"Perusahaan minyak-minyakan" adalah jargon BP Migas untuk menyebut perusahaan2 minyak 
yang tidak melakukan komitmennya setelah mendapatkan blok tersebut. Komitmen pasti 
(firm commitment) 3 tahun dituangkan dalam kontrak dan itu WAJIB dilakukan. Memang 
selama 3 tahun itu pekerjaan2-nya bisa ditukar2-kan (mis dari tahun ke-1 dipindah ke 
tahun ke-2, atau dari tercantum di tahun ke-2 ditarik menjadi ke tahun-1, dsb. Yang 
penting adalah bahwa pada akhir tahun ke-3 semua pekerjaan TELAH dilakukan.
 
Yang terjadi dengan perusahaan minyak-minyakan adalah bahwa setelah tanggal 
penandatanganan kontrak, batas max 3 bulan untuk menyerahkan WP &B (work program and 
budget) pun mereka lewati. Tentu saja kami selalu mengejar2-nya. Akhirnya mereka pun 
menyerahkan WP&B-nya. Ini bukan jaminan mereka akan melakukan aktivitas, sebab AFE 
(authorized finance expenditure) mereka gak pernah masuk, artinya walaupun mereka 
sudah menyerahkan WP&B, tidak juga memulai pekerjaannya sebab detail teknis dan 
anggarannya belum masuk ke BP Migas (AFE diperlukan kalau mereka mau di-cost recovery, 
tanpa AFE tak akan ada cost-recovery). Kami juga mengejar2 mereka, akhirnya AFE 
diserahkan. Sesudah kami setujui. Eh...ternyata pekerjaan pun belum juga dilakukan. 
Alasan utamanya tentu kita tahu : no money no work. 
 
Ciri lain perusahaan minyak2an adalah mereka memundurkan komitmen2nya, yang sifatnya 
butuh investasi besar seperti seismik atau bor, nanti dululah, studi saja dulu, dan 
studi saja terus (padahal minyak akan dibuktikan kalau diseismik dan dibor, bukan 
distudi). 
 
Ada sebuah perusahaan minyak2an yang di tahun pertamanya saja sudah menawarkan bloknya 
ke pihak lain, nah ketahuan kan bahwa mereka hanya makelar minyak, tentu saja tidak 
bisa seenaknya begitu. Dalam kontrak diatur bahwa operator tak boleh dialihkan sebelum 
3 tahun pertama (kalau gantu susunan pemegang saham silakan saja). Dan perusahaan ini 
baru saja menyerahkan AFE studinya, di bulan ke-11 (!).
 
Kenapa perusahaan minyak2an ini sampai menang tender blok ? Itu bukan masalah BP Migas 
sebab pelaksanaan tender tidak dilakukan oleh BP Migas tapi oleh Ditjen Migas. 
Komitmen2 yang muluk2 pun yang dijanjikan oleh calon operator bukan atas persetujuan 
BP Migas. Kontrak dibuat oleh Ditjen Migas. Hanya, setelah kontrak jadi, Ka BP Migas 
lah yang menandatanganinya bersama si operator. Lalu...mulailah pengejaran kami 
menagih komitmen2 itu dan mulailah si operator berkilah macam2 dengan 1001 alasan.
 
Kontrak kita lemah, sanksinya kurang, tak ada sanksi signature bonus yang tak 
dibayarkan, tak ada sanksi komitmen yang tidak berjalan (yang ini akan diperbaharui, 
yaitu 3 tahun tidak jalan mereka akan diterminasi). Tapi...lahan sudah terlanjur 
diberikan kepada mereka dan 3 tahun percuma saja lahan itu menjadi nganggur.
 
Pak Andang, kami bisa saja menyebutkan perusahaan2 mana saja yang memang atau 
berpotensi sebagai perusahaan minyak2an ini. Memang alasan yang dikemukakan Pak Andang 
sangat masuk akal. Tapi tidak melalui forum umum ini lah, ok ? Sebagai catatan, 
geologist dan geophysicist-nya pun resah berada di perusahaan2 ini.
 
Mereka berani bermain di minyak dengan beberapa alasan : (1) untuk menjualnya kembali, 
(2) untuk gengsi group perusahaan sebab kalau ada anak perusahaannya yang bermain di 
minyak, itu bisa menaikkan saham mereka secara keseluruhan (padahal publik/stake 
holder akan tertipu sebab ini hanya perusahaan minyak2an....)
 
Salam,
awang
 

 

                        
---------------------------------
Do you Yahoo!?
 Check out the new Yahoo! Front Page.  www.yahoo.com/a

Kirim email ke