Kontrak Cepu EM ada di bawah sistem TAC. BPMIGAS tak mengontrol TAC, EM 
langsung berhubungan dengan Pertamina. Dan, Pertamina pun belum di bawah 
pengontrolan BPMIGAS. Bila nanti 2006 Pertamina di bawah pengontrolan BPMIGAS, 
ada peluang bahwa TAC-TACnya akan ada di bawah pengontrolan BPMIGAS.
 
Waktu EM baru mengakuisisi Mobil, mereka pernah mengajukan usulan2nya ke 
Pertamina BPPKA (menjelma jadi BPMIGAS sekarang), seharusnya ke Pertamina EP. 
Itu tahun 2000.  Nah, masuklah usulan sumur Banyu Urip-3, sebuah sumur re-entry 
meneruskan Banyu Urip-3 yang terhenti operasinya oleh Humpuss PatraGas tepat 
sebelum masuk ke target utama karbonat Prupuh. Jadi struktur Banyu Urip 
dibuktikan mengandung minyak oleh sumur BU-3, bukan BU-1. Dari BU-3, baru EM 
bergerak ke BU-1 yang sama-sama distop sebelum masuk ke karbonat Prupuh itu.
 
Lalu, EM tak mengajukan lagi usulan2nya ke Pertamina BPPKA/Pertamina 
MPS/BPMIGAS, karena memang aturannya tak begitu.  Kalau kelak EM beroperasi di 
Cepu (kontrak diperpanjang), maka siap-siaplah dengan biaya tinggi ! Itu 
pulalah alasannya kenapa Ditjen Migas menunjuk PetroChina Tuban sebagai 
operator unitisasi Sukowati sebab bila EM yang ditunjuk, maka biayanya 
membengkak. Saya pernah mengecek operasi test BU-3, dan hanya di sumur ini lah 
di Indonesia ada crew rig yang expat-nya sampai 50 % dari crew, tersebar di 
berbagai service company. Standard Exxon Internasional katanya (!). 
 
Akan halnya cadangan terkuras (recoverable reserve) Banyu Urip, dokumen resmi 
yang masih saya pegang adalah 200-700 MMBO, memang range-nya besar. Saya tak 
punya dokumen resmi yang lebih baru karena EM melapor ke Pertamina bukan ke 
BPMIGAS. Mestinya sekarang sudah tak punya kisaran besar lagi, EM sudah 
melakukan seismik 3D dan sumur2 berikutnya setelah BU-1 di-core.
 
Akan sangat bermanfaat buat Indonesia kalau kontrak EM di Cepu dihentikan saja. 
Dan, yang harus diingat benar : bukanlah EM penemu Banyu Urip itu. Kawan2 di 
Pertamina pun sudah tau dari dulu BU ada di situ. Hanya, saat Humpuss PG 
bulak-balik ke Kramat Raya 59 (kantor Pertamina EP dulu ) tahun2 1990an membawa 
banyak data dengan "gratis" (?!), adakah yang bisa menolak selembar surat sakti 
dari RI-1 ???
 
BU : besar sekali cadangan migasnya, besar sekali sejarah dan nuansa 
politik-nya, dan sekarang juga : risiko politik !
 
salam,
awang

[EMAIL PROTECTED] wrote:
Abah

kalau mark up dari KPS kan sebenarnya ada badan yang mengontrol seperti 
BPMigas....
Namanya KPS dengan sistem cost recovery seperti sekarang ya tentu pengen 
untung sebesar - besarnya (kalau bisa udah untung dulu sebelum bagi 
hasil)...
jadi tinggal gimana pinter - pinternya dan niat tulus personil BPMigas 
saja mengawasi dan mengontrolnya...

Apakah lalu kalau dipegang bangsa sendiri apa lalu boleh tidak profesional 
dengan alasan belajar...?
Atau lalu boleh mark up / korupsi karena toh yang korupsi perusahaan dalam 
negeri...?
Apakah kalau perusahaan dalam negeri pengawasan dari BPMigas jadi lebih 
kendur..?

dari dulu kita ngomong ketakutan akan korupsi tapi kalau enggak ada 
perbaikannya ya ...jalan di tempat seperti sekarang

Regards

Ferdinandus Kartiko Samodro
TOTAL E&P Indonesie Balikpapan
DKS/EXR/GLG
0542- 533852






[EMAIL PROTECTED]
25/05/2005 09:37 AM
Please respond to iagi-net


To: iagi-net@iagi.or.id
cc: 
Subject: RE: [iagi-net-l] Blok Cepu, ExxonMobile & strategi besar Pertamina



4.Menjawab pertanyaan atau "kecurigaan" bahwa Pertamina tidak mampu
mengoperasikan Blok ini.
Ini pertanyaan lucu dan sangat berjiwa "inlander", karena reservoir di
Cepu , bukanlah reservoir yang terlalu spesifik , operasi di Cepu bukanlah
operasi yang sulit.
Korupsi ????? , seperti dikatakan oleh Oki , EM -pun mempunyai angka angka
ajaib sewaktu menuntut biaya yang telah dikeluarkannya !!!
Apakah bisa Anda bayangkan drilling cost lebih dari tujuh juta dollar
dalam usulan biaya drilling di onshore Jawa Timur ???? dimana 30% dari
biaya tersebut hanya untuk personil ????

Jadi kalau soal "mark up" itu bukan monopoli orang Indonesia.
Pertamina sedang berubah dan memaang harus berubah , kita harus yakin
bahwa mereka akan berubah.







---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
---------------------------------------------------------------------


__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

Kirim email ke