Saya kira adanya exodus ini sangat menguntungkan, lebih baik dari export TKW. Yang lebih dikhawatirkan sebetulnya dengan globalisasi ini akan banyak sumberdaya asing yang masuk Indonesia dan mendesak lapangan kerja, tetapi kelihatannya apa yang terjadi adalah timbal balik.
RPK
----- Original Message ----- From: "Andang Bachtiar" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <iagi-net@iagi.or.id>
Sent: Wednesday, May 11, 2005 4:30 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Kemana mereka ?
Mudah-mudahan pendapat Pak Awang terlampir bukan merupakan pendapat resmi
Pemerintah Republik Indonesia (walaupun Pak Awang bekerja di BP Migas yang
notabene merupakan LPND Republik Indonesia); karena dalam pencapaian tujuan
nasional kita, khususnya peningkatan kemakmuran dan kesejahteraan
masyarakat, lebih khusus lagi melalui pemanfaatan sumberdaya migas kita,
seyogjanya Pemerintah juga mempertimbangkan asset-asset nasional termasuk
diantaranya adalah sumberdaya manusia G&G&E sedemikian rupa sehingga
pencapaian tujuan tersebut menjadi lebih effisien dan effektif.
Belum lagi kalau masalah bargaining politik-ekonomi juga diperhitungkan; maka effisiensi dan effektifitas saja tidak cukup, tetapi kemandirian dan national pride juga harus dimasukkan dalam pola pikir pencapaian tujuan tadi.
Permasalahan brain-drain tenaga G&G&E Indonesia berkaitan langsung dengan effisiensi, effektifitas, kemandirian, dan national pride bangsa Indonesia dalam mengelola sumberdaya migasnya.
Paradigma ini saya harap juga diserap oleh kawan-kawan geosains Indonesia,
khususnya mereka yang sempat melontarkan sinisme dan apatisme tentang
situasi yang berkembang, sehingga kalau kita semua bisa menyatukan visi dan
menyamakan persepsi dan bisa meneriakkan dan melakukan aksi bersama-sama
berdasarkan pengertian tentang paradigma tadi, maka bukan tidak mungkin
Pemerintah Indonesia mau bergerak untuk lebih menseriusi permasalahan brain
drain G&G&E tersebut.
Tantangan-tantangan eksplorasi yang dituliskan dengan rinci oleh Pak Awang
terlampir memang sangat luar biasa dimensi maupun kwalitasnya, yang
sekaligus memberikan kesadaran kepada kita semua tentang pentingnya
"pengorganisasian" yang benar dalam menanganinya. Tentunya kita semua setuju
dengan prinsip "The Show Must Go On" seperti yang dituliskan oleh Pak Awang.
Tetapi sebagai pertanggung-jawaban bagi kita yang bisa melihat pertunjukan
lebih luas dari luar maupun dalam, dan bukan hanya sebagai pemain yang
diarahkan oleh sang sutradara saja, kita musti ikut berhitung, urun rembug
dan BEKERJA untuk memoles pertunjukan menjadi tontonan yang lebih
menguntungkan dan membanggakan. Pemain-pemain asing bayaran yang memainkan
peran-peran lokal seringkali membuat pertunjukan menjadi hebat dan penuh
kejutan, tetapi tidak membumi dan mahal. Bayangkan misalnya kalau Tom Cruise
harus memerankan peran Arjuna dan berkomunikasi dengan penonton memakai
bahasa Indonesia dan pakem perwayangan yang salah-salah.... memang akan
menjadi tontonan menarik, tapi esensi ceritanya tidak akan sampai ke
penonton; selain itu,.... karcis pertunjukan tentu akan jadi sangat mahal.
Kasihan penonton......
Brain drain memang akan memperlambat proses pencarian cadangan baru, tetapi
pengganti yang tidak siap dan/atau mahal akan merugikan proses secara
keseluruhan. Untuk itu, seyogjanya kita memang bukan sekedar merenungkan,
mengkuatirkan, dan tidak berbuat apapun juga. Tetapi sejauh kita mampu,
dengan kapabilitas dan kompetensi kita masing-masing, marilah kita berbuat
sesuatu untuk kepentingan makro bangsa Indonesia ini. Terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada rekan-rekan brain-drainer yang tak henti-hentinya
dan tak bosan-bosannya melontarkan ungkapan-ungkapan penarik perhatian di
milis ini maupun ke milis saya pribadi. Walaupun tak sempat anda ceritakan
tentang pahitnya suasana kerja yang melingkupi anda semua ditengah
keberuntungan sesaat benefit dan salary yang lebih dihargai di negeri orang,
cerita-cerita anda semua kami anggap lebih dari cukup untuk menyadarkan kita
semua (termasuk para pengambil keputusan di negeri ini) untuk segera
bergerak mengambil tindakan nyata.
Mari kita bangun Indonesia bersama-sama.
Salam
ADB KETUM IAGI
----- Original Message ----- From: "Awang Satyana" <[EMAIL PROTECTED]> To: <iagi-net@iagi.or.id> Sent: Wednesday, May 11, 2005 3:48 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Kemana mereka ?
Tantangan kita masih sangat besar di : Meulaboh-Nias-Mentawai forearc,Billiton intracratonic, Pembuang intracratonic, pasangan Melawi dan Ketungau
foreland, Tarakan-North Makassar-South Makassar-Lariang-Spermonde-Selayar
aborted rifts, North Minahasa forearc, Gorontalo suture, Sengkang-Bone
suture, Flores backarc, South Bali-Lombok forearc, Timor suspended, Banda
dan Weber oceanic remnant, Tanimbar-Kei suspended, Arafura-Aru-Akimeugah
foreland, Lengguru-Central Irian Jaya foldbelt, Waipoga-Waropen suture,
NE-E-SE Halmahera island arcs, Teluk Berau Ayamaru dan Misool Onin foreland.beproduksi.
Kita juga selalu punya tantangan di mature basins yang sekarangmaupun punya jam terbang tinggi masih akan terus diperlukan. Dan tenaga G &
Eksplorasi masih akan terus berjalan. Tenaga G & G yang fresh, middle,
G expatriate pun masih akan ada dan diperlukan.terjadi air bah brain drain tenaga G & G nasional ke luar Indonesia atau
The shows must go on, eksplorasi akan tetap berjalan tidak peduli sedang
tidak. Ada yang pergi, pasti ada yang menggantikan. Memang akan terjadi
sedikit perlambatan saat kita memerlukan tenaga mereka terutama yang middle
level, tetapi itu tak akan menghentikan berputarnya roda eksplorasi di
Indonesia.dikuatirkan, tetapi bukan suatu hal yang terlalu signifikan sebab akan ada
Ada yang pergi ada yang datang. Brain drain memang perlu direnungkan dan
penggantinya. Kalau yang menggantinya adalah expat, yah... memang itu harga
suatu konsekuensi.
salam, awang
[EMAIL PROTECTED] wrote: ada hc enggak perlu gge bisa dapat sedikit hc pake banyak gge juga dapat sedikit...
seberapa banyak sih area yang belum diexplore di indonesia...?
Regards
Ferdinandus Kartiko Samodro TOTAL E&P Indonesie Balikpapan DKS/EXR/GLG 0542- 533852
--------------------------------- Do you Yahoo!? Yahoo! Sports - Sign up for Fantasy Baseball.
---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
---------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) ---------------------------------------------------------------------