Bung Wito, 
Sekali lagi Alhamdulillahi Jazakhullahu Khairan....
Anda sudah membahasnya secara detail dan strait forward....so no further 
comment.
Wass


--- Pada Rab, 21/4/10, Suwito Pomalingo <suwito...@gmail.com> menulis:


Dari: Suwito Pomalingo <suwito...@gmail.com>
Judul: Re: [GM2020] Trs: PERTANYAAN TENTANG TAREKAT SUFI
Kepada: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Tanggal: Rabu, 21 April, 2010, 9:51 AM


  




2010/4/20 abdul ayub <rasyid_ayub@ yahoo.com>


  







sebaiknya memahami sesuatu pemahaman tidak sepotong2 

memahami secara sepotong2 yang om Ayub maksudkan seperti apa? {terkait dengan 
postingan Pak John}
 








Apakah kita pernah menjalani memahami secara detail atau tidak,banyak orang 
sufi di siksa di penjara di jaman dahulu hanya karena kabar yang sepotong 2.


kalo itu ditanyakan pada saya.. maka saya katakan saya belum pernah disiksa 
atau dipenjara karena menyebarkan kabar yang terpotong2. sekalian saya mau 
bertanya.. apa ada orang sufi yang pernah dipenjara karena mengabarkan berita 
yang terpotong2? kalau iya.. tolong tunjukkan referensinya yah.. karena setau 
saya orang2 sufi itu jarang ada yang dipenjara (apakah karena mereka 
menyebarkan berita yang full version atau yang setengah2). ini dikarenakan 
mereka lebih disibukkan dengan akhirat tanpa mikirkan dunia. dan kebanyakan 
orang yang berurusan dengan dunia itulah yang dipenjara.. heehehe...
 








yang menjadi pertanyaan apakah diri kita akan lebih baik dari apa yang kita 
bicarakan?


beginilah... jika sudah tidak memiliki hujjah dalam berdebat, akhirnya 
menyerang orang yg mendebatnya.
Intinya begini om Ayub.. kita manusia pasti punya kelemahan. kita hanya 
berusaha untuk melakukan apa yang kita bisa lakukan. 
 








Karena memahami Ilmu tarekat tidak hanya berdasarkan atas Hadist dan 
Alquran,tapi banyak hal bila kita mau melihatnya secara luas.belajar apa yang 
tersirat dari apa yang tersurat .

Allahuyahdik. .. jika yang om Ayub katakan bahwa memahami Islam tidak hanya 
berdasarkan AlQuran dan Hadits..?? trus kita mau pake apa om Ayub??? hati2 om 
dalam berkata2.
Tapi kalau memahami ilmu Tarekat... hmm saya tidak tau.. karena saya belum 
pernah mempelajarinya dan tidak akan pernah untuk mempelajarinya. Saya cuman 
bisa menebak... kenapa Tarekat sangat jauh menyimpang dari Islam, karena mereka 
menyandarkan sesuatu bukan cuman pada AlQuran dan Hadits saja. tapi masih 
banyak lagi yang lainnya.. pantasan saja... heehe
 








dan tarekat Nasqahbandia atau qadariyah tidak ada satupun yang menyimpang dari 
alquran apa yang anda sebutkan di atas adalah fintah semata. anda coba 
bersdiskusi dengan bapk Prof dr. Lukman hakim alamatnya kalo tidak salah di 
jaln raya bekasi timur dekat jati negara jaktim beliau adalah pemimpin majalah 
SUFI.


ooh ya??? menarik juga perkataannya om Ayub... apakah perlu kita diskusikan hal 
ini lebih lanjut..?? insya Allah saya akan buktikan bahwa pemahaman itu sangat 
jauh dari ISLAM. dan itu bukan fitnah. Dan kalau mau diskusikan hal ini, kita 
harus sepakat dulu sudut pandang kita menilainya. jika kita mengambil penilaian 
dari AlQuran dan Hadits, ya.. monggo.. tapi kalo dari selain itu, maka sama 
saja (alias kali 0).
 








hal yang sebaiknya anda lakukakn mempelajari buku yang di tulis orang nasrani 
yang bertuliskan huruf2 arab atau bahasa gorontalo yang di pergunakan untuk 
menyampailan gama kristen karna kita semua tau 100 persen orang gorontalo 
beragama islam.


saya sendiri nda ngerti maksudnya om Ayub apa?? {so baca ulang2 potongan 
tulisan ini bo debo ja mongarati om... eheheh}
 








hal yang dipakai dan di gunakan untuk mengkristenkan orang islam dari pada 
membicarakan penyakit islam itu sendiri.!!!! !!


intinya adalah Tasfiyah wa Tarbiyyah... apakah kita mau dalam lingkungan kita 
sendiri masih tersebar kesyirikan dan kebid'ahan..??
silahkan di renungi. Jadi perlu kita pikirkan dulu internalnya kita, setelah 
itu kepihak external.

-- 

Salam,
Suwito.
http://suwito. pomalingo. com







Kirim email ke