denbaga, Artinya.... dalam dunia Politik baik Kotor dan bersih bisa di lakukan yahc ? artinya teman2 kita yang saat ini telah menjadi Tokoh Politik dan berada di Pentas paling atas.... permainan Kotor dan bersih apa itu sudah menjadi biasa ??
________________________________ From: "denb...@yahoo.com" <denb...@yahoo.com> To: Mell's <gorontalomaju2020@yahoogroups.com> Sent: Tue, June 22, 2010 1:09:03 AM Subject: Re: [GM2020] Re: Dari Budaya Korpol Hingga Menjadi Pejabat Publik Dear Icky, Dalam dunia Politik itu tak ada yang tak mungkin.. Salam Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT ________________________________ From: Taufik Polapa <icky...@yahoo. com> Sender: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com Date: Mon, 21 Jun 2010 10:48:11 -0700 (PDT) To: <gorontalomaju2020@ yahoogroups. com> ReplyTo: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com Subject: Re: [GM2020] Re: Dari Budaya Korpol Hingga Menjadi Pejabat Publik Denbaga Apa masih ingat nggak waktu TONY ULOLI melakukan dialog di Kantor perwakilan Prop. DKI JKT bersama HPMIG JAYA ? pada saat itu ada salah seorang peserta yang usianya 50-an mengangkat tangan dan mengAgung2kan Pak Tony Uloli Layak dan Sangat Pantas Menjadi Gubernur Gtlo dengan suara Lantang, tapi sayang pada saat itu Pak Tony Uloli tdk sempat memberikan Ucapan terima kasih dalam bentuk Amplop, selanjutnya sewaktu pak Husni Djau melkakukan Dialog di SAlemba, Bapak tersebut juga hadir... dan melakukan Hal yang sama... dan akhirnya berhasil... mendapatkan Amplop dari pak Husni. Apakah itu bisa di katakan "KOPROL" ? Salam ________________________________ From: "denb...@yahoo. com" <denb...@yahoo. com> To: Mell's <gorontalomaju2020@ yahoogroups. com> Sent: Mon, June 21, 2010 11:41:59 PM Subject: Re: [GM2020] Re: Dari Budaya Korpol Hingga Menjadi Pejabat Publik htp//www.gong2000@ yahoo.co. id.yyy Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT ________________________________ From: "pipibol" <zula...@yahoo. com> Sender: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com Date: Mon, 21 Jun 2010 16:21:54 -0000 To: <gorontalomaju2020@ yahoogroups. com> ReplyTo: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com Subject: [GM2020] Re: Dari Budaya Korpol Hingga Menjadi Pejabat Publik --- In gorontalomaju2020@ yahoogroups. com, Taufik Polapa <icky...@...> wrote: > > Dear All gm2020 > > Bagi sebagian masyarakat gorontalo kata "Koprol" tidak asing lagi terdengar bahkan telah menjadi Brand Lokal Maupun Nasional, sebenarnya Koprol juga bukan hanya ada pada masyarakat gorontalo, akan tetapi dalam budaya Bugia Makassar maupun jawa pun Budaya Koprol ada, akan tetapi Untuk satu Kata ini "KOPROL" bagi komunitas gorontalo justru lebih Dominan. > > Judul di atas sengaja saya angkat berdasarkan pengalaman saya dari berada di Kota Makassar, Gorontalo Hingga Jakarta. Tanpa perlu saya menyebut siapa orang yang di maksud dan tidak ada unsur menyudutkan pihak lain. > > Budaya "KOPROL" bagi sebagian masyarakat gorontalo yang hidup di wilayah gorontalo tidak begitu dominan karena mayoritas Masyarakat Gorontalo sudah melekat akan KOPROL itusendiri sehingga jika ada teman atau rekan melakukan Koprol, langsung di katain "Koprol poli nt ini am....." sehingga temannya jadi malu utk melanjutkan Koprol. > > Umumnya bagi sebagian masyarakat yang melakukan Koprol pada umumnya ada yang bersifat Positif dan adapula yang negatif, akan tetapi berdasarkan pengalaman Umumnya Dominan yang negatif dengan kata lain untuk mencapai tujuan individu utk mencapai sesuatu harapan yang di Impikan tanpa perlu menyampaikan secara terbuka. > > Umumnya Target yang menjadi Sasaran KOPROL adalah : > 1. Politikus yang terkenal > 2, Pejabat Publik > 3. Pengusaha Besar > 4. Pedagang > 5. Dosen/Atasan/ Rekan Bisnis > 6.Dll (yang ada manfaatnya bagi orang tersebut) > > Bahkan dari Budaya Koprol ini telah banyak Masyarakat Gorontalo yang sebelumnya dari Ekonomi yang tidak Mampu saat ini telah menjadi Tokoh Politik, Publik Fifure, dan Pengusaha Sukses, dll. Percaya apa tidak silahkan anda menilainya sendiri kebenarannya. > > Mungkin rekan2 sekalian pernah mendapatkan satu peristiwa pada saat berkumpul sesama gorontalo, tengah asyik makan Bakso atau Makan Apa saja di Kaki Lima, suatu ketika ada teman berkata kepada Mas Penjual Bakso "Wahhh Mantappp dan Enakkkk Baksonya,,, tidak ada Bakso seLezat ini, saya yakin banyak yang beli baksonya mas" Tidak lama kemudian si Mas memberikan Tambahan Bakso kepada teman saya yang memberikan Pujian/Koprol tersebut. Dalam Hati saya sempat tersenyum dan bergumam "Wah... Hebat jg teman saya yang satu ini tukang Bakso pun bisa di Koprol, gimana jika sudah masuk dalam Ranah Bisnis atau Politik ?" pasti lebih hebat lagi benefit yang di dapatkan dari Hasil Koprolnya. > > Tidak Heran jika di tanah Rantau (di Luar Gorontalo) banyak Orang gorontalo bisa sukses dan dominan Sukses dengan melakukan Budaya Koprol. Dan biasanya Budaya KOPROL ini melekat pada masyarakat Gorontalo yang memiliki Ekonomi Menengah ke Bawah dengan harapan mendapatkan Manfaat yang besar dari Budaya KOPROL yang pernah di Lakukan. > > Bahkan berdasarkan pengalaman yang pernah saya alami, umumnya masyarakat Gorontalo di perantauan tidak mau dan tidak tertarik bekerja dengan sesama Gorontalo dalam satu instansi karena Budaya KOPROL tadi tidak akan berkembang, dengan arti sudah saling mengetahui Kartu AS. > > Mungkin ini perlu di kaji lebih dalam dan bisa di bahas dalam pertemuan secara ilmiah. Jika Budaya KOPROL ini bisa bermanfaat bagi SDM masyarakat Gorontalo kita harus membahasnya ke arah Positif utk membangun gorontalo ke depan, karena Umumnya banyak yang telah menikmati dari Hasil Budaya KOPROL ini tidak mempunyai Sumbangsih langsung utk pembangunan Gorontalo akan tetapi hanya untuk kepentingan Pribadi. > > Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan atas tulisan di atas. > > > Salam AMAZING You...!!! > > TP > KOPROL ????? Koprol itu semua orang tahu bahwa gaya itu adalah suatu bentuk gerakan dalam berolah-raga , tetapi jika diartikan memuji , saya juga baru tahu sekarang dan terima kasih atas informasinya hhhhh ..... , tetapi memang sebagian besar masyarakat Gorontalo perantauan tidak mengerti akan apa maksud istilah Koprol tersebut , tetapi jika Koprol itu diartukan dengan "Memuji" maka lawan dari kata Memuji adalah "Menghina" . Memuji terhadap hal-hal perbuatan yang baik dari seseorang , adalah anjuran dalam ajaran Agama Islam , dan sebaliknya janganlah kita memuji-muji sesorang yang perbuatannya buruk apalagi tercela . Allah SWT dalam Al Qur'an/firmanNya banyak "Memuji" para Nabi dan Rosul-rosul- Nya terutama diri Rosulullah SAW , kemudian kita juga ummat Islam diperintahkan memuji-muji Allah SWT setiap saat . Agama Islam memerintahkan kita Ummat Islam untuk memberi pujian dan penghormatan terhadap segala hal-hal yang berhubungan dengan perbuatan yang baik , dan apabila kita menerima suatu penghormatan atau kebaikan , maka Diperintahkan Allah SWT balaslah dengan penghormatan dan kebaikan yang lebih baik , atau minimal dibalas dengan hal yang sama , karena perbuatan tersebut manfaatnya dapat memotivasi orang-orang untuk berbuat lebih baik dan lebih baik lagi , serta banyak lagi manfaatnya dalam hubungannya dengan silaturrahmi atau hubungan kasih sayang sesamanya , dan hubungan kemanusiaan (Hablumminannas) dan lain-lain , dimana manfaatnya tak terkira banyaknya bahkan seluas alam semesta , dan kita Ummat Islam dianjurkan melakukan dan mencari segala hal-hal yang lebih banyak manfaatnya , serta menjauhi segala hal-hal perbuatan yang merugikan diri sendiri dan atau merugikan orang lain dan lingkungan hidupnya , dan yang terpenting dalam hal ini kita dilarang keras untuk berbuat yang sebaliknya yaitu " Menghina " , sebab hal itu termasuk dalam perbuatan yang dzolim alias perbuatan setan . Wassalamu alaikum Wr.Wb. Terima Kasih . ________________________________ From: "denb...@yahoo. com" <denb...@yahoo. com> To: Mell's <gorontalomaju2020@ yahoogroups. com> Sent: Mon, June 21, 2010 11:41:59 PM Subject: Re: [GM2020] Re: Dari Budaya Korpol Hingga Menjadi Pejabat Publik htp//www.gong2000@ yahoo.co. id.yyy Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT ________________________________ From: "pipibol" <zula...@yahoo. com> Sender: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com Date: Mon, 21 Jun 2010 16:21:54 -0000 To: <gorontalomaju2020@ yahoogroups. com> ReplyTo: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com Subject: [GM2020] Re: Dari Budaya Korpol Hingga Menjadi Pejabat Publik --- In gorontalomaju2020@ yahoogroups. com, Taufik Polapa <icky...@...> wrote: > > Dear All gm2020 > > Bagi sebagian masyarakat gorontalo kata "Koprol" tidak asing lagi terdengar > bahkan telah menjadi Brand Lokal Maupun Nasional, sebenarnya Koprol juga > bukan hanya ada pada masyarakat gorontalo, akan tetapi dalam budaya Bugia > Makassar maupun jawa pun Budaya Koprol ada, akan tetapi Untuk satu Kata ini > "KOPROL" bagi komunitas gorontalo justru lebih Dominan. > > Judul di atas sengaja saya angkat berdasarkan pengalaman saya dari berada di > Kota Makassar, Gorontalo Hingga Jakarta. Tanpa perlu saya menyebut siapa > orang yang di maksud dan tidak ada unsur menyudutkan pihak lain. > > Budaya "KOPROL" bagi sebagian masyarakat gorontalo yang hidup di wilayah > gorontalo tidak begitu dominan karena mayoritas Masyarakat Gorontalo sudah > melekat akan KOPROL itusendiri sehingga jika ada teman atau rekan melakukan > Koprol, langsung di katain "Koprol poli nt ini am....." sehingga temannya > jadi malu utk melanjutkan Koprol. > > Umumnya bagi sebagian masyarakat yang melakukan Koprol pada umumnya ada yang > bersifat Positif dan adapula yang negatif, akan tetapi berdasarkan pengalaman > Umumnya Dominan yang negatif dengan kata lain untuk mencapai tujuan individu > utk mencapai sesuatu harapan yang di Impikan tanpa perlu menyampaikan secara > terbuka. > > Umumnya Target yang menjadi Sasaran KOPROL adalah : > 1. Politikus yang terkenal > 2, Pejabat Publik > 3. Pengusaha Besar > 4. Pedagang > 5. Dosen/Atasan/ Rekan Bisnis > 6.Dll (yang ada manfaatnya bagi orang tersebut) > > Bahkan dari Budaya Koprol ini telah banyak Masyarakat Gorontalo yang > sebelumnya dari Ekonomi yang tidak Mampu saat ini telah menjadi Tokoh > Politik, Publik Fifure, dan Pengusaha Sukses, dll. Percaya apa tidak silahkan > anda menilainya sendiri kebenarannya. > > Mungkin rekan2 sekalian pernah mendapatkan satu peristiwa pada saat berkumpul > sesama gorontalo, tengah asyik makan Bakso atau Makan Apa saja di Kaki Lima, > suatu ketika ada teman berkata kepada Mas Penjual Bakso "Wahhh Mantappp dan > Enakkkk Baksonya,,, tidak ada Bakso seLezat ini, saya yakin banyak yang beli > baksonya mas" Tidak lama kemudian si Mas memberikan Tambahan Bakso kepada > teman saya yang memberikan Pujian/Koprol tersebut. Dalam Hati saya sempat > tersenyum dan bergumam "Wah... Hebat jg teman saya yang satu ini tukang Bakso > pun bisa di Koprol, gimana jika sudah masuk dalam Ranah Bisnis atau Politik > ?" pasti lebih hebat lagi benefit yang di dapatkan dari Hasil Koprolnya. > > Tidak Heran jika di tanah Rantau (di Luar Gorontalo) banyak Orang gorontalo > bisa sukses dan dominan Sukses dengan melakukan Budaya Koprol. Dan biasanya > Budaya KOPROL ini melekat pada masyarakat Gorontalo yang memiliki Ekonomi > Menengah ke Bawah dengan harapan mendapatkan Manfaat yang besar dari Budaya > KOPROL yang pernah di Lakukan. > > Bahkan berdasarkan pengalaman yang pernah saya alami, umumnya masyarakat > Gorontalo di perantauan tidak mau dan tidak tertarik bekerja dengan sesama > Gorontalo dalam satu instansi karena Budaya KOPROL tadi tidak akan > berkembang, dengan arti sudah saling mengetahui Kartu AS. > > Mungkin ini perlu di kaji lebih dalam dan bisa di bahas dalam pertemuan > secara ilmiah. Jika Budaya KOPROL ini bisa bermanfaat bagi SDM masyarakat > Gorontalo kita harus membahasnya ke arah Positif utk membangun gorontalo ke > depan, karena Umumnya banyak yang telah menikmati dari Hasil Budaya KOPROL > ini tidak mempunyai Sumbangsih langsung utk pembangunan Gorontalo akan tetapi > hanya untuk kepentingan Pribadi. > > Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan atas tulisan di atas. > > > Salam AMAZING You...!!! > > TP > KOPROL ????? Koprol itu semua orang tahu bahwa gaya itu adalah suatu bentuk gerakan dalam berolah-raga , tetapi jika diartikan memuji , saya juga baru tahu sekarang dan terima kasih atas informasinya hhhhh ..... , tetapi memang sebagian besar masyarakat Gorontalo perantauan tidak mengerti akan apa maksud istilah Koprol tersebut , tetapi jika Koprol itu diartukan dengan "Memuji" maka lawan dari kata Memuji adalah "Menghina" . Memuji terhadap hal-hal perbuatan yang baik dari seseorang , adalah anjuran dalam ajaran Agama Islam , dan sebaliknya janganlah kita memuji-muji sesorang yang perbuatannya buruk apalagi tercela . Allah SWT dalam Al Qur'an/firmanNya banyak "Memuji" para Nabi dan Rosul-rosul- Nya terutama diri Rosulullah SAW , kemudian kita juga ummat Islam diperintahkan memuji-muji Allah SWT setiap saat . Agama Islam memerintahkan kita Ummat Islam untuk memberi pujian dan penghormatan terhadap segala hal-hal yang berhubungan dengan perbuatan yang baik , dan apabila kita menerima suatu penghormatan atau kebaikan , maka Diperintahkan Allah SWT balaslah dengan penghormatan dan kebaikan yang lebih baik , atau minimal dibalas dengan hal yang sama , karena perbuatan tersebut manfaatnya dapat memotivasi orang-orang untuk berbuat lebih baik dan lebih baik lagi , serta banyak lagi manfaatnya dalam hubungannya dengan silaturrahmi atau hubungan kasih sayang sesamanya , dan hubungan kemanusiaan (Hablumminannas) dan lain-lain , dimana manfaatnya tak terkira banyaknya bahkan seluas alam semesta , dan kita Ummat Islam dianjurkan melakukan dan mencari segala hal-hal yang lebih banyak manfaatnya , serta menjauhi segala hal-hal perbuatan yang merugikan diri sendiri dan atau merugikan orang lain dan lingkungan hidupnya , dan yang terpenting dalam hal ini kita dilarang keras untuk berbuat yang sebaliknya yaitu " Menghina " , sebab hal itu termasuk dalam perbuatan yang dzolim alias perbuatan setan . Wassalamu alaikum Wr.Wb. Terima Kasih .