Ya, Sudah seharusnya para ahli volkanologi meneliti gunung-gunung api di baratnya Aceh dan Nias. Saya mendapat laporan bahwa setelah gempa Aceh kegiatan volkanik di P.Weh meningkat. Setelah gempa Nias Dari data seismik juga terlihat bahwa ujung-ujung dari segmen patahan Sumatra di barat Toba bergerak. Dari sejarah, setelah gempa besar tahun 1833, terjadi letusan gunung api yang cukup besar dari Bukit Kaba di Bengkulu.
Salam, Danny -----Original Message----- From: Fatrial Bahesti [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, April 06, 2005 8:30 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] FW: peringatan letusan gunung api di toba ---- SUARA MERDEKA Sabtu, 02 April 2005 NASIONAL Pakar Peringatkan Letusan Gunung Api di Danau Toba SYDNEY - Ketika Indonesia sedang berjuang keras mengevakuasi para korban gempa di Pulau Nias, seorang pakar Australia memperingatkan bahwa wilayah Sumatera bakal diguncang letusan gunung berapi sangat dahsyat. Skala bencana ledakan ''super volcano'' itu diperkirakan jauh lebih besar daripada tsunami 26 Desember dan gempa 28 Maret lalu. Profesor Ray Cas dari Fakultas Ilmu Bumi Monash University mengatakan, letusan gunung berapi paling dahsyat itu bakal terjadi di Danau Toba, Sumatera Utara. Dia mengatakan kemarin, Danau Toba terletak di jalur patahan di bagian tengah Pulau Sumatera. Sejumlah ahli seismologi juga mengatakan, gempa besar ketiga mungkin akan mengguncang wilayah tersebut, menyusul gempa 9,0 skala Richter pada 26 Desember dan 8,7 skala Richter pada 28 Maret lalu. Letusan-letusan vulkano besar yang berpotensi menewaskan jutaan orang dan menimbulkan kerusakan hebat akan terjadi setelah satu ledakan pertama. Menurut Cas, super volcano itu hanya menunggu waktu. Dia menambahkan ledakan tersebut merupakan ancaman terbesar bagi planet ini. Sebab, letusan hebat itu bisa menyebabkan bencana terbesar dalam sejarah modern. 'Super volcano pasti meledak,'' kata Cas. ''Ledakan itu terjadi setiap 50 atau 1.000 tahun. Cepat atau lambat, salah satu letusan dahsyat itu akan mengguncang planet ini.'' Menurutnya, ledakan-ledakan hebat gunung berapi pernah terjadi di Italia, Selandia Baru, Amerika Selatan, AS, dan Indonesia. Dalam Waktu Dekat Ledakan terbesar berlangsung di Danau Toba, yang telah menciptakan kawah berdiameter 90 kilometer. Menurut Prof Cas, siklus ledakan hebat 2.000 tahunan telah tiba waktunya. Para pakar vulkanologi di seluruh dunia sedang mengamati dan menunggu terjadinya bencana besar dalam waktu dekat. Menurut Cas, ledakan besar terakhir yang secara ilmiah disebut caldera terjadi 2.000 tahun lalu di Selandia Baru. Dia mengatakan, ledakan-ledakan itu begitu kuat sehingga sejumlah besar bebatuan dan debu terlontar ke atmosfer. Ada risiko ledakan itu menimbulkan tsunami karena guncangan vulkanik melanda lautan. ''Kemungkinan korban tewas bisa mencapai ratusan ribu sampai jutaan. Ada implikasi serius terhadap iklim, cuaca, dan keberlangsungan produksi pangan,'' kata dia. Dia menambahkan, meski ada ancaman dalam waktu dekat, negara-negara sekitar tampaknya belum siap. ''Masalah terbesar adalah, banyak gunung berapi yang berpotensi meletus itu mungkin tidak dipantau dengan semestinya. Tentu saja, kita harus belajar dari bencana tsunami Desember lalu,'' kata dia. Gempa-gempa di lepas pantai Aceh barat dan Pulau Nias terjadi di sepanjang jalur patahan lepas pantai barat Sumatera. Gempa-gempa itu menciptakan tekanan seismologis yang dapat mempercepat letusan gunung berapi. Cas mengatakan, letusan vulkano hebat terjadi di Danau Toba sekitar 73.000 tahun lalu. Skala ledakannya begitu besar sehingga mengubah iklim dunia. ''Ledakan tersebut mengakibatkan tersemburnya 1.000 kilometer kubik debu dan bebatuan ke atmosfer. Sebagian besar debu itu menghalangi sinar matahari. Akibatnya, dunia memasuki zaman es,'' kata dia. Ilmuwan itu mengatakan super volcano mencerminkan potensi bahaya terbesar dari Bumi. ''Ancaman dahsyat lainnya berasal dari angkasa luar, yakni jatuhnya asteroid besar,'' tambahnya.(yahoo-afp-ben-46) __________________________________ Do you Yahoo!? Make Yahoo! your home page http://www.yahoo.com/r/hs --------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) --------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) ---------------------------------------------------------------------