

tot      

--- On Tue, 3/3/09, Taufik Polapa <icky...@yahoo.com> wrote:
From: Taufik Polapa <icky...@yahoo.com>
Subject: Re: [GM2020] Re: BUDAYA TUTUHIYA + TITIUWA (Kasian Gtlo..) (pak boby 
yth)
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Date: Tuesday, March 3, 2009, 10:39 PM











    
            Ok, Kalo gitu saya sepakat, dan Mari kita sudahi topik Email ini, 
saya pribadi mohon maaf kepada pak bobby dan teman2 lain yang kurang berkenan.

sekali lagi mohon Maaf.

wassalam

tp


--- On Tue, 3/3/09, andrekasim <andreka...@yahoo. co.id> wrote:
From: andrekasim <andreka...@yahoo. co.id>
Subject: [GM2020] Re: BUDAYA TUTUHIYA + TITIUWA (Kasian Gtlo..) (pak boby yth)
To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
Date: Tuesday, March 3, 2009, 7:47 AM








    
            SETUJU 100% DENGAN USUL BUNG MARWAH YAMIN....



--- In gorontalomaju2020@ yahoogroups. com, "marwahyamin"

<marwahyamin@ ...> wrote:

>

> Sudah jo permasalahkan hal2 yang tidak penting.

> MEnding sekarang torang bapikir, apa yang bisa torang bikin buat Gtlo.

> Setiap orang itu tidak pernah luput dari kesalahan.

> 

> Sekarang tergantung torang pe diri sendiri.

> Mau baku urus dengan kesalahan2 orang lain.

> Ato buat sesuatu untuk memperbaiki kesalahan yang lalu.

> 

> 

> 

> --- In gorontalomaju2020@ yahoogroups. com, Taufik Polapa <ickydei@>

> wrote:

> >

> > Ass.Wr.Wb.

> > 

> > Pak Boby yth,

> > 

> > Saya berusaha menanggapi tulisan bapak di bawah ini :

> > 

> > Tapi jika melihat postingan di milis ini,,saya cuma bisa geleng

> > kepala..Mayoritas postingan disini adalah SAMPAH (maaf skli

lagi)..Kita

> > hanya bisa saling tuduh dan menghujat. Kita tidak pernah bisa

> > menghargai tindakan orang lain yang telah memberikan sumbangan positif

> > bagi Gorontalo walaupun sumbangan itu kecil..Kita hanya bisa

mengkritik

> > tanpa mampu memberikan alternatif yang lebih baik..Kita hanya bisa

> > berkoar-koar di milis seolah2 kita lebih hebat dari orang yang kita

> > hujat..Bahkan terhadap Gubernur kita sendiri..

> > Cobalah bertanya pada diri

> >  sendiri,,apa yang sudah kita berikan buat Gorontalo?

> > Saya tidak tau motif apa di balik ini smua..?

> > 

> > Kenapa saya perlu menanggapi tulisan bapak di atas ?? karena saya

> merasa bapak seakan2 menginginkan dalam Komunitas GM2020 ini semuanya

> Reportnya harus 80% baik tanpa ada kontrol dan kritikan buat pengambil

> kebijakan yang ada di gorontalo, Sejujurnya saya kurang sependapat

> dengan Pak Boby, Walau saya hanya sering membaca tulisan bapak tapi

> saya tidak pernah ketemu dengan bapak tapi melihat dari tulisan bapak

> di atas tersebut saya berasumsi bapak adalah orang pemerintahan yang

> ada di gorontalo, bisa jadi Bapak adalah KABAG bahkan bisa jadi KADIS.

> mungkin bapak terusik dengan tulisan2 yang ada di milist gm2020 yang

> kadang mengApplause kebijakan Para Birokrat yang ada di Gorontalo

> kadang harus perlu di kritik secara keras. Karena saya jadi teringat

> dengan kata2 dari politisi terkenal dari Makassar M.Nahwir Rasul ,

> dimana sebelum dia melakukan pertanyaannya kepada Pak fadel dia

> melakukan Search di Google ttg profile seorang fadel, Akhirnya banyak

> membaca

> >  artikel ttg fadel dari Internet. Bisa jadi Pak rasul tersebut

> sempat membaca tulisan2 yang ada di gm2020 ini. Sehingga Anda

> merupakan Bagian dari System Pemerintahan yang ada di gorontalo seakan

> telinga anda kepanasan mendengar cerita dari luat bahkan mata sempat

> melotot dengan perasaan dongkol membaca tulisan2 dari para milister

> gm2020 yang terkesan Kritis tapi anda masukan dalam kategori tutuhiya.

> > saya Pikir, Jika kebijakan para Birokrat yang ada di Gorontalo lebih

> banyak pro kepada rakyat mungkin masyarakat yang ada di luar gorontalo

> tentu saja akan memberikan support dan masukan yang positif. tapi

> karena masih banyak PR yang belum bs terselesaikan seperti masalah

> korupsi di gorontalo makanya rakyat Gorontalo yang ada di Luar

> gorontalo maupun dalam gorontalo wajar dong utk menyampaikan

> pendapatnya demi membuat masukan kepada para pejabat yang Korup utk

> hati2 dalam bersikap dan bertindak.

> > 

> > Kita hanya bisa

> > berkoar-koar di milis seolah2 kita lebih hebat dari orang yang kita

> > hujat

> > 

> > Dari kata2 Bapak di atas terkesan bapak merasa kurang senang dan

> menghakimi pengkiritisi dalam milist ini adalah orang sok merasa

> hebat, ingap pak tdk ada yang pattut di banggakan pak., tetap mo mati

> harta pangkat dan jabatan tdk di bawah dalam kubur. jadi jika ada yang

> menyampaikan seperti bapak bilang berkoar2 cobalah bapak lihat dari

> sisi positifnya, apakah memang mengandung fitnah ataukah mengandung

> unsur kebenaran yang kemudian harus di teliti dan ke depan menjadi

> pelajaran ?? Jadi ingat ki pak di atas langit masih ada langit,. jadi

> tdk ada yang patut di sombongkan di'

> > 

> > 

> > Cobalah bertanya pada diri

> >  sendiri,,apa yang sudah kita berikan buat Gorontalo?

> > 

> > wah... pertanyaan bapak yang satu ini menandakan seakan2 bapak

> sombong dengan kata2 bapak, seolah pak Boby dan teman2 sejawatnya yang

> ada di gorontalo telah banyak berbuat yang baik utk gorontalo sehingga

> orang luar tdk ada kontribusinya berbuat baik utk gorontalo.  Walaupun

> saya pribadi ada di Luar Gorontalo tapi hati dan pikiran saya selalu

> melihat dan membaca apa yang terjadi di kampung halaman saya, berbuat

> di sini menurut saya bukan saja menghasilkan karya di gorontalo tp

> Minimal kita berada di luar gorontalo, membawa sikap dan perkataan

> yang baik terhadap orang2 bukan gorontalo sehingga mereka bisa

> terkesan dengan orang gtlo dan pada akhirnya mereka akan kenal dan

> salut kepada gorontalo melalui teman2 yang ada di luar gorontalo,.

> Mungkin saya ngerti maksud pak Boby bahwa inginnya agar jika ingin

> berkoar2 Harus bisa membuat hasil karya yang positif utk gtlo seperti

> pak fadel, arter galuanta, risno ahaya dll. tp saya pikir semua

> masyarakat gtlo

> >  tentu saja cinta terhadap kampung halamannya dan ingin membangun

> kampung halamannya dengan versinya masing2. mungkin menurut bapak lain

> caranya.

> > 

> > Saya tidak tau motif apa di balik ini smua..?

> > 

> > Pertanyaan di atas sangat syarat dengan Politik, sampai harus

> bertanya ada apa d balik semua ?? bisa jadi pak Boby dkk terusik

> dengan tulisan2 yang sangat Kritis sehingga ada sebagian malu jika di

> baca orang lain yang berada di luar gtlo, dan bisa jadi pertanyaan di

> atas adalah titipan dari sebagian orang, entah siapa itu. tapi

> mengenai Motif apa ? bagi saya pribadi tdk ada harapan utk mendapatkan

> jabatan seperti kata menjilat dan ba koprol tetapi murni memang ingin

> mengingatkan kepada pejabat yang ada di gorontalo agar awas dan

> bersikap pro rakyat bukan Pro Partai dan Golongan. 

> > Saya juga pernah berdiskusi dengan teman saya yang telah duduk di

> pemerintahan gtlo saya tdk perlu sebut namanya, beberapa tahun lalu

> saya bertemu dengan beliau di Makassar, menrut teman saya tersebut,

> sebenarnya dia jg merasa panas jg membaca tulisan2 yang ada di Milist

> tapi dia tdk berani menanggapi tulisan2 yang ada di Milist karena dia

> sadar merupakan bagian dari System Pemerintahan Gtlo yang di Kritisi.

> Jadi pertanyaan saya terakhir Pak : Apakah pak Boby Bagian dari

> Pemerintahan yang ada di Gorontalo ??

> > 

> > Sekali lagi saya mohon maaf Pak Jika ada kata2 saya yang kurang

> berkenan. Dan Saya siap sedia setiap saat jika ingin bertukar pikiran

> asalkan dengan bermanfaat,

> > 

> > sekali lagi mohon maaf Pak, jika bapak kurang berkenan. Saya siap

> kapan saja bapak pingin temui baik d gtlo maupun d mks saya siap...

> > 

> > wassalam

> > 

> > Taufik Polapa

> > 

> > 

> > 

> > 

> > 

> > 

> > 

> > 

> > 

> > 

> > 

> > 

> > 

> > --- On Mon, 3/2/09, Bobby Rantow <boby_stat@> wrote:

> > From: Bobby Rantow <boby_stat@>

> > Subject: [GM2020] BUDAYA TUTUHIYA + TITIUWA (Kasian Gtlo..)

> > To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com

> > Date: Monday, March 2, 2009, 5:55 PM

> > 

> > 

> > 

> > 

> > 

> > 

> > 

> > 

> > 

> > 

> > 

> >     

> >             Aslkum Wr.Wb.

> > Terlebih dahulu saya mohon maaf klo pernyataan saya akan menyinggung

> perasaan anggota milis lainnya..

> > Milis GM2020,sesuai namanya tentunya merupakan suatu wadah untuk

> berbagi segala sesuatu yang beguna bagi kemajuan Gorontalo baik itu

> gagasan/pemikiran maupun kritik yang konstruktif. .

> >  Tapi jika melihat postingan di milis ini,,saya cuma bisa geleng

> kepala..Mayoritas postingan disini adalah SAMPAH (maaf skli

> lagi)..Kita hanya bisa saling tuduh dan menghujat. Kita tidak pernah

> bisa menghargai tindakan orang lain yang telah memberikan sumbangan

> positif bagi Gorontalo walaupun sumbangan itu kecil..Kita hanya bisa

> mengkritik tanpa mampu memberikan alternatif yang lebih baik..Kita

> hanya bisa berkoar-koar di milis seolah2 kita lebih hebat dari orang

> yang kita hujat..Bahkan terhadap Gubernur kita sendiri..

> > Cobalah bertanya pada diri

> >  sendiri,,apa yang sudah kita berikan buat Gorontalo?

> > 

> > Saya tidak tau motif apa di balik ini smua..? Tapi selayaknya kita

> menghargai dan memberikan apresiasi terhadap pihak2 yang telah

> berusaha mengharumkan nama baik dan membawa kemajuan bagi Gorontalo..

> > 

> > Tindakan kita di milis ini mungkin hanyalah merupakan contoh dari

> budaya buruk Gorontalo..Contoh dari budaya tutuhiya & titiuwa..Yang

> tidak pernah merasa senang dengan keberhasilan orang lain..

> > 

> > ATIOLO HULONDHALO..

> > 

> > 

> > 

> > 

> >       "  Apakah saya bisa menurunkan berat badan?  

> >  Temukan jawabannya di Yahoo! Answers!

> > "

> >

>




 

      


         
        
        


      
 

      

    
    
        
         
        
        








        


        
        


      

Reply via email to