Gung, yang sejahtera itu bo depe Bupati. Samua Investor dia jaga ba jual akang peta lo Kandungan Emas. Dia mo ambe akang uang muka for depe Kampanye!
Den Baga Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -----Original Message----- From: agung_hp...@rocketmail.com Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Date: Wed, 30 Jun 2010 07:00:26 To: <gorontalomaju2020@yahoogroups.com> Reply-To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Subject: Re: Bls: [GM2020] Kenapa Wartawan Gorontalo Tidak Berani Mengangkat Informasi Ini ???!!!! Sy cm motanya di milis ini kalo ada tambang di daerah itu apa masyarakatnya. Sejatrah Powered by Telkomsel BlackBerry® -----Original Message----- From: denb...@yahoo.com Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Date: Wed, 30 Jun 2010 06:51:34 To: Mell's<gorontalomaju2020@yahoogroups.com> Reply-To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Subject: Re: Bls: [GM2020] Kenapa Wartawan Gorontalo Tidak Berani Mengangkat Informasi Ini ???!!!! Mari hitung2an dulu, berapa deposit emas yang dapat diambil di lokasi itu, kemudian menghasilkan berapa duit totalnya? Barangkali sebagian hasilnya bisa untuk membiayai pengurukan Kota Gorontalo agar jadi bisa lebih tinggi dari sekarang?! Negeri Belanda aja sebagiannya ada di bawah garis laut?!! Gitchu aja kok repppot??? Den Baga Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -----Original Message----- From: Taufik Polapa <icky...@yahoo.com> Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Date: Tue, 29 Jun 2010 23:40:13 To: <gorontalomaju2020@yahoogroups.com> Reply-To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Subject: Re: Bls: [GM2020] Kenapa Wartawan Gorontalo Tidak Berani Mengangkat Informasi Ini ???!!!! Syam, Maksudn saya sebenarnya Khusus di tujukan kepada Wartawan G-Post dan Radar, yang kadang suka Iklankan atau ajak utk baca Berita On Linenya, kARENA Tadi saya telp teman di Gorontalo dia Aktif jg di HANURA Gtlo, katanya Informasi itu sudah terdengar tp mereka mencari berita di GPost dan RADAR tidak ada, Untuk Informasi On Line itu sudah wajar pasti ada... pertanyaannya "Apakah masyarakat Gorontalo yang tdk bisa mengakses Jalur Internet bisa mengetahui Informasi tersebut ??" Untuk itu di harapkan Agar G-Post dan Radar segera Menuliskan Hasil Penelitian dan Temuan Jika Hutan NANI W tersebut di Jadikan Lokasi pertambangan. Jelas sekali DAMPAKNYA adalah KIRIMAN BANJIR ke Beberapa Daerah Gorontalo. Pertanyaaanya : APAKAH KITA MAU JIKA GORONTALO AKAN DI LANDA BANJIR TIAP HUJAN dan BAJIR BANDANG ??? Jika anda mengatakan Setuju maka bisa di artikan anda adalah "PENGHIANAT RAKYAT"!!! Mohon Maaf syam.... salam perjuangan TP ________________________________ From: N. Syamsu Panna <n_syam...@yahoo.com> To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Sent: Wed, June 30, 2010 1:16:53 PM Subject: Bls: [GM2020] Kenapa Wartawan Gorontalo Tidak Berani Mengangkat Informasi Ini ???!!!! Iki, Deby Mano itu wartawan kantor berita Antara, Isam Giu - suaminya - wartawan trans7. Klo berita itu, so lama muncul di berita2 online : http://www.antaranews.com/berita/1259868978/japesda-tolak-alih-fungsi-hutan-tnbnw http://www.tempoint eraktif.com/ hg/nusa_lainnya/ 2010/06/09/ brk,20100609- 253730,id. html so itu tanya2 dulu pa om google... hehehehe... Syamsu Panna GORONTALO ________________________________ Dari: Taufik Polapa <icky...@yahoo. com> Kepada: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com Terkirim: Rab, 30 Juni, 2010 13:30:25 Judul: [GM2020] Kenapa Wartawan Gorontalo Tidak Berani Mengangkat Informasi Ini ???!!!! Dear All Gm2020 saya sangat tahu sekali di Milist ini ada Deby Mano,Izham,Ochid, dan masih ada wartawan dari GP dan Radar yang aktif di Milist ini. Kenapa Informasi mengenai ALIH HUTAN LINDUNG NANI WARTABONE tidak berani di angkat ke Permukaan agar Rakyat Gorontalo Sadar bahwa saat ini Hutannya ke depan akan di Obok2 untuk kepentingan Segelintir OKNUM. Kenapa Beritanya di G-POst Ol hanya lebih banyak memihak kepada Penguasa setempat ? SIAPA YANG HARUS BERTANGGUNG JAWAB ATAS KEBIJAKAN ALIH FUNGSI TERSEBUT MENJADI PERTAMBANGAN ??? SALAM PERJUANGAN Hutan Jadi Pertambangan Rabu, 30 Juni 2010 | 04:22 WIBMAKASSAR, KOMPAS - Hutan lindung seluas 14.000 hektar di kawasan Taman Nasional Bogani Nani Wartabone dialih fungsi untuk pertambangan. Namun, mekanisme pertambangan harus ramah lingkungan agar tidak merusak taman nasional. Hal itu dikatakan Ketua Tim Terpadu Peruntukan dan Fungsi Kawasan Hutan Provinsi Gorontalo Budi Prihanto, Selasa (29/6) di Jakarta, saat dihubungi dari Makassar. Menurut dia, penambang wajib memiliki desain tentang pengelolaan kawasan penyangga di areal hutan produksi. Hal ini untuk menjaga kawasan hulu Sungai Bone dan kawasan taman nasional lain. Alih fungsi untuk pertambangan itu diatur dalam peta Blok Kontrak Karya dan Kuasa Pertambangan milik Dinas Kehutanan dan Pertambangan Provinsi Gorontalo. Kawasan yang dialihfungsikan dari hutan lindung menjadi hutan produksi ini dikontrak perusahaan swasta. Budi berdalih alih fungsi lahan bertujuan memperbaiki kerusakan lahan akibat penambangan emas liar yang kini dilakukan 6.000-8.000 penambang. ”Flora dan fauna endemik tidak akan terganggu karena bisa hidup pada beberapa ekosistem lain di kawasan taman nasional. Tim pengkaji juga akan memastikan adanya kawasan penyangga agar banjir besar tidak terjadi di Kota Gorontalo,” kata Budi. Pemerhati lingkungan hidup Danny Pomanto menilai, langkah mengubah fungsi hutan lindung menjadi hutan produksi untuk tambang itu berisiko. ”Perlu ada analisis mendalam tentang pola aliran air. Jika tidak diantisipasi secara tepat, akan memperparah banjir di Kota Gorontalo,” katanya. Tim pengkaji juga harus menghitung debit air dari curah hujan yang saat ini sangat sulit diprediksi akibat ekstremitas perubahan iklim. (RIZ)