Bukan Malaysia menculik dan bukan dosen-dosen itu tidak nasionalis. Para dosen itu juga profesional yang perlu sertifikasi. Harga tertinggi yang dibayar oleh pasar itulah sertifikasi sejati. Saya sebagai orang Indonesia sangat bangga jika dosen-dosen dengan kebangsaan /warga negara Indonesia ada yang di bayar termahal di dunia entah itu bekerja di luar atau di dalam Indonesia.
Harga 9 bahan pokok boleh diatur oleh pemerintah, tetapi harga profesional tidak bisa diatur oleh pemerintah. Kreatifitas dan inovasi tentu sudah selayaknya mendapatkan harga pasar yang bebas. Mudah2 an para profesional Indonesia di sono dibayar sesuai value added yang diterima oleh pemberi kerja dan bukannya dibayar dengan harga rata sekedar lebih banyak daripada bekerja di Indonesia. Wassalam, AW ----- Original Message ----- From: "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]> To: <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Friday, June 20, 2003 1:02 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Malaysia Menculik Doktor-Doktor Indonesia > Emang kenapa musti kerja di Indonesia sih ? > Patriotisme ? > Nasionalisme ? > ah, "Bhinnneka tunggal ika" jugak .... walopun berbeda-beda tetep urusannya duit jugak .... :( > > Oke dah sekarang kita lihat saja apakah Uni-Uni di Indonesia ini efisien ? Bagaimana bisa efisien kalo masing-masing jurusan punya lab komputer sendiri2, punya alat sendiri2, masing2 fakultas punya dosen pengajar matematik dan fisika sendiri. Biaya pemeliharaannya juga sendiri2? > Berapa kali lab komputer itu dipakai ? > Kalao saja hanya satu lab komputer yg dikelola Uni kemudian diatur gilirannya barangkali lebih efisien. > > Juga coba liat bahan kimia yg dipakai utk praktikum geologi. Coba tanya dimana belinya ? di Toko ? > Kenapa engga minta Fakultas MIPA kimia membuatnya ? Kan itu kompetensinya Fak T Kimia. Walopun lebih mahal dikit mustinya kalo Lab Kimia "terbiasa" bikin sendiri makin lama akan makin murah. Tapi yg sinis akan bilang ... biasanya lab Kimianya nanti juga 'kulakan' di pasar ... wuah gawath deh. > > Ada ungkapan sinis yg sering kudenger.... "Ah ujung efisiensi kalo engga karena goblok berarti ya ada KKN ... " > apa iya seeh ? Bagaimana kalo mismanagement ? > > Pak doktor tentu juga pingin kaya kan ? ... wajar lah > Aku ngga tau dalam kasus "penculikan" ini pak doktor ini sebagai korbannya atau pelakunya seeh ? > > Pak doktor ... kacian deh loe .. :( > > RDP > > >Ternyata tidak cuma geologist yang didatangkan dari Indonesia..:D...Inilah > >yang akan terjadi jika ingin mendapatkan yang terbaik tapi cuma mau bayar > >murah. Cara 'terbaik' untuk menarik perhatian pemerintah terhadap > >kesejahteraan para dosen kita??? > >min > > > >Malaysia Menculik Doktor-Doktor Indonesia > >19 Jun 2003 21:33:27 WIB > > --------------------------------------------------------------------- > To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > > Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id > Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) > Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) > Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) > Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) > Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) > --------------------------------------------------------------------- > > --------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) ---------------------------------------------------------------------