justru tdk ada yang salah dengan hukum yang mengatur kebebasan pers, wong 
nyatanya apa yang dilakukan oleh GP juga bertentangan dengan UU PERS kok.....
Kemaren saya konfirmasi soal gambar porno itu ke petinggi GP, menurut dia 
gambarnya itu sudah diblurr abisss di komputer, tapi pas dicetak ternyata 
hasilnya beda.....tau olo ee mana yang butul

--- Pada Sel, 28/4/09, imusafir <imusa...@yahoo.com> menulis:

Dari: imusafir <imusa...@yahoo.com>
Topik: Re: [GM2020] RENUNGKAN: FENOMENA SISWI POSE BUGIL
Kepada: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Tanggal: Selasa, 28 April, 2009, 2:05 PM











    
            
            


      
      Barangkali alat hukum kita mengenai kebebasan Pers di Gorontalo mesti di 
tinjau kembali, terlebih oleh mereka yang baru terpilih di anggota dewan.

Pak Nino, Ibu Hana ..wololo ini ??

Semestinya pihak GP bisa di tuntut dalam hal penyebaran berita ini.

Seorang remaja yang sedang belajar "mengenali diri" semestinya bukan menjadi 
sasaran empuk untuk mengebulkan dapur para Crew GP. Barangkali karena di pikir 
hanya "level Gorontalo" maka pihak redaksi berlaku seenaknya dewe tanpa ada 
tanggung jawab moral.Kalau seandainya siswi tersebut adalah anak pimpinan 
redaksi GP  maka tentu beritanya akan lain.



Dari sini juga bisa kita lihat dengan jelas dimana level GP yang semestinya 
ikut membangun dan mendidik  masyarakat dengan berita yang bermutu dan 
bermanfaat malah selalu meniupkan  hal-hal yang berbau selangkangan.

(beritanya selalu tidak jauh  hugel, mesum di hotel, kawin lari, hamil di luar 
nikah..bla-- blaa..bla )

Sudah saatnya kita memikirkan langkah riil kedepan agar koran-koran seperti GP 
tidak perlu beredar di Gorontalo.



Yang Turut Prihatin

Imusafir



--




 

      

    
    
        
         
        
        








        


        
        


      Yahoo! Toolbar kini dilengkapi Anti-Virus dan Anti-Adware gratis.
Download Yahoo! Toolbar sekarang.
http://id.toolbar.yahoo.com

Kirim email ke