Dear all Gm2020

Kegiatan Nonton Bareng yang di Laksanakan Oleh Aspura Jakarta Salemba tengah 29 
menarik menat bagi masyaratkat  gorontalo yang ada di sekitar Asrama dan 
Masyarakat gorontalo yang membaca informasi di Undang untuk Nonton Bareng Final 
Piala Dunia 2010.
Terdengar Musik dari Kamar Revank Bobohie Lagu Kebangsaan Belanda sambil 
menanti 
Siaran Langsung Piala Dunia, Berhadapan dengan Kamar Rizky M Karim Tidak mau 
Kalah memutar Lagu Kebangsaan Spanyol yang sangat Menginginkan Kemenangan 
Spanyol.
 Di depan teras Asrama Berkumpul teman2 HPMIG yang terdiri dari dr. Naki,Rizal 
Mahanggi, Aan, Milan,Sofyan Uli,Ibrahim, Azis,Syaiful Maksum, ARTER 
DATUNSOLANG,THORIQ MODANGGU. Sembari menunggu Siaran langsung Piala Dunia 
dimulai dengan Diskusi mengangkat Alih Fungsi Hutan TNBNW.

Arter Datunsolang (pernah aktif dalam perumusan RTRW sebagai Staff di Bappeda 
Prop. Gtlo) mengatakan kurang setuju dengan Tuntutan dari para aksi yg meminta 
di Batalkanya SK. 324 Menteri Kehutanan RI, karena telah melalui Kajian yang 
mendalam. Bahkan harusnya di buktikan melalui penelitian saja jangan melalui 
demo dimana Aksi yang menentang SK. 324 tersebut tidak memahami isi dari pada 
SK 
tersebut. Bahkan Berdasarkan hasil penelitian Kandungan Air  mengandung Logam 
berat di atas ambang batas akibat Penambangan Liar telah tercemar dan ini harus 
mendapat perhatian dari pihak tertentu.

Thoriq Modanggu mendengar penjelasan dari Arter Datunsolang cukup kagum karena 
penjelasan Arter yang begitu teknis sangat menguasai kondisi lapangan sehingga 
Thoriq hanya bertanya "Jika Semua sudah berjalan sesuai Aturan dan Hukum yang 
berlaku Apakah ada yang menjadi tidak akan ada terjadi Pelanggaran ?" Karena 
sudah banyak terbukti di Daerah Lain di buat Aturan tapi untuk di langgar.

Di saat tengah terjadi Perbincangan dan perdebatan yang Hangat antara Arter 
Datunsolang dan Thoriq Modanggu, saya mencoba mengirim Sms ke Amir Halid yang 
isinya " Pak Amir Halid, Kapan ada waktu untuk Kajian seperti yang pak Amir 
Janjikan ?,teman-teman sekarang lagi kumpul sekarang di SALEMBA ada pak Thoriq 
dan Pak Arter serta HPMIG saat ini tengah membahas Alih Fungsi Hutan"

Balasan Sms yang di terima  : "YA .. saya sedang d Gorontalo, barusan selesai 
Meeting dengan pak Rektor UNG, Rencana Selasa Nanti saya ke Jakarta, Semoga 
kita 
bisa berjumpa hari selasa untuk menyusun Program dan Jadwal bila mungkin 
sebelum 
tanggal 19 Juli kita tentatifkan Jadwalnya, DAPATKAH Di Sampaikan ke PEMDA GTLO 
?"

Selanjtunya saya Balas : "Kalo Masalah PEMDA bukankah Pak Amir bisa langsung 
KOnfirmasi ke Prof. Winarni Monoarfa ? Insya Allah kita ketemu di Jakarta".

Kurang lebih demikian isi sms dari Amir Halid melalui SMS, sebelumnya 2 hari 
lalu Amir Halid melalui tlp sempat menyampaikan secara panjang lebar mengenai 
sediki hasil penelitian team Ahli dari UNG dimana ada 9 Kajian yang menjadi 
Indikator yang di lakukan presentease team Ahli di depan Anggota DPRD Bonbol  
diantaranya :
1. Kajian Ron Awal
2. Kajian Revisi Garis Batas
3. Kajian DAS  Sungai BONE
4. Kajian Peta Konflik Kawasan
5. Kajian Pemukiman Perkebenan
6. Kajian Pertambangan
7. ....
8. ....
9 . ....
Dan Kajian di atas telah di lakukan 5 thn sebelum keluarnya SK.324 Mentri 
Kehutanan RI. Menurut Amir Halid di Wilayah Taman Nasional Bogani Nani 
Wartabone 
saat ini telah berdiri pemukiman permanen di antaranya :
1.  Desa Kayu Dundu
2. Desa Mopuya
3. Desa Tulabolo
4. Desa Pelita Hijau,
5. Desa Motomboto,

Hampir selama 20 Tahun Kepala Desa yang ada di Wilayah TNBNW tidak memiliki SK 
dari Pemda setempat dari Bupati Bonbol sehingga bisa di ktakan desa Liar, 
padahal desa tersebut infrastrukturnya telah lengkap dimana telah ada Sekolah, 
dan Puskesmas.
Sedangkan mengenai Keberadaan PT. Gorontalo Minerals sendiri Anak Perusahaan 
Abu 
Rizal Bakri telah beroperasi di Wilayah Hutan tersebut sejak tahun 1971 
berdasarkan KONTRAK KARYA, namun setelah Fungsi Hutan berubah menjadi Taman 
Nasional PT. GM berhenti beroperasi dari Hutan tersebut pada tahun 1991, dan 
Titik Bor Emas yang di tinggalkan oleh PT. GM lah yang saat ini di pergunakan 
oleh para Penambang Liar (PETI).

Elnino Mohi, di tengah perbincangan Hangat secara tiba-tiba mampir ke Asrama 
Salemba dengan Mengendarai Mobil INOVA Warna Hitam yang berlogokan Anggota DPD, 
Kebetulan yang menjadi Supir pada saat itu adalah Muhammad Reza (Direktur Radio 
CIVICA UNG), saya berusaha menyakan kepada Sang Senator dari gorontalo ini yang 
dahulu sangat terkenal KRITIS "Pak Elnino Gimana Tanggapannya dengan Alih 
Fungsi 
Hutan? Kong Pak Elnino sebagai Wakil Rakyat dari Gorontalo tidak ada 
Tanggapannya mengenai Alih Fungsi Hutan?"  Jawaban yang keluar dari Ucapan sang 
Senator adalah "Cukup sudah telah ada Rustam Amiruddin yang telah berteriak 
menyuarakan Alih Fungsi Hutan dan saya barusan ketemu dengan Kadis Kehutanan 
Bonebolango" Begitu Ucapannya Singkat sambil berlalu dan mengajak Thoriq 
Modanggu Untuk Nonton Bareng Bola di Rumah Bpk. Syarifuddin Mossii di daerah 
Depok.

Lain Halnya dengan Muhammad Reza (salah satu anak emas dari Pak Rektor UNG 
Nelson Pomalingo) pada saat di tanyakan mengenai Alih Fungsi Hutan Jawabannya 
Singkat "Maaf saya saat ini lebih Fokus ke Pendidikan Dahulu, biarlah sudah ada 
yang mengurus masalah ini lagian di Gorontalo bukan Cuman masalah itu saja yang 
perlu di bahas" jawabnya singkat sambil duduk santai di Jok bagian depan Mobil 
Inova berwarna Hitam.

Semoga masalah Alih Fungsi Hutan ini tidak hanya di pandang sebelah mata oleh 
para Penguasa, Akademisi, LSM dan Wakil Rakyat yang mewakili Rakyat Gorontalo.

Mohon maaf bagi yang kurang berkenan.

Salam AMAZING YOU

Taufik Polapa


      

Kirim email ke